SENSASI INDERA
Disusun oleh:
Kelompok 1/GG
1. Rachmat Wahyoedy (408342417759)
2. Novita Sari (408342413173)
3. Pipit Junia W (408342413167)
4. Aprilia Rosiyanto (408342413171)
Bahan:
Kapas - Wortel
Kertas manila - Kentang
Air - Apel
Gula pasir - Bawang Merah
Larutan gula - Kertas Hisap
Larutan kina - Larutan Nutrisari
Larutan garam dapur
E. Prosedur Kerja
1. Uji pembedaan dua titik
Subyek bereaksi bila ia merasakan sentuhan dua ujung jangka atau satu
ujung saja
Membuat petak 2,5 pada lengan bawah yang sebelumnya digunakan uji
sentuhan
Mengulangi 3 kali dan mencatat hasilnya dengan mengukur jarak titik dengan
huruf X
5. Bintik buta
Membuat gambar X dan O berjarak 6 cm pada selembar kertas manila
Memegang kertas tersebut 50 cm dengan tanda X lurus pada mata kanan
subjek. Subjek harus dapat melihat kedua gambar dengan menutup mata kiri
Pada jarak tertentu tanda O menghilang dari bidang pandang subjek, sebab
bayangan jatu pada bintik buta
6. Proyeksi binokuler
Membuat dua lubang pada karton dengan jarak sama dengan kedua pupil
Memandang kedua lubang, mata kiri ke kiri lubnag, mata kanan ke lubang
kanan
8. Dominansi mata
Meletakkan sebuah pensil antara objek pandang dengan mata sedemikian rupa
sehingga mata, pensil, dan objek pandang terletak pada satu garis lurus
Menutup mata kiri, mengamati apa yang nampak
Meletakkan butiran gula pasir pada ujung lidah subjek dan mencatat
waktunya
Mendekatkan garpu tala ke telinga jika sudah tak tertengar suara, mengamati
hasilnya.
Memindahkan garpu tala ke telinga kanan jika suara sudah tidak terdengar,
mengamati hasilnya
14. Keseimbangan
Memperhatikan kemampuan untuk bertahan pada posisi ini selama dua menit
Setelah cukup istirahat mengulangi kegiatan tersebut dengan mata tertutup
Membandingkan hasilnya
Subyek Berdiri tegak dengan kedua kaki merapat, kedua tangan disamping
tubuh
F. Hasil Pengamatan
a. Tabel Hasil Pengamatan
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
X
O
20cm
8. Dominansi Mata
14. Keseimbangan
Ketika pelaku berdiri tegak, mata terbuka dan mengangkat salah
satu kaki, kemampuan untuk bertahan subyek yang dihasilkan yaitu
selama 1 menit 51 detik. Ketika pelaku berdiri tegak, tetapi dengan mata
tertutup dan mengangkat salah satu kaki, kemampuan untuk bertahan lebih
kecil bila dibandingkan dengan mata terbuka, yaitu di dapatkan hasil
selama 29,5 detik. Hal ini karena dengan mata tertutup, mengakibatkan
keseimbangan dapat terganggu.
H. Diskusi
Apa yang anda peroleh dari setiap praktikum ini? Seberapa tingkat
ketelitiannya? Apakah anda mengalami kesulitan dalam melaksanakan
praktikum ini? Bila ya, berikan uraian! Apakah data yang anda peroleh
sesuai dengan teori? Jelaskan!
- Dari setiap praktikum yang dilaksanakan pada pokok bahasan Sensasi
Indera ini kami semakin memahami tentang organ-organ indera yang
dipraktekkan. Jika selama ini kami hanya melihat organ-organ Indera
hanya sebatas pada manfaat yang kami peroleh secara langsung. Tetapi
melalui praktikum ini kami jadi semakin mengetahui bagaimana cara kerja
organ-organ tersebut. Selain itu, kami juga dapat mengetahui macam-
macam indera baik secara umum dan khusus serta dapat menentukan
reseptor-reseptor indera dan sensasinya.
- Dalam praktikum ini, kelompok kami tidak mengalami kesulitan hanya
saja ada beberapa kita salah memahami prosedur kerja praktikumnya
sehingga kami harus mengulangi lagi, dan lagi praktikum sensasi indera
ini membutuhkan ketelitian yang tinggi,karena subyek yang dipakai adalah
praktikan sendiri, dimana masing-masing subyek harus melakukannya
dengan teliti agar data yang diperoleh valid.
- Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan kami menemukan beberapa
hasil pengamatan yang tidak sesuai dengan teori dan ada yang sesuai
dengan teori, pada yang tidak sesuai dengan teori hal ini mungkin
disebabkan karena kami kurang teliti dalam melakukan prosedur kerja
praktikum. Selain itu, adapula juga data yang diperoleh sesuai dengan
teori, sehingga data yang diperoleh dapat dinaalisis dan diketahui
penyebabnya berdasarkan teori yang sudah ada. Misalnya,, pada praktikum
keseimbangan, diperoleh data bahwa pada saat mata terbuka, subyek dapat
mempertahankan keseimbangannya lebih lama jika dibandingkan pada
saat kedua mata tertutup. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pada saat
subyek membuka kedua matanya, subyek cenderung mempertahankan
keseimbangannya melalui indera penglihat sehingga mampu menyadari
kapan saat ia akan jatuh. Berbeda dengan ketika kedua matanya tertutup,
subyek tidak dapat menentukan posisinya terlalu lama sebab indera
penglihatannya tidak digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin, Drs. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC