Anda di halaman 1dari 4

III.

Lokalisasi taktil
1. Tutup mata orang percobaan dan tekankan ujung pensil pada suatu titik di kulit ujung
jarinya.
2. Suruh sekarang orang percobaan melokalisasi tempat yang baru dirangsang tadi dengan
ujung sebuah pensil pula.
3. Tetapkan jarak antara titik rangsang dan titik yang ditunjuk.
4. Ulangi percobaan ini sampai 5 kali dan tentukan jarak rata-rata untuk kulit ujung jari,
telapak tangan, lengan bawah, lengan atas dan tengkuk.

VII.4. Apakah kemampuan lokalisasi taktil seseorang sama besarnya untuk seluruh
bagian tubuh?
J awab

VII.5. apakah istilah kemampuan seseorang untuk menentukan tempat rangsang
taktil?



IV. Diskriminasi taktil

1. Tentukan secara kasar ambang membedakan dua titik untuk ujung jari dengan
menempatkan kedua ujung sebuah jangka secara serentak (simultan) pada kulit ujung jari.
2. Dekatkan kedua ujung jangka itu sampai di bawah ambang dan kemudian jauhkan
berangsur-angsur sehingga kedua ujung jangka itu tepat dapat dibedakan sebagai 2 titik.

VII. 6. Bagaimana caranya saudara mengetahui bahwa jarak antara ke 2 ujung
jangka dibawa ambang diskriminasi taktil?
3. Ulangi percobaan ini dari suatu jarak permulaan diatas ambang.Ambil angka ambang
terkecil sebagai ambang diskriminasi taktil tempat itu.
4. Lakukan percobaan diatas sekali lagi,tetapi sekarang dengan menempatkan kedua ujung
jangka secara berturut-turut (suksesif).
5. Tentukan dengan cara yang sama (simultan dan suksesif) ambang membedakan dua titk
ujung jari.tengkuk,bibir,pipi, dan lidah.
6. Berikan sekarang jarak kedua jangka sebesar-besarnya yang masih dirasakan oleh kulit
pipi depan telinga sebagai satu titik.Dengan jarak ini, gerakan jangka itu dengan
ujungnya pada kulit kearah pipi muka,bibir atas dan bibir bawah.Arah gerakan harus
tegak lurus terhadap garis yang menghubungkan kedua ujung jangka.
7. Catat apa yang saudara alami.

V. Perasaan iringan (After Image)
1. Letakkan sebuah pensil antara kepala dan daun telinga dan biarkan di tempat itu selama
saudara melakukan percobaan VI.
2. Setelah saudara selesai dengan percobaan VI angkatlah pensil dari telinga saudara dan
apakah yang saudara rasakan setelah pensil itu diambil?
J awab : Subjek merasakan perbedaan pada telinga. Subjek merasa ada yang hilang
dari atas daun telinga saat pensil diambil.

VII.7. bagaimana mekanisme terjadinya perasaan iringan?

Sensasi yang dirasakan pertama kali yaitu sensasi sentuh yang ditangkap oleh reseptor
sentuh ( Reseptor Meisner) dimana reseptor ini terletak di bagian paling atas dekat
permukaan kulit kemudian akan diikuti oleh reseptor tekanan ( Reseptor Pacinian ) .
Daerah belakang telinga merupakan bagian yang memiliki banyak reseptor yang
menyebabkannya sangat peka bahkan terhadap adanya sedikit sentuhan. Setelah beberapa
lama pensil yang diletakkan di belakang telinga praktikan diangkat. Namun, praktikan
tersebut masih dapat merasakan adanya sensasi sentuh dari pensil selama beberapa saat.
Hal ini disebabkan karena pada saat pensil diangkat stimulus yang telah diberikan masih
berjalan ke otak sehingga menyebabkan masih adanya sensasi sentuh pada daerah
belakang telinga tersebut.
Proses pendeteksian hadirnya stimulus sederhana, perasaan, kesan yang timbul sebagai
akibat perasangka suatu reseptor.
Syarat-syarat sensasi:
1. Adanya stimulus yang mampu menimbulkan respon.
2. Adanya alat indera atau respon yang dapat mengadakan respon terhadap stimulus.
3. Ada syaraf sensoris yang menghantarkan implus dari alat indera ke otak (sistem
saraf pusat).
4. Ada bagian dari otak yang mampu mengolah atau menterjemahkan implus menjadi
sensasi.
Sensasi merupakan hasil dari suatu proses didalam otak sebagai akibat adanya implus
yang datang ke otak. Seseorang dapat memilih beberapa implus yang datang serta
mengabaikannya merupakan dasar dari konsentrasi dan atensi. Sensasi dapat bertahan
lama didalam otak dan dapat didasari kembali dasar memori.
A. Klasifikasi biasa:
1. Sensasi Eksteroseptik. Sensasi yang timbul akibat implus yang berasal dari
reseptor begian luar tubuh rasa sentuh, rasa suhu, rasa tekan, pengelihatan,
pendengaran, penciuman.
2. Sensasi Interoseptik. Sensasi yang timbul akibat implus yang berasal dari reseptor
bagian dalam tubuh rasa lapar, raasa haus, rasa lelah, rasa sakit pada bagian
dalam.
3. Sensasi Propioseptik. Sensasi yang memberikan informasi tentang posisi dan
pergerakan anggota tubuh duduk, berdiri, dan berlari.
B. Klasifikasi khusus:
1. Sensasi dangkal: superfisial: kulit: kutaneus (cutaneous sensation) rasa sentuh, rasa
suhu.
2. Sensasi lebih dalam (deep sensation) rasa tekan, rasa sakit dalam otot.
3. Sensasi spesial (special sensation) penglihatan, pendengaran dan keseimbangan,
penciuman, pengecap.
4. Sensasi dalam (internal sensation) rasa lapar, rasa haus, nyeri otot dalam.
5. Sensasi umum (general body sensation) posisi dan pergerakan anggota tubuh.


Ciri-ciri sensasi:
1. Modalitas Indera
2. Kualitas merah dan biru; suara tinggi dengan suara rendah; bau wangi dengan bau
busuk; rasa pahit dengan rasa manis; sentuhan.
3. Intensitas merah tua dan merah muda; suara tinggi melengking dengan tinggi alto;
suara rendah bass dengan rendah tenor; bau wangi bunga dengan bau wangi buah;
rasa pedas pahit dengan rasa pedas manis.
4. Adaptasitas penggunaan anting, kalung yang tidak pernah dilepas.
5. Durasitas lamanya waktu penggunaan asesoris yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai