“SISTEM INDERA”
Disusun Oleh:
Nama : Salma Nur Faricha A
NIM : K4320073
Kelas :B
Kelompok : 10
SURAKARTA
2022
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
SISTEM INDRA
B. Uji Penglihatan
1. Uji Rabun
• Probandus diberi jarak dari Snellen Chart sejauh 5 meter atau 6 meter atau
20 kaki.
• Tingkat mata pasien dengan Snellen Chart harus sejajar dan lurus.
• Probandus diminta untuk menutup satu mata dengan okluder, atau bila tidak
ada dengan telapak tangan, bukan dengan jari karena dapat menekan mata.
Biasanya yang ditutupi mata kiri dahulu, atau mata yang bermasalah dahulu,
agar pasien tidak menghafal huruf yang ada di chart.
• Probandus diminta untuk membaca huruf yang ditunjuk oleh asisten.
• Catat denominator pada baris terakhir yang masih bisa dibaca oleh
probandus. Bila probandus bisa membaca semua huruf sampai denominator
20, berarti ketajaman matanya normal (5/5 atau 6/6 atau 20/20).
2. Uji Buta Warna
• Probandus akan diminta untuk duduk tegak di kursi.
• Asisten akan menunjukkan serangkaian kartu yang berisi pola berbentuk
titik-titik aneka warna. Terdapat angka atau simbol di dalam pola tersebut.
• Probandus akan diminta untuk menyebutkan angka atau simbol tersebut.
Penderita buta warna akan mengalami kesulitan dalam membedakan pola
dengan angka atau simbol tersebut.
V. PEMBAHASAN
INDERA PENGLIHATAN (MATA)
A. Definisi
Mata adalah indra penglihat. Mata berfungsi untuk menerima rangsangan
berupa cahaya. Bentuk bola mata bulat seperti bola pingpong. Diameternya
lebih kurang 2 cm. Sebagian besar terletak didalam rongga tengkorak.
Gambar Organ
a. Konjungtiva
b. Lensa
c. Pupil
d. Kornea
e. Iris
f. Sklera
g. Saraf optik
h. Retina
i. koroid
E. Data Pengamatan
No Nama/Umur/Jenis Buta Warna Rabun Rabun
Kelamin Kanan Kiri
1 Rahmita/20/perempuan Normal 20/200 20/200
2 Alfida/20/permpuan Normal 15/200 15/200
3 Endah/20/perempuan Normal 20/200 20/200
4 Fajria/20/permpuan Normal 20/200 20/200
5 Yuslana/20/perempuan Normal 15/200 15/200
6 Afra/19/perempuan Normal 15/200 15/200
F. Analisis Hasil
Pada praktikum didapatkan hasil uji pada penglihatan dengan enam
probandus yang melakukan 2 metode uji penglihatan, yaitu uji tes buta warna
dan tes rabun. Pada tes buta warna, semua probandus menunjukkan hasil normal
dengan metode yang digunakan yaitu Ishihar yaitu dengan menentukan dan
mengtahui kelainan buta warna yang didasarkan pada penggunaan kartu
bertitik-titik yang mempunyai bermacam-macam warna. pada tes rabun
dilakukan dengan metode Snellen Chart. terdapat 3 probandus yang
menunjukkan hasil 20/200 dan terdapat 3 probandus yang menunjukkan hasil
15/200.
E. Data Pengamatan
1. Uji Weber
No Nama/umur/Jenis Hasil uji pendengaran
kelamin
Normal Laterasi Latrasi
No Nama/umur/Jenis Hasil uji pendengaran
kelamin
+ -
1 Mughofir/20/laki-laki - -
2 Salma/20/perempuan - -
3 Salsa/20/perempuan - -
4 Tina/20/perempuan - -
5 Septiana/20/perempuan - -
6 Ilmi/20/perempuan - -
F. Analisis Hasil
Pada praktikum didapatkan hasil uji pada pendengaran dengan enam
probandus yang melakukan 2 metode uji webber dan uji rinne yaitu, Pada tes uji
webber, semua probandus menunjukkan hasil normal terdapat lima probandus
yang mampu lebih kuat mendengarkan dengung yang dihasilkan oleh ring pada
telinga kanan, tetapi terdapat satu probandus yang mampu mendengarkan
dengung yang dihasilkan oleh ring pada telinga kiri. Sedangkan pada uji rinne
semua probandus bisa mendengarkan dengungan yang dihantarkan oleh udara
sehingga memiliki hasil positif atau kondisi pendengaran mereka normal.
E. Data Pengamatan
No Nama/Umur/Jenis Hasil penciuman
kelamin
Alkohol Parfum Kayu putih
1 Dinda/20/perempuan V V V
2 Rahma/20/perempuan V V V
3 Nathania/19/perempuan V V V
4 Rizka/20/perempuan V V V
5 Meiriana/20/perempuan - V V
6 Fajria/19/perempuan - V V
F. Analisis Hasil
Pada praktikum didapatkan hasil uji pada penciuman dengan enam
probandus yang melakukan penciuman pada alkohol, parfum, dan kayu putih.
Pada hasil penciuman alkohol terdapat 2 probandus yang tidak dapat menebak
bau dari alkohol, serta semua probandus dapat mencium minyak kayu putih dan
parfum.
F. Analisis Hasil
Pada praktikum didapatkan hasil uji pada pengecap dengan enam
probandus yang menunjukkan hasil data yang berbeda-beda pada setiap
probandus yaitu waktu terlama pada perasa manis yaitu oleh meiriana, perasa
asam, asin, pahit, pedas, dan umami yaitu oleh irbah. Sehingga berdasarkan data
tersebut kemampuan setiap probandus dalam mengenali sensasi rasa berbeda-
beda.
A. Definisi
Kulit atau kutis merupakan salah satu organ yang paling luas
permukaannya dan sangat penting bagi tubuh, yang membungkus seluruh
bagian luar tubuh sehingga memiliki banyak fungsi yaitu sebagai alat
pengeluaran, pelindung tubuh terhadap air, cuaca dan keadaan lingkunganlain,
sebagai pengatur panas, sebagai alat pertahanan tubuh, sebagai alatindera untuk
perasa dan peraba (Irianto, 2012).
B. Gambar Organ
E. Data Pengamatan
No Nama/umur/jenis kelamin Panas Dingin Jarum
pentul
1 Rahmita/20/perempuan V V V
2 Dinda/20/perempuan V V V
3 Nathan/19/perempuan V V V
4 Mughofir/20/laki-laki V V V
5 Endah/20/perempuan V V V
6 Fajria/19/perempuan V V V
F. Analisis Hasil
Pada praktikum didapatkan hasil uji pada peraba yaitu kulit dengan
enam probandus yang menunjukkan hasil data semua probandus normal karena
reseptor dan saraf probandus dapat merasakan dan merespon pada uji dengan
menggunakan air panas, air dingin, dan jarum pentul.
VI. KESIMPULAN
Tubuh kita tersusun atas berbagai macam reseptor untuk mengetahui bermacam-
macam rangsangan dari luar tubuh kita. Alat indera adalah organ yang berfungsi
untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Semua organisme memiliki resptor
sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat bersaal dari dirinya sendiri
atau dari luar.
Alat indera yang kita kenal ada lima macam yaitu indera penglihat (mata),
pendengar (telinga), peraba (kulit), pembau (hidung) dan pengecap (lidah). Untuk
lebih memahami kelima alat indera tersebut, maka kami akan membahasnya dalam
Alat Indera.