Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM KOLABORASI BIOLOGI-FISIKA

BINTIK BUTA DAN ALAT OPTIK

Anggota Kelompok:
Jason Emanuel Halim XI MIPA 10 / 15
Jenny Elizabeth Alim XI MIPA 10 / 17
Kelly Julyan XI MIPA 10 / 21
Shanon Wangner Santoso XI MIPA 10 / 31
Valensia Clarins XI MIPA 10 / 33

SMAK St. Louis 1


Jl. Polisi Istimewa No.7, Keputran, Kec. Tegalsari, Kota SBY, Jawa Timur
60265
A. Pendahuluan

Tubuh kita terdiri atas berbagai macam sistem organ. Sistem organ tersebut bekerja

sama dan saling mendukung dalam menjalankan aktivitas metabolisme tubuh. Sebagai

pengontrol dan pengatur aktivitas tersebut, ada bagian yang disebut sebagai sistem

koordinasi. Sistem koordinasi terdiri dari sistem saraf, alat indera, dan sistem endokrin

(sistem hormon). Sistem saraf dan sistem hormon mengendalikan dan mengatur berbagai

aktivitas organ berdasarkan rangsang yang datang. Selanjutnya, rangsang tersebut

diinformasikan ke efektor untuk melakukan respon atau tanggapan. Sistem saraf bekerja

dengan cepat dalam menanggapi perubahan, sedangkan sistem hormon bekerja dengan

lambat. Indera adalah reseptor rangsang dari luar. Alat indera pada manusia ada lima macam

yaitu indera penglihat (mata), indera pencium (hidung), indera pendengar (telinga), indera

pengecap (lidah) serta indra peraba dan perasa (kulit). Dengan alat-alat indera tersebut kita

bisa mengetahui adanya rangsang (stimulus). Berdasarkan atas stimulus tersebut reseptor

(penerima rangsang) diberi nama.

Kerja normal tubuh atau anggota tubuh, secara tidak kita rasakan adalah dalam

keadaan terkoordinasi dengan baik. Organ yang berfungsi untuk ini adalah serebelum (otak

kecil). Otak kecil tidak hanya mengatur masalah koordinasi antara anggota tubuh saja, tetapi

juga posisi tubuh secara keseluruhan, juga hubungannya dengan benda-benda di luar tubuh.

Lokasi atau tempat bagian- bagian tubuh kita telah terpetakan sehingga dapat dikoordinasi

dengan anggota tubuh yang lain. Dengan kata lain lokasinya dikenal oleh anggota tubuh yang

lain sehingga bisa dijangkau walaupun tidak dengan pertolongan indra. Mata adalah organ

indra yang memiliki reseptor yang peka terhadap cahaya disebut fotoreseptor. Setiap mata

memiliki lapisan reseptor, sistem lensa untuk memusatkan cahaya pada reseptor dan sistem

saraf untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak. Reseptor pada mata disebut sel

konus (kerucut) dan sel batang (basilus). Retina mata memiliki kurang lebih 125 juta sel
batang yang mampu menerima rangsang sinar tidak berwarna dan kurang lebih 6,5 juta sel

kerucut yang mampu menerima rangsang sinar kuat dan berwarna. Bintik buta terdapat pada

bola mata. Fungsi bintik buta adalah sebagai daerah tempat saraf optik meninggalkan bagian

dalam bola mata. Bintik buta tidak memiliki sel konus dan batang.

B. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui adanya bintik buta

2. Mempelajari mekanisme kerja mata

C. Alat dan Bahan

Alat

1. Kertas manila berwarna putih/warna terang

2. Penggaris

3. Spidol/pulpen

Bahan

1. Praktikan

D. Cara Kerja

1. Sediakan kertas manila berukuran lebar 3 cm dan panjang 14 cm.

2. Buatlah tanda silang (x) dan tanda (y) pada kertas tersebut dengan jarak antara (x) dan

(y) sejauh sepuluh cm.

3. Peganglah kertas dengan tangan kiri sejauh 50 cm di depan mata, tanda (y) dipasang

di sebelah dalam.

4. Pusatkan pandangan mata kiri pada tanda (y) dan tutup mata kanan. Catat waktunya

dalam satu menit berapa cm gerakan tetes air berwarna tersebut?


5. Lakukan pengukuran setiap menit hingga seluruhnya mencapai lima menit. Dengan

mata kiri tetap terpusat pada tanda (y), dekatkanlah kertas perlahan- lahan hingga

tanda silang (x) hilang dan kemudian tampak kembali.

6. Ukurklah dan catatlah dalam tabel pada jarak berapa tanda silang (x) hilang dan pada

jarak berapa tanda (x) tampak lagi.

E. Hasil Pengamatan

No. Nama Mata Hilang (cm) Terlihat (cm)

1. Jason Emanuel H. Kiri 38 50

Kanan 42 50

2. Jenny Elizabeth A. Kiri 35 50

Kanan 38 50

3. Kelly Julyan Kiri 30 50

Kanan 35 50

4. Shanon Wangner S. Kiri 29 50

Kanan 35 50

5. Valensia Clarins Kiri 37 50

Kanan 40 50

Rata-rata Kiri 34 50

Kanan 38 50
F. Pertanyaan

1. Gambarlah irisan mata beserta dengan keterangannya!

2. Apakah yang dimaksud dengan bintik buta?

a. Apakah yang dimaksud dengan miopi?

b. Apakah yang dimaksud dengan hipermetropi?

c. Apakah yang dimaksud dengan astigmatisma?

3. Saat memasuki ruang yang gelap, mula-mula kita tidak dapat melihat sama sekali.

Tetapi, setelah beberapa saat kita akan melihat kembali. Mengapa demikian?

4. Mengapa benda tidak nampak pada waktu bayangan jatuh pada bintik buta? Jelaskan!

5. Gambarkan skema jalannya sinar pada ketidaknormalan mata rabun jauh dan rabun

dekat sebelum dan sesudah diberi bantuan lensa!

6. Salah satu kemajuan teknologi di bidang kesehatan adalah adanya operasi lasik pada

mata. Analisislah bagaimana prosedur operasi lasik pada mata; jelaskan kelebihan dan

kelemahan tindakan operasi lasik pada mata!

7. Kornea merupakan bagian mata yang berfungsi membiaskan dan memfokuskan

cahaya yang masuk ke mata. Di bagian belakang kornea, terdapat cairan bening yang

disebut dengan aqueous humor. Kurangnya cairan ini akan menyebabkan peningkatan

tekanan bola mata. Secara umum, tekanan bola mata pada manusia berkisar 10-21

mmHg. Jelaskan secara ilmiah, bagaimana pengaruh tekanan bola mata terhadap

kesehatan mata manusia dan bagaimana cara supaya tekanan bola mata tetap terjaga!
G. Jawaban dan Kesimpulan

1. Gambar Irisan Mata

2. Bintik buta adalah daerah visual di otak yang tidak mendapatkan informasi dari

mata, yakni daerah yang berkomunikasi dengan kurangnya deteksi cahaya dari sel

fotoreseptor dimana saraf optik melewati cakram optik pada retina. Karena tidak

mempunyai sel yang mendeteksi cahaya pada cakram optik, maka mempunyai bidang

dari aspek visi yang tidak terlihat. Bintik buta terjadi dimulai ketika cahaya memasuki

mata dengan melewati pupil dan mengenai retina di belakang, retina terbungkus

protein penginderaan cahaya, yang mentransmisikan apa yang dirasakan ke saraf

optik. Saraf optik kemudian menyampaikan pesan itu ke otak. Bintik-bintik buta

terjadi karena saraf optik berakhir di bidang retina itu sendiri.


Miopi atau rabun jauh adalah gangguan refraksi mata yang menyebabkan penderita

kesulitan melihat objek dengan jarak jauh. Miopi atau rabun jauh terjadi ketika cahaya

yang masuk ke mata tidak jatuh pada tempat yang semestinya, yaitu retina. Kondisi

ini disebabkan oleh bentuk bola mata yang lebih panjang dari bola mata normal atau

juga bisa terjadi ketika kornea dan lensa mata, yang berfungsi untuk memfokuskan

cahaya pada retina, mengalami kelainan.

Hipermetropi atau rabun dekat adalah salah satu gangguan refraksi mata yang

menyebabkan penderita kesulitan melihat objek dengan jarak dekat. Hipermetropi

terjadi akibat cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus ke tempat yang semestinya

(retina), tetapi terfokus ke belakangnya. Hal ini disebabkan oleh bola mata yang

terlalu pendek, atau bentuk kornea maupun lensa mata yang tidak normal.

Astigmatisma adalah gangguan penglihatan akibat kelainan pada kelengkungan

kornea atau lensa mata. Kondisi ini menyebabkan pandangan kabur atau

menyimpang, baik dalam jarak dekat maupun jauh. Astigmatisme disebabkan oleh

kelainan pada kelengkungan kornea atau lensa mata. Kornea dan lensa adalah bagian

mata yang berfungsi membiaskan dan meneruskan cahaya ke retina. Pada mata yang

mengalami astigmatisme, cahaya yang masuk tidak terbiaskan secara sempurna

sehingga gambar yang dihasilkan menjadi tidak fokus atau miring.

3. Pada retina terkandung dua macam sel, yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel batang

mengandung pigmen rhodopsin, yaitu suatu bentuk senyawa vitamin A dengan

protein tertentu. Sel-sel ini paling banyak terletak di fovea dan berfungsi untuk

menerima bayangan dengan cahaya lemah, dan berfungsi untuk menerima bayangan

dengan cahaya lemah, dan bayangan yang terbentuk atau terpersepsi hitam putih.\

Ketika kita sedang berada di luar ruangan (terdapat cahaya matahari), sel kerucut

melakukan tugasnya menyampaikan bayangan ke otak. Sementara pigmen-pigmen


rodopsin dalam sel batang akan terurai sehingga sel batang tidak dapat bekerja dengan

baik. Jika tiba-tiba kita masuk ke dalam ruangan gelap, pigmen-pigmen rodopsin yang

terurai akan terbentuk kembali sehingga sel batang mengambil alih tugas sel kerucut

dalam menyampaikan bayangan ke otak. Terbentuknya pigmen-pigmen tersebut

berlangsung secara bertahap. Hal ini menyebabkan mula-mula kita tidak dapat

melihat sama sekali ketika memasuki ruang yang gelap karena pigmen-pigmen

rodopsin membutuhkan waktu untuk beradaptasi.

4. Ketika bayangan jatuh pada bintik buta, tidak terdapat sel peka cahaya (sel batang dan

sel kerucut) sehingga otak tidak mendapatkan sinyal/impuls dari mata. Sebaliknya,

jika pembiasan cahaya dari suatu benda jatuh di bagian bintik kuning pada retina,

maka benda dapat terlihat. Jadi, pada intinya benda tidak nampak pada waktu

bayangan jatuh pada bintik buta karena otak tidak mendapat sinyal dari mata karena

bayangan itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka cahaya.

5. Skema Jalannya Sinar pada Rabun Jauh dan Rabun Dekat


6. Prosedur operasi lasik pada mata:

● Pasien duduk di kursi khusus, dengan badan terlentang berhadapan alat laser.

● Pasien diberikan anestesi lokal berbentuk obat tetes mata sehingga tidak merasakan

sakit saat operasi (selama operasi, kelopak mata pasien akan ditahan menggunakan

penyangga (spekulum)).

● Setelah anestesi diberikan, alat berbentuk cincin (suction ring) akan ditempatkan pada

mata pasien untuk menarik kornea. Pasien akan merasakan tekanan pada bola mata

dan pandangan pasien akan memudar.

● Selanjutnya, dokter akan meminta mata pasien untuk fokus ke suatu titik cahaya

selama proses koreksi kornea mata berlangsung.

● Dokter akan membuat sayatan pada sekeliling kornea mata dengan ukuran tertentu

yang akan menghasilkan flap, yaitu irisan kornea yang tidak terlepas dari mata.

● Flap akan dilipat ke samping agar dokter mendapatkan akses ke bagian kornea yang

perlu diperbaiki.

● Dokter akan memperbaiki bagian kornea yang sudah dievaluasi sebelumnya

menggunakan laser.

● Setelah perbaikan menggunakan laser selesai, flap ditempelkan kembali ke kelopak

mata tanpa dijahit.

Kelebihan operasi lasik pada mata:

● Tingkat keberhasilan tinggi (sekitar 96%) pasien mengalami perbaikan kualitas

penglihatan.

● Tidak menyebabkan rasa sakit yang parah karena penggunaan obat anestesi tetes.

● Efek perbaikan penglihatan umumnya langsung terasa setelah operasi.

● Tanpa jahitan dan penggunaan perban setelah operasi.


● Dapat dilakukan penyesuaian jika ketajaman penglihatan berubah seiring

bertambahnya usia.

Kekurangan operasi lasik pada mata:

● Teknik operasi rumit dan sedikit kesalahan bisa berdampak secara permanen terhadap

penglihatan pasien.

● Meski jarang terjadi, hasil operasi bisa tidak lebih baik daripada pandangan terjelas

yang sebelumnya dapat dicapai oleh pasien dengan bantuan kacamata.

● Mahal dan tidak ditanggung oleh asuransi.

7. Tekanan bola mata sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Tekanan bola

mata yang sangat tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada saraf optik atau mata.

Hal tersebut dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan atau kebutaan, suatu

kondisi yang dikenal sebagai glaukoma. Sementara itu, tekanan bola mata yang terlalu

rendah dapat menyebabkan beberapa distorsi retina, lensa dan kornea mata yang dapat

menurunkan penglihatan. Terdapat beberapa cara untuk menjaga tekanan bola mata,

di antaranya: makan makanan yang sehat/bergizi, berolahraga rutin dengan aman,

membatasi atau mengurangi konsumsi kafein, minum teh setiap hari (terutama teh

panas), tidur dengan kepala ditinggikan, dan memeriksa kondisi mata secara rutin dan

meminum obat yang sudah diresepkan.

Kesimpulan:

Jarak bintik buta dan posisi bintik buta mata kanan dan kiri setiap anggota kelompok

berbeda-beda. Jarak bintik buta yang dimaksud adalah jarak di mana mata tidak dapat melihat

suatu objek pada jarak tertentu yang disebabkan oleh pembiasan cahaya dari objek tersebut

jatuh di bagian yang tidak mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada

sinyal/impuls dari mata yang diterima oleh saraf otak.


H. Daftar Pustaka

Gregory, Richard & Cavanagh P. 2011. The Blind Spot. Scholarpedia. Dikutip pada

5 April 2022 dari http://www.scholarpedia.org/article/The_Blind_Spot

Reza, M. 2021. Gangguan pada Indra Penglihatan Manusia: Hipermetropi, Miopi,

Buta Warna, Presbiopi, dan Astigmatisma. Mandandi. Dikutip pada 5 April

2022 dari https://www.mandandi.com/2021/09/gangguan-pada-indra-pengli

hatan-manusia.html?m=1

Pittara. 2022. Miopi (Rabun Jauh) - Gejala, Penyebab, dan Menangani. Alodokter.

Dikutip pada 5 April 2022 dari https://www.alodokter.com/rabun-jauh

Pittara. 2022. Hipermetropi - Gejala, Penyebab, dan Mengobati. Alodokter. Dikutip

pada 5 April 2022 dari https://www.alodokter.com/rabun-dekat

Nareza, M. 2022. Astigmatisme - Gejala, Penyebab, dan Mengobati. Alodokter.

Dikutip pada 5 April 2022 dari https://www.alodokter.com/astigmatisme

Reaven. 2016. Bagian-Bagian Mata dan Fungsinya. My Right Spot. Dikutip pada 7

April 2022 dari https://www.myrightspot.com/2016/11/bagian-bagian-mata-

dan-fungsinya.html

Nareza, M. 2021. Operasi Lasik untuk Mata. Alodokter. Dikutip pada 8 April 2022

dari https://www.alodokter.com/operasi-lasik-untuk-mata

2022. Glaucoma. National Eye Institute. Dikutip pada 8 April 2022 dari

https://www.nei.nih.gov/learn-about-eye-health/eye-conditions-and-diseases/gl

aucoma#section-id-46

2022. Glaukoma: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan. Hello Sehat. Dikutip pada 8

April 2022 dari https://hellosehat.com/mata/glaukoma/penyakit-glaukoma/


I. Lampiran

Gambar 1: Jason Emanuel Halim sedang melakukan praktikum.

Gambar 2: Jenny Elizabeth Alim sedang melakukan praktikum.

Gambar 3: Kelly Julyan sedang melakukan praktikum.


Gambar 4: Valensia Clarins sedang melakukan praktikum.

Gambar 5: Shanon Wangner Santoso sedang melakukan praktikum.


Gambar 6: Anggota kelompok sedang berdiskusi mengenai proses praktikum.

Gambar 7: Anggota kelompok sedang berdiskusi mengenai laporan praktikum.

Anda mungkin juga menyukai