KELOMPOK SGD: A4
Anggota :
Interpretasi
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan oleh kelompok kami, terhitung jumlah
leukosit di keempat kotak adalah sebanyak 108. Untuk volume dari larutan darah pada kotak
penghitung adalah sebanyak 4 x (1mm x 1mm x 0,1 mm) yaitu 0,4 mm3. Untuk besarnya
pengenceran pada leukosit ini adalah sebanyak 20x. Maka jumlah sel darah yaitu leukosit
yang terhitung dalam 4 kotak yaitu 108/0,4 mm3, sehingga jumlah sel leukosit/mm3 darah
adalah 1/0,4 x 20 x 108 =5400/mm3. Dari hasil praktikum kami mendapatkan bahwa kadar
leukosit dalam darah orang tersebut normal, dikarenakan leukosit normal berkisar antara
4.000-10.000 sel/mm3 darah.
PRAKTIKUM LEUCOCYTE DIFFERENTIAL COUNT
Alat :
1. Mikroskop
2. Spreader
3. Kaca preparat
Bahan :
1. Teteskan sampel darah segar tanpa EDTA pada salah satu ujung kaca preparat sebanyak
1 tetes.
2. Posisikan spreader di depan tetesan darah dengan membentuk sudut sekitar 30-45o
terhadap kaca preparat.
3. Gerakkan spreader ke belakang sehingga menyentuh tetesan darah, kemudian gerakkan
spreader ke depan sehingga tetesan darah menyebar merata di atas kaca preparat.
4. Diamkan kaca preparat sampai tetesan darah mongering.
5. Amati hasil hapusan darah yang telah dibuat di atas mikroskop.
6. Hitunglah jumlah masing-masing jenis leukosit sehingga total leukosit yang tampak
berjumlah 100 sel. Daerah hitung sebaiknya dilakukan dalam beberapa lapang pandang
dengan membentuk gerakan seperti zig-zag.
Interpretasi :
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan oleh kelompok kami, didapatkan hasil sebagai
berikut,
Pada gambar di samping dapat diamati neutrofil
dan monosit yang berada diantara eritrosit.
Neutrofil dapat dikenali dengan adanya 3 lobus inti
sel dan terdapat bintik-bintik merah kecil pada
sitoplasma, sedangkan monosit dapat dikenali
dengan tidak terdpatnya bintik-bintik merah pada
sitoplasma dan inti sel yang tidak berlobus.
Gambar 2 Eusinofil
Pada gambar disamping dapat diamati adanya
limfosit diantara eritrosit. Limfosit dapat dikenali
dengan intisel yang besar dan tidak berlobus, serta
sitoplamsa yang tidak bergranuler.
Gambar 4 Limfosit
Setelah mengamati dan menghitung masing-masing jenis leukosit, maka angka yang
didapat dimasukkan ke dalam tabel pengelompokan jenis leukosit agar hasil pemerikasaan
lebih mudah untuk dianalisis.
Rentang normal untuk masing-masing jenis dari leukosit adalah sebagai berikut:
Interpretasi:
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan oleh kelompok kami, alat FOB
menunjukkan dua garis, yaitu satu garis pada bagian sampel band (S) dan satu garis pada bagian
kontrol band (C). Dengan adanya dua garis tersebut menandakan bahwa hasil pemeriksaan
feces tersebut positif, yang berarti menunjukkan adanya hemoglobin dalam feces tersebut.
Hemoglobin merupakan molekul protein yang ada pada sel darah merah dan berfungsi sebagai
pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh serta membawa karbondioksida
dari jaringan tubuh ke paru-paru. Hemoglobin ini dibentuk pada sumsum tulang belakang yang
terdiri dari heme dan globin. Terdapatnya hemoglobin pada feces dapat menjadi petunjuk
adanya kemungkinan perdarahan pada traktus digestivus. Umumnya, apabila seseorang
mengalami perdarahan pada traktus digestivus hingga terdapat hemoglobin pada fecesnya juga
akan mengalami anemia dikarenakan berkurangnya kadar zat besi akibat perdarahan tadi.
LAMPIRAN