Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

NAMA : Nur Lailatul Dwi Octavrina


NIM : 191335300011
MATA KULIAH : Hematologi Patologis

PRODI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan Praktikum Mata Kuliah Hematologi Patologis, telah diperiksa dan


disetujui.

Sidoarjo, 20 Desember 2021

Kepala Laboratorium Dosen Pengampu Mata Kuliah

Galuh Ratmana Hanum, S.Si., M.Si Andika AliviameitaS.Si ,M.Si

Nilai Laporan Praktikum :


Laporan Praktikum Hormon dan Enzim

“Pemeriksaan Differential Counting”

Oleh :

Nur Lailatul Dwi Octavrina

(191335300011)

Dosen Pengampu :

Andhika Aliviameita S.ST.,M.Si

D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2021 – 2022
JUDUL : Pemeriksaan Differential Counting

HARI, TANGGAL : Kamis, 16 Desember 2021

NAMA DOSEN : Andika Aliviameita, S.ST., M.Si.

NAMA INSTRUKTUR : Leni Yuroh Widyaningrum, S.ST

TUJUAN : Untuk mengetahui bentuk dan Ciri-Ciri Sel eosinofil, basofil, stab,
segmen, limfosit, monosit (jenis-jenis sel leukosit)

METODE : Diff Count

PRINSIP : Hapusan darah yang sudah diwarnai dengan pewarnaan Gremsa,


diamati dengan mikroskop pada perbesaran lensa Objektif 100 kali
dengan bantuan oil imersi. Lalu menentukanJenis leukosit dan
menghitung jumlahnya yang dinyatakan dengan satuan persen (%).

Dasar Teori

Pemeriksaan hitung jenis leukosit (Differential Count) digunakan untuk mengetahui jumlah
berbagai jenis leukosit. Terdapat Enam jenis leukosit yang masing-masing memiliki fungsi yang
khusus. Sel-sel itu adalah basofil, eosinofil, neutrofil Batang, Segmen, limfosit dan monosit.

Leukosit atau sel darah putih (white blood cell) adalah sel darah yang mengandung inti, disebut
juga sel darah putih. Rata-rata jumlah leukosit dalam darah manusia normal adalah 5000-
9000/mm'. Leukosit terdiri dari dua golongan utama, yaitu agranular dan granular.

Leukosit agranular mempunyai sitoplasma yang tampak homogen, dan intinya berbentuk bulat
atau berbentuk ginjal. Leukosit granular mengandung granula spesifik (yang dalam keadaan
hidup berupa tetesan setengah cair) dalam sitoplasmanya dan mempunyai inti yang
memperlihatkan banyak variasi dalam bentuknya. Terdapat 2 jenis leukosit agranular yaitu;
limfosit yang terdiri dari sel-sel kecil dengan sitoplasma sedikit, dan monosit yang terdiri dari
sel-sel yang agak besar dan mengandung sitoplasma lebih banyak. Terdapat 3 jenis leukosit
granular yaitu neutrofil, basofil, dan asidofil (eosinofil).

Hitung jenis leukosit dilakukan pada counting area, mula-mula dengan pembesaran 100x
kemudian dengan pembesaran 1000x dengan minyak imersi. Pada hitung jenis leukosit hapusan
darah tepi yang akan digunakan perlu diperhatikan hapusan darah harus cukup tipis sehingga
eritrosit dan leukosit jelas terpisah satu dengan yang lainnya, hapusan tidak boleh mengandung
cat, dan eritrosit tidak boleh bergerombol (Ripani, 2010).

Pemeriksaan hitung jenis leukosit merupakan bagian dari tes darah lengkap (complete blood
count, CBC) yang bermanfaat untuk:
1. Menilai kemampuan tubuh untuk merespon dan menghilangkan infeksi.

2. Mendeteksi keparahan reaksi alergi dan obat ditambah respon terhadap jenis parasit dan
infeksi lainnya.

3. Mengevaluasi reaksi terhadap infeksi virus dan respon kemoterapi.

4. Mengidentifikasi berbagai tahap leukemia.

Indikasi dilakukannya pemeriksaan hitung jenis leukosit adalah:

• Penderita dengan persangkaan infeksi atau kaganasan hematologik.

• Pemeriksaan dasar bagi penderita yang menjalani pengobatan di rumah sakit (pemeriksaan
rutin).

Apabila granulosit imatur meningkat dalam hitung jenis lekosit, keberadaan ini disebut
pergeseran ke kiri (shift to the left). Istilah ini berasal dari penelitian penelitian awal yang
menggunakan tabulasi untuk melaporkan jumlah masing-masing jenis sel. Jenis sel diurutkan
dari sel blast sebelah kiri menuju ke netrofil di sebelah kanan. Sel imatur dalam jumlah besar
menyebabkan peningkatan di kolom sebelah kiri yang dalam keadaan normal kosong kecuali
beberapa sel batang. Dengan demikian, apabila sel imatur banyak, jumlah bergeser di kolom
sebelah kiri.

Terjadinya peningkatan jumlah leukosit (leukositosis) menunjukkan adanya proses infeksi atau
radang akut, misalnya pneumonia, meningitis, tuberculosis. tonsillitis, apendiktis, dll. Sedangkan
penurunan jumlah leukosit (leucopenia) dapat terjadi pada infeksi virus, malaria, dan alkoholik.
Selain itu penurunan dan peningkatan jumlah leukosit dapat disebabkan oleh mengkonsumsi
jenis obat-obatan tertentu.

ALAT DAN BAHAN

1. Objek glass

2. Pipet tetes

3. Jembatan Pewarnaan

4- Spatula

5. Mikroskop

6- Tissue

7. Sampel darah + EDTA 10%

8. Giemsa Induk (9 tetes) ) mix Buffer phosphat (1 ml)


9. Metanol /alkohol 96%

10. Oil imersi

Prosedur Kerja

1- Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2- Dibuat hapusan darah yang baik dan benar.

3. Dilakukan pewarnaan menggunakan pewarna giemsa siap pakai.

4. Diamati apusan darah dengan mikroskop pada perbesaran lensa Obyektif 100 x.

5. Dicari area counting (pada daerah ± 1/3 hapusan darah).

6. Ditentukan jenis sel leukosit dan jumlahnya dihitung per lapang pandang. Jumlah keseluruhan
sel harus dalam persen (%).

Hasil Pemeriksaan

IDENTITAS PASIEN

Nama : Hikmatul Maulidiyah

Alamat : Wonoayu

Umur :20 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Pemeriksaan : 16 Desember 2021

Hasil Pemeriksaan :

Jenis Leukosit Lapang Pandang Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Eosinophil - - - - - - - - - - -

Basophil - - - - - - - - - - -

stab - 6 3 3 - - 1 - 1 1 15 %

segmen 5 3 3 6 9 7 9 9 5 6 62 %

Limfosit 5 - 3 1 1 3 - 1 3 3 20 %
Monosit - 1 1 - - - - - 1 - 3%

Total 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 %

Eos/Baso/stab/Segm/ Lim / Mon (%)

0/ 0/15 / 62/ 20/3 %

Nilai normal :

Eosinofil = 1-3%

Basofil = 0-1%

Stab = 0-5 %

Segmen = 50-65%

Limposit = 25-35%

Monosit = 4-6%

Pembahasan

Praktikum kali ini berjudul pemeriksaan differential counting dimana differential counting
sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis
leukosit. Tujuan dari pemeriksaan hitung jenis leukosit (Differential Count) digunakan Untuk
mengetahui bentuk dan Ciri-Ciri Sel eosinofil, basofil, stab, segmen, limfosit, monosit (jenis-
jenis sel leukosit). Prinsip dari metode differential counting ini adalah Hapusan darah yang sudah
diwarnai dengan pewarnaan Gremsa, diamati dengan mikroskop pada perbesaran lensa Objektif
100 kali dengan bantuan oil imersi. Lalu menentukanJenis leukosit dan menghitung jumlahnya
yang dinyatakan dengan satuan persen (%).

Pada praktikum kali ini yang pertama kali dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan antara lain Objek glass, Pipet tetes, Jembatan Pewarnaan, Spatula, Mikroskop, Tissue,
Sampel darah + EDTA 10%, Giemsa Induk (cara pembuatan larutan giemsa : 9 tetes Giemsa
Induk dicampur dengan Buffer phosphat sebanyak 1 ml), Metanol /alkohol 96%, dan Oil imersi.
Kemudian melakukan makrosampling mengambil darah sebanyak 3 CC. Lalu, membuat hapusan
darah yang baik dan benar. Dilakukan pewarnaan menggunakan pewarna giemsa siap pakai.
Mengamati apusan darah dengan mikroskop pada perbesaran lensa Obyektif 100 x. Mencari area
counting (pada daerah ± 1/3 hapusan darah). Menentukan jenis sel leukosit dan jumlahnya
dihitung per lapang pandang. Jumlah keseluruhan sel harus dalam persen (%).
Setelah dilakukan praktikum didapatkan hasil pada pengamatan lapang pandang pertama
ditemukan 5 neutrofil segemen dan 5 limfosit, pada lapang pandang kedua ditemukan 6 neutrofil
batang/stab, 3 neutrofil segemen dan 1 monosit, pada lapang pandang ketiga ditemukan 3
neutrofil segmen, 3 neutrofil stab, 3 limfosit dan 1 monosit, pada lapang pandang ke empat
ditemukan 3 neutrofil stab, 6 neutrofil segmen, dan 1 limfosit, pada lapang pandang kelima
ditemukan 9 neutrofil segmen dan 1 limfosit, pada lapang pandang keenam ditemukan 7 neutrofil
segmen dan 3 limfosit, pada lapang pandang ketujuh ditemukan 9 neutrofil batang dan 1
neutrofil stab, pada lapang pandang kedelapan ditemukan 9 neutrofil segmen dan 1 limfosit, pada
lapang pandang kesembilan ditemukan 5 netrofil segmen, 3 limfosit, 1 netrofil stab, dan 1
monosit, pada lapang pandang kesepuluh ditemukan 6 netrofil segmen, 1 netrofil stab, dan 3
limfosit. Jumlah keseluruhan dari jumlah eritrosit adalah :

Eos/Baso/stab/Segm/ Lim / Mon (%)

0/ 0/15 / 62/ 20/3 %

Kesimpulan

A. Eosinophil didapatkan hasil 0%, basophil 0%, neutrophil stab 15%, neutrophil segmen
62%, limfosit 20 %, dan monosit 3%.

Daftar Pustaka

Gandasoebrata. R. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta. 1967

Hendrawan, Enki. 2012. Hitung Jenis Leukosit [online]. tersedia: https://www.


scribd.com/doc/94305564/Hitung-Jenis-Leukosit Diakses 26 Mei 2016

Riswanto, 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfamedia & Kanal


Medika.

Yuli 2013. Hitung Jenis Leukosit (Differential Count) Dan Evaluasi Hapusan Darah Tepi
(HDT).[online], tersedia: https://yullyanalis.wordpress.com/ 2013/06/28/hitung-jenis-leukosit-
differential-count-dan-evaluasi-hapusan darah-tepi-hdt/ Diakses 26 Mei 2016

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai