Anda di halaman 1dari 4

Nama : Azka Ghassani Javier Hamdani

NIM : P17334117017
Kelas : 3A

PENGARUH VARIASI VOLUME ASAM ASETAT GLASIAL 0,30 ml, 0,40 ml, dan
1,0 ml TERHADAP PERSENTASE LISIS ERITROSIT DALAM LARUTAN TURK
PADA PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH LEUKOSIT

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan laboratorium merupakan bagian penting dari pelayanan kesehatan yang

diperlukan untuk menunjang upaya menegakkan diagnosis, dengan menetapkan penyebab

penyakit, menunjang sistem kewaspadaan diri, monitoring, pengobatan, pemeliharaan

kesehatan, dan pencegahan timbulnya penyakit.

Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan

pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan

terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan

pemulihan kesehatan. Salah satu pelayanan laboratorium yang sering dilakukan adalah

pemeriksaan hematologi.

Pemeriksaan hematologi meliputi pemeriksaan hematologi rutin dan hematologi

lengkap. Pemeriksaan hematologi rutin terdiri atas pemeriksaan hemoglobin, hematokrit,

indeks eritrosit, hitung jumlah eritrosit, hitung jumlah trombosit, dan hitung jumlah

leukosit. Sedangkan pemeriksaan hematologi lengkap yaitu pemeriksaan hematologi rutin

ditambah dengan hitung jenis eritrosit dan laju endap darah (LED).

Pemeriksaan laboratorium khususnya leukosit banyak diminta para dokter untuk

menegakkan diagnosis penyakit dan menentukan prognosis yang tepat, tetapi masih

dijumpai ketidaksesuaian antara hasil pemeriksaan laboratorium dengan keadaan klinis


pasien. Hal ini dapat diakibatkan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan tidak sesuai

prosedur. Tahapan pra analitik pemeriksaan laboratorium yang di antaranya meliputi

pengambilan bahan pemeriksaan dan penangganan termasuk pemberian antikoagulan

merupakan hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang baik.

Hitung jumlah leukosit menggambarkan jumlah sel leukosit dalam 1 µl darah. Dalam

keadaan normal, jumlah sel leukosit dalam darah yaitu 4.000 – 10.000 sel/mm3. Hitung

jumlah leukosit dapat dijadikan penanda adanya infeksi tertentu di dalam tubuh. Saat ini

terdapat dua metode untuk menghitung jumlah sel leukosit yaitu metode otomatis

menggunakan alat flowcytometer dan metode manual atau mikroskopis menggunakan

kamar hitung improved neubauer.

Cara menghitung sel darah secara manual atau mikroskois dengan memakai pipet

Thoma atau menggunakan pengenceran tabung dan kamar hitung tetap menjadi metode

penting dalam laboratorium klinik. Larutan pengencer hitung jumlah leukosit adalah

larutan Turk dengan komposisi; Gentian Violet 1% dalam air 1 mL, Asam Asetat Glasial 1

mL dan aquadest ad 100 mL.

Asam asetat glasial pada larutan turk berfungsi melisiskan eritrosit dan mempunyai

kandungan asam dengan pH 2.4. Sedangkan gentian violet berfungsi sebagai pemberi

warna sehingga leukosit tampak jelas. Asam asetat memiliki bau yang khas menyengat,

korosif, serta dapat berdampak pada kesehatan manusia. Selain berdampak kepada

kesehatan manusia, larutan asam asetat glasial juga berdampak pula pada lingkungan,

sehingga diperlukan usaha untuk mengurangi jumlah pemakaian Asam Asetat Glasial.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fanelli (2018), bahwa penggunaan Asam

Asetat Glasial 0,5 mL pada larutan Turk untuk pemeriksaan jumlah leukosit mampu

melisiskan eritrosit 100% tanpa mempengaruhi jumlah leukosit. Hasil tersebut lebih rendah

dari standar pemakaian Asam Asetat Glasial dalam larutan Turk yaitu 1 mL. Oleh karena
itu, pada penelitian ini penulis ingin meneliti apakah pada pemakaian volume Asam asetat

Glasial dalam larutan Turk lebih rendah, yaitu 0,3 mL dan 0,4 mL apakah mampu

melisiskan eritrosit dalam hitung jumlah leukosit.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul

“PENGARUH VARIASI VOLUME ASAM ASETAT GLASIAL 0,3 ml, 0,4 ml, dan

1,0 ml TERHADAP PERSENTASE LISIS ERITROSIT DALAM LARUTAN TURK

PADA PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH LEUKOSIT”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis dapat merumuskan masalah

sebagai berikut : Adakah pengaruh variasi volume Asam Asetat Glasial 0,3 mL dan 0,4 mL

dalam larutan Turk terhadap persentase lisis eritrosit pada pemeriksaan hitung jumlah

leukosit?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh variasi volume Asam Asetat Glasial 0,3 mL dan 0,4 mL

dalam larutan Turk terhadap persentase lisis eritrosit pada pemeriksaan hitung jumlah

leukosit.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan pada petugas laboratorium untuk

mengefisienkan pemakaian Asam Asetat Glasial dalam larutan Turk sehingga lebih

ramah lingkungan.

2. Dapat memberikan pengetahuan pada petugas laboratorium mengenai pengaruh variasi

volume Asam Asetat Glasial dalam larutan Turk terhadap persentase lisis eritrosit pada

pemeriksaan hitung jumlah leukosit.


Daftar Pustaka :

1. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43


TAHUN 2013 TENTANG CARA PENYELENGGARAAN LABORATORIUM
KLINIK YANG BAIK

2. Gandasoebrata, R. 2011. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat

3. Pratiwi, Fanelli. 2018. PENGARUH VARIASI VOLUME ASAM ASETAT GLASIAL 0,6

ml, 0,5 ml, dan 1,0 ml TERHADAP PERSENTASE LISIS ERITROSIT DALAM

LARUTAN TURK PADA PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH LEUKOSIT. Cimahi:

KTI Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Bandung.

4. Permatasari Dewi, Darmadi. 2018. PERBEDAAN JUMLAH LEUKOSIT DARAH

EDTA DIPERIKSA SEGERA DAN DITUNDA 2 JAM. Akademi Analis Kesehatan

Yayasan Fajar Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai