NIM : P17334117017
Kelas : 3A
PENGARUH VARIASI VOLUME ASAM ASETAT GLASIAL 0,30 ml, 0,40 ml, dan
1,0 ml TERHADAP PERSENTASE LISIS ERITROSIT DALAM LARUTAN TURK
PADA PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH LEUKOSIT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan laboratorium merupakan bagian penting dari pelayanan kesehatan yang
pemulihan kesehatan. Salah satu pelayanan laboratorium yang sering dilakukan adalah
pemeriksaan hematologi.
indeks eritrosit, hitung jumlah eritrosit, hitung jumlah trombosit, dan hitung jumlah
ditambah dengan hitung jenis eritrosit dan laju endap darah (LED).
menegakkan diagnosis penyakit dan menentukan prognosis yang tepat, tetapi masih
merupakan hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang baik.
Hitung jumlah leukosit menggambarkan jumlah sel leukosit dalam 1 µl darah. Dalam
keadaan normal, jumlah sel leukosit dalam darah yaitu 4.000 – 10.000 sel/mm3. Hitung
jumlah leukosit dapat dijadikan penanda adanya infeksi tertentu di dalam tubuh. Saat ini
terdapat dua metode untuk menghitung jumlah sel leukosit yaitu metode otomatis
Cara menghitung sel darah secara manual atau mikroskois dengan memakai pipet
Thoma atau menggunakan pengenceran tabung dan kamar hitung tetap menjadi metode
penting dalam laboratorium klinik. Larutan pengencer hitung jumlah leukosit adalah
larutan Turk dengan komposisi; Gentian Violet 1% dalam air 1 mL, Asam Asetat Glasial 1
Asam asetat glasial pada larutan turk berfungsi melisiskan eritrosit dan mempunyai
kandungan asam dengan pH 2.4. Sedangkan gentian violet berfungsi sebagai pemberi
warna sehingga leukosit tampak jelas. Asam asetat memiliki bau yang khas menyengat,
korosif, serta dapat berdampak pada kesehatan manusia. Selain berdampak kepada
kesehatan manusia, larutan asam asetat glasial juga berdampak pula pada lingkungan,
sehingga diperlukan usaha untuk mengurangi jumlah pemakaian Asam Asetat Glasial.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fanelli (2018), bahwa penggunaan Asam
Asetat Glasial 0,5 mL pada larutan Turk untuk pemeriksaan jumlah leukosit mampu
melisiskan eritrosit 100% tanpa mempengaruhi jumlah leukosit. Hasil tersebut lebih rendah
dari standar pemakaian Asam Asetat Glasial dalam larutan Turk yaitu 1 mL. Oleh karena
itu, pada penelitian ini penulis ingin meneliti apakah pada pemakaian volume Asam asetat
Glasial dalam larutan Turk lebih rendah, yaitu 0,3 mL dan 0,4 mL apakah mampu
Berdasarkan uraian tersebut, penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul
“PENGARUH VARIASI VOLUME ASAM ASETAT GLASIAL 0,3 ml, 0,4 ml, dan
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut : Adakah pengaruh variasi volume Asam Asetat Glasial 0,3 mL dan 0,4 mL
dalam larutan Turk terhadap persentase lisis eritrosit pada pemeriksaan hitung jumlah
leukosit?
Untuk mengetahui pengaruh variasi volume Asam Asetat Glasial 0,3 mL dan 0,4 mL
dalam larutan Turk terhadap persentase lisis eritrosit pada pemeriksaan hitung jumlah
leukosit.
mengefisienkan pemakaian Asam Asetat Glasial dalam larutan Turk sehingga lebih
ramah lingkungan.
volume Asam Asetat Glasial dalam larutan Turk terhadap persentase lisis eritrosit pada
3. Pratiwi, Fanelli. 2018. PENGARUH VARIASI VOLUME ASAM ASETAT GLASIAL 0,6
ml, 0,5 ml, dan 1,0 ml TERHADAP PERSENTASE LISIS ERITROSIT DALAM