Anda di halaman 1dari 9

MOTIVASI

Pengertian
Motivasi diartikan sebagai kemampuan untuk berbuat sesuatu.

Motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan motifnya.

Motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau impus.

Mc Clelland mengkategorikan tiga motif individu yakni


 motif berafiliasi
 Berkuasa
 dan berprestasi.
Berbagai pandangan Motivasi

Motivasi disebut dengan istilah kebutuhan (need), desakan(urge),


keinginan(wish) dan dorongan (drive), yang semuanya ini  mempunyai 
pengertian yang sama yaitu sebagai suatu keadaan yang ada pada diri
seseorang yang mendorong untuk melakukan suatu kegiatan guna mencapai
keinginan atau tujuan. Dorongan ini biasanya di wujudkan dalam bentuk
perilaku.
Pandangan motivasi dalam organisasi dapat di lihat dari tiga jenis teori yaitu:

 Pandangan tradisional (Frederick Taylor)


Pandangan tradisional menganggap bahwa seseorang individu pada dasarnya
malas

 Pandangan hubungan motivasi (Eltori Mayo )


menurut pandangan hubungan manusiawi bahwa manusia pada dasarnya tidak
malas, yang membuat mereka tidak mempunyai motivasi adalah buruknya
hubungan sosial.

 Pandangan sumber daya manusia.


Pendekatan hubungan manusiawi pun mendapat kritik dari teoritis seperti MC
Gregor Abraham Maslow, dan Rensis Likert.

Menurut mereka pada dasarnya individu dapat termotivasi oleh banyak faktor,
bukan hanya faktor uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga
kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan
Teori-teori Motivasi

Teori Isi
1. Teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow
Kebutuhan manusia dapat disusun dalam satu hirarki dari
kebutuhan terendah sampai tertinggi.

Kedua, bahwa kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti


menjadi motivator utama dari perilaku.
2. Teori Higinis Frederick Herberzg
Herberzg membedakan dua faktor yaitu faktor pemuas dan
faktor pemeliharaan yang seringkali disebut faktor Higinis
(faktor penyebab ketidak puasan)

Faktor motivator mempunyai pengaruh meningkatkan


prestasi atau kepuasan kerja, sementara faktor higinis
mencegah merosotnya semngat kerja.
3. Teori prestasi (David McClelland)
Ada korelasi positif antar kebutuhan berprestasi dengan prestasi dan sukses
pelaksanaan. McClelland mengemukakan bahwa usahawan, ilmuwan dan
profesional mempunyai tingkat motivasi prestasi diatas rata-rata.

Orang yang berorientasi prestasi mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu


yang dapat dikembangkan, yaitu :

4.Menyukai tantangan, bertannggung jawab terhadap apa yang dikerjakan.


5.Kecenderungan untuk menetapkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
6.Memiliki umpan balik mengenai apa yang telah dikerjakannya.
7.Memiliki kemampuan organisasi.
Teori Proses
Berkenaan dengan bagaimana perilaku timbul dan dijalankan. Adapun teori-
teori yang berkenaan dengan teori-teori proses yaitu :
1. Teori pengharapan (Victor H. Vroom)
Menurut Vroom orang akan termotivasi, bila mereka (1) mengharapakan
usaha yang ditingkatkan akan memperolah jasa tertentu (2) menilai balas jasa
sebagai hasil usaha mereka. Vroom mengemukakan teori motivasi bahwa
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan adalah fungsi nilai dan guna dari
setiap hasil yang mungkin dapat dicapai.
2. Teori Pembentukan perilaku (BF. Skinner)
Teori ini dikemukakan oleh B.F. Skinner yang didasarkan pada
hukum pengaruh (Law of Effect), bahwa perilaku yang diikuti
dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang,
sedang perilaku yang diikuti konsekuensi hukuman cenderung
tidak diulang.

Anda mungkin juga menyukai