KESEHATAN MENTAL
“NILAI, MOTIVASI, DAN TEORI GOAL”
DOSEN PEMBIMBING
Dr. Marjohan, M.Pd.,Kons
DISUSUN OLEH :
Menurut teori ini “salah satu dari karakteristik perilaku yang mempunyai tujuan
yang umum diamati ialah bahwa perilaku tersebut terusberlangsung sampai
perilakuitu mencapai penyelesaiannya, sekali seseorang mulai sesuatu (seperti suatu
pekerjaan, sebuah proyek baru), ia terus mendesak sampai tujuan tercapai. Proses
penetapan tujuan (goalsetting) dapat dilakukan berdasarkan prakarsa sendiri
diwajibkan oleh organisasi sebagai satu kebijakan (Wangmuba dalam Ramandei,
2009).
Goal setting theory menjelaskan hubungan antara tujuan yang ditetapkan dengan
prestasi kerja (kinerja). Konsep dasar teori ini adalah seseorang yang memahami
tujuan (apa yang diharapkan organisasi kepadanya) akan mempengaruhi perilaku
kerjanya. Teori ini juga menyatakan bahwa perilaku individu diatur oleh ide
(pemikiran) dan niat seseorang. Sasaran dapat dipandang sebagai tujuan atau tingkat
kerja yang ingin dicapai oleh individu. Jika seorang individu berkomitmen untuk
mencapai tujuannya, maka hal ini akan mempengaruhi tindakannya dan
mempengaruhi konsenkuensi kinerjanya.
Teori ini juga menjelaskan bahwa penetapan tujuan yang menantang (sulit) dan
dapat diukur hasilnya akan dapat meningkatkan prestasi (kinerja), yang diikuti
dengan kemampuan dan keterampilan kerja. Pada tahun 1990, Locke dan Latham
mempublikasikan hasilkerjanya dan merumuskan lima prinsip sukses goal setting.
a) Tujuan spesifik yang sulit menghasilkan kinerja yang jauh lebih tinggi
daripada tujuan yang mudah, tanpa tujuan atau bahkan penetapan tujuan
abstrak seperti mendorong orang untuk melakukan yang terbaik.
b) Mempertahankan kemampuan konstran, karena ini adalah teori motivasi an
mengingat bahwa ada komitmen tujuan, semakin tinggi tujuan semakin
tinggi kinerjanya.
c) Variabel seperti pujian, umpan balik atau keterlibatan orang dalam
pengambilan keputusan hanya mempengaruhi perilaku sejauh hal itu
mengarah pada penetapan dan komitmen pada tujuan tertentu yang sulit.
d) Penetapan tujuan selain mempengaruhi tiga mekanisme motivasi yaitu
pilihan, usaha dan ketekunan juga dapat memiliki manfaat kognitif. Itu dapat
mempengaruhi pilihan, upaya dan ketekunan untuk menemukan cara
mencapai tujuan. Menetapkan tujuan dapat mempengaruhi hasil dalam empat cara
yaitu:
a) Pilihan (choice)
Sasaran dapat mempersempit perhatian seseorang dan mengarahkan upaya
mereka ke aktivitas yang relevan dengan sasaran dan dari tindakan yang
tidak relevan dengan sasaran.
b) Upaya (effort)
Sasaran mungkin membuat seseorang lebih berusaha. ,isalnya jika seseorang
biasanya menghasilkan 4 widget per jam tetapi ingin menghasilkan 6
widgetper jam, mereka mungkin bekerja lebih keras untuk menghasilkan
lebihbanyak widget daripada tanpa tujuan tersebut.
c) Kegigihan (persistence)
Sasaran dapat membuat seseorang lebih bersedia untuk mengatasi
kemunduran.
d) Kognisi (cognition)
Tujuan dapat menyebabkan seseorang mengembangkan dan mengubah
perilakunya.
Locke dan Latham (2002) telah menunjukkan tiga moderator yang menunjukkan
keberhasilan penetapan tujuan:
B. Teori Motivasi
Istilah motivasi dalam kaidah bahasa Indonesia berasal dari kata motif
yangberarti kekuatan yang ada dalm diri individu , yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi
dapatdiinterpretasikan dalam tingkah laku, berupa rangsangan, dorongan atau
pembangkit tenaga untuk melakukan tingkah laku tertentu.Sedangkan dalam
mengartikan motivasi para ahli mempunyai pendapat masing-masing, diantaranya:
Dalam teori motivasi terdapat beberapa macam teori yang diantaranya adalah :
D. Nilai
Motivasi merupakan serangkaian sikap dan nilai – nilai yang
mempengaruhiindividu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai tujuan individu.
Sikap dan nilaitersebut merupakan suatu invisible yang memberikan kekuatan
untuk mendorong individu dalam mencapai tujuan. Selain itu motivasi dapat
diartikan sebagai dorongan individu untuk melakukan tindakan karena mereka
ingin melakukannya. Apabila individu termotivasi, mereka akan membuat pilihan
yang positif untuk melakukan sesuatu karena dapat memuaskan keinginan
mereka.Nilai (Valence) adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai
nilai/martabat tertentu (daya/nilai motivasi) bagi setiap individu yang bersangkutan.
Dengan kata lain, Valence merupakan hasil dari seberapa jauh
seseorangmenginginkan imbalan/ signifikansi yang dikaitkan olehindividu tentang
hasil yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Locke, Edwin A. (1996). Motivation through conscious goal setting. Applied and
Locke, Edwin, A dan Latham Gary, P.(1990). A Theory of goal setting and task
performance. Prentice Hall. Engewood Cliffs. New Jersey
Makmun, Abin Syamsuddin.(1998). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT.
RemajaRosdakarya
Mu'tadin, Z. (2002). Kemandirian sebagai Kebutuhan Psikologis Remaja.
Internet. http://www.e-psikologi.com/remaja.050602
Prayitno. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Widyastuti, Palupi. (2004). Manajemen Stres. Jakarta:Ege