Anda di halaman 1dari 2

PERSYARATAN PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN MELIPUTI:

1. Hasil studi kelayakan;


2. Isi pendidikan;
3. Jumlah dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan;
4. Sarana dan prasarana pendidikan;
5. Pernbiayaan pendidikan;
6. Sistem evaluasi dan sertifikasi; dan
7. Manajemen dan proses pendidikan.

Persyaratan pendirian satuan pendidikan di atas dituangkan dalam rencana induk


pengembangan satuan pendidikan (RIPS);

RIPS sebagaimana merupakan pedoman dasar pengembangan satuan pendidikan untuk jangka
waktu paling singkat 5 (lima) tahun.

RIPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:

1. visi dan misi;


2. kurikulum;
3. peserta didik;
4. pendidik dan tenaga kependidikan;
5. sarana dan prasarana;
6. pendanaan;
7. organisasi;
8. manajemen satuan pendidikan; dan
9. peran serta masyarakat.

PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN HARUS MELAMPIRKAN:


1. Hasil studi kelayakan tentang prospek pendirian satuan pendidikan formal dari segi tata
ruang, geografis, dan ekologis;
2. Hasil studi kelayakan tentang prospek pendirian satuan pendidikan formal dari segi
prospek pendaftar, keuangan, sosial, dan budaya;
3. Data mengenai perimbangan antara jumlah satuan pendidikan formal dengan penduduk
usia sekolah di wilayah tersebut;
4. Data mengenai perkiraan jarak satuan pendidikan yang diusulkan di antara gugus satuan
pendidikan formal sejenis;
5. Data mengenai kapasitas daya tampung dan lingkup jangkauan satuan pendidikan formal
sejenis yang ada;
6. Data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan pendidikan paling sedikit
untuk 1 (satu) tahun akademik berikutnya; dan
7. Data mengenai status kepemilikan tanah dan/ atau bangunan satuan pendidikan harus
dibuktikan dengan dokumen kepemilikan yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan atas nama pemerintah, pernerintah daerah, atau badan
penyelenggara;

Tata cara pemberian izin si), SMP, SMA, dan SMK yang diselenggarakan oleh masyarakat
sebagai berikut.
1. Badan penyelenggara mengajukan permohonan izin pendirian satuan pendidikan kepada
bupati/walikota melalui dinas pendidikan kabupaten/kota dengan melampirkan hasil studi
kelayakan dan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2);
2. Kepala dinas pendidikan kabupaten/kota menugaskan kepada Tim Penilai untuk
menelaah usul pendirian satuan pendidikan;
3. Tim penilai sebagaimana dimaksud pada huruf b merupakan tim yang dibentuk oleh
kepala dinas kabupaten/kota;
4. Kepala dinas kabupaten/kota paling lambat dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah
menerima usul rencana pendirian satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam butir
a, menerbitkan surat keputusan tentang izin pendirian satuan pendidikan atau
pemberitahuan penolakan pendirian satuan pendidikan; dan
5. Izin pendirian sebagaimana dimaksud pada huruf d berlaku untuk 1 (satu) satuan
pendidikan pada 1 (satu) lokasi.

Anda mungkin juga menyukai