OLEH :
KELOMPOK 2:
MISILIANTI A1H120090
PUTRI A1H120104
NUR INTAN MUSYAFIR A1H120098
RIDHA RIZQIA ZAHRA A1H120018
APRIANTI A1H120032
ELEN PRATIWI A1H120038
SARTIN A1H120060
WA ODE ARNITA A1H120122
WA ODE NURSARI ABDULAH A1H120124
SHINTA AIDIN A1H120062
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur senantiasa saya hanturkan ke hadirat Allah SWT., yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, inayah, serta nikmat-Nya yang tak terhingga sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan Inklusi dengan judul
“Rambu – Rambu Pendirian KB “. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah bersedia membantu kami, serta menyemangatkan kami dalam
menyelesaikan makalah ini, diantaranya :
1. Allah SWT., yang telah memberikan kesehatan, agar kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Salim Spd., Mpd. Selaku dosen pengampuh mata kuliah
“Pengembangan Kegiatan Belajar Di Kelompok Bermain” yang telah
membimbing dan mengarahkan kami sehingga tugas makalah ini dapat
diselesaikan.
3. orang tua kami yang telah menyemangati kami serta dengan doa dari mereka
kami dapat meyelesaikan tugas makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sendiri mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak baik dosen pengampuh maupun teman-teman atas hasil
makalah ini. Dan semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kita
semua, Amin Ya Robbal Alamin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendirian Kelompok Bermain
B. Syarat Pendirian Kelompok Bermain
C. Tata Cara Pendirian Kelompok Bermain
D. Masa Berlaku Izin Kelompok Bermain
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak tahun 1990-an dunia pendidikan mulai terbuka akan pentingnya
pendidikan anak usia dini sebagai pendidikan yang paling awal yang diselenggarakan
sejak anak dilahirkan hingga memasuki pendidikan dasar.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang baik diyakini dapat melejitkan
perkembangan anak di masa emas perkembangannya. dalam Undang-undang RI
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 28, bahwa:(1)
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar; (2)
Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal, nonformal
dan/atau informal; (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur formal berbentuk Taman
Kanak-kanak, Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat; (4) Pendidikan
anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB),
taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat; dan (5) Pendidikan
anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau
pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Selain dalam bentuk TK/RA, KB, dan TPA, di masyarakat berkembang bentuk-
bentuk layanan PAUD lainnya yang dikelompokkan dalam bentuk satuan PAUD
sejenis, seperti Pos PAUD/Taman Posyandu, PAUD Berbasis Pendidikan Agama
Islam, PAUD Bina Iman Anak, PAUD Pembinaan Anak Kristen, dll. Guna
memberikan acuan kepada masyarakat, Pemerintah memandang perlu menyediakan
petunjuk teknis penyelenggaraan satuan PAUD. ”Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Kelompok Bermain” ini dimaksudkan sebagai acuan dalam penyelenggaraan
Kelompok Bermain.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana Pendirian Kelompok Bermain ?
2. Apa Syarat Pendirian Kelompok Bermain ?
3. Bagaimana Tata Cara Pendirian Kelompok Bermain ?
4. Kapan Masa Berlaku Izin Kelompok Bermain ?
C. Tujuan
Untuk dapat mengetahui Rambu – Rambu Pendirian Kelompok Bermain
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendirian Kelompok Bermain
Kelompok Bermain dapat didirikan oleh:
1. Pemerintah kabupaten/kota.
2. Pemerintah desa.
3. Orang perseorangan.
4. Kelompok orang.
5. Badan hukum.
Orang perseorangan adalah warga negara Indonesia yang cakap hukum
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kelompok orang adalah
kesepakatan antara 2 orang atau lebih. Kelompok orang wajib mencantumkan
kesepakatan secara tertulis atau akte pendirian persekutuan perdata untuk mendirikan
satuan PAUD sebagai tujuan kelompok orang yang bersangkutan. Badan hukum
adalah badan hukum yang bersifat nirlaba yang berbentuk yayasan, perkumpulan,
atau badan lain sejenis yang telah memperoleh pengesahan dari kementerian di
bidang hukum. Satuan pendidikan nonformal dalam bentuk pusat kegiatan belajar
masyarakat, majelis taklim, atau satuan pendidikan nonformal sejenis dapat
menyelenggarakan satuan PAUD dalam bentuk Kelompok Bermain sebagai program
pendidikan nonformal dengan terlebih dahulu mengajukan izin penyelenggaraan
program dengan memenuhi ketentuan pendirian Kelompok Bermain.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penejelasan di atas dapat di simpulkan bahwa, pendiri Kelompok
Bermain wajib mengajukan permohonan izin pendirian kepada kepala dinas
pendidikan kabupaten/kota atau kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
melalui kepala dinas pendidikan kabupaten/kota dengan melampirkan persyaratan
pendirian Kelompok Bermain. Dan Kelompok Bermain dapat didirikan oleh
Pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa, orang perseorangan, kelompok orang
dan badan hukum.
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun
dari segi penyusunan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun agar pembuatan makalah yang selanjutnya
dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2015 “ PETUNJUK TEKNIS
PENYELENGGARAAN KELOMPOK BERMAIN “ Jakarta