Anda di halaman 1dari 8

BAB II

JENIS SUKU BUNGA


Bunga adalah biaya yang harus dibayar atas pinjaman yang diterima dan
imbalan

atas investasinya.
Setiap nasabah yang memperoleh fasilitas kredit dari bank akan

dikenakan
kewajiban kembali. Pembayaran kewajiban tersebut dilakukan setiap periode apakah ,
mingguan, atau bulanan. Pembayaran ini lebih dikenal dengan nama angsuran. Dalam
setiap angsuran yang dibayar oleh nasabah sudah termasuk pokok pinjaman ditambah
bunga yang harus dibayar. Jumlah angsuran yang dibayar setiap periode berbeda
tergantung dari jenis pembebanan suku bunga yang dilakukan oleh bank.
Pembebanan jenis suku bunga oleh bank adalah dengan memperhatikan jenis
kredit yang dibiayai, kemudian juga yang menjadi pertimbangan oleh Bank dalam
menentukan pembebanan suku bunga adalah tingkat resiko dari masing-masinga jenis
kredit.
Tedapat 3 jenis model pembebanan suku bunga yang sering dilakukan oleh
Bank. Adapun jenis suku bunga yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Flate Rate
Flate Rate merupakan perhitungan suku bunga yang tetap setiap periode, sehingga
jumlah angsuran (cicilan) setiap periode pun tetap sampai pinjaman tersebut lunas.
Perhitungan jenis suku bunga model ini adalah dengan mengalikan % bunga per
periode dikali dengan pinjaman.
2. Sliding Rate
Merupakan perhitungan suku bunga yang dilakukan dengan mengalikan % tase suku
bunga per periode dengan sisa pinjaman, sehingga jumlah suku bunga yang dibayar
debitur semakin menurun, akbatnya angsuran yang dibayarpun menurun jumlahnya.
3. Floating Rate
Merupakan perhitungan suku bunga yang dilakukan sesuai dengan tingkat suku bunga
pada bulan yang bersangkutan. Dalam perhitungan model ini suku bunga dapat naik,
turun atau tetap setiap periodenya. Begitu pula dengan jumlah angsuran yang dibayar
sangat tergantung dari suku bunga pada bulan yang bersangkutan.

Contoh :
PT Marindo memperoleh fasilitas kredit dari BRI senilai Rp 18.000.000,- jangka
waktu kredit adalah 1 tahun (12 bulan), bunga kredit dikenakan sebesar 14% per tahun.
Disamping itu PT Marindo juga dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 360.000,- dan
biaya provisi dan komisi 1%.
1. Angsuran per bulan yang harus dibayar oleh PT.Marindo jika BRI menggunakan
metode Flate Rate.
2. Jika menggunakan metode Sliding Rate
3. Jika menggunakan metode Floating Rate dengan asumsi tingkat suku bunga sebagai
berikut:
Bulan 1 s/d bulan ke-4

suku bunga

14%

Bulan 5 s/d bulan ke-8

suku bunga

16%

Bulan 9 s/d bulan ke-12 suku bunga

15%

Jawaban :
1. Menghitung jumlah suku bunga dengan metode flate rate maka terlebih dahulu perlu
dihitung jumlah pokok pinjaman yang harus dibayar oleh PT.Marindo .
a.

Pokok pinjaman = jumlah pinjaman : jumlah angsuran


= Rp 18.000.000

: 12

= Rp 1.500.000
b. Suku bunga

= % x pinjaman : tahun
= 14% x Rp 18.000.000 : 12
= Rp 210.000,
Jadi angsuran dengan metode flate rate adalah :
Pokok pinjaman

Rp 1.500.000,-

Suku bunga

Rp

210.000,-

Jumlah angsuran perbulan Rp 1.710.000,2. Dengan metode sliding rate pokok pinjaman (PP) tetap sama dan yang berbeda adalah
perhitungan suku bunganya sebagai berikut:
a.

Pokok pinjaman = jumlah pinjaman : jumlah angsuran

Rp 18.000.000,- : 12 = Rp 1.500.000,b. Untuk suku bunga dihitung dengan menggunakan sisa pinjaman seperti berikut ini :
Bulan ke-1
Bunga = 14% x Rp 18.000.000,- : 12 x 1 = Rp
Pokok pinjaman
Jumlah angsuran bulan ke-1 adalah

210.000,-

= Rp 1.500.000,= Rp 1.710.000,-

Bulan ke-2
Bunga = 14% x Rp 16.500.000,- : 12 x 1 = Rp
Pokok pinjaman
Jumlah angsuran bulan ke-2 adalah

192.000,-

= Rp 1.500.000,= Rp 1.692.000,-

Dan seterusnya sampai bulan ke-12 dengan menghitung sisa pinjaman setelah
diangsur.
3. Dengan menggunakan metode floating rate pokok pinjaman tetap sama yang berbeda
adalah perhitungan suku bunganya sebagai berikut:
a.

Pokok pinjaman = jumlah pinjaman : jumlah angsuran


= Rp 18.000.000 : 12 = Rp 1.500.000

b. Untuk suku bunga dihitung dengan menggunakan sisa pinjaman sebagai berikut:
Bulan ke-1 = 14% x Rp 18.000.000,- : 12 x 1 = Rp 210.000,Pokok pinjaman
Jumlah angsuran bulan ke-1

= Rp 1.500.000,= Rp 1.710.000,-

Bulan ke-6 = 16% x Rp 18.000.000,- : 12 x 1 = Rp


Pokok pinjaman
Jumlah angsuran bulan ke-6

240.000,-

= Rp 1.500.000,= Rp 1.740.000,-

Begitu seterusnya yang membedakan hanya persentase bunga per bulan saja.

BAB I
SUKU BUNGA KREDIT
1.1 Pengertian Suku Bunga dan Bunga Bank
a). Pengertian Bunga dan Suku Bunga
Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini merupakan suatu
kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang pinjaman
tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut disebut pokok utang
(principal).
Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam
suatu periode tertentu disebut suku bunga. Miller, RL dan Vanhoose,mengataka
bahwa suku bungan adalah sejumlah dana, dinilai dalam uang, yang diterima si
pemberi pinjaman (kreditor), sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap
jumlah pinjaman.
Menurut kelompok kami, suku bunga adalah balas jasa atas sejumlah
pinjaman yang harus dibayar kepada yang memberi pinjaman (kreditor) dengan jangka
waktu yang telah ditentukan.
Tingkat Suku Bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu
tertentu atau harga dari penggunaan uang yang dipergunakan dan akan dikembalikan
pada saat mendatang.
b). Pengertian Bunga Bank
Menurut RIMSKY J. JUDISSENN, Bunga bank adalah penghasilan yang
diperoleh sebagai imbalan dari pihak yang meminjam atau memanfaatkan uang (bank)
FACHMI BASYAIB, mengatakan Bunga Bank adalah sesuatu yang dihasilkan
dari keuntungan aset keuangan, tujuannya adalah untuk memberikan pada investor
keuntungan bagi investasi dana yang dimilikinya.
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual
produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang dibayar kepada nasabah
(yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank
(nasabah yang memperoleh pinjaman).
Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan kepada
nasabahnya yaitu sebagai berikut:
1. Bunga simpanan.
Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang
menyimpan uangnyadi bank. Bunga simpanan merupakan harga yang dibayar bank
kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan, dan bunga deposito.

2. Bunga pinjaman
Adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus
dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh bunga kredit.
Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dn pendapatan bagi
bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada
nasabah, sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari
nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing saling
mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi,
maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula
sebaliknya.
1.2.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga


Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah
sebagai berikut :
1. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan peminjam meningkat,
maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan
meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis
akan pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun, apabila dana yang ada disimpanan
banyak sementara permohonan simpanan sedikit, maka bunga simpanan akan turun.
2. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disaping faktor promosi, yang
paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing.

3.

4.

5.

6.

Dalam arti jika bunga simpanan rata-rata 16%, maka jika hendak membutuhkan
dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikan diatas bunga pesaing misalnya
16%. Namun, sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada dibawah pesaing.
Kebijakan pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun unga pinjaman kita tidak boleh
melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Target laba yang diinginkan
Sesuai dengan target laba yang di inginkan, jika laba yang di inginkan besar,
maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.
Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bungnganya, hal
ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang. Demikian pula
sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunga relatif lebih rendah.
Kualitas jaminan

Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang
dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat deposito berbeda
dengan jaminan sertifikat tanah. Alasannya utama perbedaan ini adalah dalam hal
pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid
seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk
dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.
7. Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan
tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang
bonafid kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang relatif kecil dan
sebaliknya.
8. Produk yang kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku dipasaran. Untuk produk
yang kompetetif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan
produk yang kurang kompetitif.
9. Hubungan baik
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan
nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta
loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya
mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank sehingga dalam penentuan suku
bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
10. Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit. Biasanya
jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar,
nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang dibebankan berbeda.
Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak ketiga kurang bonafid atau tidak dapat
dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh
pihak perbankan.
1.3.

Komponen-komponen dalam menentukan bunga kredit


Komponen dalam menentukan suku bunga kredit yaitu:
1. Total Biaya Dana (Cost of Fund)
Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana
simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito.Total biaya
dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana
yang diinginkan. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau
Reserve Requrement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

2. Biaya Operasi
Dalam melakukan kegiatan setiap bank membutuhkan berbagai sarana dan
prasarana baik berupa manusia maupun alat. Penggunaan sarana dan prasarana ini
memerlukan sejumlah biaya yang harus ditanggung bank sebagai biaya operasi.
3. Cadangan Risiko Kredit
Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan, hal ini
disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu risiko tidak terbayar.
4. Laba yang diinginkan
Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal.
Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting, mengingat penentuan
besarnya laba sangat memengaruhi besarnya bunga kredit.
5. Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang
memberikaan fasilitas kredit kepada nasabahnya.
1.4 Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit
Metode pembebanan bunga antara lain:
1. Sliding rate
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya sehingga jumlah
bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok
pinjaman. Jenis sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif.
2. Flat rate
Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula
pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama sehingga cicilan setiap bulan sama
sampai kredit tersebut lunas. Jenis Flat rate biasanya diberikan kepada kredit yang
bersifat konsumtif.
3. Floating rate
Jenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar uang
sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang
padaa bulan tersebut.

Makalah Manajemen Bank


MENGHITUNG SUKU BUNGA KREDIT

Moza Nafisah

Departemen Manajemen
Universitas Airlangga
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Tahun 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai