MANAJEMEN
STRATEGIK
Di himpun oleh :
Drs. Amin Widjja Tunggal, Ak, CPA, MBA
KELOMPOK A :
KONSEP-KONSEP DASAR MANAJEMEN
STRATEGIK
BAB I
KONSEP-KONSEP DASAR
MANAJEMEN STRATEGIK
1.1.
Menurut John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Jr., manajemen strategik adalah kumpulan
keputusan dan tindakan yang merupakan hasil dari formulsi dan implementasi, rencana, yang di
desain untuk mencapai tujuan suatu perusahaan.
Manajemen strategic terdiri atas 9 tugas kritikal sebagai berikut :
1. Memformulasikan misi (mission) perusahaan, termasuk pernyataan yang luas mengenai
maksud (purpose), falsafah (philosofhy), dan sasaran (goal)
2. Mengembangkan suatu profil perusahaan (company profile) yang merefleksikan kondisi
internalnya dan kemampuan.
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk baik factor kompetitif, maupun factor
yang berhubungan dengan konteks umum
4. Menganalisis opsi perusahaan dengan menandingi sumber daya perusahaan dengan
lingkungan eksternalnya.
5. Mengidentifikasi opsi yang paling diinginkan dengan menilai setiap opsi dipandang dari
sudut misi perusahaan
6. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang dan strategi total (grand strategies)
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan
kumpulan tujuan jangka panjang yang di pilih dari strategi secara keseluruhan (grand
strategies)
8. Mengimplementasikan pilihan strategi dengan alat alokasi sumberdaya yang
dianggarkan, yaitu memadani tugas-tugas, manusia, struktur, teknologi, dan menekankan
system ganjaran
9. Menilai keberhasilan proses strategic sebagai masukan untuk pengambilan keputusan
masa yang akan datang
Manajemen strategik diberi nama lain, yaitu comprehensive planning, systematic management,
strategic planning, atau long-rang management.
Manajemen strategik mencakup aliran keputusan (stream of decision), pengembangan strategistrategi yang efektif, cara-cara pembuat strategi (strategist) membuat keputusan, dan desain
keputusan serta program.
Manajemen strategik merupakan suatu falsafah (philosophy), suatu sikap (attitude), suatu cara
hidup (way of life) dan suatu komitmen (commitment).
Yang perlu ditekankan disini adalah bahwa manajemen strategik bukanlah suatu usaha untuk
membuat keputusan-keputusan masa yang akan datang, bukan meramalkan penjualan, bukan
suatu metodologi tunggal yang ditentukan (a single prescribed methodology), bukan bagan
(flowchart) atau sekumpulan prosedur.
1.2.
Keputusan apa yang dihadapi suatu usaha adalah strategik, sehingga mendapat perhatian
manajemen.
Secara tipikal, masalah-masalah strategik mempunyai dimensi-dimensi berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.3.
Alternative 1 :
Corporate/
Corporate /
business level
Single-business
firms
Business
level
Functional
POM/R&D strategies
Financial/ accounting strategies
Marketing strategies
Human Relations strategies
level
Alternative 2 :
Multi-business
firms
Business 1
Corporate /
business level
Business 2
Corporate
level
Business 3
Business
level
Functional
POM/R&D strategies
Financial /accounting strategies
Marketing strategies
Human Relations strategies
level
1.4.
Ends (What is
to be achieved
Mission,
including goal
philosophy
Long-team
objectives
Means (How
is it to be
achieved)
Board of
Directors
Corporate
Manager
XX
Business
Manager
Functional
Manager
XX
Grand
Strategy
Short-team
strategies and
polices
Tacties
XX
XX
XX
Annual
X
XX
Objective
Functional
X
XX
objective
Hirarki dari tujuan dan strategi
Note : XX indicates a principal responsibility, X indicate a secondary responsibility
Sumber: John A Pearce II & Richard B Rbinson, Jr.
Keputusan tingkat korporat cenderung lebih berorientasi pada nilai (value oriented), lebih
konseptual, dan kurang konkrit dibanding dengan keputusan pada tingkat usaha dan
fungsional.
Keputusan tingkat korporat juga bercirikan resiko dan biaya yang lebih besar serta potensial
laba; keperluan lebih besar untuk fleksibilitas; dan rentang aktu lebih lama. Keputusankeputusan demikian termasuk pemilihan usaha, kebijakan deviden, sumber pembiayaan
jangka panjang, dan prioritas pertumbuhan.
Keputusan-keputusan tingkat fungsional melakukan implementasi seluruh strategi yang
diformulasikan pada tingkat korporat dan usaha. Cakupan berupa masalah operasional yang
berorientasi tindakan dan secara relative berjangka pendek dan resikonya lebih kecil.
Keputusan-keputusan tingkat fungsional terjadi hanya pada biaya yang rendah, karena
keputusan tersebut biasanya dapat disesuaikan terhadap aktivitas yang berjalan, dan sebab
itu, dapat diterapkan dengan kerja sama yang minimal. Karena keputusan demikian relative
konkret dan dapat dikuantifikasi, keputusan tersebut mendapatkan perhatian dan analisis
yang kritikal, walaupun potensi laba yang komparatif dari keputusan tersebut terlalu rendah.
Keputusan tingkat fungsional yang umum termasuk keputusan pada pemberian nama generic
vs nama merk , riset, dan pengembangan dasar vs terapan, tingkat persediaan yang tinggi vs
rendah, peralatan produksi yang bertujuan umum vs khusus, dan supervise yang ketat vs
longgar.
Keputusan-keputusan tingkat usaha membantu menjembatani keputusan pada tingkat
korporat dan funsional. Keputusan demikian lebih murah, sedikit resiko, dan secara potensi
kurang menguntungkan dari pada keputusan tingkat korporat. Keputusan tingkat usaha lebih
mahal, lebih mempunyai resiko, dan secara potensi lebih menguntungkan di banding dengan
tingkat fungsional. Keputusan tingkat usaha termasuk lokasi pabrik, segmentasi pasar, dan
cakupan geografi, serta saluran distribusi.
1.5.
1.6.
1.7.
1.8.
1.9.
Pendapat dan sikap umum dari 200 eksekutif di Amerika Serikat tahun1987
Item
Persentase Responden
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Possible
Feedback
Feedback
Legend :
Major Impact
Minor Impact
1. Konsentrasi (concentration)
2. Pengembangan pasar (market development)
3. Pengembangan produk (product development)
4. Inovasi (innovation)
5. Integrasi horizontal (horizontal integration)
6. Integrasi vertical (vertical integration)
7. Usaha patungan (joint venture)
8. Diversifikasi konsentrik (concentric diversification)
9. Diversifikasi konglomerasi (conglomerate diversification)
10. Pengurangan (retrencehment/ turnaround)
11. Pencabutan (divesture)
12. Likuidasi (liquidation)
g. Tujuan Tahunan (annual objectives)
h. Strategi fungsional (functional strategies)
i. Kebijakan (policies)
Memandang manajemen strategik sebagai suatu proses, mempunyai beberapa implikasi yang
penting, yaitu :
1. Suatu perubahan pada setiap unsur akan mempengaruhi beberapa atau semua dari unsur
yang lain. Kebanyakan anak panah dalam model manajemen strategik menunjuk dua
arah, yang berarti bahwa arus informasi biasanya timbal balik.
2. Implikasi kedua memandang manajemen strategik sebagai suatu proses adalah bahwa
formulasi dan implementasi strategi adalah berurutan. Proses tersebut mulai dengan
pengembangan atau penilaian kembali dari misi perusahaan.
3. Implikasi ketiga adalah keperluan umpan balik dari institusionalisasi, penelaahan, dan
penilaian terhadap awal dari proses.
4. Implikasi keempat adalah kebutuhan untuk menganggapnya sebagai suatu sistem yang
dinamis. Istilah dinamis bercirikan kondisi yang terus berubah, yang mempengaruhi
aktivitas strategik yang saling berhubungan dan saling bergantungan.
Perubahan dalam proses
Proses manajemen strategik mengalami penilaian yang kontinu dan pemutakhiran yang tidak
kentara. Walaupun unsur-unsur dari model manajemen strategik dasar jarang berubah, penekanan
relative yang setiap unsur terima bervariasi, dengan mengambil keputusan yang menggunakan
model dan dengan lingkungan dari perusahaan mereka.
Kecenderungan-kecenderungan umum dalam Manajemen strategic berdasar data responden dari
200 eksekutif korporat.
Item
1. Penekanan menyeluruh pada system
perencanaan strategic
2. Memandang berguna perencanaan strategic
3. Keterlibatan oleh manajer lini dalam aktivitasaktivitas perencanaan strategic
4. Waktu yang digunakan oleh CEO dalam
perencanaan strategic
5. Akseptasi, keluaran dari latihan perencanaan
strategic oleh manajemen puncak
6. Memandang kegunaan dari perencanaan
tahunan
Meningkat
Persentase Responden
Tidak ada perubahan
Menurun
81.2
7.7
11.1
82
10.2
7.8
75.2
21.4
3.4
78.7
17.8
3.5
74
20.6
5.4
53.9
38.7
7.4
52.9
39.3
7.8
51.5
47
1.6
62.9
23.9
13.2
53.4
38.2
8.3
42.3
55.6
2.1
57.4
24.5
18.1
52.9
24.8
22.3
32.8
63
4.2
40.9
46.1
13.1
33.2
59.8
28.8
56.6
14.6
13.3
45.1
41.5
12
47
41
10.2
31.7
58
BAB II
MENDEFINISI MISI PERUSAHAAN
2.1 APAKAH MISI PERUSAHAAN (COMPANY MISSION) ITU?
Misi perusahaan (company mission) didefinisikan sebagai tujuan dasar yang
menatapkan suatu perusahaan terpisah dari perusahaan lain dari tipenya dan mengidentifikasi
ruang lingkup dari operasinya dalam arti produk dan pasar.
Misi perusahaan memasukkan falsafah usaha dari pengambil keputusan strategic perusahaan,
menyatakan secara tidak langsung citra yang perusahaan berusaha memproyeksikannya,
merefleksi konsep diri perusahaan, dan menunjukkan ruang lingkup produk atau jasa utama
perusahaan dan kebutuhan pelanggan yang utama, yang perusahaan berusaha untuk
memuaskannya. Singkatnya, misi perusahaan menggambarkan produk perusahaan, pasar, dan
ruang lingkup teknologi yang ditekankan, dan misi perusahaan juga melakukan sedemikian rupa,
sehingga merefleksikan nilai dan prioritas pengambil keputusan strategi perusahaan.
Suatu contoh yang sungguh baik adalah pernyataan misi dari NICOR, INC sebagai berikut :
Pernyataan Misi NICOR INC.
Pembukaan
Kami, manajemen NICOR, INC, dengan ini menetapkan keyakinan kami mengenai maksud
perusahaan didirikan dan prinsip-prinsip perusahaan beroperasi. Kami menjamin usaha kami
untuk mencapai maksud perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip perusahan kami.
Maksud Utama
Maksud utama dari NICOR INC adalah terus menerus sebagai perusahaan yang dimiliki
investor, yang bergerak dalam pelbagai fase usaha energy, berjuan untuk menyeimbangkan fasefase tersebut, sehingga dapat memberikan produk dan jasa yang memuaskan dan memperoleh
laba optimum dalam jangka panjang
Apa Yang Kita Kerjakan
Usaha utama dari perusahaan, melalui anak perusahaan utilitasnya, adalah penyediaan energi
melalui suatu sistem perpipaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akhir. Untuk
menyelesaikan maksud utama ini, dan untuk memastikan kekuatannya, perusahaan akan
bergerak dalam aktivitas-aktivitas lain yang berhubungan dengan energi, secara langsung atau
melalui anak perusahaan atau dalam partisipasi dengan orang-orang perusahaan, atau entitas lain.
Semua aktivitas perusahaan akan konsisten dengan tanggung jawabnya kepada investor,
pelanggan, karyawan, dan publik dan perhatiannya untuk kebutuhan lingkungan.
Dimana kami melakukannya
Operasi perusahaan terutama di Amerika Serikat, akan tetapi tidak ada batasan geografis yang
ditentukan sendiri atau peraturan diberlakukan pada akuisisi, pengembangan, pemrosesan,
transportasi, atau penyimpanan sumber daya energi, atau terhadap usaha-usaha lain yang
berkaitan dengan energi, yang mungkin perusahaan jalankan. Perusahaan akan bergerak dalam
aktivitas-aktivitas demikian pada setiap lokasi, yaitu setelah penelaahan yang teliti, ditentukan
bahwa aktivitas demikian adalah kepentingan terbaik dari pemegang sahamnya.
Kebutuhan Untuk Misi Yang Eksplisit
Sebagai ciri khasnya, misi merupakan suatu pernyataan, bukanlah target yang dapat diukur. Misi
merupakan suatu sikap, pandangan, atau harapan, dan orientasi.
Apa yang hendak dicapai dari suatu pernyataan yang di desain? Menurut William R. King dan
David I. Cleland, dalam buku Strategic Planning and Policy, tujuan dari misi perusahaan ada 7,
yaitu:
1. Untuk memastikan kebulatan suara dari maksud dalam organisasi.
2. Untuk memberikan suatu dasar dalam memotivasi penggunaan sumber daya perusahaan.
3. Untuk mengembangkan suatu dasar, standar, dan untuk mengalokasi sumberdaya
organisasi
4. Untuk menetapkan suatu warna umum (general tone) atau iklim organisasi
(organizational climate); umpamanya, untuk mengusulkan suatu operasi yang bersifat
usaha
5. Berlaku sebagai suatu titik fokal (focal point) untuk mereka yang dapat mengidentifikasi
maksud dan arah organisasi. Serta menghalangi mereka yang tidak dapat melakukan
demikian untuk berpartisipasi lebih jauh dalam aktivitasnya.
6. Untuk mempermudah penerjemahan tujuan dan sasaran dalam suatu struktur kerja yang
meliputi penugasan tugas terhadap unsur-unsur yang bertanggung jawab dalam
organisasi.
7. Untuk menspesifikasikan maksud organisasi dan penerjemahan maksud tersebut ke dalam
tujuan dengan cara demikian rupa, sehingga biaya, waktu, dan parameter kerja dapat
dinilai dan dikendalikan.
MEMFORMULASI SUATU MISI
Usaha dimulai dari keyakinan, keinginan, dan aspirasi dari seorang wirasusahawan.
Pengertian misi dari manajer pemilik biasanya berdasarkan keyakinan dasar sebagai berikut :
1. Produk atau jasa dari usaha dapat memberikan manfaat paling sedikit sama dengan
harganya
2. Produk atau jasa dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dari segmen pasar tertentu,
yang saat sekarang tidak dapat dipenuhi secara baik
3. Teknologi yang digunakan dalam produksi akan menyediakan suatu produk atas jasa
dengan biaya dan mutu yang bersaing.
4. Dengan kerja keras dan dukungan dari yang lain, usaha tidak hanya bertahan hidup, akan
tetapi tumbuh dan menguntungkan
5. Falsafah manajemen dari usaha akan menghasilkan suatu citra public yang
menguntungkan, dan akan memberikan ganjaran keuangan dan fisiologis untuk mereka
yang melakukan investasi tenaga dan uang mereka dalam membantu usaha berhasil
6. Konsep diri wirausahawan mengenai usaha dapat dikomunikasikan kepadan dan diadopsi
oleh karyawan dan pemegang saham.
Ketika usaha tumbuh atau usaha ditekan oleh tekanan kompetitif untuk mengubah produk
pasar/ teknologi perusahaan, maka mendefinisikan kembali misi perusahaan diperlukan.
Tujuan Perusahaan
Kemampulabaan
(company
goals)
Kelangsungan
hidup,
Pertumbuhan,
Kemampulabaan adalah tujuan utama (mainstay goal) dari suatu organisasi usaha. Tidak menjadi
masalah bagaimana laba diukur atau didefinisi, laba dalam jangka panjang merupakan indikasi
yang paling jelas dari kemampuan perusahaan untuk memuaskan klaim principal dan keinginan
karyawan dan pemegang saham.
Pertumbuhan suatu perusahaan tidak mungkin melepaskan diri atau berhubungan erat dengan
kelangsungan hidup dan kemampulabaan. Dengan konteks ini, arti pertumbuhan harus secara
luas didefinisikan. Walaupun PIMS (Product Impact Market Studies) telah menunjukkan bahwa
pertumbuhan dalam pangsa pasar berkorelasi dengan kemampulabaan, bentuk pertumbuhan
penting yang lain juga ada.
Falsafah Perusahaan (company philosophy)
Pernyataan falsafah suatu perusahaan, sering di sebut pernyataan keyakinan/ kepercayaan
(company creed atau company credo), biasanya menyertai atau muncul dalam pernyataan misi..
company creed merefleksi atau menspesifikasi keyakinan-keyakinan dasar, nilai-nilai, aspirasi,
dan prioritas filosofis, komitmen dalam mengelola perusahaan.
Eksekutif perusahaan berusaha memberikan suatu gambaran pernyataan yang berbeda dan akurat
dari pandangan manajerial perusahaan. Salah satu pernyataan demikian adalah dari DaytonHudson Corporation sebagai berikut (john A. Pearce II, Richard B, Robinson Jr) :
Perusahaan akan :
o Menetapkan standar untuk ROI (Return On Investment) dan pertumbuhan laba.
o Menyetujui rencana-rencana strategic
o Mengalokasikan modal
o Menyetujui tujuan
o Memonitor, mengukur, dan mengaudit/ memeriksa hasil
o Memberi ganjaran kinerja
o Mengalokasi sumber daya manajemen
Unit operasi akan diberi kebebasan dan tanggung jawab
o Untuk mengelola usaha mereka sendiri
o Untuk mengembangkan rencana strategic dan sasaran yang akan mengoptimalkan
pertumbuhan mereka
o Untuk mengembangkan suatu organisasi yang dapat memastikan konsistensi hasil
dan pertumbuhan optimum
o Mengoprasikan usaha mereka konsisten dengan pernyataan falsafah perusahaan
Staf perusahaan akan memberikan hanya jasa-jasa yang :
Biasanya uraian tentang konsep diri perusahaan tidak muncul dalam pernyataan misi.
Namun, pernyataan demikian sering memberikan impresi yang kuat dari konsep diri
perusahaan.
Berikut adalah kutipan dari pernyataan misi intel Corporation yang menggambarkan personil
korporat yang manajemen puncaknya berusaha untuk mengembangkannya :
STAKEHOLDER
Stakeholder
1. Pemegang saham
TERHADAP
TANGGUNG
JAWAB
Sifat Tuntutan
Partisipasi dalam distribusi laba, penawaran
saham tambahan, aktiva dalam likuidasi, suara
saham; inspeksi buku-buku perusahaan;
pemindahan saham; pemilihan dewan direksi,
dan hak-hak tambahan seperti yang ditetapkan
2. kreditur
3. karyawan
4. pelanggan
5. pemasok
6. pemerintah
7. Serikat kerja
8. pesaing
9. masyarakat lokal
Stakeholder Luar
Pejabat Eksekutif
Dewan Direksi
Misi
Perusahaan
Pelanggan
Pemasok
Kreditur
Pemerintah
Serikat Kerja
Pesaing
Publik Umum
BAB III
MENILAI LINGKUNGAN EKSTERNAL
Faktor-faktor lingkungan eksternal :
1. Faktor-faktor lingkungan jauh (remoTe environment)
2. Faktor-faktor lingkungan industry (industry environment)
3. Faktor-faktor lingkungan operasi (operating environment)
3.1.
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.1.5
Faktor Ekonomi
Faktor-faktor Sosial
Faktor-faktor Politis
Faktor-faktor Teknologi
Faktor-faktor Ekologis
3.2.
Produk unik atau paling sedikit berdiferensiasi, atau apabila diperlukan biaya
pengalihan pemasok (switching costs). Biaya pengalihan pemasok adalah
biaya tetap yang pembeli hadapi dalam mengganti pemasok.
Biaya biaya ini timbul karena spesifikasi produk pembeli mengaitkannya ke
pemasok khusus. Perusahaan telah melakukan investasi yang sangat besar
dalam peralatan pelengkap khusus atau dalam pembelajaran bagaimana
mengoperasikan peralatan pemasok (seperti dalam perangkat lunak dalam
computer), atau lini/ jalur produksi dihubungkan dengan fasilitas
manufacturing container minuman)
Tidak ada keharusan menghadapi produk yang dijual kepada industri.
Misalnya, kompetisi antara perusahaan baja dan perusahaan alumunium yang
menjual kepada industry kaleng dapat mengetahui kekuatan dari setiap
pemasok
Pemasok menempatkan suatu ancaman yang dipercayai untuk melakukan
integrasi ke hilir dalam usaha industry. Hal ini memberikan suatu pengecekan
terhadap kemampuan industry untuk memperbaiki syarat pembelian
Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari kelompok pemasok.
Apabila industry adalah pelanggan yang penting, nasib pemasok akan secara
dekat dikaitkan ke industri, dan pemasok ingin melindungi industri melalui
harga yang wajar dan bantuan dalam aktivitas, seperti riset dan pengembangan.
Suatu kelompok pembeli adalah berpengaruh apabila :
Pembeli berkonsentrasi dan pembelian dalam volume besar.
Produk yang dibeli dari industry adalah standar atau tidak berdiferensiasi.
Pembeli yakin bahwa mereka selalu dapat menemukan pemasok alternatif,
dapat mempermainkan suatu perusahaan terhadap perusahaan lain
Produk yang dibeli dari industry membentuk komponen dari produknya dan
merupakan bagian yang signifikan dari biayanya.
Pembeli memperoleh laba yang rendah, yang menciptakan insentif yang besar
untuk mengurangi biaya pembeliannya.
Mutu produk pembeli sangat besar dipengaruhi oleh produk industri, pembeli
pada umumnya kurang sensitive harga
Produk industri tidak menghemat uang pembeli.
Pembeli menempatkan suatu ancaman yang dapat dipercaya melakukan
integrasi ke hulu untuk membuat produk industri.
4. Ancaman produk atau jasa substitusi (The threat of substitutes products or services);
dan
5. Persaingan diantara kontestan yang ada (The jockeying among current contestant atau
rivalry among existing firms)
Pemasok
Pesaing Industri
Pertarungan antara
Daya Tawar
Daya Tawar
Perusahaan Perusahaan yang ada
Pembeli
Pemasok
Pembeli
Substitusi
potensial
perusahaan,
eksekutif
Semakin sama definisi perusahaan, semakin jelas bahwa perusahaan memandang satu
sama lain sebagai pesaing
2. Apakah manfaat yang diperoleh pelanggan sama dengan produk dan jasa yang
perusahaan lain tawarkan? Semakin sama manfaat produk atau jasa, semakin tinggi
kemungkinan substitusi antara mereka. Tingkat kemungkinan substitusi yang tinggi
memaksa perusahaan bersaing secara ketat untuk pelanggan
3. Bagaimana komitmen perusahaan lain terhadap industry? Untuk mempertimbangkan atau
menilai komitmen pesaing yang potensial tehadap industry, data intelegen yang dapat
dipercaya diperlukan. Data demikian dapat berkaitan dengan komitmen sumber daya
potensial (umpamanya, perluasan fasilitas yang direncanakan)
3.3.
laba rugi, neraca dan data keuangan lain dan proyeksi untuk membandingkan posisi
keuangan perusahaannya dengan perusahaan lain dalam industry yang sama.
Pendekatan yang paling umum dalam analisis keuangan adalah melalui analisis rasio
(ratio analysis)
Analisis rasio memiliki dua angka yang vital atau indicator dan menyatakan angka-angka
tersebut sebagai proporsi yang memungkinkan perbandingan dengan perusahaan lain
sepanjang waktu. Rasio keuangan merupakan indicator yang penting untuk kesehatan
keuangan. Tipe yang paling umum dan rasio keuangan memfokuskan pada
kemampulabaan
(profitability), likuiditas, aktivitas dan leverage.
Manfaat utama dari analisis rasio adalah memberikan informasi mengenal kondisi
perusahaan, karakteristik ekonominya, risiko, strategi perbandingan dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan operasi, keuangan dan investasi. Terdapat 4 kategori besar rasio yang
digunakan untuk mengukur aspek-aspek yang berbeda dari hubungan resiko dan hasil
yaitu :
Analisis Aktivitas
Analisis Likuiditas
Analisis Hutang Jangka Panjang dan Solvabilitas
Analisis Profitabilitas
Rasio keuangan dibagi mejadi 6 kategori yang akan membantu memahami hal-hal
penting yang berkaitan dengan karakteristik ekonomi suatu perusahaan.
I.
II.
A
)
R
Current Liabilities
Sales
X 100
Operating Working Capital
Sales
Operating Working Capital
5. Receivables Turnover =
365
Receivables Turnover
365
Inventories Turnover
365
payables turn
12. Cash conversion cycle = receivables, days+ inventory ,days + payables, days
III.
Net Sales
Average Total Asset
Average Net
Net Sales
Asset
3. Equity Turnover =
IV.
Net Sales
Average Equity
Net Income(EAT )
X 100
Net Sales
V.
VI.
Total Debt
X 100
Total Equity
Total Debt
Total Debt + Equity X 100%
Total Debt
X 100
Total Asset
EBIT
Interes Expense
Dividen Declared
No . of outstanding s h are
4. Dividen Cover =
EAT
Dividen Declared
Dividen Declared
X 100
EAT
EPS
x 100
Market Price ope s h are
Market Capitalization
Equity
BAB IV
Profil Perusahaan :
Analisis Internal Perusahaan
Analisis SWOT
SWOT (Strenghts = kekuatan, weaknesses = kelemahan, opportunities =
peluang, and threats ancaman ).
Kekuatan dan kelemahan merupakan factor internal perusahaan. Sedangkan
peluang dan ancaman adalah dari eksternal perusahaan yang dapat mempengaruhi
produktifitas secara keseluruhan.
Analisis SWOT merupakan identifikasi yang sistematis dari factor-faktor ini dan
dari strategi yang menggambarkan pedoman yang terbaik antara mereka.
Definisi SWOT
1) Peluang (opportunities)
Suatu peluang merupakan situasi utama yang mengunyungkan dalam
lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan utama adalh salah
satu dari peluang. Identifikasi dari segmen pasar yang sebelumnya
terlewatkan, perubahan dalam keadaan bersaing, atau peraturan, perubahan
teknologi, dan hubungan pembeli dan pemasok yang diperbaiki dapat
menunjukkan peluang bagi perusahaan.
2) Ancaman (threats)
suatu ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Ancaman adalah rintangan-rintangan utama
bagi posisi sekarang atau yang diinginkan dari perusahaan. Masuknya pesaing
baru, pertumbuhan pasar yang lambat, daya tawar pembeli dan pemasok
Kekuatan
kekuatan
substansial
Internal
utama
yang meningkat,
perubahan
teknologi,
dan peraturan yang baru atau
revisi dapat merupakan ancaman bagi keberhasilan suatu perusahaan.
Sel 1 :
Mendukung suatu
strategi
yang agresif
Memahami
peluang
dan ancaman penting yang dihadapi suatu perusahaan
membantu manajer mengidentifikasi opsi/ pilihan yang realistis untuk
memilih suatu strategi yang tepat dan menjernihkan celah yang paling efektif
bagi perusahaan.
3) Kekuatan (strengths)
Kekuatan adalah suatu sumber daya, keterampilan, atau keunggulan lain
relative terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan layani
Sel 3 :
hendak
layani
Mendukung suatu strategiatau
yang
berorentasi
Turn around
Kekuatan merupakan suatu kompetensi yang berbeda, yang memberi
perusahaan suatu keunggulan komparatif dalam pasar. Kekuatan berkaitan
dengan sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan
pembeli/ pemasok, dan factor-faktor lain.
4) Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan merupakan keterbatasan/ kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan, dan kemampuan yang serius menghalangi kinerja efektif suatu
perusahaan.
Diagram Analisis SWOT
Sel 4 :
2 : defensif
Mendukung suatu strategiSel
yang
Mendukung suatu strategi div
Sel 1 adalah situasi yang paling menguntungkan; perusahaan menghadapi beberapa peluang
lingkungan dan mempunyai berbagai kekuatan yang mendorong pengejaran peluang tersebut.
Situasi ini menyarankan strategi yang berorientasi pertumbuhan (growth-oriented strategy) untu
mengeksploitasi perpaduan yang menguntungkan
Sel 4 adalah situasi yang paling tidak menguntungkan, dengan perusahaan menghadapi ancaman
lingkungan yang utama dari suatu posisi yang relative lemah. Situasi ini sudah jelas memerlukan
strategi yang mengurangi atau mengarah kembali keterlibatan dalam pasar produk yang di uji
dengan alat analisis SWOT.
Sel 2, suatu perusahaan dengan kekuatan utama menghadapi suatu lingkungan yang tidak
menguntungkan. Dalam situasi ini, strategi harus menggunakan kekuatan yang ada untuk
membangun peluang jangka panjang dalam pasar produk (mendukung strategi diversifikasi)
Sel 3, perusahaan dalam menhadapi peluang besar yang impresif, akan tetapi terhambat oleh
kelemahan internal. Focus strategi dari perusahaan demikian adalah menghilangkan kelemahan
internal agar dapat dengan lebih efektif mengejar peluang pasar (mendukung strategi yang
berorientasi Turnaround).
Secara keseluruhan, analisis SWOT menyoroti peranan sentral bahwa identifikasi kekuatan dan
kelemahan berperan dalam pencarian strategi yang efektif oleh manajer.
BAB VI
Mengimplementasikan Strategi Melalui Fungsi-Fungsi usaha
6.1.
Kebijakan adalah petunjuk khusus untuk manajer operasi dan bawahan mereka.
Walaupun sering salah dimengerti dan digunakan , kebijakan dapat merupakan alat yang
berpengaruh untuk implementasi strategi, apabila kebijakan dikaitkan dengan strategi
fungsional dan tujuan jangka panjang.
Tujuan Tahunan (Annual Objectives)
Tujuan jangka pendek (biasanya tahunan) memberikan mekanisme kunci, untuk
membantu manajer dalam mengarahkan aktivitas-aktivitas demikian terhadap
penyelesaian tujuan jangka panjang perusahaan.
Mutu dari Tujuan Tahunan yang Efektif
Tujuan tahunan adalah pernyataan yang khusus, dan dapat diukur mengenai apa yang unit
organisasi harapkan memberi kontribusi terhadap pencapaian strategi bisnis perusahaan.
Kontribusi dari tujuan ini akan dimaksimalkan, apabila tujuan mempunyai mutu tertentu
sebagai berikut :
1. Mengaitkan ke tujuan jangka panjang
a. Kerangka waktu
Tujuan jangka panjang biasanya berfokus 5 tahun atau lebih pada masa yang akan
datang. Tujuan tahunan adalah lebih pendek, biasanya mencakup setahun atau
kurang.
b. Kekhususan
Tujuan jangka panjang secara luas menyatakan hasil akhir perusahaan secara
keseluruhan. Tujuan tahunan adalah sangat khusus dan secara langsung dikaitkan
ke suatu proyek atau ke suatu ruang lingkup fungsional atau suatu unit
perusahaan.
c. Pengukuran
Tujuan jangka panjang dan tujuan tahunan dapat dikuantifikasi, tujuan jangka
panjang dinyatakan dalam istilah relative yang luas (seperti, 20% pangsa pasar),
sedangkan tujuan tahunan dinyatakan dalam istilah absolute (umpamanya, 15%
kenaikan dalam penjualan pada tahunan berikut).
2. Mengintegrasikan dan mengkoordinasikan tujuan dengan aktivitas-aktivitas
BAB VII
Pengendalian Strategik
Mengarahkan dan Menilai Strategi
Strategi adalah berpandangan ke depan, didesain untuk dicapai dalam beberapa tahun pada masa
yang akan datang, berdasarkan asumsi-asumsi manajemen , mengenai berbagai kejadian yang
belum terjadi hingga sekarang.
Pengendalian strategiK (strategic control) berkaitan dengan menelusuri strategi, ketika strategi
tersebut diterapkan, mendekati masalah atau perubahan dalam premis yang mendasarinya, dan
melakukan penyesuaian yang diperlukan. Berlawanan dengan pengendalian setelah kejadian
(postaction control), pengendalian strategic berkaitan dengan mengarahkan tindakan untuk
kepentingan strategi, ketika tindakan tersebut terjadi pada saat hasil akhir masih beberapa tahun
lagi. Manajer yang bertanggung jawab untuk keberhasilan suatu strategi memberi perhatian pada
pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Apakah kita bergerak kea rah yang benar? Apakah terjadi kegagalan dalam hal penting?
Apakah asumsi-asumsi mengenai kecenderungan utama dan perubahan benar?
Apakah kita telah melakukan hal-hal kritikal yang perlu dilakukan?
Apakah kita telah menyesuaikan dan menggugurkan strategi?
2. Bagaimana kita berprestasi? Apakah tujuan dan rencana akan tercapai?
Apakah biaya, pendapatan, dan arus kas sesuai dengan proyeksi?
Apakah kita perlu melakukan perubahan oprasional?
Pengendalian strategiK, ditambah dengan pengendalian oprasional tertentu, didesain untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas.
7.1.
menurut B. Yavitz dan W.H. Newman (1982), pengendalian strategic dapat dicirikan sebagai
suatu bentuk steering control.
Terdapat 4 tipe dasar dari pengendalian strategic, yaitu :
1. Pengendalian Premis (Premise Control);
2. Pengendalian Implementasi (Implementation Control);
a. Monitoring Strategic Thrusts;
b. Milestone Reviews
3. Pengawasan Strategik (strategic Survillence);
4. Pengendalian Sinyal Khusus (Special Alert Control)
BAGIAN 1
: Konsep
Konsep Dasar Manajemen Strategik
Tanya 1 :
Sebutkan beberapa pemikir manajemen strategik dan karya-karya mereka !
Jawab :
1. Afred Chandler
a. Strategy and Structure (1962)
b. Inventing The Electronic Century The epic Story of the Consumer Electronics and
Computer Industries
2. Igor Ansoff
Corporate Strategy (1965)
3. Henry Mintzberg
a. The Nature of Managering Work (1973)
b. Strategy safari (1998)
4. Michael Porter
a. Competitive Strategy (1980)
b. Competitive Advantage (1985)
c. The Competitive Advantage of Nations (1990)
5. Kenichi Ohmae
a. The mind of the strategist (1982)
b. The Borderles World (1990)
6. Peter F Drucker
Management
Economic, Politics, Society
Autography
Fiction
7. Rosabeth Moss Kanter
a. Change Masters (1983)
b. Evolve (2001)
8. Richard Pascale
a. Managing on the Edge (1990)
Tanya 2 :
4 pendekatan Henry Mintzberg (mode tipikal dari pengambilan keputusan strategic (1973)
Jawab :
Dalam enterprenurial mode, strategi dilakukan oleh seorang individual yang mempunyai
kekuasaan. Fokusnya adalah pada peluang; masalah adalah sekunder. Strategi diarahkan oleh visi
sendiri dari pendiri. Sasaran utama adalah pertumbuhan korporasi. Adaptive mode (atau
mudding through) dicirikan oleh solusi yang reaktif terhadap masalah yang ada daripada
pencarian yang proaktif untuk peluang yang baru.
Planning mode, dicirikan oleh pengumpulan yang sistematis atas informasi yang tepat untuk
analisis situasi, perolehan strategi alternative yang baik, dan seleksi yang rasional atas strategi
yang paling tepat. Mode yang baik, dan seleksi yang rasional atas strategi yang paling tepat.
Mode perencanaan dalam pengambilan keputusan mencakup baik pencarian yang proaktif untuk
peluang baru dan solusi reaktif atas masalah yang ada.
Pendekatan logical incrementalism adalah suatu sintesis dari perencanaan, bersifat adaptif, dan
pada tingkat tertentu, merupakan enterprenurial mode dari pengambilan keputusan strategic.
Pendekatan ini berguna apabila lingkungan berubah sangat cepat dan adalah penting untuk
membangun consensus dan mengembangkan sumber daya yang dibutuhkan sebelum adanya
komitmen korporasi secara keseluruhan terhadap strategi tertentu.
Tanya 4 :
Apa yang dimaksud dengan organisasi pembelajaran (a learning organization)?
Jawab :
Organisasi pembelajaran adalah suatu organisasi yang berketerampilan dalam menciptakan,
memperoleh, dan memindahkan pengetahuan, dan memodifikasi perilakunya untuk merefleksi
pengetahuan dan pandangan baru. Pembelajaran organisasional adalah komponen yang kritikal
dari daya saing dalam suatu lingkungan yang dinamis.
Tanya 5 :
Apa yang dimaksud dengan strategi ?
Jawab :
Strategi merupakan suatu rencana keseluruhan dalam memanfaatkan sumber daya untuk
memperoleh kedudukan yang menguntungkan. Di bawah ini dikutip beberapa definisi strategi
berdasarkan berbagai sumber :
Thomas L. Wheelen dan J David Hunger (2002, hal 13)
Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan menyeluruh tentang bagaimana
perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan
kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing.
Tim Hindle dan Margaret Lawrence (1994)
A strategy is a general policy for achieving a number of specified objectives. The word came
originally from greek meaning generalship, and until recently it bad a very specific military
meaning; the art of planning and conducting war.
Oxford Pocket Dictionary
Strategi adalah seni perang, terutama dalam hal merencanakan penggerakan pasukan, kapal, dan
lain-lain untuk mencapai posisi yang menguntungkan; rencana dari tindakan atau kebijakan
dalam usaha, politik, dan lain-lain.
Kenichi Ohmae
Strategi usaha dalam satu kata adalah mengenai unggulan bersaing. Satu-satunya tujuan dari
perencanaan strategic adalah untuk memungkinkan perusahaan memperoleh, seefisien mungkin,
keunggulan yang dapat dipertahankan atas saingan mereka. Strategi korporasi dengan demikian
mencerminkan usaha untuk mengubah kekuatan perusahaan relative terhadap saingan dengan
seefisien mungkin.
James Brian Quinn
Strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintregasikan tujuan utama, kebijakankebijakan, dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh.
Strategi yang diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian
sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan.
Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan intern dan kelemahan perusahaan, antisipasi
perubahan dalam lingkungan, serta kesatuan pergerakan yang dilakukan oleh mata-mata musuh.
Kenneth Andrews
Strategi merupakan bentuk dari tujuan-tujuan, kebijakan utama, dan rencana untuk mencapai
tujuan tersebut, yang dipaparkan sedemikian rupa sehingga dapat menerangkan dalam usaha apa
organisasi tersebut bergerak atau seharusnya bergerak, dan apa jenis perusahaan tersebut.
Alfred D Chandler
Penentuan tujuan jangka panjang suatu perusahaan dan penetapan serangkaian tindakan serta
alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tanya 9 :
Manajemen strategik mencakup 4 elemen dasar, yaitu :
a.
b.
c.
d.
Jelaskan!
Jawab :
Pengamatan lingkungan adalah pemonitoran, evaluasi, dan penyebaran informasi dari
lingkungan ekstern dan intern kepada orang-orang kunci dalam perusahaan.
Tujuan pengamatan lingkungan adalah untuk mengidentifikasi factor-faktor strategik elemenelemen ekstern dan intern yang akan menentukan masa depan korporasi. Cara yang paling
mudah untuk melakukan pengamatan lingkungan adalah melalui SWOT. Lingkungan ekstern
terdiri atas variable opportunities dan threats di luar organisasi dan tidak dalam pengendalian
jangka pendek manajemen puncak .
Lingkungan ekstern terdiri atas dua bagian : lingkungan kerja (task environment atau sering di
sebut industri) dan lingkungan sosial (sociatel environment). Lingkungan kerja terdiri atas
elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh operasi
utama organisasi. Beberapa elemen tersebut adalah pemegang saham, pemerintah, pemasok,
komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat kerja, kelompok kepentingan khusus dan
asosiasi perdagangan. Lingkungan sosial terdiri atas kekuatan umum kekutan itu tidak
berhubungan langsung dengan aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan sering
mempengaruhi keputusan jangka panjang. Kekuatan umum tersebut adalah kekuatan ekonomi,
sosial kultural, teknologi dan politik, hukum.
BAB 4
Penyelidikan Intern
Organisasional)
(internal
Scanning
Analisis
Tanya 22 :
Jelaskan Resource-based approach dalam analisis organisasional!
Jawab :
Mengamati dan menganalisis lingkungan ekstern untuk mengetahui peluang dan ancaman
tidaklah cukup untuk memberi keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Analisis juga harus
melihat ke dalam organisasi sendiri untuk mengidentifikasi factor-faktor strategic intern (internal
strategic factors)
Yang dimaksud dengan factor-faktor strategic intern adalah kekuatan dan kelemahan yang juga
akan menentukan apakah perusahaan mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada
sekaligus menghindari ancaman.
Pengamatan intern sering dinamakan Organizational analysis. Analisis organisasional
berhubungan dengan mengidentifikasi dan mengembangkan sumber daya suatu organisasi.
Sumber daya adalah asset, kompetensi, proses, keterampilan atau pengetahuan yang
dikendalikan oleh perusahaan. Suatu sumber daya adalah kekuatan apabila sumber daya tersebut
memberikan kepada perusahaan suatu keunggulan kompetitif. Sumber daya yang merupakan
kekuatan tersebut merupakan sesuatuyang perusahaan lakukan atau mempunyai potensial
melakukan khusus relative lebih baik dibandingkan kemampuan pesaing yang ada atau potensial.
Suatu sumber daya merupakan kelemahan apabila sumber daya tersebut merupakan sesuatu yang
perusahaan lakukan paling buruk maupun tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan
meskipun oesaingnya mempunyai kapasitas.
Perusahaan dapat melakukan analisis organisasional berdasarkan tolak ukur berikut:
Kinerja perusahaan masa yang lalu
Pesaing kunci perusahaan
Industry secara keseluruhan
J. Barney dan RM. Grant menyatakan bahwa perbedaan kinerja di antara perusahaan dapat
dijelaskan bukan melalui perbedaan dalam struktur industry yang dihasilkan oleh analisis
industry, tetapi melalui perbedaan dalam kekayaan dan sumber daya perusahaan dan aplikasinya.
Grant menawarkan pendekatan berbasis sumber daya untuk analisis strategi sebagai berikut :
a. Identifikasi dan kelompokkan sumber daya perusahaan dari segi kekuatan dan
kelemahannya.
b. Gabungkan sumber daya perusahaan ke dalam kapabilitas khusus.
c. Ini merupakan kompetensi inti atau kompetensi khusus perusahaan yang merupakan
pembelajaran kolektif dalam organisasi, khususnya bagaimana mengkoordinasi berbagai
keahlian produksi dan mengintegrasi berbagai aliran teknologi
Corporate capabilities (core competiencies) adalah hal-hal yang suatu perusahaan lakukan
dengan sangat baik. Apabila kapabilitas arau kompetensi tersebut lebih unggul daripada apa
yang dilakukan pesaing, maka disebut distinctive competencies.
d. Evaluasi potensi laba dari sumber daya dan kapabilitas dari segi potensinya untuk
menghasilkan keunggulan kompetitif yang dapat dipertahankan, dan kelayakan
kembalinya (kapabilitas untuk menghasilkan laba yang berasal dari penggunaan sumber
daya dan kapabilitas tersebut).
e. Pilih strategi yang mengeksploitasi sumber daya dan kapabilitas relative perusahaan
terhadap peluang ekstern
f. Identifikasi kesenjangan sumber daya dan curahkan investasi dalam memperbaiki
kelemahan
Tanya 23 :
Menurut Michael E. Porter, setiap perusahaan adalah sekumpulan kegiatan yang dilaksanakan
untuk merancang, membuat, memasarkan, mengantarkan dan mendukung produknya.
Perbedaan-perbedaan di antara rantai nilai para pesaing adalah kunci keunggulan kompetitif.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a.
b.
c.
d.
produksi. Namun, tambahan biaya tersebut mungkin lebih berharga dengan penghematan
yang diperoleh dari pengurangan jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk memperbaiki
produk rusak, dan menambah jumlah waktu yang diperlukan oleh tenaga penjual untuk
menjual barang daripada mengganti barang yang sudah terjual tetapi rusak.
Ketiga, menguji sinergi potensial siantara rantai nilai dan lini produk yang berlainan atau
unit bisnis. Setiap unsur nilai seperti edvertensi atau manufacturing, mempunyai suatu
skala ekonomi yang melekat dimana aktivitas-aktivitas dapat dilakukan pada biaya
perunit keluaran yang terendah.
Apabila suatu produk khusus tidak diproduksi pada level yang cukup tinggi untuk
mencapai skala ekonomi (economies of scale) dalam distribusi, produk lain dapat
digunakan untuk berbagai saluran distribusi yang sama.
Tanya 24 :
Terdapat tiga cara untuk melakukan setiap pekerjaan, yaitu the right way, the wrong way, dan
the company way. Dalam kebanyakan organisasi, the company way berasal dari kultur/ budaya
perusahaan (corporate culture). Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a) Corporate culture
b) Cultural intensity dan cultural integration
Jawab :
a) Corporate culture merupakan sekelompok nilai, kepercayaan, pemahaman,, dan norma
utama yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi
Thomas L. Wheelen dan J. David Hunger (2000, hal 89) mengartikan corporate culture
sebagai the collection of beliefs, expectations, and values learned and shared by a
corporations members and transmitted from one generation of employees to another.
Budaya perusahaan sering menggambarkan nilai dari pendiri dan misi dari perusahaan.
Budaya perusahaan memberikan perusahaan a sense of identity
b) Budaya perusahaan mempunyai dua atribut yang berbeda, yaitu intensity dan integration.
Cultural intensity adalah tingkat dimana anggota dari suatu unit tersebut. Cultural
intensity menggambarkan ke dalam budaya (culture depth)
Cultural integration merupakan sejauhmana unit-unit di seluruh organisasi berbagai suatu
budaya umum (common culture).
Integrasi budaya menyangkut luasnya budaya (cultures breadth)
L. Smircich menyatakan bahwa budaya perusahaan memiliki beberapa fungsi dalam
suatu organisasi, yaitu :
4.
5.
6.
7.
8.