Anda di halaman 1dari 15

TOPIK 9

KONFLIK DAN NEGOSIASI


TUGAS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORGANISASI

Dosen Pengampu:
Dr. Yovitha Yuliejantiningsih, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok VI
 AMPRIH ANGGRAINI NPM : 20510004
 ISKANDAR NPM : 20510009
 EKO TITIS PRASONGKO NPM : 20510011
 NUR AFIFAH NPM : 20510012
KONFLIK
Definisi Konflik

 Konflik dari Bahasa latin “con” yang artinya Bersama dan “fligere” yang artinya
benturan atau bertabrakan

 Konflik merupakan sebuah persepsi

 Konflik diartikan sebagai sebuah proses yang dimulai ketika salah satu pihak
memandang pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atas sesuatu hal yang
dipedulikan oleh pihak pertama

 Konflik merupakan suatu peristiwa atau fenomena social dimana terjadi


pertentangan atau pertikaian baik individu dengan individu, individu dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan pemerintah
Apa saja latar belakang konflik?

 Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri individu dalam interaksi


a. Perbedaan ciri fisik
b. Perbedaan pengetahuan
c. Perbedaan adat istiadat
d. Perbedaan keyakinan
e. Perbedaan gagasan
Pandangan konflik menurut Stephen W. Robbins

 Konflik dalam organisasi disebut The Conflict Paradoks:


a. Konflik dapat meningkatkan kinerja kelompok
b. Organisasi berusaha meminimalisasi konflik

Pandangan tradisional (konflik


itu buruk)

Pandangan hubungan manusia


Pandangan Konflik
(konflik itu wajar)

Pandangan interaksionis
(konflik itu baik)
JENIS KONFLIK LOKUS KONFLIK

 Konflik tugas  Konflik dyadic


Terkait dengan tujuan pekerjaan Konflik di antara 2 orang
 Konflik hubungan  Konflik intragroup
Menitikberatkan hubungan interpersonal Konflik di dalam sebuah kelompok atau tim
 Konflik proses  Konflik antar kelompok
Bagaimana menyelesaikan pekerjaan yang Konflik di antara kelompok atau tim
ada
Proses
Konflik

Tahap I : Pertentangan yang Berpotensial atau Ketidaksesuaian


- Komunikasi
- Struktur
- Variabel pribadi

Tahap II : Kesadaran dan Personalisasi

Tahap III : Niat


- Bersaing (Competing)
- Bekerja Sama (Collaborating)
- Menghindar (Avaiding)
- Akomodatif (Accomodating)
- Kompromis (Compromising)

Tahap IV: Perilaku

Tahap V: Akibat
- Akibat fungsional
- Akibat disfungsional
 Teknik Penyelesaian Konflik  Teknik Stimulasi Konflik
o Pemecahan masalah o Komunikasi
o Tujuan superordinat o Memasukkan orang luar
o Ekspansi sumber daya o Restrukturisasi organisasi
o Penghindaran o Membuat kambing hitam
o Memperhalus
o Berkompromi
o Perintah otoritatif
o Mengubah variabel manusia
o Mengubah variabel struktural
Menciptakan Konflik Fungsional

 Salah satu cara organisasi menciptakan konflik fungsional


adalah dengan memberi penghargaan kepada orang yang
berbeda pendapat dan menghukum mereka yang suka
menghindari konflik.
Beberapa contoh pendekatan yang digunakan oleh organisasi untuk mendorong anggota-anggota mereka
menantang sistem dan mengembangkan ide-ide baru nan segar:
 Hewlett- Packard
Memberi penghargaan kepada dissenters
 Herman Miller Inc
Memiliki system formal dimana karyawan dapat mengevaluasi dan mengkritik atasan mereka
 IBM
Memiliki system formal yang mendorong perbedaan
 Royal Dutch Shell Group, General Electric, Anheuser- Busch
Memunculkan Devil’s Advocates
NEGOSIASI

 Definisi Negosiasi
 Berasal dari Bahasa Inggris “to negotiate” atau
“to be negotiating” yang artinya
membicarakan, merundingkan, atau juga
menawar
 Negosiasi adalah sebuah proses dimana dua
pihak atau lebih melakukan pertukaran barang
atau jasa dan berupaya untuk menyepakati
nilai tukarnya
 Negosiasi merupakan sebuah bentuk interaksi
social yang bertujuan untuk dapat mencapai
kesepakatan Bersama, sehingga keduanya
saling sepakat dan diuntungkan.
PENDEKATAN NEGOSIASI PROSES NEGOSIASI

a. Tawar Menawar Distributif (Distributive • Persiapan dan Perencanaan


Bargaining)
• Definisi dari Aturan yang Mendasar
b. Tawar Menawar Integratif (Integratif
Bargaining) • Klarifikasi dan Pembenaran
• Melakukan Perundingan dan Pemecahan
Masalah
• Penutupan dan Implementasi
 Faktor yang mempengaruhi seberapa efektifnya individu melakukan negosiasi:

a. Kepribadian

b. Suasana hati/emosi

c. Budaya

d. Gender/jenis kelamin
Negosiasi Pihak Ketiga
Peran pokok pihak ketiga
 Mediator
• Bersifat netral
• Menggunakan penalaran dan persuasi
• Digunakan dalam negosiasi buruh manajemen dan dalam sengketa perdata
 Arbitrator
• Memiliki wewenang untuk menentukan kesepakatan
• Bersifat sukarela atau wajib (berdasar UU)
 Konsiliator
• Dipercaya untuk membangun relasi komunikasi informal
 Konsultan
• Terlatih dan tidak berpihak
• Berupaya memfasilitasi pemecahan masalah melalui komunikasi, analisis, pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai