Anda di halaman 1dari 21

Komunikasi Organisasi

Gaya Kepemimpinan dan Manajemen Konflik


Pemimpin
 Seseorang yang memiliki kemampuan
memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa
mengindahkan bentuk alasannya.
 Mereka yang menggunakan wewenang formal
untuk mengorganisasikan, mengarahkan,
mengontrol para bawahan dan bertanggung
jawab supaya semua bagian pekerjaan
dikoordinasi demi mencapai tujuan
perusahaan.
Kepemimpinan
 Kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain
agar mau bekerja sama yang didasarkan pada
kemampuan orang tersebut untuk
membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Gaya Komunikasi
Seperangkat perilaku antarpribadi yang
terspesialisasi yang digunakan dalam situasi
tertentu. Masing-masing gaya komunikasi
terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi
yang dipakai guna memperoleh respons atau
tanggapan tertentu dalam situasi yang
tertentu pula.
Gaya Komunikasi
The Controlling Style
Gaya komunikasi ini bersifat mengendalikan dan ditandai dengan
adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan
mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain
The Equaliterian Style
Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan
dan ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan
verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way
traffic of communication)
Gaya komunikasi ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam
organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan
kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan
terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini
pula yang menjamin berlangsungnya tindakan share/ berbagi
informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi
Gaya Komunikasi
The Structuring Style
Gaya komunikasi ini memanfaatkan pesan-pesan verbal secara
tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus
dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan struktur organisasi.
Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan
untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi
tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang
berlaku dalam organisasi tersebut
The Dynamic Style
Gaya komunikasi ini memiliki kecenderungan agresif, karena
pengirim pesan memahami bahwa lingkungan pekerjaannya
berorientasi pada tindakan (action-oriented)
Gaya Komunikasi
The Relinguishing Style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima
saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan
untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan mempunyai hak
untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
The Withdrawal Style
Gaya komunikasi ini memunculkan akibat melemahnya tindakan
komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang
memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena
ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang
dihadapi oleh orang-orang tersebut
Gaya Kepemimpinan
Salah satu pendekatan gaya kepemimpinan yang
paling banyak didiskusikan adalah yang
dikemukakan oleh Blake dan Mouton yang
semula disebut kisi manajerial (managerial grid)
tapi kini disebut sebagai kisi kepemimpinan. Kisi
ini menggambarkan perhatian pemimpin pada
dua orientasi yaitu pada tugas atau pada hal-hal
yang telah direncanakan untuk diselesaikan oleh
organisasi, dan perhatian pada orang-orang dan
unsur-unsur organisasi yang mempengaruhi
mereka.
Gaya Kepemimpinan Blake dan Mouton
Gaya Kepemimpinan Blake dan Mouton
 1) Gaya Taat Otoritas (Authority-Compliance)
 Gaya ini menggambarkan pemimpin yang dikendalikan oleh pencapaian
hasil atau target, dengan sedikit atau bahkan tidak ada perhatian pada
manusia kecuali dalam rangka keterlibatan mereka dalam
menyelesaikan pekerjaan. Komunikasi pemimpin dengan pengikutnya
terbatas dan diadakan sekadar untuk memberi instruksi pekerjaan.
Pemimpin-pemimpin ini bercorak pengendali, pengarah, terlalu kuat,
dan penuntut. Mereka bukan kolega kerja yang menyenangkan.
Sejumlah penelitian menunjukkan tingkat keluar-masuk karyawan yang
tinggi dengan gaya kepemimpinan semacam ini.
 2) Gaya Country-Club
 Gaya country-club menggambarkan pemimpin dengan perhatian tinggi
pada orang tetapi rendah perhatiannya pada hasil atau produksi.
Pemimpin ini fokus pada pemenuhan kebutuhan pekerja sebagai
manusia dan penciptaan lingkungan yang kondusif dalam pekerjaan.
Keluar-masuk karyawan menurun di bawah pemimpin bergaya ini.
Gaya Kepemimpinan Blake dan Mouton
 3) Gaya Lemah (Impoverished Management)
 Gaya lemah menggambarkan pimpinan yang punya sedikit perhatian
baik atas orang ataupun produksi. Pemimpin bergaya ini berlaku
sebagai pemimpin tetapi sesungguhnya terasing dan tidak melibatkan
diri dalam organisasi. Pemimpin ini kerap punya sedikit hubungan
dengan pengikut dan dapat saja dianggap tidak peduli, tidak tegas,
pasrah, dan bersikap masa bodoh.
 4)  Gaya Jalan Tengah (Middle-of-the-Road Management )
 Gaya jalan tengah menggambarkan pemimpin yang kompromistik, yang
punya perhatian menengah atas pekerjaan dan perhatian tengah atas
orang-orang yang melakukan pekerjaan. Pemimpin menghindari
konflik dan menekankan pada tingkat produksi serta hubungan
personal yang moderat. Gaya kepemimpinan ini kerap digambarkan
sebagai orang yang bijaksana, lebih suka berada di tengah, samar
pendirian dalam minat atas kemajuan organisasi, dan sulit menyatakan
ketidaksetujuannya di hadapan pekerja.
Gaya Kepemimpinan Blake dan Mouton
 5) Gaya Manajemen Tim
 Gaya manajemen tim memberi tekanan seimbang, baik pada
pekerjaan ataupun hubungan antarpersonal. Gaya ini mendorong
derajat partisipasi dan kerja tim yang tinggi di dalam organisasi
sehingga mampu memuaskan kebutuhan dasar pekerja agar
mereka tetap merasa terlibat dan punya komitmen kuat dalam
pekerjaannya. Kata yang dapat menggambarkan pemimpin yang
menerapkan gaya manajemen tim adalah : menstimulir,
partisipatif, penentu tindakan, pembuka isu, penjelas prioritas,
pembuat terobosan, bersikap terbuka, dan penikmat pekerjaan.
Manajemen Konflik
 Proses membatasi aspek-aspek negatif dari konflik
sekaligus meningkatkan aspek positif dari konflik. Tujuan
dari pengelolaan konflik adalah untuk meningkatkan
pembelajaran kelompok dan hasil, termasuk efektivitas
atau kinerja dalam pengaturan organisasi.
 Langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak
ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah
hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin
menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik
 Dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerja sama dalam
memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak
ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga.
Konflik Organisasi
 Inter organisasi
Terjadi antara dua atau lebih organisasi,
misalnya ketika bisnis yang berbeda bersaing
satu sama lain.
 Intra organisasi

Terjadi dalam suatu organisasi, dan dapat


lebih diklasifikasikan berdasarkan ruang
lingkup, misalnya departemen, tim kerja,
individu.
Resolusi Konflik
 Resolusi konflik melibatkan pengurangan,
penghapusan, atau penghentian segala bentuk dan
jenis konflik.
 Resolusi konflik dapat dicapai melalui manajemen
konflik.
 Thomas dan Kilmann mengemukakan lima gaya
manajemen konflik, yaitu : bersaing, kompromi,
kolaborasi, menghindari dan akomodatif.
Gaya Manajemen Konflik Thomas dan Killman

 Terdiri dari lima komponen utama bersama


dua parameter terpisah : assertiveness
(ketegasan) dan cooperativeness (kegotong-
royongan). Thomas dan Killman
mendefinisikan ketegasan sebagai “sejauh
mana upaya individu untuk memuaskan
keprihatinan sendiri”, dan kegotong-
royongan sebagai “sejauh mana upaya
individu untuk memenuhi keprihatian orang
lain”.
Gaya Manajemen Konflik Thomas dan Killman
Gaya Manajemen Konflik Thomas dan Killman

 Avoidance – Non assertive, non co-operative (Penghindaran)


Penghindaran berguna, jika tidak ada kebutuhan mendesak untuk
menyelesaikan perbedaan sekarang atau di masa depan. Individu
tidak perduli terhadap kebutuhan masing-masing, dan masalah
dihindari atau diabaikan sepenuhnya. Secara umum, ini bukan
strategi manajemen konflik jangka panjang yang berguna.

 Accomodation – Non assertive, co-operative (Akomodasi)


Akomodasi mengizinkan kebutuhan orang lain untuk dipenuhi.
Ini adalah strategi pengelolaan konflik yang cukup berguna.
Namun, terlalu akomodatif terlalu sering dapat melemahkan
posisi Anda ke titik di mana suara Anda tidak pernah terdengar.
Gaya Manajemen Konflik Thomas dan Killman

 Compromise – some assertiveness, some cooperation


(Kompromi)
Kompromi adalah jalan menuju kolaborasi, di tempat di
antara kompetisi dan akomodasi. Ini seperti memberikan
beberapa tanah untuk mendapatkan tanah lain di tempat lain.
You win some, you lose some. Kompromi juga berguna ketika
salah satu pihak tidak bisa memaksa solusi mereka di sisi
lain.

 Competition – Assertive, non co-operative (Kompetisi)


Kompetisi merupakan sisi terbalik dari akomodasi. Ini tentang
memastikan kebutuhan Anda sendiri terpenuhi, tidak perduli
apapun.
Gaya Manajemen Konflik Thomas dan Killman

 Collaboration – assertive, co-operative (Kolaborasi)


Kolaborasi mengasumsikan niat positif dan melihat segala
sesuatunya dari semua sisi secara detail. Ini tentang
mengakui dan menerima perbedaan, dan menjelajahi solusi
alternatif yang memenuhi kebutuhan dan kekhawatiran
semua orang. Ini adalah strategi manajemen konflik yang
berguna ketika isu-isu penting bagi semua orang, dan semua
pihak harus berkomitmen pada solusi.
Tugas Komunikasi Organisasi
Buatlah 5 (lima) prediksi hubungan antara gaya kepemimpinan Blake dan
Mouton dan gaya manajemen konflik Thomas dan Killman dengan asumsi
bahwa satu gaya kepemimpinan akan menggunakan satu gaya manajemen
konflik!
Contoh :
1. Gaya kepemimpinan (blank) diprediksi akan menggunakan gaya
manajemen konflik (blank) karena .....
2. ….
3. …. dst
Ketentuan :
- Ditulis tangan dan dikumpulkan di meja saya di ruang dosen.
- Deadline hari Kamis, 10 Oktober 2019, jam 15.00 WIB. Di luar deadline
tugas tidak akan diterima.
- Tugas ini akan menjadi nilai dalam komponen tugas, dan juga pengganti
absen pertemuan ke-2 dan ke 6. Bagi yang tidak mengumpulkan, maka
dianggap absen pada dua kali pertemuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai