Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ASAS-ASAS MANAJEMEN

MANAJEMEN KONFLIK

DISUSUN OLEH
1. MARIA MAULIDA (14030119120016)
2. DITA AYU FITRIANA (14030119130068)
3. ARFAN HAMID (14030119130078)
4. ZAKI ZAHYA (14030119130101)
5. ANDREAS SOLA G. T. (14020217140042)

ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar
dalam suatu konflik. Pada hakikatnya konflik didefinisikan sebagai segala macam interaksi
pertentangan atau antagonistik antara dua pihak atau lebih. Konflik organisasi adalah
ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena
adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan
kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status,tujuan,nilai,atau
perspesi. Konflik biasanya timbul karena adanya beberapa penyebab yaitu:
- Komunikasi : salah pengertian dalam pemahaman kalimat, bahasa yang sulit
dimengerti, atau informasi yang mendua dan tidak lengkap, serta gaya individu
manajer yang tidak konsisten
- Struktur : pertarungan kekuasaan antar departemen dengan kepentingan-kepentingan
atau sistem penilaian yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber
daya yang terbatas, atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok-kelompok
kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka.
- Pribadi : ketidaksesuaian tujuan atau nilai sosial pribadi karyawan dengan perilaku
yang diperankan pada jabatan mereka, dan perbedaan dalam nilai-nilai atau persepsi.
Perbedaan konflik dan persaingan terletak pada apakah salah satu pihak mampu menjaga
dirinya dari gangguan pihak lain dalam usaha mencapai tujuannya. Persaingan ada apabila
tujuan pihak tersebut tidak dapat saling menganggu.
Di sisi lain, kooperasi terjadi bila dua atau lebih pihak bekerja bersama untuk mencapai
tujuan bersama. Konflik dan kooperasi dapat berjalan bersamaan. Manajemen konflik berarti
bahwa para manajer harus berusaha menemukan cara untuk menyeimbangkan konflik dan
kooperasi.
Sikap terhadap konflik dalam organisasi telah berubah dari waktu ke waktu. Stephen P.
Robbins menelusuri perkembangan dengan penekanan pada perbedaan antara pandangan
tradisional dan pandangan baru (pandangan interaksionis).
No Pandangan Lama Pandangan Baru
1. Konflik dapat dihindarkan Konflik tidak dapat dihindarkan
Konflik timbul karena banyak sebab,
Konflik disebabkan oleh kesalahan-
termasuk struktur organisasi, perbedaan
kesalahan manajemen dalam
2. tujuan yang tidak dapat
perencanaan dan pengelolaan organisasi
dihindarkan,perbedaan dalam konsepsi
atau oleh pengacau
dan nilai-nilai pribadi dan sebagainya
Konflik dapat membantu atau
Konflik menganggu organisasi dan
3. menghambat pelaksanaan kegiatan
menghalangi pelaksanaan optimal
organisasi dalam berbagai derajat
Tugas manajemen adalah Tugas manajemen adlaah mengelola
4.
menghilangkan konflik tingkat konflik dan penyelesaiannya
Pelaksanaan kegiatan organisasi yang Pelaksanaan kegiatan organisasi yang
5. optimal membutuhkan penghapusan optimal membutuhkan tingkat konflik
konflik yang moderat

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa konflik dapat fungsional ataupun berperan salah
(dysfunctional), yang berarti bahwa konflik memiliki potensi bagi pengembangan maupun
pengganggu pelaksanaan kegiatan tergantung pada bagaimana konflik tersebut dikelola. Segi
fungsional konflik antara lain : manajer menemukan cara penggunaan dana yang lebih baik;
lebih mempersatukan para anggota organisasi; manajer mungkin menemukan cara perbaikan
prestasi organisasi; mendatangkan kehidupan baru di dalam hal tujuan serta nilai organisasi;
atau penggantian manajer yang lebih cakap, bersemangat, dan bergagasan baru. Namun,
konflik mungkin juga akan berperan buruk, seperti kerjasama antar manajer dapat rusak dan
membuat sulitnya koordinasi kegiatan-kegiatan organisasi.
Hubungan antara konflik dan prestasi kerja (performance) organisasi adalah bila konflik
terlalu rendah, performance akan mengalami stagnasi. Sedangkan apabila tingkat konflik
terlalu tinggi, kekacauan dan perpecahan juga bisa membahayakan kelangsungan hidup
organisasi

Anda mungkin juga menyukai