Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nuke Isya Ramadhani

NPM :21901081588
Prodi : Manajemen Reguler B

Konflik Dalam Perusahaan

Konflik dapat muncul dimana saja kapan saja dan bisa menimpa siapa saja bagi manusia
tak mungkin dapat menghindarkan nya, karena adanya konflik sebagai akibat interaksi dengan
orang lain. Dapat diartikan sebagai pertentangan atau perselisihan kaum muslim konflik dinilai
negatif dan merugikan pada konflik adalah sebagai bagian proses sosial yang wajar dan tak
mungkin hindari.
Sebab-sebab munculnya konflik dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:
1. Masalah komunikasi karena salah pengertian berkenaan dengan bahasa.
2. Masalah struktur organisasi adanya pertarungan kekuasaan antara departemen dengan
kepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan atau persaingan.
3. Masalah pribadi karena tidak sesuainya tujuan atau nilai-nilai sosial pribadi karyawan
dengan perilaku yang dipisahkan oleh pada jabatan mereka dan perbedaan dalam nilai-
nilai persepsi.

Sementara sumber konflik dan organisasi adalah hal berikut:


1. Suatu situasi yang tidak menunjukkan keseimbangan antara tujuan tujuan yang
diinginkan atau yang ingin dicapai.
2. Terdapat sarana-sarana yang tak seimbang semua akan tumbuh proses alokasi sumber-
sumber yang tak seimbang.
3. Terdapat suatu persoalan status yang tak selaras
4. Timbulnya persepsi yang berbeda
5. Adanya kepentingan yang berbeda

Potensi konflik yang demikian dapat muncul berbarengan maupun sendiri-sendiri.

1. Lokasi Konflik
Ada empat struktur yang seringkali menjadi tempat terjadinya konflik 
 Konflik hierarki yaitu konflik antara berbagai tingkatan organisasi antara manajemen
dengan karyawan, manajemen puncak dengan manajemen menengah.
 Konflik fungsional konflik antara berbagai Departemen fungsional organisasi soalnya
antara Departemen produksi dengan pemasaran.
 Konflik Lini staf yaitu konflik antara pejabat-pejabat Lini dan staf misalnya antara
personalia dan personalia staff.
 Konflik formal informal yaitu konflik antara organisasi formal dengan informal.

2. Peringkat Konflik
Konflik dapat dibagi peringkatnya sebagai berikut :
 Tingkat rendah konflik yang tak rasional dan bertujuan membinasakan lawan
mencegahnya dengan sanksi keras kepada yang terlibat.
 Konflik tingkat menengah konflik ini merupakan permainan strata yang umumnya
bertujuan mengalihkan pihak lawan atau memaksakan pendapat pribadi atas lawan yang
kalah. Konflik ini dapat terjadi pada semua jenjang organisasi.
 Konflik tingkat tinggi terjadi dalam bentuk diskusi - diskusi formal. Konflik ini bersifat
persuasif dan positif bertujuan agar kedua pihak yang berbeda pendapat memahami dasar
pemikiran pihak lawan dan melihat permasalahan secara objektif demi kepentingan
organisasi tidak ada kalah menang.

Metode penanggulangan konflik ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk memecahkan
konflik yaitu sebagai berikut :
1 pendekatan konvensional
2 pendekatan konsensual
Berdasarkan alternatif yang bisa ditempuh dalam rangka penyelesaian konflik yaitu dengan cara
berikut :
Negosiasi yaitu pemecahan masalah saling menguntungkan. Masing-masing yang terlibat
mencari hal-hal yang dipertukarkan sehingga dapat diintegrasikan dalam perjanjian.
Prinsip-prinsip Negosiasi adalah :
 pisahkan orang dari masalah
Pusatkan perhatian pada kepentingan bukan kepada posisi
Hasilkan berbagai kemungkinan sebelum memutuskan Apa yang diharapkan
Tekankan bahwa hasil yang dicapai berdasarkan tujuan atau sasaran dengan standar tertentu.

Konsolidasi. Alternatif yang ditempuh dalam bantuan berbagai fasilitas dan ada pihak
ketiga yang akan berperan untuk menciptakan iklim kerja sama dan saling percaya, membetulkan
persepsi, mengurangi kekhawatiran yang tidak rasional, meningkatkan komunikasi dan
menjernihkan isu-isu.

Mediasi. Dalam alternatif ini melibatkan pihak ketiga yang netral dengan peranan
mengadakan pertemuan-pertemuan untuk berdiskusi mengenai isu-isu yang menjadi pangkal
perselisihan, membawa pesan dari pihak-pihak yang berkonflik, menanamkan kesadaran tentang
betapa jauhnya hubungan mereka dan mengukuhkan pilihan yang mungkin mendekatkan mereka
yang konflik dan mengusulkan pemecahan masalah.

Arbitrasi, pemecahan dengan alternatif ini berarti menggunakan pihak ketiga untuk
mempengaruhi kekuasaan pihak-pihak yang konsumsinya mau memuaskan Bagaimana cara
menyelesaikan konflik tersebut. Oleh sebab itu pihak ketiga harus melakukan hal ini. 1,6
perhatikan tiap-tiap kas untuk mencari bukti-bukti dan manfaat yang diinginkan. Dua,
Identifikasikan cara cara pemecahan masalah dan pola-pola penyelesaiannya.

Kompromi, Penyelesaian konflik melalui kompromi sebelumnya perlu dipahami hal


berikut :
 Biasanya tindakan kompromi mempunyai konotasi negatif merupakan sesuatu yang
diwakili, menutup kemauan untuk mengakomodasikan perbedaan-perbedaan dengan
pihak lain, menuntut keterbatasan apa yang terbaik bagi masing-masing pihak.
 Tujuannya bukan untuk memilih konvensi-konvensi yang sudah ditentukan tetapi
memaksimalkan keuntungan bersama dengan menyuguhkan berbagai alternatif yang di
surga bersama. Berikut metode penanganan konflik lewat langkah-langkah sebagai
berikut:
1 Mengidentifikasikan masalah pertama-tama Identifikasikan dengan sebaik-baiknya konflik
tersebut sebagai suatu masalah yang harus ditaati atau dipecahkan titik Langkah ini sangat
penting untuk secara tepat ditelaah titik dari identifikasi ini dapat diketahui pokok
permasalahannya. Keliru dalam mengidentifikasi masalah akan berakibat kepada kelirunya
dalam menentukan cara untuk mengatasinya.
2. Menentukan tujuan yang hendak dicapai. Kedua, Tentukan tujuan yang hendak dicapai apabila
Masalah dapat dipisahkan nanti titik tujuan itu dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
3. Menentukan kriteria keberhasilan titik ketika tetapkan kriteria keberhasilan titik dengan
kriteria tersebut adalah untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan, setelah suatu saat
alternatif tindakan dilaksanakan, untuk menyusun Instrumen penilaian serta untuk menilai
efektivitas suatu alternatif tindakan dalam pencapaian tujuan.
4. Menjabarkan alternatif alternatif tindakan. Beberapa alternatif pemecahan masalah konflik
perlu dirumuskan dalam rangka mencari kemeja yang terkait di antara alternatif alternatif
tersebut.
5. Memiliki alternatif terkait dengan penjabaran sebagai alternatif tersebut dipilih alternatif yang
paling tepat yang mengarah pada tercapainya tujuan penanggulangan konflik itu.
6. Percobaan dan penyempurnaan. Setelah alternatif dipilih Perlu dicoba dilaksanakan dan
apabila dalam percobaan pelaksanaan kurang tepat, perlu disempurnakan atau diteliti
efektifitasnya.
7. Pelaksanaan. Setelah diadakan penyempurnaan penyempurnaan kembali maka tahap
berikutnya adalah menerapkan alternatif terbaik yang telah disempurnakan tersebut sehingga
dapat diharapkan masalah konflik dapat tertanggulangi dengan baik dan tepat. 

Anda mungkin juga menyukai