Anda di halaman 1dari 24

Manajemen Konflik,

Kolaborasi, & Negosiasi

By
Sri Mulyanti, MKep
Definisi Konflik
• Konflik adalah perbedaan pandangan/ide antara
seseorang/orang lain.

• Suatu perselisihan/perjuangan yg timbul bila


keseimbangan antara perasaan, pikiran, hasrat,
& perilaku seseorang terancam (Deutsch, 1969)

• Masalah internal / eksternal yg terjadi sbg akibat


dari perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau
keyakinan dari dua orang atau lebih (Marquis &
Huston, 1998)
Penyebab Konflik
• Kebutuhan dasar manusia tidak terpenuhi, akan
menimbulkan rasa frustasi, tidak puas, rasa bersalah
• Mengandalkan bantuan orang lain
• Hubungan yang sangat dekat
• Peran yang tidak sesuai dengan harapan
• Perbedaan pandangan
• Kekurangan sumber daya : persaingan
• Perubahan
• Miskomunikasi
Jenis Konflik
• Intrapersonal : terjadi pada individu sendiri
• Interpersonal : terjadi antara dua orang
atau lebih dimana nilai, tujuan, dan
keyakinan berbeda
• Antar kelompok (intergroup) : tjd antara
dua atau lebih dari kelompok orang,
departemen, atau organisasi
 Konflik berlanjut dapat berakibat merusak
kesatuan pada unit kerja
 Bisa positif/negatif tergantung pada level &
lamanya konflik terjadi

 Konflik dapat menimbulkan situasi


yang tidak
menyenangkan/kecemburuan.
Proses Konflik
1. Konflik laten : terjadi terus menerus
2. Felt conflict (affectiveness) : adanya sesuatu yg
dirasakan sbg ancaman, ketakutan, tidak percaya, dan
marah
3. Konflik yg nampak/sengaja dimunculkan : sengaja
dimunculkan untuk mencari solusi. Tindakan yg
dilaksanakan mungkin menghindar, kompetisi, debat,
atau mencari penyelesaian konflik
4. Resolusi konflik : suatu penyelesaian masalah dg cara
memuaskan semua orang yg terlibat didalamnya dg
prinsip “win-win solution”
5. Konflik “aftermath” : konflik yg terjadi akibat dari tidak
terselesaikannya konflik yg pertama.
Tahapan Konflik Konflik merupakan
suatu siklus

1. Tahap awal
* konflik akan menetap
* mengembangkan rasa curiga
* rasa bersalah terhadap orang
* belum jelas faktor penyebabnya
2. Tahap kedua
Rasa bermusuhan disampaikan secara verbal/perilaku
3. Tahap ketiga
Menarik diri/menghindar dari upaya penyelesaian konflik
4. Tahap akhir (keempat)
Terjadi konflik total & rasa bermusuhan yang dalam
Tipe Konflik...

1. Konflik langsung
terjadi secara langsung disebabkan
perbedaan pandangan/gangguan
hubungan interpersonal lebih mudah
dikontrol melalui intervensi interpersonal.
2. Konflik tidak langsung
sering ditampilkan dengan tidak masuk
tanpa kabar/tidak tepat waktu.
Manajemen konflik yang konstruktif
* lebih efektif dilakukan pada awal,
pada tahap akhir konflik tidak efektif lagi,
memerlukan bantuan ahli.
* menghasilkan lingkungan yang kondusif
* komunikasi yang terbuka, eksplorasi perasaan.
* tukar pikiran serta tanggung jawab
yang menguntungkan dalam menyelesaikan
suatu perbedaan. (Erwin, 1992)
* Meningkatkan kemampuan pimpinan dalam
mengatasi perilaku konflik : peningkatan
kesadaran diri, training sensitifitas, training
asertif.
Penyelesaian Konflik
1. Langkah – langkah :
* Pengkajian
* Identifikasi
* Intervensi
2. Strategi Penyelesaian Konflik
* kompromi atau negosiasi
* kompetisi
* akomodasi
* smoothing
* menghindar
* kolaborasi
Langkah-langkah Penyelesaian konflik
 Pengkajian
a. Analisis situasi :
*identifikasi jenis konflik
*lakukan pengumpulan fakta
*validasi semua perkiraan(kajian lebih dalam)
*tentukan waktu yg diperlukan,

b. Analisis & mematikan isu yg berkembang

c. Menyusun tujuan :
tujuan spesifik yang akan dicapai
 Identifikasi
d. Mengelola perasaan

 Intervensi
e.Yakini bahwa konflik dapat
diselesaikan dengan baik
f.Identifikasi hasil positif yg akan terjadi
g.Seleksi metode,
h.Strategi dapat berbeda-beda
Strategi Penyelesaian Konflik
 Kompromi atau negosiasi
*lose-lose situation
*semua yang terlibat saling menyadari & sepakat
pada keinginan bersama
*dalam kep sering digunakan oleh middle
& top manajer kep
 Kompetisi
*win lose
*menekankan bahwa hanya ada satu klmpk yang
menang tanpa mempertimbangkan yang kalah
*akibat negatif : kemarahan, putus asa
Cont’
 Akomodasi
*cooperative
*seseorang berusaha
mengakomodasi permasalahan
*memberi kesempatan pada orang lain untuk
menang
*masalah utama tidak terselesaikan
*biasanya di gunakan dalam politik

 Smoothing
*mengurangi komponen emosional dalam konflik
*individu yang terlibat berupaya mencapai
kebersamaan daripada perbedaan dengan
penuh kesadaran & introspeksi diri
*biasanya digunakan untuk konflik yang ringan
 Menghindar
*semua yang terlibat menyadari tentang
masalah yang ada
*memilih untuk menghindar atau tidak
menyelesaikan masalah
 Kolaborasi
*win-win solution
*kedua unsur yang terlibat menentukan
tujuan bersama & bekerja sama dalam mencapai
satu tujuan
 Jonathan (2004), proses interaksi antara
beberapa orang yang berkesinambungan.

 Kamus Heritage Amerika (2000), bekerja


bersama khususnya dalam usaha
penggabungan pemikiran.

 Gray (1989), proses berpikir dari aspek-aspek


perbedaan, menemukan solusi dari perbedaan
tersebut, dan keterbatasan pandangan mereka
terhadap apa yang dapat dilakukan.

1. Partisipasi tidak dibatasi dan tidak hirarkis.
2. Partisipan bertanggung jawab dalam memastikan
pencapaian kesuksesan.
3. Adanya tujuan yang masuk akal.
4. Ada pendefinisian masalah.
5. Partisipan saling mendidik/mengajar satu sama lain.
6. Adanya identifikasi dan pengujian terhadap berbagi
pilihan.
7. Implementasi solusi dibagi kepada beberapa
partisipan yang terlibat.
8. Partisipan selalu mengetahui perkembangan situasi
NEGOSIASI
 Pada dasarnya sama dengan kolaborasi
 Diartikan sebagai suatu pendekatan yang kompetitif
(Marquis & Huston, 1998)
 Smeltzer(1991), mengidentifikasi 2 tipe dasar negosiasi:
1. kooperatif (setiap orang menang)
2. kompetitif (hanya satu orang yg menang)
 Salah satu pihak menghendaki adanya perubahan hub
(meningkatkan hubungan lebih baik)
 Jika kedua pihak menghendaki perubahan,
cara kooperatif yang baik
 Jika hanya satu pihak yg menghendaki, muncul persaingan
Sebagai negosiator, penting untuk :

Memaksimalkan kemenangan kedua pihak


untuk mencapai tujuan bersama

Meminimalkan kekalahan,
yang kalah tetap dapat mengikuti tujuan
bersama

Membuat kedua belah pihak merasa puas


terhadap hasil negosiasi
1. Sebelum Negosiasi

Tiga kriteria yang harus dipenuhi sebelum


manajer setuju untuk memulai proses
negosiasi :
1. masalah harus dapat dinegosiasikan
2. negosiator harus tertarik terhadap “take
and give” selama proses negosiasi
3. mereka harus saling percaya
(Smeltzer, 1991)
Langkah2 sebelum negosiasi
• Kumpulkan informasi sebanyak mungkin
• Manajer harus memulai (tugas manajer
melakukan kompromi, harus memilih
tujuan utama)
• Memilih alternatif yang terbaik
terhadap sarana & prasarana
• Mempunyai agenda yang disembunyikan
(suatu agenda negosiasi yang akan
ditawarkan jika alternatif negosiasi
• tidak dapat disepakati).
2. Selama Negosiasi
Beberapa strategi yang perlu dilaksanakan
dalam menciptakan kondisi yang
persuasif, asertif, & komunikasi terbuka :

1. Pilih fakta-fakta yang rasional, berdasarkan penelitian


2. Dengarkan dg seksama, perhatikan respon non verbal
yang nampak
3. Positif thinking & selalu terbuka untuk menerima
semua informasi
4. Upayakan untuk memahami pandangan dari lawan bicara
5. Selalu diskusikan konflik yang terjadi
6. Hindari menyalahkan orang lain atas konflik yang terjadi
7. Jujur
8. Usahakan bersikap bahwa anda memerlukan
penyelesaian yang terbaik
9. Jangan langsung menyetujui solusi yang
ditawarkan, tetapi berfikir, minta waktu untuk
menjawabnya
10. Jika kedua belah pihak menjadi marah, lelah
selama negosiasi, istirahat
11. Dengarkan dan tanyakan tentang pendapat yang
belum begitu anda pahami
12. Bersabarlah ( Smeltzer, 1991)
Thinkiu……

Anda mungkin juga menyukai