KELOMPOK 1
1306142010008
DIANA OKTAVIANI
1306142010028
MEGA SEVIA
1306142010030
MITA YULIA
PENGERTIAN
Adapun secara terminologi, jual beli adalah transaksi tukar menukar yang
berkonsekuensi beralihnya hak kepemilikan, dan hal itu dapat terlaksana
dengan akad, baik berupa ucapan maupun perbuatan. (Taudhihul
Ahkam,4/211).
Penjual
Pembeli
3)
KHIYAR
Pengertian khiyar
Khiyar (memilih) dalam jual beli maknanya adalah memilih yang terbaik dari 2 perkara
untuk melangsungkan atau membatalkan akad jual beli. Khiyar terdiri dari 8 macam :
1. Khiyar majelis (pilihan majelis)
Yaitu tempat berlangsungnya jual beli. Maksdunya bagi yang berjual beli mempunyai
hak untuk memilih selama keduanya ada didalam majelis. . Karna khiyar itu merupakan
hak dari orang yang bertransaksi maka hak itu hilang jika yang punya hak
membatalkannya.
2. Khiyar syarat
Yaitu masing-masing keduanya mensyaratkan adanya khiyar ketika melakukan akad
atau setelahnya selama khiyar majelis dalam waktu tertentu, berdasarkan sabda nabi
shalallahu alaihi wassalam orang-orang muslim itu berada diatas syarat-syarat
mereka dan juga karena keumuman firman allah taala hai orang-orang yang
berfirman tunaikan lah janj-janji itu (al-maidah: ayat 1).
3. Khiyar ghobn
Yaitu seorang tertipu dalam jual beli dengan penipuan yang keluar dari kebiasaan, maka seorang
yang tertipu dia diberi pilihan apakah akan melangsungkan transaksinya atau membatalkannya.
4. Khiyar tadlis
Yaitu khiyar yang disebabkan oleh adanya tadlis. Tadlis yaitu menampakan barang yang cacat
(aib) dalam bentuk yang bagus seakan-seakan tidak ada cacat. Kata tadlis diambil dari kata
adalah dengan makna ad dzulmah (gelap) yaitu seolah-olah penjual menunjukkan barang kepada
pembeli yang bagus dikegelapan sehingga barang tersebut tidak terlihat secara sempurna. Dan
ini ada 2 macam : pertama, menyembunyikan cacat barang, yang kedua menghiasi dan
memperindahnya dengan sesuatu yang menyebabkan adanya bertambah, tadilis ini haram
hukumnya.
5. Khiyar aib
Yaitu khiyar bagi pembeli yang disebabkan adanya aib dalam suatu barang yang tidak
disebutkan oleh penjual atau tidak diketahui olehnya, akan tetapi jelas aib itu ada dalam barang
dagangan sebelum dijual. Adapun ketentuan aib yang memperbolehkan adanya khiyar adalah
dengan adanya aib itu biasanya menyebabkan nilai barang berkurang, atau mengurangi harga
barang itu sendiri.
RIBA
Pengertian Riba
Riba menurut bahasa, riba memiliki beberapa pengertian, yaitu:
Bertambah, karena salah satu perbuatan riba adalah meminta tambahan dari sesuatu yang
dihutangkan.
Berkembang, berbunga, karena salah satu perbuatan riba adalah membungakan harta uang
atau yang lainnya yang dipinjamkan kepada orang lain.
Berlebihan atau menggelembung.
Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan riba menurut Al Mali ialah:
Akad yang terjadi atas penukaran barang tertentu yang tidak diketahui
pertimbangannya menurut ukuran syara, ketika berakad atau dengan
mengakhirkan tukaran kedua belah pihak salah satu keduanya.
Riba menurut istilah ahli fiqih adalah penambahan pada salah satu dari dua ganti yang
sejenis tanpa ada ganti dari tambahan ini. Tidak semua tambahan dianggap riba, karena
tambahan terkadang dihasilkan dalam sebuah perdagangan dan tidak ada riba didalamnya
hanya saja tambahan yang diistilahkan dengan nama riba dan Al-Quran datang
menerangkan pengharamannya adalah tambahan tempo.
Firman allah taala berikut merupakan contoh nyata akan penggunaan kata
riba dalam pengertian semacam ini :
Artinya: dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila kami turunkan air
diatasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi tinggi (suburlah) dan menumbuhkan
berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah (Qs. Al-hajj : 5)
Adapun dalil yang terkait dengan perbuatan riba, berdasarkan Al-Quran dan
Al-Hadits. Di antara ayat tentang riba adalah sebagai berikut:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan. QS Ali Imran : 130.
Dan di antara hadits yang terkait dengan riba adalah :
Dari Jabir r.a Rasulullah SAW telah melaknat (mengutuk) orang yang makan
riba, wakilnya, penulisnya dan dua saksinya. HR. Muslim.
Hadist Ubadah
emas ditukar dengan emas, perak ditukar dengan perak, gandum merah ditukar dengan
gandum merah, gandum dengan gandum, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam
harus sama beratnya dan harus diserah terimakan secara langsung. Kalau berlainan jenis,
silahkan kalian jual sesuka kalian, namun harus secara kontan juga.
2, Riba Yad, yaitu berpisah dari tempat sebelum ditimbang dan diterima, maksudnya : orang
yang membeli suatu barang, kemudian sebelum ia menerima barang tersebut dari si
penjual, pembeli menjualnya kepada orang lain. Jual beli seperti itu tidak boleh, sebab
jual beli masih dalam ikatan dengan pihak pertama.
3. Riba Nasiah yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang berhutang disebabkan
memperhitungkan waktu yang ditangguhkan.
a. Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA.
Riba nasiah yaitu riba (tambahan) yang terjadi akibata pembayaran yang tertunda pada akad
tukar menukar 2 barang yang tergolong kedalam komoditi riba, baik satu jenis maupun
berlainan jenis dengan menunda penyerahan salah satu barang yang dipertukarkan atau
kedua-duanya (majmu fatawa al-lajnah ad-daimah, 13/263 dan ar-riba illatuhu wa
dhawabituhu, oleh Dr. Shaleh bin Muhammad As-Sultan, 8). Riba jenis ini dapat terjadi pada
akad perniagaan, sebagaimana dapat juga terjadi pada akad hutang-piutang.
b. Menurut firman Allah dalam QS.An-nisa : 160-161
maka disebabkan kezaliman orang yang yahudi, kami haramkan atas mereka (memakanmakanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karna mereka
banyak menghalangi manusia dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka memakan riba,
padahal sesungguhnya mereka telah dilarang dari padanya, dan karna mereka memakan harta
orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir
diantara mereka itu siksa yang pedih