Anda di halaman 1dari 11

KONSEP MANAJEMEN KONFLIK

MEMECAHKAN MASALAH BERDASARKAN KASUS

Adiningtyas Prihandini
Ahmad Effendri
Ambar Nur Hudayani
Andre Nugrahanto
Annisa’ Istiqomah
Arvian Putra Riyadi
Asri Wulandari
DEFINISI KONFLIK

Marquis dan Huston (1998) mendefinisikan konflik sebagai masalah internal


dan eksternal yang terjadi sebagai akibat dari perbedaan pendapat, nilai-nilai,
atau keyakinan dari dua orang atau lebih. Littlefield (1995) mengatakan bahwa
konflik dapat dikategorikan sebagai suatu kejadian atau proses. Sebagai suatu
kejadian, konflik terjadi akibat ketidaksetujuan antara dua orang atau organisasi
yang merasa kepentingannya terancam. Sebagai proses, konflik dimanifestasikan
sebagai suatu rangkaian tindakan yang dilakukan oleh dua orang atau kelompok,
di mana setiap orang atau kelompok berusaha menghalangi atau mencegah
kepuasan dari pihak lawan

Nursalam, 2011
SUMBER KONFLIK

Beberapa sumber konflik dalam organisasi dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut.
1. Keterbatasan sumber daya.
2. Perbedaan tujuan.
3. Ketidakjelasan peran.
4. Hubungan dalam pekerjaan.
5. Perbedaan antar individu.
6. Masalah organisasi.
7. Masalah dalam komunikasi
KATEGORI KONFLIK

1. Konflik intrapersonal
Keadaan ini merupakan masalah internal untuk mengklarifikasi nilai dan keinginan dari konflik yang terjadi
2. Konflik interpersonal
Konflik ini sering terjadi karena seseorang secara konstan berinteraksi dengan orang lain, sehingga ditemukan
perbedaan-perbedaan
3. Konflik antarkelompok
Sumber konflik jenis ini adalah hambatan dalam mencapai kekuasaan dan otoritas (kualitas jasa layanan), serta
keterbatasan prasarana.
PROSES KONFLIK

1. Konflik laten.
Tahapan konflik yang terjadi terus-menerus (laten) dalam suatu organisasi.
2. Konflik yang dirasakan (felt conflict).
Konflik yang terjadi karena adanya sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman, ketakutan, tidak percaya, dan marah
3. Konflik yang tampak/sengaja dimunculkan.
Konflik yang sengaja dimunculkan untuk dicari solusinya.
4. Resolusi konflik.
Resolusi konflik adalah suatu penyelesaian masalah dengan cara memuaskan semua orang yang terlibat di
dalamnya dengan prinsip win-win solution.
5. Konflik aftermath.
Konflik aftermath merupakan konflik yang terjadi akibat dari tidak terselesaikannya konflik yang pertama
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN KONFLIK

1. PENGKAJIAN
a. Analisis situasi
b. Analisis dan mematikan isu yang berkembang
c. Menyusun tujuan
2. IDENTIFIKASI
a. Mengelola perasaan
3. INTERVENSI
a. Masuk pada konflik yang diyakini dapat diselesaikan dengan baik. Selanjutnya identifikasi hasil yang positif yang
akan terjadi.
b. Menyeleksi metode dalam menyelesaikan konflik
STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
1. Kompromi atau negosiasi
Penyelesaian strategi ini sering diartikan sebagai lose-lose situation
2. Kompetisi
Strategi ini dapat diartikan sebagai win-lose situation
3. Akomodasi
Istilah lain yang sering digunakan adalah cooperative situation.
4. Smoothing
Teknik ini merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi komponen emosional dalam konflik.
5. Menghindar
Semua yang terlibat dalam konflik, pada strategi ini menyadari tentang masalah yang dihadapi, tetapi memilih untuk
menghindar atau tidak menyelesaikan masalah.
6. Kolaborasi
Strategi ini merupakan strategi win-win solution
KASUS

Mahasiswa praktikan terjebak dalam konflik internal di bangsal Mawar, bangsal penyakit
dalam. Perawat senior bercerita kepada praktikan bahwa kebanyakan perawat junior
kerjanya malas-malasan, tidak disiplin dan kurang skillful. Sedangkan perawat junior
bercerita kepada praktikan bahwa kebanyakan perawat senior bekerja tanpa caring, asal
cepat selesai. Perawat senior dan junior tidak pernah akur. Kalau bertemu tidak saling
sapa, namun ketika di belakang saling mencibir satu dengan yang lainnya. Hal itulah yang
selalu di dengar oleh mahasiswa praktikan. Saat dipertemukan dengan kepala ruang,
masing-masing perawat baik yang senior maupun junior saling meminta kesaksian dari
mahasiswa praktikan tentang sikap masing-masing perawat dan saling membenarkan.
Menurut anda, bagaimana strategi konflik yang tepat untuk menyelesaikan konflik
tersebut?
STRATEGI KONFLIK UNTUK MENYELESAIKAN KONFLIK YANG
TERJADI

Konflik pada kasus termasuk jenis konflik interpersonal dimana terdapat perbedaan penilaian atau pendapat antara
perawat junior dan senior. Dari sudut pandang perawat junior perawat senior lah yang bertindak keliru dan dari sudut
pandang perawat senior, perawat junior yang berlaku keliru dan mereka saling mengguncingkan dibelakang. Oleh
karena itu diperlukan negosiasi untuk menyelesaikan konflik tersebut agar tidak berlarut-larut.
Menurut kelompok kami negosiasi adalah strategi paling efektif untuk menyelesaiakan masalah antara junior dan
senior. Senior dan junior dipertemukan dan diminta untuk bicara secara terbuka satu sama lain dan saling
berkompromi. Selama negoisasi berlangsung, pihak yang terlibat harus bisa mengesampingkan ego masing masing,
menyerah dan lebih menekankan untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan antara keduanya. Satu hal yang penting
dalam negosiasi adalah apakah ada salah satu atau kedua pihak menghendaki adanya perubahan hubungan yang
berlangsung dengan meningkatkan hubungan yang lebih baik. Jika kedua pihak menghendaki adanya perbaikan
hubungan, maka akan muncul tipe kooperatif. Namun, jika hanya salah satu pihak yang menghendaki perbaikan
hubungan, maka yang muncul adalah tipe kompetitif.
Meskipun dalam negosiasi ada pihak yang menang dan kalah, sebagai negosiator penting untuk memaksimalkan
kemenangan kedua pihak untuk mencapai tujuan bersama, meminimalkan kekalahan dengan membuat pihak yang kalah
tetap dapat tujuan bersama, dan membuat kedua belah pihak merasa puas terhadap hasil negosiasi.
KUNCI LANGKAH DALAM MANAJEMEN KONFLIK

1. Set the tone: kendalikan diri dan jangan ada ancaman.


2. Get the feeling: beri kesempatan untuk mengekspresikan perasaan.
3. Get the fact: mendengarkan dan mengamati dengan saksama.
4. Ask for help: beri kesempatan karyawan untuk mencari solusi yang terbaik dan gali konsekuensi dari keputusan
yang akan dibuat.
5. Get a commitment: komitmen dan pengorbanan.
6. Follow up: tindak lanjuti secara konsisten.
Terimakasih......

Anda mungkin juga menyukai