Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


TENTANG SOSIALISASI “MEMPERKENALKAN DIRI”

OLEH :

KELOMPOK : Mawar
Harmedi Suswinta, S.Kep
Lasmidarti, S.Kep
Lusi Lestari, S.Kep
Melisa Febrian, S.Kep
Titik Helnasari, S.Kep

Diket:
C.I LAHAN, C.I AKADEMIK,

( Ns. Anna Elfah Suri,S.Kep ) (Ns.FalerisiskaYunere,M.Kep)

PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN JIWA


DI RUANG MAWAR RSJ. DR. SOEHARTO HEERDJAN

STIKES PERINTIS SUMBAR


2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Salah satu gangguan jiwa yaitu isolasi sosial. Isolasi sosial adalah keadaan
dimana individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu
berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. (keliat, et all. 2006)
Prilaku isolasi sosial merupakan prilaku percobaan untuk menghindari
interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins,
1993). Adapun tanda dan gejala pada klien yang isolasi sosial adalah menghindari
orang lain, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, apatis, ekspresi wajah
sedih, kontak mata tidak ada atau minimal, klien banyak menunduk berdiam
dikamar dan posisi tidur seperti janin. Akibat lanjut dari isolasi sosial ini adalah
resiko terjadinya persepsi sensori halusinasi yang ditandai dengan klien mendengar
dan melihat sesuatu, bicara dan tertawa sendiri, serta pandangan tertuju kearah lain.
( Depkes RI, 1998)
Terapi Aktivitas kelompok Sosialisasi (TAKS) merupakan upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan
sosial. TAKS merupakan terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok
klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas di gunakan
sebagai terapi dan kelompok di gunakan sebagai asuhan. Didalam kelompok terjadi
dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi
laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki
prilaku lama yang maladaptif. Pada klien dengan Isolasi Sosial perlu di berikan
terapi aktivitas kelompok.
Kien memerlukan hubungan satu dengan yang lainnya saling ketregantungan,
tapi pada kenyataan nya pada klien dengan isolasi sosial membutuhkan terapi
aktifitas kelompok sebagai program pengobatan, ruangan merak merupakan salah
satu ruang rawatan di rumah sakit jiwa Dr. Soerharto Heerdjan. Oleh karena itu
penulis merasa perlu diadakannya terapi aktifitas kelompok mengenai isolasi sosial.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkankan ekspresi klien dalam
mengekspresikan perasaan dan fikiran serta mampu memperkenalkan diri,
berkenalan dengan orang lain, bercakap – cakap dengan orang lain, mampu
menyampaikan dan membicarakan sebuah topik pembicaraaan, mampu
menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain serta mampu
bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok.

1.2 LANDASAN TEORI


Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu dengan
yang lainnya serta mempunyai norma yang sama.
Fungsi kelompok secara umum ;
1. Setiap anggota kelompok dapat bertukar pengalaman
2. Memberikan pengalaman dan penjelasan kepada anggota yang lain
3. Merupakan proses menerima umpan balik
Terapi aktivitas kelompok adalah metode yang efektif dalam menyelesaikan
masalah serta dapat dilihat keuntungannya, yaitu mendapat dukungan, pendidikan
dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah.
Penggunaan kelompok dalam keperawatan jiwa memberi dampak positif
dalam pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan kesehatan jiwa melalui
terapi aktivitas kelompok. Salah satu bentuk dari terapi aktivitas kelompok adalah
sosialisasi. Pada dasarnya terapi aktivitas kelompok telah dipergunakan dalam
praktek kesehatan jiwa yang juga merupakan bagian terpenting dalam
keterampilan teraupetik dalam keperawatan. Terapi aktivitas kelompok sebagai
metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah serta dapat dilihat
keuntungannya yaitu ;
1. Mendapat dukungan (Support)
2. pendidikan
3. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menilai respon klien selama
berada dalam kelompok. Perawat sebagai pimpinan kelompomdapat
menggunakan kelompom untuk mendorong individu mengungkapkan masalah
dan mendapat bantuan pemecahan masalah dari kelompok. Pada saat ini perawat
dapat menilai respon klien selama berada dalam kelompok.

1.2.1 PENGERTIAN
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan social ( Kelliat, 2005).
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah terapi modalitas yang berupaya
meningkat psikoterapi terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama yang
mengalami gangguan jiwa khususnya yang mempunyai masalah gangguan hubungan
social sehingga memperluas hubungan dengan orang lain (DepKes RI, 1998)

1.2.2 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan hubungan social dalam kelompok secara bertahap
yaitu memperkenalkan diri.
b. Tujuan Khusus
1) Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap
2) Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama panggilan
3) Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan asal atau alamat
4) Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan hobi

1.2.3 FOKUS TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI


Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada disekitar
klien. Sosialisasi dapat juga dilakukan secara bertahap dari interpersonal (satu dan
satu), kelompok, dan massa. Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam
kelompok.

1.2.4 PERSIAPAN KLIEN


a. Kriteria klien
1. Memilih klien sesuai dengan
indikasi klien yaitu dengan isolasi sosial
2. Membuat kontrak dengan klien
b. Program seleksi
1. Identifikasi klien yang sesuai dengan criteria
2. Membuat kontrak dengan klien
3. Menjelaskan tujuan kegiatan
4. Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan
5. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas kelompok
6. Menjelaskan akan bergabung dengan klien lain dalam kelompok
c. Jumlah dan nama pasien
Tn W Ny Y Tn M
Tn A Ny S
Ny R Ny N
1.2.6 WAKTU DAN URAIAN KEGIATAN
a. Hari/tanggal : Rabu / 7 Maret 2018
b. Tempat kegiatan : Ruang Mawar
c. Waktu Kegiatan : Pukul 10.00 – 10.30 wib
d. Metode kegiatan :Sosialisasi dengan dinamika kelompok,
diskusi dan tanya jawab serta bermain peran
e. Anggota kelompok : Klien yang dirawat diruang Mawar
1.2.7 ANTISIPASI MASALAH
Jika terdapat peserta yang tidak mengikuti peraturan atau menunjukkan gejala
yang tidak kondusif lagi atau peserta ingin meninggalkan kegiatan untuk bermain,
maka permainan tetap dilanjutkan dengan peserta cadangan

1.2.8 RENCANA KEGIATAN


NO WAKTU KEGIATAN TERAPIS KEGIATAN PESERTA
1 5 Menit Pembukaan
- Memberi salam - Menja
- Memperkenalkan terapis dan wab salam
pembimbing - Mendengarkan dan
- Menanyakan perasaan pasien memperhatikan
- Mengingkatkan kontrak waktu - Mendengarkan dan
- Menjelaskan topik baik tujuan, memperhatikan
waktu dan tempat - Mendengarkan dan
- Menjelaskan cara dan peraturan memperhatikan
dalam terapi aktifitas kelompok - Mendengarkan dan
memperhatikan

2 20 Menit Pelaksanaan
- Menjelaskan cara dan peraturan - Mendengarkan dan
melakukan permainan memperhatikan
- Kaji pengetahuan klien apakah - Memperkenalkan diri
pernah di lakukan TAK atau belum
jika sudah apa dan kapan dan berikan
pujian.
- Meminta klien memperkenalkan diri - Mengambil bola
- Terapis menghidupkan kaset pada - Memperkenalkan diri
tape recorder dan mengedarkan bola
berlawanan dengan arah jarum jam
- Mematikan tape kemudian anggota - Memperhatikan dan
kelompok yang memegang bola menunggu giliran
mendapat giliran untuk menyebutkan selanjutnya
salam, nama lengkap, nama
panggilan, hobi dan asal. Dimulai
dari terapis sebagai contoh “menang
undian”. Terapis mencatat masing-
masing cerita yang diungkapkan oleh
anggota kelompok.
- Tulis nama panggilan pada kertas/ - Memperhatikan
papan nama tempel/ dipakai.
- Ulangi kegiatan sampai semua - Mendengarkan
anggota kelompok mendapat giliran
- Beri pujian untuk tiap keberhasilan - Memberikan reforcemen
anggota kelompok positif

3 5 Menit Penutup
a. Evaluasi
 Menanyakan perasaan klien - Mengungkapkan pendapat
setelah mengikuti TAK
 Menanyakan kepada klien nama - Menjawab pertanyaan
teman-teman yang hadir dalam
kelompok TAK.

b. Rencana tindak lanjut


 Menganjurkan tiap anggota - Memperhatikan
kelompok memperkenalkan diri
kepada orang lain dikehidupan
sehari-hari

c. Kontrak yang akan datang - Menyetujui


 Menyepakati kontrak dengan
klien untuk TAK selanjutnya

1.2.9 PENGORGANISASIAN KELOMPOK


Leader : Melisa Febrian, S.Kep
Co – Leader : Titik Helnasari, S.Kep
Observer : Harmedi Suswinta, S.Kep
Fasilitator : Lasmidarti, S.Kep
Lusi Lestari, S.Kep
1) Leader
Tugas:
 Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
 Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.
 Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
 Memimpin diskusi kelompok
2) Co. Leader
Tugas:
 Membuka acara.
 Mendampingi Leader.
 Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
 Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
 Menutup acara diskusi
3) Fasilitator
Tugas:
 Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
 Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya therapy.
4) Observer
Tugas:
 Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
 Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan.
5) Perilaku yang diharapkan dari kelompok
 Klien dapat mengikutikgiatan dari awal sampai akhir
 Klien dapat ikut serta dalam seluruh kegiatan TAK
 Klien aktif dalam permainan
 Klien mampu mengungkapkan pendapat

1.2.10 MEDIA DAN ALAT


Media dan alat yang digunakan :
 Music
 Bola

1.2.11 ALOKASI WAKTU


Perkenalan : 5 menit
Proses kegiatan : 20 menit
Penutup : 5 menit
1.2.12 SETTING TEMPAT
Co L

P
P
P
O
F
F
P
P Pb
F
P P

Keterangan :
: Leader : Fasilitator
L F

Co : Co Leader O : Observer

P : Peserta Pb : Pembimbing

1.2.13 EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Tim berjumlah 5 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co-leader, 2 fasilitator, dan 1
observer.
b. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik.
c. Peralatan mp3 sound system berfungsi dengan baik.
d. Klien, tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan
karakteristik klien untuk melakukan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.
2. Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.
b. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien.
c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannya permainan.
d. 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif
dari awal sampai selesai.
3. Evaluasi Output
Setelah mengadakan terapi aktivitas kelompok sosialisasi dengan 10 klien yang
diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a. 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif
dari awal sampai selesai.
b. 100% klien dapat meningkatkan komunkasi non verbal: bergerak mengikuti
instruksi, ekspresi wajah cerah, berani kontak mata.
c. 100% klien dapat meningkatkan komunikasi verbal (menyapa klien lain atau
perawat, mengungkapkan perasaan dengan perawat).
d. 100% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok
(mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai).
e. 100% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya (mau
berinteraksi dengan perawat / klien lain)
EVALUASI DAN DOKUMENTASI TAKS
1. Kemampuan Verbal
No Nama Klien Aspek yang dinilai

Tn W Tn. A Tn. M Ny. R Ny. Y Ny. S Ny. N


Menanyakan
nama lengkap
Menanyakan
nama
panggilan
Menanyakan
asal
Menanyakan
hobi

2. Kemampuan non verbal


No Nama Aspek yang dinilai
Tn. W Tn. A Tn. M Ny. R Ny. Y Ny. S Ny. N
Klien
Kontak
mata
Duduk
tegak
Mengguna
kan bahasa
tubuh
yang
sesuai
Mengikuti
kegiatan
sampai
selesai
Keterangan : Dilakukan = 1, Tidak dilakukan = 0
BAB III
PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas praktek
profesi keperawatan jiwa Di RS. Jiwa DR. Soeharto Heerdjan, atas perhatian dan
kesempatan yang diberikan kepada kami, kami ucapkan terima kasih.
STRATEGI PELAKSANAAN
SESI 1 : MEMPERKENALKAN DIRI
GSP : ISOLASI SOSIAL
Ruangan : Mawar
Hari / tanggal : Rabu/ 7 Maret 2018
Pertemuan :1
A. Proses keperawatan
1. Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi.
2. Tindakan keperawatan
a. Memperkenalkan diri anggota kelompok
b. Berdoa sebelum memulai kegiatan
c. Arahkan permainan yang di lakukan
d. Beri penjelasan tentang aturan dan jenis permainan yang akan di
lakukan serta jalannya permainan
e. Anjurkan klien mengover bola dan perkenalkan diri
f. Beri motivasi kepada klien yang kurang aktif
g. Lakukan antisipasi masalah yang mungkin terjadi
h. Beri penguatan setiap tindakan klien.

B. Strategi komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam teraupetik
“selamat pagi, bapak-bapak ibukibuk perkenalkan kami berlima dari
program studi Ners Keperawatan STIKes Perintis padang. Hari ini kita
akan mengadakan Terapi Aktifitas Kelompok sebelumnya saya akan
memperkenalkan nama anggota kelompok beserta tugas masing-
masing, saya Titik Helnasari sebagai Co. Leader, Melisa Febrian
sebagai Leader, Harmedi Suswinta sebagai observer dan Lasmidarti
dan Lusi Lestari sebagai Fasilitator
b. Evaluasi / Validasi
 Bagaimana perasaan bapak-bapak ibuk ibuk hari ini? Apa
masih ingat hari ini kita akan melakukan TAK, apa sudah siap
semuanya ?
 Disini siapa yang sudah pernah mengikuti TAK?
c. Kontrak
 Topik
Sesuai janji kita tadi kita akan melakukan TAK dengan Topik
sosialisasi memperkenalkan diri dengan jenis permainan
yaitu :menghidupkan hidup dan mengepor bola berlawanan
dengan arah jarum jam serta memperkenalkan diri, nama
lengkap, hobi dan asal.
 Waktu
Kita akan melakukan TAK selama 30 menit
 Tempat
Sesuai kontrak kita tadi, kita akan melakukan TAK di ruangan
ini agar lebih nyaman dan sekarang akan kita mulai TAKnya.
d. Tujuan
Tujuan Diadakan TAK hari ini adalah untuk :
1. Bapak dan ibuk dapat merespon terhadap sosialisasi
yang di berikan
2. Bapak dan ibuk mampu berespon terhadap permainan
bola yang di operkan
3. Bapak dan ibuk mampu menyebutkan nama, hobby dan
asal
2. Fase kerja
“sebelum kita mulai permainan ini sebaiknya kita berdoa dahulu sesuai
dengan keyakinan kita masing-masing. Berdoa di mulai... hari ini kita
berkumpul disini untuk melakukan TAK. Yaitu mengover bola kecil
berlawanan dengan arah jarum jam sambil menghidupkan musik. Dan
pada saat musik mati siapa yang memegang bola dia akan memperkenal
diri nya, hobi dan asal. Jenis permainan ini adalah permainan sesi 1:
sosialisasi memperkenalkan diri.
Baiklah bapak-bapak dan ibuk-ibuk sekarang saya akan menjelaskan
permainan yang pertama yaitu menyalakan musik dan bapak-bapak dan
ibuk-ibuk akan mengoverkan bola kepada teman-temannya dan jika
msuik berhenti maka yang memegang bola akan maju dan
memperekenalkan diri, nama lengkap, hobi dan asal, senang nya di
panggil apa kepada teman-temannya. Setelah memperkenalkan diri tulis
nama panggilan pada kertas di pakai. Agar teman-temannya tau. .
.apakah bapak-bapak dan ibuk-ibuk sepakat? Kalau begitu kita mulai
saja... apa semua sudah siap.
3. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
“bagaimana perasaan bapak-bapak dan ibuk-ibuk sekarang setelah
TAK ?
b. Evaluasi objektif
- Klien mampu mempraktekan apa yang di jelaskan
- Prilaku verbal dan non verbal yang di tampilkan selama pertemnua
4. Rencana tindak lanjut
Setelah mengikuti kegiatan ini di harapkan perserta mampu mengingat
pesan yang telah disampaikan dan di laksanakan dalam kegiatan sehari-
hari dan klien melanjutkan TAK selanjutnya.
5. Kontrak yang akan datang
TAK kita yang pertama telah selasai, selanjutnya akan ada kegiatan
TAK dari sesi 2 sampai 6 dan saya harap bapak-bapak dan ibuk-ibuk
dapat mengikuti nya dengan seksama.
6. Penutup
“ TAK sudah kita laksanakan selama 30 menit dan bapak-bapak dan
ibuk-ibuk telah mengikuti kegiatan dengan baik dan lancar selama 30
menit maka TAK hari ini di cukupkan sampai dsini.

EVALUASI DAN DOKUMENTASI TAKS

1. Kemampuan Verbal
No Nama Klien Aspek yang dinilai

Tn W Tn. A Tn. M Ny. R Ny. Y Ny. S Ny. N


Menanyakan
nama lengkap
Menanyakan
nama
panggilan
Menanyakan
asal
Menanyakan
hobi

2. Kemampuan non verbal


No Nama Aspek yang dinilai
Tn. W Tn. A Tn. M Ny. R Ny. Y Ny. S Ny. N
Klien
Kontak
mata
Duduk
tegak
Mengguna
kan bahasa
tubuh
yang
sesuai
Mengikuti
kegiatan
sampai
selesai

Keterangan : Dilakukan = 1, Tidak dilakukan = 0

Anda mungkin juga menyukai