OLEH
Hilmy Haydar Elfauzy
Ririd Widhiastiti
Firmansyah Permadi
Oleh :
FIKES UMM
Mengetahui :
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaaran dapat mengerti tentang
Bimbingan Rohani dan Hikmah Sakit.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit tentang Bimbingan Rohani
sasaran diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian dari Bimbingan Rohani dan Hikmah Sakit.
2. Menjelaskan tujuan dari Bimbingan Rohani.
3. Menjelaskan dampak dari Bimbingan Rohani.
4. Menjelaskan kebiasaan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT
5. Menjelaskan cara berdoa ketika sakit yang baik dan benar.
B. MATERI PENYULUHAN
Terlampir
C. SASARAN
Sasaran dari bimbingan rohani dengan tema hikmah sakit ini yaitu keluarga pasien
serta pengunjung ruang 9 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
D. METODE
Metode yang di gunakan yaitu :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. MEDIA
1) PPT
2) LCD
3) Laptop
F. KEORGANISASIAN
1. Firmansyah Permadi :
a) Presentator
b) Evaluator
2. Hilmy Haydar Elfauzy :
a) Pembaca Doa
b) Fasilitator
c) Observer
3. Ririd Widhiastiti
a) Moderator
b) Dokumentator
c) Notulen
G. KEGIATAN PENYULUHAN
H. SETTING TEMPAT
Firman
BED PASIEN
Peserta
Peserta
Peserta
LCD
Hilmy
2. Hasil
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengerti dan
memahami hikmah dan makna dari sakit
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ada perubahan-perubahan
bagi setiap Peserta yaitu memahami tentang Bimbingan Rohani dan dapat
merubah pemikiran tentang sakit
MATERI
HIKMAH DAN PELAJARAN DIBALIK SAKIT
1. Bersabar
Disadari atau tidak disadari, dengan diberikan sakit ini merupakan kebaikan bagi
dirinya, seperti yang disabdakan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam :
Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua
perkaranya menjadi kebaikan, dan hal itu tidak pernah terjadi kecuali bagi seorang
mukmin : jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka hal itu menjadi kebaikan
baginya, dan jika ia mendapatkan musibah, ia bersabar, maka itu menjadi kebaikan
baginya (HR. Muslim No. 2999)
Sehingga tidak usah stress jika sakit, tidak usah merasa frustasi jika secercah
harapan untuk sembuh tidak kunjung terlihat. Karena orang sabar akan diberikan pahala
tanpa batas sesuai janji Allah Subhanahu wa Taala.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala
mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar : 10)
2. Bersyukur
Ada dua nikmat yang membuat orang seringkali lupa bersyukur (being greatful),
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah mengingatkan :
Dua nikmat yang membuat manusia banyak terperdaya olehnya : nikmat sehat dan
waktu luang. (HR. Bukhari No 6412)
Bersyukur tidak hanya cukup dibibir, hanya dengan mengucapkan Alhamdulillah,
tanpa makna yang jelas dan tidak berbekas dalam sanubari. Bersyukur bermakna lebih
dalam dari itu, yaitu perasaan terdalam yang menunjukan rasa terima kasih (gratitude)
yang tinggi kepada sang Khalik atas semua nikmat yang telah diberikan oleh-Nya.
Termasuk nikmat masih bisa merasakan sakit. Sikap bersyukur mampu mempercepat
proses penyembuhan seseorang saat jatuh sakit. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh
University of Utah, menunjukan bahwa sikap bersyukur dapat membangkitkan rasa
optimisme, sehingga menambah daya tahan tubuh.
3. Momentum untuk Introspeksi Diri
Setelah muncul sabar dan syukur, maka jadikan sakit menjadi momentum untuk
introspeksi diri. Introspeksi akan menggiring seseorang mengingat akan kesalahan dan
perbuatan maksiat yang selama ini dilakukan. Sehingga muncullah rasa penyesalan dan
pertaubatan kepada Allah.
Setelah itu baru seorang hamba akan kembali kepada Rabb-nya dan kepada jalan
yang diridhai-Nya. Allah Subhanahu wa Taala berfirman :
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang
sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan
kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.
(QS. Al-Anaam : 42)
Tafsir Ibnu Jarif bahwa supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk
merendahkan diri adalah dengan memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-
Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah kepada-Ku.