LASA
1. Farbivent – Farmavon
Farbivent : Terapi untuk bronkospasme yang berhubungan dengan penyakit
paru obstruktif kronik (PPOK) pada pasien yang diterapi dengan ipratropium bromida
bersama salbutamol.
Farmavon : Digunakan sebagai pengencer dahak (membantu mengobati
pernapasan disebabkan oleh penumpukan dahak)
2. Farsorbid - Furosemide
Farsorbid : Obat anti angina untuk mengatasi gejala yang timbul pada saat
terjadi serangan angina atau serangan jatung dan gagal jantung kongestif untuk
mengurangi sesak dan gejala lainnya. Farsorbid mengandung isosorbide dinitrate
yang berfungsi untuk melebarkan dinding pembuluh darah.
Furosemide : Obat golongan diuretik yang bermanfaat untuk mengeluarkan
kelebihan cairan dari dalam tubuh melalui urine. Obat ini sering digunakan untuk
mengatasi edema (penumpukan cairan di dalam tubuh) atau hipertensi (tekanan darah
tinggi)
3. Tizanidine – Tiagabine
Tizanidine : Untuk mengobati otot tegang dan otot yang kaku (spastik).
Bekerja dengan cara menghambat impuls saraf sehingga memberikan waktu bagi otot
untuk lebih rileks atau lemas
Tiagabine : untuk membantu mengendalikan beberapa jenis kejang dalam
pengobatan epilepsi. Obat ini tidak dapat menyembuhkan epilepsi dan hanya akan
bekerja untuk mengontrol kejang selama terus untuk dikonsumsi.
4. Celexa – Celebrex
Celexa : Untuk mengatasi depresi, gangguan panik, dan Obsessive
Compulsive Disorder (OCD) yaitu suatu gangguan yang membuat seseorang terus
berpikir dan melakukan suatu tindakan secara berulang
Celebrex : Untuk mengatasi nyeri dan pembengkakan akibat rheumatoid
arthritis, gout arthritis serta ketika pasien juga mengalami peradangan, dan
mengurangi gangguan inflamasi (peradangan) secara umum
5. Valsartan – Ibresartan
Valsartan : Obat untuk mengatasi hipertensi dan gagal jantung. Selain itu, obat
ini juga terkadang digunakan dalam pengobatan setelah serangan jantung
Ibresartan : obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan nefropati diabetik.
Selain mengatasi hipertensi, irbesartan juga bisa digunakan untuk mengatasi
aneurisma aorta pada penderita sindrom Marfan