Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Meilani Roma Ito Br Sihaloho

NIM : 01038210036
PRODI : S1 Farmasi

1.Deskripsikan Mekanisme Pertahanan Diri yang sering muncul dalam hidup saya

Mekanisme pertahanan diri yang sering muncul dalam kehidupan saya ialah

1. REGRESI, dimana definisi regresi bersifat kembali ke perilaku tahap perkembangan


sebelumnya. Saya sering mengalami regresi seperti tindakan bemanja-manja
dengan orang tua dan sering tidur bersama ibu sepeti yang dilakukan ketika
berumur 5 tahun

2. DISPLACEMENT, definisi dari mekanisme pertanahanan ini ialah


menymelampiaskan emosi dari sumber asli ke orang lain ataupun ke objek lain.
Saya merasa bahwa saya sering melampiaskan emosi saya ke orang lain ketika saya
merasa stress ataupun kelelahan dengan marah-marah kepada orang
dirumah/anggota keluarga. Hal tersebut terjadi akibat dari emosi saya ketika saya
merasa banyak pikiran/stress ataupun kelelahan karena padatnya kegiatan dan
adanya perasaan yang tidak puas akan hasil yang saya peroleh pada suatu hal
seperti gagal dalam ulangan di sekolah

3. PROYEKSI, definisi dari peoyeksi ialahTindakan seseorang dalam mengalihkan


objek untuk disalahkan/dihakimi. Pada mekanisme pertahanan ini, saya sering
secara tidak sadar telah melakukannya dikehidupan sehari-hari saya. Setelah saya
pikir, hal ini terjadi akibat dari keegoisan. Seperti yang saya lakukan kepada kakak
saya, ketika ibu bertanya mengapa nasi belum dimasak, lalu saya spontan menjawab
bahwa kakak yang bersalah karena kelupaan untuk memasak nasi. Padahal dihari
itu saya tidak memiliki kesibukan apapun. Tugas memasak nasi ialah suatu tugas
kewajiban antara aku dan kakak di rumah.

4. RASIONALISASI, definisi dari rasionalisasi ialah Tindakan dalam membenarkan


perlakuan diri dengan cara memberi alasan dan pengecualian. Pada mekanisme ini
saya sangat sering mengalaminya. Seperti menunda-nunda tugas karena waktu
tenggatnya masih lama dan juga karena alasan lelah sehingga butuh istirahat. Hal
tersebut membuat saya terlalu santai dan melupakan kapan pengumpulan tugas
berakhir. Dihari tenggatnya pengumpulan tugas(1 minggu kemudian) saya baru
mengerjakannya sehingga terburu-buru untuk menyelesaikannya padahal dalam 1
minggu tersebut saya tidak memiliki jadwal yang padat.

2. Penelitian secara psikologi dalam sejarah hidup, kelemahan yang muncul dalam
pengelolaan emosi akibat krisis pada tahap perkembangan sebelumnya kaitakan
juga dengan teori Mekanisme Pertahanan Diri yang berpengaruh secara pikiran,
perasaan dan perilaku saat ini.
Dalam sejarah kehidupan saya, dimana saya memiliki kepribadian yang seperti sekarang,
yang memiliki emosi yang tinggi, cengeng, suka egois dan tidak mau mengalah/keras
kepala, tetapi saya memiliki tingkat kepekaan yang cukup baik dan memiliki perasaan yang
tulus terhadap apapun, terkadang saya merasa sulit untuk mengontrol dan mengelola
emosi saya( kelemahan dalam pengelolaan emosi). Hal tersebut menjadi suatu kelemahan
saya yang masih saya bawa hingga saat ini. Saya sadar bahwa sikap dan perilaku emosi
saya terpupuk oleh factor keadaan saya, lingkungan, orang-orang sekitar, didikan orang
tua, dan apa saja yang sudah saya alami selama hidup. Adapun contoh nyata ataupun
tindakan saya yang berpengaruh secara pikiran maupun perasaan dan perilaku, dimana hal
tersebut menunjukkan adanya titik lemah saya dalam mengelola emosi terkait teori
mekanisme pertahanan diri ialah saya melakukan beberapa contoh dari teori tersebut. Dan
hal itu tidak hanya sekali saya lakukan, tetapi sering dilakukan seperti tindakan
displacement, regresi, proyeksi dan rasionalisasi. Bahkan dari perkembangan sebelumnya
saya yang saya ingat, ketika berumur 5-7 tahun, saya cenderung suka melakukan tindakan
displacement, dan regresi yang kembali mengompeng seperti beruumur 1 tahun. Dan
ketika berumur 8-10 tahun, saya cenderung melakukan tindakan represi yang menekan
khendak orang lain demi kepuasan dan kemauan saya. Ketika berumur 11- saat ini, saya
cenderung melakukan tindakan rasionalisasi dan displacement. Menurut saya mengapa hal
tersebut terjadi, dikarenakan perasaan maupun pikiran dan perilaku saya yang seperti itu
sudah terpupuk dari kecil dan menjadi suatu kebiasaan. Seperti tindakan displacement
yang masih sering saya lakukan. Hal tersebut juga terjadi atas keterkaitan bagaimana dan
seperti apa yang saya alami selama hidup di dunia ini yang berdampak pada pikiran,
perasaan dan perilaku.

Anda mungkin juga menyukai