FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI TAHUN 2022 Pendahuluan Obat merupakan salah satu unsur utama dan pertama dalam ilmu farmakologi, selain itu obat juga tidak bisa terpisahkan dalam unsur pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan diawali dari pencegahan, diagnosa, pengobatan dan pemulihan, obat menjadi salah satu komponen pokok yang harus selalu tersedia dan tidak tergantikan pada pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, Obat didefinisikan sebagai zat yang digunakan dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan dan peningkatan kesehatan bagi penggunanya. Rumusan masalah Dari penjabaran latar belakang masalah diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut 1. Apa yang dimaksud dengan obat? 2. Apa saja yang termasuk jenis obat? 3. Bagaimana penjelasan dari obat paten,obat generic dan obat nama dagang? 4. Apa yang dimaksud dengan obat berstandar? PEMBAHASAN A. PENGERTIAN OBAT
Obat merupakan salah satu unsur penting
dalam pelayanan kesehatan. Diawali dari pencegahan, diagnosa, pengobatan dan pemulihan, obat menjadi salah satu komponen pokok yang harus selalu tersedia dan tidak tergantikan pada pelayanan kesehatan. Namun di sisi lain, obat dapat merugikan kesehatan bila tidak memenuhi persyaratan, bila digunakan secara tidak tepat atau bila disalahgunakan. Jenis-jenis Obat Penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat yaitu: 1. Obat yang bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri atau mikroba. Contoh: antibiotik. 2. Obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit. Contoh: vaksin, dan serum. 3. Obat yang menghilangkan simtomatik/gejala, seperti meredakan nyeri. Contoh: analgesik. 4. Obat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi-fungsi zat yang kurang. Contoh: vitamin dan hormon. 5. Pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat aktif, khususnya pada pasien normal yang menganggap dirinya dalam keadaan sakit. Contoh: aqua pro injeksi dan tablet placebo. Klasifikasi Obat
Klasifikasi obat biasanya terdiri dari macam-macam
seperti Klasifikasi atau penggolongan obat berdasarkan jenis seperti obat OTC (over the counter), obat generik, obat generik berlogo, obat nama dagang, obat paten, obat mitu (obat me-too), obat tradisional, obat jadi, obat baru, obat esensial, dan obat wajib apotek, tetapi pada makalah ini akan menkelaskan obat paten, obat generic dan obat nama dagang saja. Obat Standar Standarisasi obat bukan dilakukan oleh Badan POM, tetapi oleh Farmakope Indonesia (FI). Farmakope akan menmbantu menjamin konsumen menerima obat dengan kualitas yang tinggi dengan menentukan standar sehingga pabrikan wajib memenuhi stndar tersebut untuk memasarkan produk mereka di Indonesia. Standar yang diatur dalam Farmakope Indonesia meliputi kemurnian, dan kadar zat aktif, kapan dan seberapa cepat bentuk sediaan oral dari obat bioavailabel (terlarut dan terabsorpsi) dalam tubuh, dan pelabelan dan penggunaan yang aman dari obat. Farmakope bersifat independen, tetapi bekerja sangat erat dengan badan POM dan perusahaan obat (Haeria, 2017). PENUTUP Kesimpulan Obat generik merupakan obat yang memiliki zat aktif yang sama dengan obat paten atau obat bermerk lainnya. Harga obat generik bisa lebih murah karena perusahaan farmasi yang memprodhksi obat ini tidak perlu membayar royalti atas hak paten. Sehingga biaya yang dibebankan murni biaya produksi dari obat generik. Untuk obat paten adalah jenis obat baru yang baru mulai diproduksi dan dipasarkan perusahaan farmasi. Melewati berbagai riset, pengembangan, dan uji klinis. Bahkan kemasannya juga terlihat menarik. Ini yang membuat harganya cukup mahal. Kualifikasi obat yang berstandar sesuai ketentuan yang berlaku, sebelum disetujui beredar di Indonesia, produk-produk obat harus melalui penilaian khasiat, keamanan dan mutu. Saran Sebagai generasi muda di Indonesia kita diharapkan mampu berpegang teguh pada pedoman-pedoman farmasi yang kita punya dan diharapkan untuk bisa mempergunakan obat-obat dengan semestinya, sehingga menjadikan bidang farmasi di Indonesia lebih berkembang lagi tentunya dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Selain itu, apoteker atau tenaga kesehatan lainnya juga harus lebih menggalakkan dalam upaya kesehatan masyarakat, misalnya dengan melakukan penyuluhan, poster, leaflet, dan KIE. Daftar Pustaka
Katno, & S.Pramono. (2002). Tingkat Manfaat dan Keamanan
Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Trends in Cognitive Sciences, 6(12), 538–539.
Nurhayati. (2017). REKAM MEDIS DAN INFORMASI
KESEHATAN. 266.
Yusuf, F. (2016). STUDI PERBANDINGAN OBAT GENERIK
DAN OBAT DENGAN NAMA DAGANG. Jurnal Farmanesia, 1(August), 5–10. Thanks!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.