Anda di halaman 1dari 11

PENGENALAN OBAT PADA

ILMU FARMAKOLOGI
OLEH:

NAMA: FITRI LAILA


NIM: F202101078
KELAS: F2

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI
TAHUN 2022
Pendahuluan
Obat merupakan salah satu unsur
utama dan pertama dalam ilmu farmakologi,
selain itu obat juga tidak bisa terpisahkan
dalam unsur pelayanan kesehatan. Dalam
pelayanan kesehatan diawali dari
pencegahan, diagnosa, pengobatan dan
pemulihan, obat menjadi salah satu
komponen pokok yang harus selalu tersedia
dan tidak tergantikan pada pelayanan
kesehatan. Oleh karena itu, Obat
didefinisikan sebagai zat yang digunakan
dalam pencegahan dan penyembuhan
penyakit serta pemulihan dan peningkatan
kesehatan bagi penggunanya.
Rumusan masalah
Dari penjabaran latar belakang
masalah diatas, dapat diambil
beberapa rumusan masalah sebagai
berikut
1. Apa yang dimaksud dengan obat?
2. Apa saja yang termasuk jenis obat?
3. Bagaimana penjelasan dari obat
paten,obat generic dan obat nama
dagang?
4. Apa yang dimaksud dengan obat
berstandar?
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN OBAT

Obat merupakan salah satu unsur penting


dalam pelayanan kesehatan. Diawali dari
pencegahan, diagnosa, pengobatan dan pemulihan,
obat menjadi salah satu komponen pokok yang
harus selalu tersedia dan tidak tergantikan pada
pelayanan kesehatan. Namun di sisi lain, obat
dapat merugikan kesehatan bila tidak memenuhi
persyaratan, bila digunakan secara tidak tepat atau
bila disalahgunakan.
Jenis-jenis Obat
Penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat yaitu:
1. Obat yang bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri atau mikroba.
Contoh: antibiotik.
2. Obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit. Contoh: vaksin, dan
serum.
3. Obat yang menghilangkan simtomatik/gejala, seperti meredakan nyeri. Contoh: analgesik.
4. Obat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi-fungsi zat yang kurang. Contoh:
vitamin dan hormon.
5. Pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat aktif, khususnya
pada pasien normal yang menganggap dirinya dalam keadaan sakit. Contoh: aqua pro
injeksi dan tablet placebo.
Klasifikasi Obat

Klasifikasi obat biasanya terdiri dari macam-macam


seperti Klasifikasi atau penggolongan obat berdasarkan
jenis seperti obat OTC (over the counter), obat generik,
obat generik berlogo, obat nama dagang, obat paten, obat
mitu (obat me-too), obat tradisional, obat jadi, obat baru,
obat esensial, dan obat wajib apotek, tetapi pada makalah
ini akan menkelaskan obat paten, obat generic dan obat
nama dagang saja.
Obat Standar
Standarisasi obat bukan dilakukan oleh Badan POM, tetapi oleh
Farmakope Indonesia (FI). Farmakope akan menmbantu menjamin
konsumen menerima obat dengan kualitas yang tinggi dengan
menentukan standar sehingga pabrikan wajib memenuhi stndar tersebut
untuk memasarkan produk mereka di Indonesia. Standar yang diatur
dalam Farmakope Indonesia meliputi kemurnian, dan kadar zat aktif,
kapan dan seberapa cepat bentuk sediaan oral dari obat bioavailabel
(terlarut dan terabsorpsi) dalam tubuh, dan pelabelan dan penggunaan
yang aman dari obat. Farmakope bersifat independen, tetapi bekerja
sangat erat dengan badan POM dan perusahaan obat (Haeria, 2017).
PENUTUP
Kesimpulan
Obat generik merupakan obat yang memiliki zat aktif yang sama dengan
obat paten atau obat bermerk lainnya. Harga obat generik bisa lebih murah karena
perusahaan farmasi yang memprodhksi obat ini tidak perlu membayar royalti atas
hak paten. Sehingga biaya yang dibebankan murni biaya produksi dari obat
generik. Untuk obat paten adalah jenis obat baru yang baru mulai diproduksi dan
dipasarkan perusahaan farmasi. Melewati berbagai riset, pengembangan, dan uji
klinis. Bahkan kemasannya juga terlihat menarik. Ini yang membuat harganya
cukup mahal.
Kualifikasi obat yang berstandar sesuai ketentuan yang berlaku, sebelum
disetujui beredar di Indonesia, produk-produk obat harus melalui penilaian khasiat,
keamanan dan mutu.
Saran
Sebagai generasi muda di Indonesia kita diharapkan mampu
berpegang teguh pada pedoman-pedoman farmasi yang kita punya
dan diharapkan untuk bisa mempergunakan obat-obat dengan
semestinya, sehingga menjadikan bidang farmasi di Indonesia lebih
berkembang lagi tentunya dengan kualitas dan kuantitas yang baik.
Selain itu, apoteker atau tenaga kesehatan lainnya juga harus lebih
menggalakkan dalam upaya kesehatan masyarakat, misalnya dengan
melakukan penyuluhan, poster, leaflet, dan KIE.
Daftar Pustaka

Katno, & S.Pramono. (2002). Tingkat Manfaat dan Keamanan


Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Trends in Cognitive Sciences,
6(12), 538–539.

Nurhayati. (2017). REKAM MEDIS DAN INFORMASI


KESEHATAN. 266.

Yusuf, F. (2016). STUDI PERBANDINGAN OBAT GENERIK


DAN OBAT DENGAN NAMA DAGANG. Jurnal Farmanesia,
1(August), 5–10.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai