Abstrak
Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena penanganan dan
pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan
obat. maka diperlukan peran pengawasan bagi Pemerintah dan Badan Pengawas Obat
Dan Makanan (BPOM) untuk selalu melakukan pengawasan dalam peredaran obat-
obat palsu yang berada di masyarakat sebagai bentuk upaya pencegahan. Metode
penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukan
bahwa pengawasan terhadap keberadaan obat palsu memiliki aspek permasalahan
berdimensi luas dan kompleks. Untuk menekan adanya risiko sekecil mungkin yang
bisa terjadi, diperlukan peran pengawasan oleh pemerintah dan BPOM melalui
pengaturan dan standardisasi; penilaian keamanan, khasiat dan mutu melalui Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan produk obat sebelum diijinkan beredar di
Indonesia harus mengantongi izin edar, inspeksi, pengambilan sampel dan pengujian
laboratorium produk yang beredar serta peringatan kepada publik yang didukung
penegakan hukum.
Kata Kunci: Obat, Pengawasan, Pemerintah, Kesehatan
Abstract
Drugs play a very important role in health services because the handling and
prevention of various diseases cannot be separated from the treatment with drugs.
Therefore, a supervisory role is needed for the Government and the National Agency
of Drug and Food Control (NADFC) to always supervise the circulation of
counterfeit drugs in the community as a form of prevention. The research method
used is normative juridical. The results showed that monitoring the presence of
counterfeit drugs had a wide-dimensional and complex problem aspect. In order to
reduce the risk as small as possible, it requires a supervisory role by the government
and NADFC through regulation and standardization; safety, efficacy and quality
assessments through Good Manufacturing Practices (GMP) and medicinal products
before being allowed to circulate in Indonesia must obtain a distribution permit,
inspection, sampling and laboratory testing of products in circulation as well as
warnings to the public supported by law enforcement.
Keywords: Drugs, Supervision, Government, Health
Perspektif Hukum, Vol. 21 No.2 November 2021 : 274-290
275
Marisca Gondokusumo, Nabbilah Amir, Peran Pengawasan Pemerintah Dan Badan
Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) Dalam Peredaran Obat Palsu di Negara Indonesia
Ditinjau dari Undang-Undang……………….
276
Perspektif Hukum, Vol. 21 No.2 November 2021 : 274-290
277
Marisca Gondokusumo, Nabbilah Amir, Peran Pengawasan Pemerintah Dan Badan
Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) Dalam Peredaran Obat Palsu di Negara Indonesia
Ditinjau dari Undang-Undang……………….
278
Perspektif Hukum, Vol. 21 No.2 November 2021 : 274-290
mutu obat yang dihasilkan sesuai b. Tahap proses yang kritis dalam
dengan persyaratan dan tujuan pembuatan, pengawasan
penggunaan. Pemastian mutu dalam proses dan sarana penunjang
CPOB untuk memastikan bahwa obat serta perubahannya yang
dibuat dan dikendalikan secara signifikan di validasi
konsisten untuk mencapai standar c. Tersedia semua sarana yang di
mutu yang sesuai dengan tujuan perlukan dalam CPOB,
pengguanaan dan dipersyaratkan termasuk :
dalam izin edar dan spesifikasi produk. 1. personil yang
Artinya CPOB sebagai pedoman yang terkualifikasi dan terlatih;
disusun untuk petunjuk dan contoh 2. bangunan dan sarana
bagi industri farmasi dalam dengan luas yang
menerapkan cara pembuatan obat memadai;
yang baik untuk seluruh aspek dan 3. peralatan dan sarana
rangkaian proses pembuatan obat. penunjang yang sesuai;
CPOB mencakup seluruh aspek 4. bahan, wadah dan label
produksi dan pengendalian mutu. yang benar;
Persyaratan dasar dari CPOB 5. prosedur dan instruksi
menurut Pedoman CPOB yang telah yang disetujui; dan
diterbitkan oleh BPOM yang 6. tempat penyimpanan dan
mencakup produksi dan pengawasan transportasi yang
mutu antara lain: memadai
a. Semua proses pembuatan obat d. Prosedur dan instruksi ditulis
dijabarkan dengan jelas dikaji dalam bentuk intruksi dengan
secara sistematis berdasarkan bahasa yang jelas , tidak
pengalam terbukti mampu bermakana ganda , dapat
secara konsisten menghasilkan diterapkan secara spesifik pada
obat yang memenuhi sarana yang tersedia
persyaratan mutu dan e. Operator memperoleh
spesifikasi yang telah pelatihan untuk menjalankan
ditetapkan. prosedur secara benar
279
Marisca Gondokusumo, Nabbilah Amir, Peran Pengawasan Pemerintah Dan Badan
Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) Dalam Peredaran Obat Palsu di Negara Indonesia
Ditinjau dari Undang-Undang……………….
280
Perspektif Hukum, Vol. 21 No.2 November 2021 : 274-290
281
Marisca Gondokusumo, Nabbilah Amir, Peran Pengawasan Pemerintah Dan Badan
Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) Dalam Peredaran Obat Palsu di Negara Indonesia
Ditinjau dari Undang-Undang……………….
282
Perspektif Hukum, Vol. 21 No.2 November 2021 : 274-290
283
Marisca Gondokusumo, Nabbilah Amir, Peran Pengawasan Pemerintah Dan Badan
Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) Dalam Peredaran Obat Palsu di Negara Indonesia
Ditinjau dari Undang-Undang……………….
284
Perspektif Hukum, Vol. 21 No.2 November 2021 : 274-290
baik dari dalam maupun luar negeri pemenuhan standar mutu dan
yang tujuannya melindungi keamanan, ketentuan yang berlaku secara
keselamatan dan kesehatan internasional bagi produk industri
masyarakat selaku konsumen secara dalam negeri khususnya dalam bidang
efektif dan efisien. BPOM memiliki makanan dan obat sebab untuk saat ini
tugas yaitu melakukan pengawasan masih marak peredaran obat palsu.
terhadap produk obat-obatan dan
Peredaran obat palsu sangat
makanan yang masuk dari dalam
membahayakan dikalangan
maupun luar negeri serta yang beredar
masyarakat selaku konsumen dan hal
di pasar dalam negeri.
ini menjadi tanggung jawab bagi
BPOM berupaya keras untuk pemerintah yang harus kiat melakukan
meimperkuat Sistem Pengawasan pengawasan dengan keberadaan obat
Obat dan Makanan dengan cara palsu. Pengertian Obat palsu secara
komprehensif dan menyeluruh. Salah eksplisit termaktub dalam Pasal 1
satu tugas atau fungsi strategis dari angka 10 Permenkes Tentang
BPOM adalah untuk melindungi Registrasi disebutkan bahwa Obat
kesehatan masyarakat dari Obat dan palsu adalah obat yang diproduksi oleh
Makanan yang tidak memenuhi yang tidak berhak berdasarkan
persyaratan keamanan, khasiat/ peraturan perundang-undangan yang
manfaat, dan mutu. Hal ini sejalan berlaku atau produksi obat dengan
dengan agenda meningkatkan penandaan yang meniru identitas obat
kesejahteraan masyarakat dalam lain yang telah memiliki izin edar.
upaya pencapaian derajat kesehatan Maka sebelum obat palsu tersebut
masyarakat yang optimal dalam diedarkan diperlukan adnya bentuk
mencapai target MDGs (Millennium pengawasana yang efektif dan efisien.
Development Goals). BPOM selain
Pengawasan terhadap
melaksanakan tugas perlindungan
peredaran obat palsu dimana obat
kesehatan masyarakat, BPOM juga
menjadi bagian dari penggunaan
mendukung perkuatan ekonomi
sediaan farmasi dan alat kesehatan
nasional melalui peningkatan
dilaksanakan oleh Menteri yang
285
Marisca Gondokusumo, Nabbilah Amir, Peran Pengawasan Pemerintah Dan Badan
Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) Dalam Peredaran Obat Palsu di Negara Indonesia
Ditinjau dari Undang-Undang……………….
286
Perspektif Hukum, Vol. 21 No.2 November 2021 : 274-290
287
Marisca Gondokusumo, Nabbilah Amir, Peran Pengawasan Pemerintah Dan Badan
Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) Dalam Peredaran Obat Palsu di Negara Indonesia
Ditinjau dari Undang-Undang……………….
288
Perspektif Hukum, Vol. 21 No.2 November 2021 : 274-290
289
Marisca Gondokusumo, Nabbilah Amir, Peran Pengawasan Pemerintah Dan Badan
Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) Dalam Peredaran Obat Palsu di Negara Indonesia
Ditinjau dari Undang-Undang……………….
yang baik dapat meminimalkan G. Eka Putra Pratama Arnawa & Ni Ketus.
terjadinya penyimpangan dan ketika (2018) Pengawasan Terhadap
Pengawasan di Indonesia,Cetakan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
Keempat. Jakarta: Sinar Grafika.
tentang Kesehatan
Hardjosaputra, Purwanto. (2008). Daftar
Obat Edisi II. Jakarta: PT. Mulia Purna Peraturan Kepala Badan pengawas Obat
290