2. Peredaran jamu yang mengandung BKO (Bahan Kimia Obat) makin marak. Mengapa hal
ini bisa terjadi ? Sebutkan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan masalah ini. Siapa
saja yang harus bertanggung jawab terhadap peredaran jamu mengandung BKO ?
SOAL 4
BPOM Temukan Obat Palsu dan Tanpa Izin Edar Dijual Bebas di Purbalingga
Rabu, 15 Mei 2019
Merdeka.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Wilayah Banyumas mendapati penjualan obat
palsu di Desa Losari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Selain itu, didapati juga obat tidak
memiliki izin edar.
Temuan ini bagian dari Pengawasan Obat-Obatan dan Pangan di Bulan Ramadan dan Menjelang Idul Fitri 1440
H. Pengawasan ini dilakukan sebab masih sering didapati penjualan obat-obatan keras yang semestinya tidak
dijual bebas.
Staf Pengawas Farmasi dan Makanan BPOM Wilayah Banyumas, Winanto, mengatakan temuan obat palsu dan
tanpa izin edar dijual di salah satu toko kelontong. Secara rinci, obat palsu yakni Ponstan dengan berlogo FM
palsu sebanyak 40 tablet. Sedang obat tanpa izin edar yakni osagi atau obat sakit gigi sebanyak 82 bungkus,
sulfural sebanyak empat bungkus dan antalgin 500 mg sebanyak 16 butir.
Pertanyaan
a. Apakah yang disebut obat ?
b. Sebutkan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang obat
c. Mengapa peredaran obat palsu dan obat yang tidak memiliki izin edar masih sering terjadi ?
d. Siapa saja yang bertanggung jawab terhadap kejadian ini ?
e. Apa sanksi hukum bagi pelaku, mulai produsen sampai dengan pengedar ?