6
PERAN OBAT
MARTHA METI KODY, S.Kep., Ns., M.Kep
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Obat Sebagai Penetapan Diagnosa
2. Obat Sebagai Pencegahan Penyakit
3. Obat sebagai Menyembuhkan Penyakit
4. Obat Sebagai Pemulihan (Rehabilitas)
5. Obat untuk Mengubah fungsi Normal Tubuh untuk Tujuan Tertentu
6. Obat Sebagai Peningkatan Kesehatan
7. Obat sebagai Mengurangi Rasa Sakit
Efek Terap
peran baik
Efek
Samping
peran berbahaya
Peran obat dalam hal ini adalah yang paling umum dimengerti. Bahkan pada beberapa
pasien tertentu meyakini bahwa menelan atau penggunaan obat rute yang lain dilakukan
hanya pada keadaan sakit atau menyidap suatu penyakit. Peran obat sebagai agen penyembuh
mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh, misalnya pasien menyidap penyakit lambung atau
batuk berdahak. Keluhan asam lambung diberikan penetral dengan obat Antasida atau batuk
berdahak diberikan obat expektoran untuk mengekuarkan mucus atau dahak, diberikan
paracetamol sebagai penurun panas dan lain sebagainya.
Pemulihan (rehabilitas) secara umum adalah pemulihan dari kondisi penyakit atau
cidera. Obat yang digunakan biasanya di perhitungkan dosisnya untuk kebutuhan rehabilitas,
atau sering dilakukan maintenance dosis. Obat tersebut dosisnya lebih rendah atau lebih
kurang jumlahnya dari pada dosis obat sebagai penyembuhan. Contoh obat dalam rehabilitas
adalah obat kortikosteroid pada pasien yang menyidap penyakit Asma. Contoh lain dalam
kasus narkotika. Penanganan obat – obatan akan dilakukan dengan pengawasan dokter,
tergantung dari jenis narkotika yang digunakan. Penggunaan jenis narkotika golongan Morfin
atau Heroin rehabilitasnya diberikan obat Methadone dan Bupremorphin dengan pengawasan
dokter. Obat ini akan membantu mengurangi keinginan menggunakan narkotika tersebut,
diharapkan dapat mencegah penyakit menular seperti Hepatitis C dan virus HIV/AIDS yang
mematikan.
Gambar 5. Rehabilitas
Peran obat seperti ini seringkali digunakan dalam kejadian terjadi kelainan fungsional
organ tubuh. Obat yang digunakan memiliki sifat menghambat atau menahan proses fisiologis
untuk tidak terjadi, menghalau atau memperlambat perubahan senyawa yang tidak diinginkan
yang mengakibatkan suatu pola penyakit. Contohnya adalah obat diabetes Acarbose. Obat
acarbose menghambat pecahnya gula dari makanan menjadi glukosa sehingga level gula
darah tidak menjadi naik. Obat tersebut aturan minumnya adalah saat makan, agar setelah
makan penyerapan karbohidrat di usus tidak terjadi dengan menghambat enzim alfa-
glukosidase. Obat ini menurunkan glukosa darah langsung setelah makan.
Obat sebagai peningkatan kesehatan yaitu multivitamin dan mineral. obat tersebut
membantu perbaikan sel dan jaringan sehingga meningkatkan kualitas hidup seseorang. Era
sekarang obat – obatan seperti ini menjadi gaya hidup seseorang untuk menjaga diri tetap
sehat dan bugar melawan polusi lingkungan. Contohnya obat sebagai peningkat kesehatan
misalnya, pemberian vitamin C, ferro sulfat, dan kalsium sebagai peningkat kesehatan ibu
hamil dan kandungan.
Gambar 7. Vitamin kesehatan ibu dan janin
Obat juga dapat mengurangi rasa sakit, seperti golongan analgesik dan anastesi.
Golongan analgesik contohny asam mefenamat, digunakan dalam mengurang rasa sakit dalam
perawatan gigi. Asam mefenamat memiliki indikasi sebagai antiinflamasi, analgetik, dan
antipiretik. Adapun contoh lain yaitu obat anastesi seperti lidocain yang disuntikan untuk
mengurangi rasa sakit secara lokal dalam operasi atau proses penyambungan jaringan otot
kecil.
Obat merupakan salah satu komponen kebutuhan dasar yang tidak dapat tergantikan
dalam pelayanan kesehatan. saat ini obat sangat mudah kita temukan dimana – mana, di
Rumah sakit, Puskesmas, Pustu, Apotek, bahkan dirumah, banyak sekali jenis obat kita
temukan. Obat berperan memberikan peluang yang sangat menguntungkan dalam bidang
klinis dan perdagangan bisnis, penentuan jenis penyakit dengan cara memeriksa gejala –
gejala yang ada, pencegahan terjangkit penyakit dengan jalan melindungi tubuh dari ancaman
bakteri, pemulihan diri dari kondisi penyakit atau cidera, merubah keadaaan dalam kejadian
kelainan fungsional organ, membantu perbaikan sel dan jaringan sehingga meningkatkan
kualitas hidup dengan jalan melawan oksidan dari lingkungan, dan mengurangi rasa sakit
secara lokal atau sistemik.
D. TUGAS
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban menurut anda yang paling tepat.
1. Obat memiliki peran penting dalam penyembuhan suatu penyakit. Memiliki peran baik dan
juga berbahaya dalam bentuk efek samping. Korelasi obat mempengaruhi efek baik dan
berbahaya dari obat yaitu…..
a. Obat merupakan zat pendukung
b. Obat sebagai zat pembantu
c. Obat sebagai zat kimia
d. Obat sebagai zat penyerta
e. Obat sebagai zat murni
2. Peran obat yang baik adalah mematikan sel – sel yang ganas dalam pertumbuhan metastasi ke
seluruh tubuh. Pengertian peran baik tersebut adalah aktivitas….
a. Paliatif
b. Kuratif
c. Suportif
d. Kemoterapi
e. Restorative
3. Suatu pasien mengalami kecelakaan dan tidak sadarkan diri. Pasien tersebut memgalami
hilang kesadaran akabita trauma akibat bentutan keras pada tubuh dengan suatu benda yang
tidak diketaui. Setelah di periksa pasien tersebut siuman dan diperiksa dengan beberapa
pertanyaan dan pasien menjawab secara benar dengan kondisi lain menjadi lebih membaik.
Pada kasus seperti ini peran obat yang diberikan adalah…
a. Paliatif
b. Kuratif
c. Suportif
d. Kemoterapi
e. Restorativ
4. Pada zaman sekarang ini manusia menjadikan obat sebagai kebutuhan primer untuk menjaga
kualitas hidup. Peran obat yang mendukung hal tersebut adalah….
a. Obat sebagai penyembuhan tubuh
b. Obat sebagai peningkat kesehatan
c. Obat sebagai penurun rasa sakit
d. Obat sebagai penyeimbang kondisi tubuh
e. Obat sebagai diagnosa penyakit
5. Prinsip dari peran obat sebagai agen tujuan tertentu adalah melawan kebiasaan agar tidak
terjadi karena ….
a. Ingin membantuk reaksi sensasional dari obat
b. Terjadi ketidak normalan organ
c. Membentuk pertahanan organ menjadi tidak berfungsi
d. Menjadi penyaluran obat ke tempat lain
e. Ingin dilakukan pengrombakan cara kerja.
Kunci jawaban.
1. C
2. D
3. E
4. B
5. B
E. DAFTAR PUSTAKA
Depertemen farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran. 2012. Farmakologi dan Terapi.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Gunawan dan Sulistia. 2009. Farmakologi dan Terapi Edisi V. Jakarta: Depertemen farmakologi
dan Terapi Fakultas Kedokteran UI
Joyce, L.K and Hayes, E.R.1996. Farmakologi, Pendekatan Proses Keperawatan. Alih Bahasa:
Dr Peter Anugrah. Jakarta EGC
Noviani, N dan Vitri Nurilawati. 2017. Farmakologi Keperawatan Gigi. Pusat Pendidikan SDM
Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI.
Tambayong Jan. 2002. Farmakologi untuk Keperawatan. Jakarta: Widya Medika
F. GLOSARIUM
obat
bakteri
7. BARIUM SULFAT : Senyawa organik yang merupakan kristal tidak berbau dan
kecanduan.
sintesis
12. LIDOKAIN : Obat untuk menghilangkan rasa sakit memberi efek mati
MARTHA METI KODY lahir di Laboya (Sumba Barat Nusa Tengara Timur) pada tangal 15 Oktober
1966. Penulis Lulus D III Keperawatan pada AKPER DepKes Denpasar Bali tahun 1988, Program
Pendidikan Bidan (program B) pada PAM Keperawatan SUTOPO Surabaya tahun 1993,
mengikuti pendidikan AKTA mengajar IV pada IKIP Malang tahun 1994, Lulus Sarjana
Keperawatan dan Ners pada Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang (UNIBRAW)
tahun 2003/2004, Menyelesaikan Program Magister Keperawatan di Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya (UNAIR) tahun 2011.
Pengalaman bidang akademik antara lain; Sekretaris Program Studi Keperawatan Waingapu
pada Poltekkes Kemenkes Kupang periode 2006 S/D 2009, dan periode 2019 s/d 2022 ,
mendapat kepercayaan sebagai Penanggung Jawab Kemahasiswaan periode 2012 S/D 2018.
Dosen tetap di Prodi Keperawatan Waingapu Poltekkes Kemenkes Kupang (2001 – sekarang).
Mengajar beberapa mata kuliah keperawatan dan Kebidanan, Pengampu Matakuliah
Keperawatan Maternitas, Metodologi Keperawatan. Melakukan Penelitian dan Pengabdian
Kepada masyrakat, Menulis Jurnal Internasional dan Nasional.
Pengalaman Organisasi, Sebagai Pengurus PPNI Kabupaten Sumba Timur NTT (2012 –
sekarang) serta aktif dalam pertemuan –pertemuan ilmiah dan seminar keperawatan. Selain itu,
penulis juga aktif dalam beberapa pengabdian masyarakat ( Organisasi Sosial Masyarakat) ,
antara lain sebagai anggota Tim dalam kursus persiapan pernikahan pada Gereja Paroki Maria
Bunda Selalu Menolong Kambajawa Waingapu Sumba Timur NTT.