Anda di halaman 1dari 10

PERAN,PENGGOLONGAN,DAN KLASIFIKASI OBAT

DALAM PENGOBATAN MEDIS

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD PARIS (033SYE22)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINNGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia, serta
petunjuk-Nya, yang telah membimbing kami dalam penulisan tugas ini. Tugas ini disusun dalam rangka
memahami lebih dalam tentang peran penting obat dalam dunia medis, proses pengelompokan obat
berdasarkan berbagai kriteria, dan klasifikasi obat menurut jenisnya.

Tugas ini kami susun dengan harapan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
pembaca dalam memahami kompleksitas dunia farmasi. Kami berharap, melalui penjelasan yang
disajikan, pembaca akan memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai bagaimana obat-obatan
bekerja, bagaimana pengelompokan obat membantu memahami karakteristiknya, serta klasifikasi obat
yang membantu para profesional kesehatan dalam penggunaan yang tepat.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
penyelesaian tugas ini. Semoga hasil dari tugas ini dapat memberikan wawasan yang berarti dan
bermanfaat bagi kita semua.

Akhir kata, kami menyadari bahwa tugas ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan masalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peran obat

2.2 penggolongan obat

2.3 klasifikasi obat

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam jurusan keperawatan, pemahaman tentang peran, pengelompokan, dan klasifikasi obat
memiliki peranan sentral dalam memberikan perawatan yang holistik dan efektif kepada pasien.
Keperawatan modern tidak hanya memerlukan pemahaman tentang aspek fisik, tetapi juga
mengintegrasikan pengetahuan tentang obat-obatan sebagai bagian tak terpisahkan dari praktek
perawatan.

Penting bagi para calon perawat untuk memahami peran obat-obatan dalam pengobatan pasien.
Obat-obatan tidak hanya bertujuan mengurangi gejala penyakit, tetapi juga berkontribusi dalam
mencegah penyakit lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Pemahaman tentang efek dan
efek samping obat membantu perawat dalam merencanakan perawatan yang tepat bagi kebutuhan unik
masing-masing pasien.

Pengelompokan obat menjadi langkah awal dalam memahami keragaman obat-obatan. Dalam
konteks keperawatan, pengelompokan ini membantu perawat mengenali karakteristik obat dan
menghubungkannya dengan kondisi pasien. Ini memungkinkan mereka untuk meresepkan dan
memberikan obat dengan lebih tepat dan akurat.

Sistem klasifikasi obat memberikan struktur dalam mengorganisasi beragam jenis obat. Dengan
memahami klasifikasi obat, perawat dapat mengidentifikasi obat-obatan yang serupa dalam efek dan
penggunaan. Hal ini berdampak pada kemampuan perawat dalam melakukan perencanaan dan
pemantauan pengobatan dengan lebih efektif.

Melalui pemahaman yang mendalam tentang peran, pengelompokan, dan klasifikasi obat, para
calon perawat akan siap untuk memberikan perawatan yang lebih baik, lebih aman, dan lebih terarah
kepada pasien. Pengetahuan ini tidak hanya meningkatkan kualitas perawatan, tetapi juga memperkuat
peran perawat sebagai bagian penting dalam tim medis yang merawat pasien dengan segenap aspek
kebutuhannya."

1.2 Rumusan masalah

1) Bagaimana peran obat dalam pengobatan medis?


2) Bagaimana penggolongan obat dilakukan?
3) Bagaimana obat-obat diklasifikasikan berdasarkan fungsinya?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PERAN OBAT DALAM PENGOBATAN MEDIS

Obat-obatan memainkan peran sentral dalam dunia pengobatan medis. Mereka memiliki
berbagai fungsi yang mendukung pemulihan dan pengelolaan kesehatan. Di bawah ini akan dijelaskan
beberapa peran utama obat dalam pengobatan:

1) Mengatasi Gejala dan Meredakan Nyeri


Salah satu peran utama obat adalah meredakan gejala dan mengurangi rasa sakit pada
pasien. Misalnya, obat analgesik digunakan untuk mengurangi intensitas nyeri akibat cedera,
penyakit kronis, atau tindakan medis. Obat ini membantu meningkatkan kualitas hidup pasien
dengan mengurangi ketidaknyamanan yang dialami.

2) Mengobati Infeksi dan Penyakit

Obat-obatan antimikroba, seperti antibiotik dan antiviral, digunakan untuk mengobati


infeksi bakteri, virus, atau jamur. Peran ini memungkinkan pengendalian dan penghapusan agen
penyebab penyakit, membantu pemulihan dan mencegah penyebaran lebih lanjut.

3) Merangsang Sistem Kekebalan Tubuh

Beberapa obat bekerja dengan merangsang atau memodulasi respons sistem kekebalan
tubuh. Obat imunosupresan digunakan setelah transplantasi organ untuk mencegah penolakan,
sementara vaksin merangsang pembentukan kekebalan terhadap patogen tertentu.

4) Mencegah Penyakit

Obat-obatan profilaksis digunakan untuk mencegah timbulnya penyakit tertentu.


Contohnya, obat antimalaria digunakan untuk mencegah infeksi malaria pada individu yang
akan bepergian ke daerah endemik.

5) Menstabilkan Kondisi Medis

Obat-obatan digunakan untuk menjaga kondisi medis tetap stabil dan mengelola
penyakit kronis. Pasien dengan hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung sering memerlukan
obat untuk menjaga tekanan darah, kadar gula darah, atau ritme jantung dalam batas normal.

6) Memperlambat atau Menghentikan Perkembangan Penyakit


Beberapa obat memiliki peran dalam memperlambat atau menghentikan
perkembangan penyakit. Misalnya, obat kemoterapi digunakan untuk menghentikan
pertumbuhan sel kanker, sementara obat antiretroviral dapat memperlambat perkembangan
HIV.
7) Mengurangi Gejala Alergi dan Inflamasi

Obat antihistamin membantu mengurangi gejala alergi, seperti pilek alergi atau gatal-
gatal. Obat antiinflamasi mengurangi peradangan dalam tubuh dan membantu mengatasi gejala
pada penyakit peradangan, seperti arthritis.

8) Menstabilkan Kondisi Psikologis


Obat-obatan psikotropika digunakan untuk mengatasi gangguan mental, seperti
depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar. Mereka membantu memperbaiki kesejahteraan
mental pasien dan memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih
baik.

9) Persiapan dan Pemulihan dari Tindakan Medis


Obat anestesi membantu dalam mempersiapkan pasien sebelum tindakan medis atau
operasi dengan menghilangkan sensasi dan kesadaran. Setelah tindakan, obat analgesik
membantu dalam pemulihan dengan meredakan rasa sakit pascaoperasi.

B.PENGGOLONGAN OBAT

Penggolongan obat merupakan suatu strategi penting dalam pengobatan yang membantu
mengklasifikasikan berbagai jenis obat berdasarkan karakteristik tertentu. Penggolongan ini membantu
para profesional kesehatan dalam memahami dan memilih obat yang paling sesuai untuk setiap kondisi
pasien. Ada beberapa metode penggolongan obat yang digunakan, di antaranya:

1) Penggolongan Berdasarkan Sistem Organ atau Penyakit

Metode ini mengelompokkan obat berdasarkan sistem organ yang terpengaruh oleh obat
tersebut atau penyakit yang dapat diobati oleh obat tersebut. Pengelompokan ini memberikan
panduan yang jelas dalam memahami bagaimana obat akan bekerja dalam tubuh. Contoh
penggolongan ini meliputi obat-obatan kardiovaskular, sistem pernapasan, sistem saraf, dan lain
sebagainya.

2) Penggolongan Berdasarkan Mekanisme Kerja

Pengelompokan berdasarkan mekanisme kerja mengacu pada cara obat berinteraksi


dengan tubuh untuk menghasilkan efek terapeutik. Ini membantu dokter untuk memilih obat
dengan efek yang diinginkan dan memahami bagaimana obat tersebut mempengaruhi sistem
tubuh. Contoh penggolongan ini adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), obat
antihipertensi, dan obat antivirus.

3) Penggolongan Berdasarkan Kelompok Kimia


Metode ini mengklasifikasikan obat berdasarkan struktur kimia dan karakteristik
molekul obat. Obat-obatan dalam kelompok yang sama cenderung memiliki sifat dan efek
serupa. Contoh penggolongan ini termasuk obat golongan beta-blocker, obat golongan
penicillin, dan obat golongan diuretik.
4) Penggolongan Berdasarkan Tingkat Keamanan dan Penggunaan
Penggolongan ini mempertimbangkan tingkat risiko penggunaan dan efek samping
obat. Obat-obatan dikelompokkan menjadi obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat resep. Ini
membantu mengatur akses dan penggunaan obat sesuai dengan kebutuhan dan risiko kesehatan.
5) Penggolongan Berdasarkan Pengaruh Farmakologis
Metode ini mengelompokkan obat berdasarkan efek farmakologis yang dihasilkan oleh
obat tersebut. Contohnya adalah obat analgesik (pereda nyeri), obat antipiretik (penurun panas),
dan obat antiinflamasi.
6) Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
a) Obat bebas
Obat bebas adalah obat tanpa peringatan, yang dapat diperoleh tanpa resep dokter.
Tandanya berupa lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.

Contoh : multivitamin.

b) Obat bebas terbatas

Obat Bebas Terbatas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas tanpa menggunakan
resep dokter, namun mempunyai peringatan khusus saat menggunakannya.
Contoh : Theophylline, Tremenza, CTM dan Lactobion.

c) Obat keras

Obat Keras adalah obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Ciri-cirinya
adalah bertanda lingkaran bulat merah dengan garis tepi berwarna hitam, dengan huruf
K ditengah yang menyentuh garis tepi. Obat ini hanya boleh dijual di apotik dan harus
dengan resep dokter pada saat membelinya.
Contoh : obat anti bakteri

d) Obat psikotropika dan narkotika

Adalah zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf
pusat dan menimbulkan kelainan perilaku,disertai dengan munculnya
halusinasi,ilusi,gangguan berfikir,perubahan perasaan dan dapat menyebabkan
ketergantungan dan efek stimulasi bagi penggunanya. Tanda pada golongan obat ini
adalah palang merah didalam lingkatan putih bergaris tepi merah.

Contoh : ganja

C.KLASIFIKASI OBAT BERDASARKAN FUNGSINYA

Berikut ini beberapa contoh klasifikasi obat berdasarkan fungsinya:

a) Antibiotik: Obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri dengan membunuh atau
menghambat pertumbuhan bakteri. Contohnya, penisilin dan sefalosporin.
b) Antipiretik: Obat yang menurunkan demam dan suhu tubuh yang tinggi, seperti parasetamol
dan ibuprofen.

c) Analgesik: Obat pereda nyeri yang membantu mengurangi rasa sakit tanpa menghilangkan
penyebabnya. Contohnya, morfin dan aspirin.

d) Anestesi: Obat yang menghilangkan sensasi atau kesadaran selama tindakan medis atau operasi.
Ada anestesi umum dan lokal.

e) Narkotika dan Narkotika: Narkotika adalah obat-obatan yang dapat menimbulkan efek
ketergantungan dan mempengaruhi sistem saraf pusat. Narkotika adalah subset dari narkotika
yang lebih kuat dan berpotensi penyalahgunaan.

f) Antihistamin: Obat yang mengatasi reaksi alergi dengan menghambat aksi histamin dalam
tubuh. Contohnya, loratadin dan cetirizine.

g) Antiemetik: Obat yang mencegah atau mengurangi mual dan muntah, sering digunakan
sebelum atau setelah tindakan medis tertentu.

h) Vitamin dan Mineral: Nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan fungsi normal tubuh, seperti
vitamin C dan kalsium.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Peran obat dalam pengobatan medis sangat luas dan bervariasi. Dari meredakan gejala hingga
mengobati penyakit serius, obat-obatan membantu menciptakan perubahan positif dalam
kualitas hidup dan harapan pasien. Pemahaman tentang peran obat-obatan ini penting bagi
pasien dan profesional kesehatan untuk memberikan pengobatan yang efektif dan optimal.
2. Penggolongan obat adalah alat penting dalam dunia medis yang membantu memahami
berbagai jenis obat dan bagaimana mereka bekerja dalam tubuh. Dengan memahami metode
penggolongan ini, kita dapat mendukung pengobatan yang lebih tepat dan efektif.
3. Obat-obatan memiliki peran yang sangat penting dalam dunia medis. Mereka tidak hanya
membantu mengobati penyakit, tetapi juga meringankan gejala, mencegah infeksi, dan
mendukung kesejahteraan pasien. Pengetahuan mengenai peran obat dalam pengobatan medis
membantu para profesional kesehatan memberikan pengobatan yang lebih efektif dan berdaya
guna.
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.ums.ac.id/14967/2/BAB_I.pdf

Anda mungkin juga menyukai