Teori Akuntansi
“Aspek Kelembagaan dalam Pengembangan Akuntansi &
Akuntansi di Indonesia”
Nama Kelompok 3 :
1. Ni Kadek Aris Kristina Dewi (04/1902622010563)
2. Ni Putu Sukarini (06/1902622010565)
3. Ni Made Yuniasih (14/1902622010573)
4. Ni Kadek Desi Supriyanti (20/1902622010579)
Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Tahun 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Teori Akuntansi tentang Aspek
Kelembagaan dalam Pengembangan Akuntansi & Akuntansi di Indonesia ini dengan
lancar dan tanpa ada kendala yang berarti.
Melalui makalah ini kami akan menjelaskan tentang Aspek Kelembagaan dalam
Pengembangan Akuntansi & Akuntansi di Indonesia meliputi, Penyusunan Standar
Akuntansi di AS, Periode Pembentukan, Komite Prosedur Akuntansi, Periode
Berakhirnya CAP dan Periode Modern, Periode Setelah Skandal Akuntansi, Sejarah
Perkembangan Akuntansi di Indonesia, Standar Akuntansi di Indonesia, dan Penyusunan
Standar Akuntansi di Indonesia. Makalah ini membantu untuk mengetahui lebih jauh
tentang materi yang berhubungan dengan Teori Akuntansi.
Tak ada sesuatu yang sempurna, demikian juga dengan makalah ini tentu masih
banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kepada para pembaca khususnya
kepada dosen mata kuliah ini dimohon kritik dan sarannya yang bersifat membangun
guna penyempurnaan makalah ini.
Atas kontribusinya, kami ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini benar-benar
bermanfaat.
Penulis,
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................17
3.2 Saran............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
3. Konvergensi SAK
Sebagai tindak lanjut dari salah satu butir kesepakatan Anggota G-20 pada tahun
2009, IAI telah mencanangkan dilaksanakannya program konvergensi SAK ke
International Financial Reporting Standards (IFRS Standards) secara bertahap
dengan dukungan dari regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (d/h Bapepam-LK)
Bank Indonesia, Kementerian Negara BUMN, Direktorat Jenderal Pajak, dan
regulator lainnya. Dampak program konvergensi ini menyebabkan SAK menjadi
bersifat principle-based, banyak menggunakan dasar pengukuran nilai wajar,
memerlukan professional judgement serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Dampak lain dari program konvergensi ini adalah dicabutnya beberapa PSAK yang
khusus untuk industri tertentu karena pengaturan tersebut sudah diatur secara umum
dalam SAK yang mengacu ke IFRS Standards.
- Konvergensi Tahap Pertama
Konvergensi tahap pertama dilakukan pada tahun 2012 dimana pada umumnya
SAK per 1 Juni 2012 telah mengacu pada IFRS Standards per 1 Januari 2009, SAK
per 1 Juni 2012 terdiri dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK),
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), dan Pernyataan Pencabutan
Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang telah disahkan termasuk yang sudah
berlaku efektif pertahun 2012 maupun yang belum berlaku efektif per tahun 2012.
SAK per 1 Juni 2012 juga dilengkapi dengan Buletin Teknis (Bultek) yang
merupakan salah satu produk yang diterbitkan oleh DSAK IAI namun bukan
merupakan bagian dari standar.
- Konvergensi Tahap Kedua
Dalam rangka mengikuti perkembangan standar akuntansi global yang sangat
progresif, konvergensi tahap kedua terus dilakukan pada tahun 2013 dan 2014.
Efektif per 1 Januari 2015, SAK yang berlaku di Indonesia secara garis besar telah
berkonvergen dengan IFRS Standards yang berlaku efektif per 1 Januari 2014.
Dengan demikian, perbedaan gap antara SAK dan IFRS Standards telah
diminimalisiir dari 3 tahun menjadi 1 tahun.
SAK efektif per 1 Januari 2015 terdiri dari produk berbasis IFRS Standards
seperti PSAK dan ISAK baru, revisi, amandemen dan yang telah melalui proses
penyesuaian SAK efektif per 1 Januari 2015 ini juga dilengkapi PPSAK dan produk
non-IFRS Standards seperti PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian, PSAK
36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa, PSAK 38: Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali, PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba, dan ISAK 25: Hak atas
Tanah.
SAK efektif per 1 Januari 2017 menambahkan PSAK/ISAK baru yang terdiri dari
PSAK 70: Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak, ISAK 30: Pungutan,
dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup, PSAK 13: Properti Investasi. Selain
itu, SAK efektif per 1 Januari 2017 juga menambahkan beberapa PSAK yang telah
mengalami amandemen dan penyesuaian tahunan seperti PSAK 1: Penyajian Laporan
Keuangan, PSAK 3: Laporan Keuangan Interim, PSAK 4: Laporan Keuangan
Tersendiri, PSAK 5: Segmen Operasi, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi,
PSAK13: Properti Investasi, PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama, PSAK 16: Aset Tetap, PSAK 19: Aset Takberwujud, PSAK 22: Kombinasi
Bisnis, PSAK 24: Imbalan Kerja, PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham, PSAK
58, Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang DIhentikan,
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan, PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian, PSAK 66: Pengaturan Bersama, PSAK 67: Pengungkapan
Kepentingan dalam Entitas Lain, dan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar.
SAK efektif per 1 Januari 2018 menambahkan PSAK/ISAK baru, yaitu PSAK
69: Agrikultur, Selain itu, SAK efektif per 1 Januari 2018 juga menambahkan
beberapa PSAK yang telah mengalami amendemen, yaitu PSAK 2: Laporan Arus
Kas, PSAK 13: Properti Investasi, PSAK 16: Aset Tetap, PSAK 46: Pajak
Penghasilan, dan PSAK 53, Pembayaran Berbasis Saham. Sedangkan beberapa PSAK
yang mengalami penyesuaian tahunan, yaitu PSAK 15: Investasi pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama dan PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan materi diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa penyusunan
standar akuntansi di AS berawal dari tahun 1920-an dimana nilai pasar saham naik lebih
tinggi disbanding dengan nilai riil sampai seluruh struktur tersebut malaise (crash) pasar
modal tahun 1929. Sehingga pada saat itu pemerintah AS menciptakan satu badan yang
diberi nama Securities and Exchanges Commission (SEC atau BapepamAS). Keberadaan
SEC ini telah memacu profesi akuntansi untuk bersatu dan menjadi lebih cerdik dalam
mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi serta etika profesi untuk mengatur profesi
akuntansi sehinga menimbulkan terbentuknya beberapa organisasi sektor swasta yang
berbeda, dimana setiap organisasi mempunyai tanggung jawab untuk menerbitkan
standar-standar akuntansi. Akibat dari crash di pasar modal pada tahun 1929 (Market
crash) periode 1930 sampai 1946 memiliki pengaruh yang signifikan didalam praktek
akuntansi di Amerika. Usaha pertama mengembangkan standar dimulai dengan adanya
persetujuan antara American Institut Certified Public Accountant (AICPA) dan New
York Stock Exchanges (NYSE).
Pada tahun 1933 AICPA membentuk Komite Khusus pengembangan prinsip
akuntansi. Namun tidak banyak yang bisa dikerjakan oleh Komite ini dan kemudian
diganti dengan Committee on Accounting Procedures (CAP) pada tahun 1936. Pada
awalnya CAP ingin mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang komperhensif
sebagai petunjuk umum pemecahan masalah praktek khusus. Periode dari tahun 1957-
1959 merupakan periode transisi pengembangan standar akuntansi di Amerika. Kritik
terhadap CAP makin meningkat khususnya kritik yang mengecam CAP.
Dalam pertemuan tahunan AICPA tahun 1957 dibentuk Special Committee on
Research Program. Laporan dari komite ini menjadi cikal bakal didirikannya Accounting
Principles Board (APB) dan Accounting Research Division. Dengan dibentuknya APB
dan Accounting Research Division pada tahun 1959, mulailah pengembangan standar
akuntansi dilakukan melalui riset terlebih dahulu. Pengembangan standar akuntansi
Keuangan di Indonesia dimulai sejak tahun 1973 dengan dibentuknya Panitia
Penghimpun Bahan-Bahan dan Struktur GAAP (Generally Accepted Accounting
Principles) dan GAAS (Generally Accepted Auditing Standards). Di Indonesia terdapat
empat standar akuntansi yang dipakai berdasarkan kriteria tertentu. Standar-standar
tersebut adalah PSAK-IFRS, SAK-ETAP, PSAK Syariah, dan SAP.
Organisasi profesi akuntan yang juga merupakan badan yang menyusun standar
akuntansi keuangan di Indonesia adalah Ikatan Akuntan Indonesia. Sejak IAI berdiri
telah dihasilkan 3 standar akuntansi keuangan yakni: (1) pada tahun 1973 menerbitkan
buku Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI), (2) menerbitkan PAI tahun 1984 menggantikan
PAI tahun 1973, (3) mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) tahun 1994.
3.2 Saran
Agar pembaca dapat memahami Aspek Kelembagaan dalam Pengembangan
Akuntansi dan Akuntansi di Indonesia yang mana di dalamnya berisi Penyusunan
Standar Akuntansi di AS, Periode Pembentukan, Komite Prosedur Akuntansi, Periode
Berakhirnya CAP dan Periode Modern, Periode Setelah Skandal Akuntansi, Sejarah
Perkembangkan Akuntansi di Indonesia, Standar Akuntansi di Indonesia, dan
Penyusunan Standar Akuntansi di Indonesia, diharapkan pembaca dapat membaca
dengan teliti sehingga dapat memahami maksud dan makna dari materi tersebut.
Dikarenakan materi tersebut banyak mengandung sejarah-sejarah yang memerlukan
pemahaman lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Efektif per 1 Januari 2018, Cetakan pertama: Mei
2018, Diterbitkan oleh : Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
https://pdfcoffee.com/aspek-kelembagaan-dalam-pengembangan-akuntansi-7-pdf-free.html
(Diakses tanggal 19 September 2021)
https://www.slideshare.net/yuniandrianyuni/aspek-kelembagaan-dalam-pengembangan-
akuntansi (Diakses tanggal 19 September 2021)
https://dokumen.tips/reader/f/aspek-kelembagaan-dalam-pengembangan-akuntansi
(Diakses tanggal 19 September 2021)
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/607/5/118330076_file5.pdf
(Diakses tanggal 19 September 2021)