Anda di halaman 1dari 1

Quiz 2

Nama: Septiana Rahayu (2032600062)


Apakah memungkinkan kondisi akuntansi yang ideal dalam situasi pandemic covid-19?
Jelaskan.
Jawaban:
Menurut saya, dalam situasi pandemic seperti sekarang ini sulit untuk mencapai akuntansi
yang ideal. Lingkungan akuntansi dan pelaporan keuangan itu sangatlah kompleks karena
produk akuntansi itu adalah informasi. Dalam situasi pandemic seperti sekarang ini diantara
bentuk upaya yang diserukan dan dilakukan oleh dunia untuk mengurangi penyebaran wabah
ini adalah dengan social atau physical distancing. Namun sayangnya, gerakan ini
berpengaruh pada penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Jumlah produksi yang
terus menurun. Proses penurunan perekonomian yang berantai ini bukan hanya akan
menimbukan guncangan pada fundamental ekonomi riil, melainkan juga merusak kelancaran
mekanisme pasar antara permintaan dan penawaran agar dapat berjalan normal dan seimbang.
Dengan kondisi seperti ini, timbul pertanyaan besar bagaimana Indonesia mampu melaluinya
dan apa yang dimiliki bangsa ini agar mampu bertahan di tengah gelombang wabah yang
belum pasti kapan akan berakhir.
Yang dimaksud kondisi ideal adalah suatu perekonomian yang dicirikan oleh pasar sempurna
dan lengkap, atau tidak adanya asimetri informasi dan halangan-halangan lainnya bagi
operasi pasar yang wajar dan efisien. Kondisi tersebut juga disebut first-best. Karakteristik
kondisi ideal dalam kepastian (certainty) adalah arus kas masa depan dan tingkat bunga bebas
risiko dipublikasi dan pasti. Apabila kedua hal ini terjadi maka disebut kondisi ideal. Dalam
kondisi ideal:
1. Laporan keuangan dapat menghasilkan informasi yang relevan sekaligus reliabel.
Relevan karena neraca merupakan gambaran dari prospek perusahaan. Reliabel
karena (a) precision, yaitu bebas dari error atau noise (noise bisa muncul dari
kesalahan dalam sistem akuntansi estimasi), serta (b) hardness, yaitu bebas dari bias
dan manupulasi.
2. Laba bersih dapat dihitung dari perkalian tingkat bunga dengan nilai tunai awal aktiva
yang disebut juga accretion of discount. Laba ini juga disebut ex ante net income
(atau expected net income) karena diprediksi di tahun 0 atau awal tahun. Karena
kondisi ideal, maka laba bersih ini akan sebesar laba yang terealisir yang disebut ex
post net income (atau realized net income).
3. Walaupun laba dapat dihitung dengan sempurna, informasi laba bersih dalam laporan
rugi laba tidak memiliki peran karena laba bersih sudah dapat ditentukan dari necara.
4. Nilai pasar aktiva akan sama dengan nilai tunai aktiva tersebut. Dalam kondisi ideal
akan selalu terjadi harga ekuilibrium antara nilai pasar dan nilai tunai, karena itu
proses arbitrage tidak bisa terjadi. Arbitrage juga bermaksud bahwa ada dua cara
untuk menentukan nilai wajar aktiva, yaitu (a) dengan mendiskontokan nilai tunai
arus kas masa depan (pendekatan ini disebut pendekatan langsung), dan (b) dengan
menggunakan nilai pasar (pendekatan ini disebut pendekatan tidak langsung).
5. Kebijakan dividen tidak relevan (dividend irrelevancy) karena apabila investor
menerima dividen dan menginvestasikannya dengan tingkat bunga yang sama, maka
hasilnya akan sama dengan apabila dividen tersebut tidak diambil. Nilai tunai bagi
investor akan sama saja.

Anda mungkin juga menyukai