Apakah memungkinkan kondisi akuntansi yang ideal dalam situasi pandemic covid-19? Jelaskan. Jawaban: Menurut saya, dalam situasi pandemic seperti sekarang ini sulit untuk mencapai akuntansi yang ideal. Lingkungan akuntansi dan pelaporan keuangan itu sangatlah kompleks karena produk akuntansi itu adalah informasi. Dalam situasi pandemic seperti sekarang ini diantara bentuk upaya yang diserukan dan dilakukan oleh dunia untuk mengurangi penyebaran wabah ini adalah dengan social atau physical distancing. Namun sayangnya, gerakan ini berpengaruh pada penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Jumlah produksi yang terus menurun. Proses penurunan perekonomian yang berantai ini bukan hanya akan menimbukan guncangan pada fundamental ekonomi riil, melainkan juga merusak kelancaran mekanisme pasar antara permintaan dan penawaran agar dapat berjalan normal dan seimbang. Dengan kondisi seperti ini, timbul pertanyaan besar bagaimana Indonesia mampu melaluinya dan apa yang dimiliki bangsa ini agar mampu bertahan di tengah gelombang wabah yang belum pasti kapan akan berakhir. Yang dimaksud kondisi ideal adalah suatu perekonomian yang dicirikan oleh pasar sempurna dan lengkap, atau tidak adanya asimetri informasi dan halangan-halangan lainnya bagi operasi pasar yang wajar dan efisien. Kondisi tersebut juga disebut first-best. Karakteristik kondisi ideal dalam kepastian (certainty) adalah arus kas masa depan dan tingkat bunga bebas risiko dipublikasi dan pasti. Apabila kedua hal ini terjadi maka disebut kondisi ideal. Dalam kondisi ideal: 1. Laporan keuangan dapat menghasilkan informasi yang relevan sekaligus reliabel. Relevan karena neraca merupakan gambaran dari prospek perusahaan. Reliabel karena (a) precision, yaitu bebas dari error atau noise (noise bisa muncul dari kesalahan dalam sistem akuntansi estimasi), serta (b) hardness, yaitu bebas dari bias dan manupulasi. 2. Laba bersih dapat dihitung dari perkalian tingkat bunga dengan nilai tunai awal aktiva yang disebut juga accretion of discount. Laba ini juga disebut ex ante net income (atau expected net income) karena diprediksi di tahun 0 atau awal tahun. Karena kondisi ideal, maka laba bersih ini akan sebesar laba yang terealisir yang disebut ex post net income (atau realized net income). 3. Walaupun laba dapat dihitung dengan sempurna, informasi laba bersih dalam laporan rugi laba tidak memiliki peran karena laba bersih sudah dapat ditentukan dari necara. 4. Nilai pasar aktiva akan sama dengan nilai tunai aktiva tersebut. Dalam kondisi ideal akan selalu terjadi harga ekuilibrium antara nilai pasar dan nilai tunai, karena itu proses arbitrage tidak bisa terjadi. Arbitrage juga bermaksud bahwa ada dua cara untuk menentukan nilai wajar aktiva, yaitu (a) dengan mendiskontokan nilai tunai arus kas masa depan (pendekatan ini disebut pendekatan langsung), dan (b) dengan menggunakan nilai pasar (pendekatan ini disebut pendekatan tidak langsung). 5. Kebijakan dividen tidak relevan (dividend irrelevancy) karena apabila investor menerima dividen dan menginvestasikannya dengan tingkat bunga yang sama, maka hasilnya akan sama dengan apabila dividen tersebut tidak diambil. Nilai tunai bagi investor akan sama saja.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya