Pengakuan Unsur-Unsur Laporan Keuangan Menurut IAI dalam SAK ETAP Bab 2:
2.24 menjelaskan pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses pembentukan suatu
pos dalam neraca atau laporan laba rugi yang memenuhi definisi suatu unsur dan memenuhi
kriteria sebagai berikut :
a) Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam entitas
b) Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Kegagalan untuk mengakui pos yang memenuhi kriteria tersebut tidak dapat digantikan
dengan pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan atau catatan atau materi
penjelasan.
1) Pengakuan Aset
Asset diakui dalam neraca jia kemungkinan manfaat ekonominya di masa depan akan
mengalir ke entitas dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
andal. Aset tidak diakui dalam neraca jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya
dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam entitas setelah periode pelaporan berjalan.
Sebagai alternative transaksi tersebut menimbulkan pengakuan beban dalam laporan laba
rugi.
2) Pengakuan Liabilitas
Liabilitas diakui dalam laporan posisi keuangan jika terdapat kemungkinan besar bahwa
pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban kini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan
andal.
contoh, liabilitas atas pesanan persediaan namun belum diterima) pada umumnya tidak diakui
sebagai liabilitas dalam laporan keuangan. Akan tetapi, kewajiban tersebut dapat memenuhi
definisi liabilitas dan syarat pengakuan jika dalam keadaan tertentu kriteria liabilitas
terpenuhi. Dalam kondisi ini, pengakuan liabilitas mengakibatkan pengakuan aset atau beban
terkait.
3) Pengakuan Penghasilan
Pengakuan penghasilan merupakan akibat langsung dari pengakuan aset dan kewajiban.
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan
yang berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat
diukur secara andal
4) Pengakuan Beban
Beban diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang
berkaitan dengan penurunan aset atau kenaikan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur
dengan andal. Ini berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan
liabilitas atau penurunan aset (sebagai contoh, akrual hak karyawan atau penyusutan aset
tetap).
1) Aktiva dinilai sebesar pengeluaran kas atau setara kas atau sebesar nilai wajar untuk
memperoleh aktiva tersebut. Kalau dibeli secara tunai berbeda dengan kalau dibeli secara
kredit maka aset akan dicatat pada harga kalau dibeli secara tunai, sedangkan selisihnya
dicatat sebagai beban bunga.
2) Kewajiban dinilai berdasarkan jumlah kas atau setara kas yang sesungguhnya diterima
pada saat timbulnya kewajiban atau terjadinya utang.
3) Atribut biaya historis biasanya digunakan untuk pengukuran aktiva, seperti tanah,
bangunan, mesin, persediaan, dan inventaris.
1) Aktiva dinilai berdasarkan jumlah kas atau setara kas yang harus dibayarkan oleh
perusahaan untuk mendapatkan dan menempatkan aktiva yang sama.
2) Kewajiban dinilai berdasarkan jumlah kas atau setara kas yang sekarang akan diterima jika
perusahaan membuat utang yang sama.
3) Biaya kini digunakan untuk persediaan yang kondisinya sudah menurun karena usang atau
rusak.
1) Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang akan diterima sekarang dengan
mengubah aktiva tersebut menjadi uang dalam kegiatan normal usaha.
2) Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian; yaitu, jumlah kas atau setara kas yang
tidak didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan atau dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
1) Aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke
nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha
normal.
2) Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke
nilai sekarang yang diharapkan dapat diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam
pelaksanaan usaha normal.
1) Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas neto atau setara kas yang akan diterima sekarang
dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal.
2) Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian; yaitu, jumlah kas atau setara kas yang
tidak didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan atau dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi
dalam bentuk seperangkat penuh laporan keuangan. Keberadaan dari pengungkapan dalam
perusahaan sangat penting karena pada kondisi ketidakpastian pasar, nilai informasi yang
relevan dan reliable tercermin di dalam pengungkapan laporan keuangan.