Oleh
KELOMPOK SATU
1. Ahmad Hidayatullah (14423067)
2. Muhammad (14423139)
3. Daruquthnie Raudotul U (14423163)
4. Intan Ayu (14423200)
5. Husni Ramdani (14423210)
Daftar Isi..........................................................................................
BAB I : Pendahuluan.......................................................................
A. Rumusan Masalh
B. Tujuan pembahasan
BAB II : Pembahasan.......................................................................
A. Nilai Dan Prinsip Akuntansi Islam
B. Perkembangan pemikiran akuntansi dalam islam
C. Perbedaan akuntansi islam dan konvensional
D. Tujuan umum akuntansi keuangan
E. Dalil Akuntansi Dalam Al-Quran
F. Focus akuntansi
G. Pendapat Ahli Tentang Akuntansi Islam
H. Sejarah Perumusan Akuntansi Syariah
Daftar Pustaka...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan masalah
Tujuan Pembahasan
Pembahasan
Konsep adanya sistem syariah dapat di jadikan sebagai nilai dasar dalam
pembangunan kerangka konseptual sistem akuntansi syariah, berikut rancanganya:
Beberapa nilai tersebut di atas akan menjadi lengkap dengan adanya prinsip-
prinsip umum akuntansi syariah yang menjadi dasar universal dalam akuntansi
syariah:
1. Prinsip tanggungjawab,
pertanggungjawaban selalu terkait dengan konsep amanah. Karena bagi
kaukm muslimin persoalan amanah adalah hasil transaksi manmusia
dengan sang kholiq mulai dari alam kandung hingga ia kembali lagi
padanya.
2. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan tidak saja berupa nilai yang sanggat penting dalam etika
kehidupan sosial dan bisnis, tetapi juga merupakan nilai yang secara
melekakt dalam diri manusia. Keadilan dalam konteks akuntansi
mengandung dua pengertian yaitu:
Menurut Sofyan Safri Harahap (1991) bahwa akuntansi islam itu sudah
pasti ada, karena dia menggunakan metode perbandingan antara konsep syariat
islam yang relevan dengan akuntansi dengan konsep dan ciri kontemporer (dalam
nuansa koprehensif) itu sendiri. Sehingga dia simpulkan bahwa nilai-nilai islam
dalam akuntansi dan akuntansi ada dalam struktur hukum dan muamalah islam.
Pacioli menyebut dalam bukunya bahwa sistem pencatatan berpasangan telah ada
sejaklama, tetapi pacioli tida menyebutkan sejak kapan dan dimana sistem ini
telah ada ,Manuskrip tahun 765 h/1363m karya penulis muslim yaitu abdulah bin
muhammad bin kayah al mazindarani yang berjudul rusalah palakiah kitab as
siyakat tulisan tersebut di simpan di perpustakaan sultan sualaiman al-qanuni di
istambul turki. Dengan manuskrip dengan nomor 2756 memuat tentang akuntansi
dan sistem akuntansi di negara islam
1. sistem akuntansi yang populer pada masa itu dan pelaksanaan pembukuan
yang khusus pada setiap sistem akuntansi
2. macam-macam buku akuntansi yang wajib digunakan untu mencatat
transaksi keuangan.
3. Cara menangani kekurangan dan kelebihan yakni penyetaraan.
Dalam disertasinya di IIUM, sahul Hamid (2001) menjelaskan secara garis besar
mengenai implikasi ajaran islam dalam dunia akuntansi.
1
Akuntansi keuangan syariah hal. ix
2
Ibid. hal.13
menyajikan pemisahan pendapat dan pengeluaran dari sumber dana yang
dilarang syariah , dimana hal itu bisa terjadi diluar control manajemen.
2. Informasi tentang sumberdaya ekonomi perbankan syariah dan kewaiban-
kewajiban yang terkait (kewajiban dari perbankan syariah untuk
mentransfer sumberdaya ekonomi untuk memuaskan hak dari para pemilik
modal dan pihak-pihak lain), dan dampak transaksi-transaksi tersebut,
kejadian-kejadian lain, dan keadaan sumberdaya entitas tersebut beserta
kewajiban yang ditantanggu. Informasi ini harus diarahkan secara prinsip
pada upaya membantu proses evaluasi kecukupan permodalan perbankan
syariah untuk menyerap kerugian dan resiko bisinis, pengukuran resiko
yang terdapat pada investasinya dan evaluasi tingkat likuiditas asset dan
persyaratan likuiditas yang sesuai dengan kewajibanya.
3. Informasi untuk membantu penghitungan kewajiban zakat dari dana-dana
depositor perbnkan syariah serta tujuan-tujuan dimana zakat tersebut akan
didistribusikan.
4. Informasi yang membantu memperkirakan arus kas yang bias
direalisasikan dari pihak-pihak yang berhubungan dengan perbankan
syariah, waktu serta resiko yang terkait dengan proses realisai tersebut.
Informasi ini seharusnya diarahkan untuk membantu pengguna dalam
negevaluasi kemampuan perbankan syariah dalam memperoleh
pendapatan dan mengkonversikanya kedalam arus kas dan kecukupan arus
kasnya untuk memberikan keuntungan bagi para pemilik modal maupun
pemilika rekening investasi.
5. Informasi utuk membantu dalam megevaluasi pemenuhan kewajiban
perbankan syariah unutk menjaga dana nasabah dan untuk
menginvestasikan dana tersebut pada tingkat keuntungan yang wajar, dan
tingkat keuntungan yang layak bagi pemilik
modal dan rekening investasi.
7
6. Informasi tentang pemenuhan pertanggungjawaban social perbankan
syariah3.
3
Ibid. hal 22
menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu.”Kebenaran dan keadilan
dalam mengukur (menakar) tersebut, menurut Dr. Umer Chapra juga menyangkut
pengukuran kekayaan, utang, modal pendapatan, biaya, dan laba
perusahaan,sehingga seorang Akuntan wajib mengukur kekayaan secara benar dan
adil. Agar pengukuran tersebut dilakukan dengan benar, maka perlu adanya fungsi
auditing.Dalam Islam, fungsi Auditing ini disebut “tabayyun” sebagaimana yang
dijelaskan dalam SurahAl-Hujuraat ayat 6 yang berbunyi:“Hai orang-orang yang
beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita,
maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu
menyesal atas perbuatanmu itu.”Kemudian, sesuai dengan perintah Allah dalam
Al Quran, kita harus menyempurnakan pengukuran di atas dalam bentuk pos-pos
yang disajikan dalam Neraca, sebagaimana digambarkan dalam Surah Al-
Israa’ ayat 35 yang berbunyi:
Oleh karena itu Baydoun dan Willet (1994, 2000) mengusulkan format
Islamic Corporate Reportdengan pengungkapan yang lebih luas dibandingkan
dengan akuntansi konvensionaj, Selainneraca (historical cost), laporan laba rugi,
laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, danlaporan keuangan yang
menunjukkan karakteristik perusahaan Islami seperti: laporan perubahandana
investasi terikat, dan laporan sumber dan penggunaan dana zakat dan qard,
mereka jugamengusulkan neraca (current value) dan Laporan Nilai Tambah
(Value Added Statement).Tambahan laporan keuangan tersebut dianggap. sesuai
dengan karakteristik akuntansi syariahyang menunjukkan perhatian entitas
terhadap kepentingan sosial (indirect stakeholders) dan lingkungan alam.5
4
Baydoun, N. and Willet. R.. 2000. Islamic Corporate Reports. ABACUS, Vol 36, No I.
9
5
Baydoun, N and R. Willet. 1994. Islamic Accounting Theory. The AAANZ Annnual Conference
10
dalam setiap figh/aturan Islam yang berkaitan dengan isu ekonom ikarena
permasalahan ekonomi saat ini sangat rumit sementara beberapa di antaranya
tidak diatur secara langsung oleh prinsip syariah. Sebagai contoh
permasalahan pasar modal tidak diatur secara langsung oleh prinsip syariah tetapi
substansi masalahnya dapat diputuskan oleh prinsipsyariah yang berlandaskan
tujuan sosial ekonomi dalam Islam. Contoh lain adalah masalah
zakat penghasilan. Meskipun zakat penghasilan tidak diatur secara langsung
dalam prinsip syariah,tetapi karena sesuai dengan tujuan sosial ekonomi dalam
Islam, hampir semua pemikir dapatmenerimanya dan bahkan telah dilaksanakan
dalam beberapa masyarakat Islam.
6
Sofyan Syafri harahap (1997),”Akuntansi Islam”:Jakarta:BUMI ASKARA. Hal,6-8
yang digambarkan oleh Al Quran dan Hadits, sedangkan akuntansi
kapitalis tidak memiliki itu. Dia hanya bergantung pada keinginan user
sehingga bersifat lokal dan aituasional.
I. Sejarah Perumusan Akuntansi Syariah
7
Islamic research and training institute of the islamic development bank
Maret 1991. Sejak pendirian organisasi tersebut kemudian berlanjut dengan
upaya penyusunan standar akuntansi lembaga keuangan syariah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Beberapa nilai tersebut di atas akan menjadi lengkap dengan adanya prinsip-
prinsip umum akuntansi syariah yang menjadi dasar universal dalam akuntansi
syariah: Prinsip kebenaran, Prinsip keadilan , Prinsip tanggungjawab. Adapun
menurut Muhammad Akram Khan (harahap 1992) merumuskan sikap akuntansi
islam sebagai berikut:
Hal pokok yang membedakan terletak pada dua hal, yaitu pertama adalah
kemungkinan terjadinya pelanggaran syariah islam dalam akuntasi konvensional
dan kedua hilangnya nilai-nilai islam yang belum terimplementasi dalam akuntasi
komvensional . kritik terhadap akuntansi konvensional-kapitalistik telah
bermunculan, yang tidak lain berujung pada tujuan akhir kapitalisme yaitu
membela kepentingan materi para penyandang dana.
Daftar Pustaka