Anda di halaman 1dari 11

PROMOSI DAN PENDIDIKAN

KESEHATAN IBU DAN CALON IBU


UNTUK MENGURANGI RESIKO PADA
KEHAMILAN
 Riska Andara Fauzi  Anggita Dyah Kirana
220110180082 220110180089
 Aviorizky Badori  Sherllina Rizqi Fauziah
220110180083 220110180090
 Firla Rizky Rahmani Nur  Puput Nur Azizah
220110180084 220110180091
 Kinar Serenity  Constantius Augusto
220110180085 220110180092
 Ajeng Andini Sutisnu  Gina Saufika
220110180086 220110180093
 Alifia Zalfa  Khaira Ashfiya Salafi
220110180087 220110180094
 Mitsni Mardhiyatul Aziz
220110180088

TUTOR G
1. Latar Belakang
2. Permasalahan
3. Tujuan Program Pendidikan Kesehatan
4. Daftar Pustaka

BAB I
 Kehamilan seorang ibu memiliki
Faktor resiko kehamilan adalah keadaan
faktor resiko artinya dimana
yang menambah resiko kehamilan, namun
kehamilannya ditemukan suatu tidak secara langsung meningkatkan
keadaan yang mempengaruhi resiko kematian ibu. Pola resiko
optimalisasi pada kehamilan yang kehamilan dikenal dengan sebutan 4
dihadapi. terlalu, yaitu Hamil terlalu muda (primi
 Tingginya angka kematian ibu di muda) usia ibu < 20 tahun, hamil/ bersalin
terlalu tua (grande multi) usia ibu > 35
Indonesia sebagai salah satu
tahun, terlalu dekat jarak kehamilan atau
indikator derajat kesehatan. persalinannya < 2 tahun, dan terlalu
banyak anak (anak lebih dari 4).

LATAR BELAKANG
Berdasarkan dinkes Kab.Sumedang pada
tahun 2016, terdapat 17 ibu dan 120 bayi
dari 20.055 kelahiran yang mengalami
kematian.
Selain itu, berdasarkan hasil Pemantauan
Status Gizi (PSG) 2016 disebabkan oleh
masih belum optimalnya asupan gizi ibu
hamil termasuk konsumsi Tablet tambah
Darah (TTD) selama kehamilan.(Dinkes
Kab.Sumedang, 2016).
Di Desa Cipacing wilayah kerja Puskesmas
Jatinangor didapatkan dari 45 ibu hamil, 9
orang mengalami anemia dan 3 orang yang
menderita kekurangan energi dan kalori
(KEK).
Angka Kematian Ibu masuk kedalam Goals
ke 3 dalam SDGs dengan target
“mengurangi Angka Kematian Ibu hingga
70 per 10.000 kehamilan pada tahun 2030”.
Sedangkan di Indonesia masih banyak
kematian ibu akibat melahirkan sekitar 305
ibu menunggal per 100.000 orang
(Kementrian Kesehatan, 2015). Indonesia
merupakan salah satu negara yang
menempati urutan Angka Kematian Ibu
tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2014.
Kematian ibu biasanya disebabkan oleh perdarahan, tekanan darah
yang tinggi saat hamil (eklampsia), infeksi, persalinan macet dan
komplikasi keguguran.
Sedangkan penyebab langsung kematian bayi adalah Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR) dan kekurangan oksigen (asfiksia).
Penyebab tidak langsung kematian ibu dan bayi baru lahir adalah
karena kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial ekonomi dan
budaya. Kondisi geografi serta keadaan sarana pelayanan yang
kurang siap ikut memperberat permasalahan ini. Beberapa hal
tersebut mengakibatkan kondisi 3 terlambat (terlambat mengambil
keputusan, terlambat sampai di tempat pelayanan dan terlambat
mendapatkan pertolongan yang adekuat) dan 4 terlalu (terlalu tua,
terlalu muda, terlalu banyak, terlalu rapat jarak kelahiran).

PERMASALAHAN
Tujuan Jangka Pendek Tujuan Jangka Menengah
 Meningkatkan pengetahuan serta
 Peserta dapat melakukan langkah-langkah
pemahaman wanita mengenai 4T. positif dalam tindakan pencegahan
komplikasi dalam kasus 4T saat proses
 Mampu mengetahui resiko-resiko yang kehamilan.
dapat terjadi pada saat kehamilan, serta
pencegahannya.
 Peserta dapat mepraktikan perilaku hidup
sehat dengan mengonsumsi makanan
 Meningkatkan kesadaran wanita dalam tinggi zat besi/suplemen penambah darah
mempersiapkan kehamilan yang tidak selama kehamilan.
berisiko.
 Peserta dapat mengaplikasikan perilaku
hidup sehat dengan menerapkan pola
makan yang bergizi tinggi selama proses
kehamilan.

TUJUAN PROGRAM PENDIDIKAN


KESEHATAN
Tujuan Jangka Panjang

 Menekan Angka Kematian Ibu (AKI)


 Menekan Angka Kematian Bayi (AKB)
 Menekan angka pertumbuhan penduduk
DAFTAR PUSTAKA

 Ainul. (2017). Sustainable Development Goals (SDGs). Diakses dari: scholar.unand.ac.id


 BKKBN. (2007). Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Cetakan ke 5. Jakarta: Pustaka sinar harapan. Depkes
RI,2007. Desa Siaga. . Jakarta
 Budijanto, Didik (2015). 4 (Empat) Terlalu Memang Terr…Laa..Luu..!! Diakses dari: kompasiana.com
 Denkes, Kab.Sumedang.(2016). Profil Kesehatan Sumedang.Page IV-1
 Detikhealth (2010). ‘4 Terlalu’ dan ‘3 Terlambat’ Sumbang Angka Kematian Ibu. Diakses dari: Detik.com
 Ermalena. (2017). Indikator Kesehatan SDGs di Indonesia. Diakses dari: ictoh-tcscindonesia.com
 Hanifa,W (1997). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
 Manuaba,I.B.G.(1998) Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:EGC
 Nur, Hastuti. (2017). Tantangan dan Strategi Menurunkan AKI. Diakses dari: www.sdg2030indonesia.org
 Notoatmojo,Sokidjo (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta
 Sri Astuti, Ari Indra Susanti, dan Ariyati Mandiri. (2017). PEMBERDAYAAN PEREMPUAN UNTUK
MENINGKATKAN KESEHATAN IBU HAMIL DI DESA. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat , 288-291
HATUR NUHUN
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai