MENYUSUI
DI SUSUN OLEH :
Kelas 1D
Klompok 11
2015/2016
KATA PENGANTAR
Kami sangat ingin, makalah ini tersusun dengan baik bahkan sempurna,
tetapi kami sangat tau bahwa tidak ada sesuatu di dunia ini yang sempurna.
Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari Dosen
Pengampuh mata kuliah gizi dan diet, yaitu Ibu Prima Daniyati K,
S.Kep.,Ns, agar makalah ini dapat jauh lebih baik nantinya.
Yogyakarta, 30 september 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG 4
TUJUAN 4
BAB II PEMBAHASAN
1. KESIMPULAN 12
2. SARAN 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu
yang mengharapkan anak (Sarwono, 2006). Menyusui, artinya
memberikan makanan kepada bayi yang secara langsung dari payudara ibu
sendiri. Menyusui adalah merupakan makanan utama bayi yang bersifat
alamiah (Utami Roesli, 2000).
1. TUJUAN
2. Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
Gizi dan Diet, selain itu agar mahasiswa dan mahasiswi dapat lebih
memahami pokok bahasan dalam hal ini mengenai gizi pada ibu hamil dan
menyusui.
1. Tujuan khusus
2. Untuk mengetahui pengertian hal dan menyusui
3. Mahasiswa mampu memahami faktor yang mempengaruhi gizi ibu
hamil dan menyusui
4. Mengetahui dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil menyusui
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui macam-macam nutrisi yang
baik bagi ibu hamil dan menyusui
BAB II
PEMBAHASAN
Zat gizi yaitu merupakan zat yang umumnya berasal dari makanan yang di
perlukan tubuh dan terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, mineral,
vitamin (lisdiana, 1997)
Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita
makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan
tersebut (Uri, 2008).
Hamil adalah masa dimana seorang wanita telah terhenti dari haid untuk
beberapa waktu hingga proses persalinan usai.
Berdasarkan Riskesdas 2007 proporsi paling tinggi ibu hamil resiko KEK
(Kurang Energi Kronis) menurut usia sebanyak 37,9% berada pada usia
kurang dari 20 tahun. Di negara berkembang 26% remaja putri yakni yang
berada pada rentang usia 12-21 tahun mengalami anemia.
1. Berat badan
1. Suhu lingkungan
1. Aktivitas
1. Status kesehatan
Pada kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan
yang nebgandung zat besi seperti bayan, hati dan sebagainya. (Paath, 2005)
Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan komplikasi
pada ibu, menjamin pertumbuhan jaringan sehingga bayi baru lahir
memiliki berat badan optimal.
Bagi ibu hamil dan menyusui, mengutamakan makanan tinggi protein, baik
hewani maupun nabati, karena protein sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan janin.
1. MANFAAT MENYUSUI
2. Pada bayi
3. Membantu mencegah konstipasi
ASI sangat mudah dicerna oleh tubuh bayi dan membantu mencegah pup
yang keras akibat kekurangan cairan pada tubuh bayi.
ASI lebih baik dari susu formula yang pada umumnya mengandung gula,
sehingga membantu mencegah kerusakan gigi.
Menurut penelitian, bayi yang meminum ASI secara rutin selama minimal
6 bulan pada umumnya lebih cerdas karena memiliki perkembangan otak
yang baik.
Menyusui bayi akan meningkatkan kedekatan ibu dan bayi, terutama bila
dilakukan dengan skin to skin contact. Metode ini umumnya diterapkan
pada bayi yang baru lahir, di mana kulit bayi dan ibu disengaja
bersentuhan secara langsung supaya ikatan emosional tersebut tercipta.
Pemberian ASI dapat mencegah resiko ibu terkena kanker payudara dan
kanker rahim di kemudian hari.
Dari sisi ekonomis, ASI tidak membutuhkan biaya dan dapat membantu
penghematan keuangan keluarga dengan manfaat yang besar.
1. Hemat waktu
1. Alkohol
Alkohol adalah salah satu makanan yang paling berbahaya selama
masa kehamilan dan menyusui. Kelebihan alkohol dapat
menyebabkan efek samping yang parah pada bayi. Gejalanya
antara lain, bayi tampak loyo, mengantuk, tidur lama diluar batas
normal dan pening.
2. Kafein
Sangat dianjurkan untuk mengurangi teh, kopi dan soda pada saat
menyusui. Kafein dapat menyebabkan bayi mudah marah, rewel
dan susah tidur. Kafein tidak diekskresikan keluar dari sistem
pencernaan bayi, sehingga bayi tidak akan merasa mengantuk dan
akibatnya menjadi rewel. Minuman berkafein dapat menyebabkan
iritasi lambung pada bayi sebab sistem pencernaan bayi belum
sempurna. Tunggulah bayi Anda sampai ia tertidur kalau Anda
ingin meminum secangkir kopi atau teh.
3. Makanan yang merangsang gas
Seorang bayi bisa mengalami gejala seperti gangguan perut kembung kalau
ibunya mengkonsumsi makanan yang ber-gas. Jenis makanan ini
diantaranya adalah kubis, brokoli dan paprika. Beberapa kacang-kacangan
seperti kacang merah dan kacang hitam juga dapat menyebabkan kembung
pada bayi. Konsumsilah makanan tersebut dalam jumlah normal, jangan
berlebihan dan jangan rutin.
4. Buah-buahan sitrus
Asam dalam buah jeruk dapat menyebabkan ruam popok pada bayi.
Ada beberapa senyawa asam dalam buah jeruk yang bisa menyebabkan
iritasi pada perut bayi, rewel, diare hingga ruam popok. Lebih baik Anda
menghindari buah-buahan sitrus sama sekali selama menyusui.
Dengan demikian berarti lemon, jeruk, limau dan jeruk bali harus dihindari
selama menyusui. Anda dapat mengkonsumsi sumber vitamin C lainnya
seperti mangga dan pepaya.
5. Makanan pedas
6. Bawang putih
9. Teh peppermint
Peterseli (daun sup) masih termasuk keluarga mint yang juga dapat
mengurangi produksi ASI. Obat herbal ada juga yang menggunakan
peterseli sebagai salah satu bahannya, sehingga Anda harus
memperhatikan kandungan obat-obatan herbal yang Anda konsumsi
selama menyusui. Mengkonsumsinya dalam jumlah kecil tidak akan
menimbulkan banyak efek pada sekresi ASI, tetapi jika dikonsumsi dalam
jumlah berlebihan bisa berdampak buruk bagi produksi ASI.
Payudara akan mengambil cadangan kalsium dan lemak dari tulang dan
tubuh seorang ibu untuk memproduksi susu bagi bayinya. Ini adalah
bagian dari proses evolusi dan tidak dapat dihindari.
suplemen multivitamin untuk menjamin produksi ASI yang sehat untuk
bayinya serta menjaga dirinya sendiri dari kekurangan nutrisi.
Namun, beberapa jenis obat bisa membawa pengaruh buruk pada beberapa
ibu, jadi selalu konsultasikan dengan dokter Anda mengenai jenis obat
yang tepat untuk kondisi Anda.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
1. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Istiani, Aridanruslianti. 2014. Gizi Terapan. Bandung : Remaja Rosda
Karya.