Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH NUTRISI BAGI IBU HAMIL DAN 

MENYUSUI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi dan Diet

Dosen Mata Ajar : Prima Daniyati Kusuma,S.Kep.,Ns

DI SUSUN OLEH :

Kelas 1D

Klompok 11

1. ANGGI PUSPITA 2620152767


2. DESSY PUSPITA 2620152774
3. RESTU ZANURI 2620152793
4. WIDYANINGSIH 2620152806

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO

2015/2016

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas


rahmat dan hidayah-Nya makalah yang bejudul “NUTRISI UNTUK IBU
HAMIL dan MENYUSUI” ini dapat terselesaikan tepat pada waktu yang
telah di tentukan Kami sangat berterimakasih kepada Dosen Pengampuh
mata kuliah gizi dan diet, yaitu Ibu Prima Daniyati K, S.Kep.,Ns, yang telah
mempercayakan kami untuk menyusun makalah ini, kami berterimakasih
pula kepada teman-teman dalam kelompok yang telah memberikan waktu,
dan ide-ide sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya. Dan tidak
lupa, kami berterimakasih kepada orangtua, yang selalu memberikan
dukungan dan doa, di dalam setiap aktivitas sehari-hari termasuk dalam
menjalankan pendidikan.

Kami sangat ingin, makalah ini tersusun dengan baik bahkan sempurna,
tetapi kami sangat tau bahwa tidak ada sesuatu di dunia ini yang sempurna.
Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari Dosen
Pengampuh mata kuliah gizi dan diet, yaitu Ibu Prima Daniyati K,
S.Kep.,Ns, agar makalah ini dapat jauh lebih baik nantinya.

 
Yogyakarta, 30 september 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG 4

TUJUAN 4

BAB II PEMBAHASAN

1. DEFINISI NUTRISI DAN ZAT GIZI 6


2. DEFINISI IBU HAMIL DAN MENYUSUI 6
3. TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI 7
4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NUTRISI BAGI IBU
HAMIL DAN MENYUSUI 7
5. PENGARUH KEKURANGAN NUTRISI PADA KESEHATAN IBU
HAMIL DAN MENYUSUI 10
6. MACAM-MACAM NUTRISI YANG BAIK BAGI IBU HAMIL DAN
MENYUSUI 11
BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN 12
2. SARAN 12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu
yang mengharapkan anak (Sarwono, 2006). Menyusui, artinya
memberikan makanan kepada bayi yang secara langsung dari payudara ibu
sendiri. Menyusui adalah merupakan makanan utama bayi yang bersifat
alamiah (Utami Roesli, 2000).

Di Negara berkembang, khususnya didaerah yang penduduknya


berpendidikan rendah dan tingkat ekonomi rendah, pengetahuan ibu
mengenai pentingnya nutrisi bagi janin, bayi, dan sang ibu sendiri masih
rendah. Umumnya pengetahuan tentang pemberian asupan makanan bagi
janin dan bayi diperoleh dari keluarga ataupun teman.Kebutuhan nutrisi
pada ibu yang mengandung dan menyusui harus di pertimbangkan dalam
hubungannya dengan nutrisi anak sebelum lahir dan sewaktu bayi.Untuk
mendapatkan angka nutrisi yang cukup untuk janin, bayi, dan ibu itu
sendiri kerjasama antara ibu (keluarga) dengan petugas kesehatan mutlak
diperlukan. Kerjasama ini harus dimulai pada kehamilan trimester pertama
(Brinch J, Gaya Favorit Press).

Masalah gizi pada ibu hamil di Indonesia masih kurang menguntungkan.


Ahli gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Elvina Karyadi,
MSc, PhD, SpGK, memaparkan, berdasarkan riset kesehatan dasar 2007,
terdapat 13,6 persen wanita usia subur dengan kurang energi kronis. Selain
itu, ada 11,3 persen wanita dewasa yang mengalami anemia. Bahkan,
berdasarkan survei kesehatan rumah tangga 2001, prevalensi (angka
kejadian) anemia pada ibu hamil mencapai 40,1 persen. Calon ibu
dinyatakan mengalami anemia jika kadar hemoglobinnya kurang dari 11
gram persen (artinya 11 gram dalam setiap 100 mililiter darah). sebaiknya
calon ibu menjaga agar tak sampai mengalami malnutrisi. Kasus malnutrisi
terkait dengan kurangnya asupan energi dari makanan dalam waktu lama
(kalori terutama dari karbohidrat dan protein). Malnutrisi yang dialami
calon ibu akan menyebabkan kondisi kurang berat (underweight) dan akan
meningkatkan terjadinya masalah kesehatan.

1. TUJUAN
2. Tujuan umum

Tujuan umum dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas 
Gizi dan Diet, selain itu agar mahasiswa dan mahasiswi dapat lebih
memahami pokok bahasan dalam hal ini mengenai gizi pada ibu hamil dan
menyusui.

1. Tujuan khusus
2. Untuk mengetahui pengertian hal dan menyusui
3. Mahasiswa mampu memahami faktor yang mempengaruhi gizi ibu
hamil dan menyusui
4. Mengetahui dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil menyusui
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui macam-macam nutrisi yang
baik bagi ibu hamil dan menyusui

BAB II

PEMBAHASAN
 

1. DEFINISI NUTRISI DAN ZAT GIZI

Definisi nutrisi yaitu merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan


dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam
bentuk variabel tertentu (Supriasa, dkk, 2001).

Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang di konsumsi secara


normal oleh organisme melalui proses digesti,absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metebolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak di
keluarkan untuk mempertahankan kehidupan,pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ,serta menghasilkan energi.

Zat gizi yaitu merupakan zat yang umumnya berasal dari makanan yang di
perlukan tubuh dan terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, mineral,
vitamin (lisdiana, 1997)

Definisi nutrisi menurut beberapa ahli:

Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer,


2008).

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi


normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan
(Wikipedia, 2008).

Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita
makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan
tersebut (Uri, 2008).

1. DEFINISI IBU HAMIL DAN MENYUSUI

Hamil adalah masa dimana seorang wanita telah terhenti dari haid untuk
beberapa waktu hingga proses persalinan usai.

Menyusui adalah merupakan sebuah keputusan yang disadari secara


naluriah keibuan untuk kepentingan tumbuh kembang anak di masa
mendatang.

1. TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI


2. Untuk membuat ibu dan janin atau anaknya sehat dan terhindar
dari berbagai penyakit.
3. Agar membuat pertumbuhan dan perkembangan otak bayi semakin
baik dan Sempurna
4. Agar ASI semakin banyak atau berlimpah

1. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NUTRISI BAGI IBU


HAMIL DAN MENYUSUI

Faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi bagi ibu hamil dan menyusui:

1. Pada ibu hamil


2. umur

Umur seorang ibu berkaitan dengan perkembangan alat-alat


reproduksinya. Usia reproduksi yang sehat dan aman adalah 20-35 tahun.
Kehamilan kurang dari 20 tahun secara biologi belum optimal, emosinya
cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami
keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap
pemenuhuan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilan. Sedangkan
kehamilan pada usia lebih dari 35 tahun terkait dengan kemunduran fungsi
organ yang menyebabkan harus bekerja maksimal sehingga memerlukan
tambahan energy yang cukup selain itu juga terkait penurunan daya tahan
tubuh serta berbagai penyakit (Wibowo dan Basuki, 2006).

Berdasarkan Riskesdas 2007 proporsi paling tinggi ibu hamil resiko KEK
(Kurang Energi Kronis) menurut usia sebanyak 37,9% berada pada usia
kurang dari 20 tahun. Di negara berkembang 26% remaja putri yakni yang
berada pada rentang usia 12-21 tahun mengalami anemia.

1. Berat badan

Berat badan lebih ataupun kurang dari berat badan rata-rata untuk umur


tertentu, merupakan faktor menentukan jumlah zat makanan yang harus
dicukupi selama hamil.

1. Suhu lingkungan

Pada dasarnya suhu tubuh dipertahankan pada suhu 36,5-37 derajat


Celsius untuk mempertahankan metabolisme yang optimum. Adanya
perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan, maka mau tidak mau
tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan hidupnya yaitu tubuh
harus melepaskan sebagian panasnya diganti dengan hasil metabolisme
tubuh, makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan
semakin besar pula panas yang akan dilepaskan. (Kristiyanasari, 2010)

Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka


tubuh melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil
metabolisme tubuh. Maka lebih besar perbedaan suhu berarti lebih besar
masukan energi yang diperlukan. (Paath,dkk., 20045)

1. Aktivitas

Beban kerja atau aktivitas akan mempengaruhi metabolism energi di dalam


tubuh. Jika ibu hamil memiliki banyak aktivitas, maka akan lebih banyak
energi yang dia gunakan untuk dapat melakukan aktifitasnya

1. Status kesehatan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Status ialah keadaan kedudukan


seseorang. Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh
terhadap nafsu makannya. Seorang ibu dalam keadaan sakit otomatis akan
memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat.
Namun ibu harus ingat, bahwa gizi yang dapat ia dapat akan dipakai untuk
dua kehidupan yaitu bayi dan untuk dirinya. (Kristiyanasari, 2010)

Pada kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan
yang nebgandung zat besi seperti bayan, hati dan sebagainya. (Paath, 2005)

Menurut Reverlly, Sakit adalah tidak adanya keselarasan antara lingkungan


dengan individu. (Effendy, Nasrul, 1998).

Menurut white tahun  1977, sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang


pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat
tanda-tanda suatu penyakit atau kelainan. Sedangkan menurut UU RI No.
23 tahun 1992 Tentang Kesehatan BAB I Pasal I
menyebutkan, kesehatan ialah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.

1. Pengetahuan zat gizi

Tingkat pengetahuan ibu hamil akan mempengaruhi perilaku gizi yang


berdampak pada pola kebiasaan makanan. Tentunya semakin baik
pengetahuan ibu hamil dapat membentuk perilaku gizi yang baik terutama
dalam makanan dengan gizi yang seimbang dan beranekaragam.

1. Status ekonomi dan social

Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi seorang wanita


dalam memilih makanannya. ( Paath, 2005 )

Status ekonomi, terlebih jika yang bersangkutan hidup dibawah garis


kemiskinan (keluarga prasejahtera), berguna untuk pemastian ibu mampu
membeli dan memilih bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. (Arisman,
2009)

1. Status gizi ibu hamil

Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan komplikasi
pada ibu, menjamin pertumbuhan jaringan sehingga bayi baru lahir
memiliki berat badan optimal.

2. Pada ibu menyusui


3. pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang
diproduksi/hari
4. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan
penambahan 15-20 gram protein sehari.
5. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak 
diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
6. Aktivitas

1. PENGARUH KEKURANGAN NUTRISI PADA


KESEHATAN IBU HAMIL dan MENYUSUI
2. Pada ibu hamil :
3. Akan terkena anemia karena zat besi sangat diperlukan ibu hamil
untuk pembentukan sel-sel darah.
4. Pendarahan post partum.
5. Berat badan ibu dan janin tidak bertambah secara normal.
6. Infeksi post partum.
7. Kematian neonatal.
8. Mengalami cacat bawaan (kebutaan)
9. BBLR (berat badan lahir rendah)
10.BBLRSR (berat badan lahir sangat rendah)
11. Pada ibu menyusui

menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada


bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit, mudah
terkena infeksi.Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada
mata dan tulang. Salah satu penyakit yang juga di alami oleh ibu menyusui
adalah anemia gizi.

 
 

1. MACAM-MACAM NUTRISI YANG BAIK BAGI IBU HAMIL


DAN MENYUSUI

Bagi ibu hamil dan menyusui, mengutamakan makanan tinggi protein, baik
hewani maupun nabati, karena protein sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan janin.

1. Protein = 300 kalori/hari


2. Asam folat = 400 mmg/hari
3. Kalsium dan fosfor = 1000 mg/hari
4. Zat Besi = 30 mg/hari
5. Vitamin C = 85 mg/hari
6. VitaminB12(kobalamin) = 2,8 mg/hari
7. Vitamin B3(niasin) = 18 mg/hari
8. VitaminB2(ribotlavin) = 1,6 mg/hari
9. Vitamin B1(thiamin) = 1,4 mg/hari
10.Zat gizi
11. Karbohidrat = 1.500 kalori/hari
12.Protein = 60 g/hari
13.Lemak = >25% /hari

1. MANFAAT MENYUSUI
2. Pada bayi
3. Membantu mencegah konstipasi

ASI sangat mudah dicerna oleh tubuh bayi dan membantu mencegah pup
yang keras akibat kekurangan cairan pada tubuh bayi.

1. Mengurangi resiko kegemukan dan diabetes

ASI dapat mengurangi resiko anak mengalami kegemukan atau obesitas


serta diabetes tipe 2 di kemudian hari.

1. Mengurangi resiko berbagai infeksi

Manfaat menyusui lainnya adalah mengurangi resiko bayi terkena berbagai


infeksi, misalnya infeksi pada kuping, pernafasan, dan pencernaan.

1. Membantu mencegah alergi dan asma


Daya tahan tubuh bayi yang diciptakan oleh ASI membantu mencegah
alergi dan asma.

1. Membantu mencegah SIDS

Kematian mendadak pada bayi atau Sudden Infant Death


Syndrome (SIDS) kadang terjadi pada bayi berusia di bawah 1 tahun.
Pemberian ASI secara eksklusif dapat membantu mencegah terjadinya
SIDS.

1. Membantu mencegah kerusakan gigi

ASI lebih baik dari susu formula yang pada umumnya mengandung gula,
sehingga membantu mencegah kerusakan gigi.

1. Bayi lebih cerdas

Menurut penelitian, bayi yang meminum ASI secara rutin selama minimal
6 bulan pada umumnya lebih cerdas karena memiliki perkembangan otak
yang baik.

2. Manfaat bagi ibu dan keluarga


3. Menciptakan kedekatan dan ikatan antara ibu dan bayi

Menyusui bayi akan meningkatkan kedekatan ibu dan bayi, terutama bila
dilakukan dengan skin to skin contact. Metode ini umumnya diterapkan
pada bayi yang baru lahir, di mana kulit bayi dan ibu disengaja
bersentuhan secara langsung supaya ikatan emosional tersebut tercipta.

1. Membantu rahim kembali ke ukuran normal

Secara alami pemberian ASI membantu mengembalikan kondisi hormon


ibu ke kondisi awal, sehingga mempercepat rahim kembali ke ukuran
normal setelah melahirkan.

1. Membantu tubuh mengontrol pendarahan

Masih berkaitan dengan hormon, manfaat menyusui lainnya adalah


membantu tubuh ibu dalam mengontrol pendarahan setelah melahirkan.

1. Mengurangi resiko kanker payudara dan rahim

Pemberian ASI dapat mencegah resiko ibu terkena kanker payudara dan
kanker rahim di kemudian hari.

1. Membantu diet setelah melahirkan


Selain mengembalikan kondisi hormon ibu, menyusui akan menghabiskan
kalori yang cukup banyak, sehingga membantu diet ibu setelah melahirkan.

1. Mengurangi biaya pembelian susu formula

Dari sisi ekonomis, ASI tidak membutuhkan biaya dan dapat membantu
penghematan keuangan keluarga dengan manfaat yang besar.

1. Hemat waktu

Menyusui dengan ASI tidak membutuhkan persiapan dan selalu tersedia


dalam kondisi segar serta terbaik untuk bayi.

1. MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI OLEH IBU HAMIL


DAN MENYUSUI

Makanan pantangan yang harus dihindari oleh ibu menyusui

1. Alkohol
Alkohol adalah salah satu makanan yang paling berbahaya selama
masa kehamilan dan menyusui. Kelebihan alkohol dapat
menyebabkan efek samping yang parah pada bayi. Gejalanya
antara lain, bayi tampak loyo, mengantuk, tidur lama diluar batas
normal dan pening.
2. Kafein
Sangat dianjurkan untuk mengurangi teh, kopi dan soda pada saat
menyusui. Kafein dapat menyebabkan bayi mudah marah, rewel
dan susah tidur. Kafein tidak diekskresikan keluar dari sistem
pencernaan bayi, sehingga bayi tidak akan merasa mengantuk dan
akibatnya menjadi rewel. Minuman berkafein dapat menyebabkan
iritasi lambung pada bayi sebab sistem pencernaan bayi belum
sempurna. Tunggulah bayi Anda sampai ia tertidur kalau Anda
ingin meminum secangkir kopi atau teh.
3. Makanan yang merangsang gas

Seorang bayi bisa mengalami gejala seperti gangguan perut kembung kalau
ibunya mengkonsumsi makanan yang ber-gas. Jenis makanan ini
diantaranya adalah kubis, brokoli dan paprika. Beberapa kacang-kacangan
seperti kacang merah dan kacang hitam juga dapat menyebabkan kembung
pada bayi. Konsumsilah makanan tersebut dalam jumlah normal, jangan
berlebihan dan jangan rutin.
4. Buah-buahan sitrus

Asam dalam buah jeruk dapat menyebabkan ruam popok pada bayi.
Ada beberapa senyawa asam dalam buah jeruk yang bisa menyebabkan
iritasi pada perut bayi, rewel, diare hingga ruam popok. Lebih baik Anda
menghindari buah-buahan sitrus sama sekali selama menyusui.
Dengan demikian berarti lemon, jeruk, limau dan jeruk bali harus dihindari
selama menyusui. Anda dapat mengkonsumsi sumber vitamin C lainnya
seperti mangga dan pepaya.

5. Makanan pedas

Makanan pedas mungkin bukan pilihan yang baik saat menyusui,


walaupun tidak ada bukti luas bahwa makanan pedas berpengaruh besar
terhadap ASI dan bayi. Tapi jika Anda melihat bayi Anda menjadi rewel
sehabis minum ASI setelah Anda makan makanan pedas, hindarilah untuk
sementara waktu.

6. Bawang putih

Penggunaan bawang putih dalam makanan ibu menyusui dapat mengubah


rasa dan mempengaruhi kualitas ASI.

Jika Anda melihat bayi Anda menghindari ASI setelah Anda


mengkonsumsi bawang putih, hindarilah bawang putih sementara waktu.
Bawang putih dapat mengubah rasa dan aroma ASI hingga dua jam setelah
dikonsumsi.

7. Produk berbasis susu

Anda harus memperhatikan sensitivitas bayi terhadap produk susu,


terutama setelah Anda makan yogurt, keju, es krim dan produk berbasis
susu lainnya. Ketika bayi menjadi kolik dan muntah, hal itu bisa saja
karena reaksinya terhadap produk susu yang Anda konsumsi.
Gejala lainnya antara lain sakit perut, eksim dan sulit tidur. Hentikan
sementara produk berbasis susu jika bayi Anda menunjukkan gejala seperti
itu.

8. Ikan besar dan kerang-kerangan

Ikan besar banyak mengandung merkuri dan dapat mempengaruhi sistem


saraf pusat bayi Anda. Kandungan tinggi merkuri bisa sangat berbahaya
bagi otak bayi dan dapat mempengaruhi memori, perhatian, kemampuan
kognitif, keterampilan motorik serta keterampilan visual dan bahasa. Oleh
karena itu, ikan besar seperti ikan hiu, king mackerel, ikan todak dll harus
dihindari.
Kerang juga harus dihindari jika bayi Anda mengalami gejala alergi, atau
apabila ada riwayat alergi dalam keluarga Anda. Waspadai gejala alergi
yang mungkin timbul pada bayi jika Anda menyususinya setelah
mengkonsumsi udang, lobster atau kerang. Secara umum, jika ada riwayat
alergi seafood pada keluarga, seorang ibu yang sedang menyusui harus
menghindari mengkonsumsi makanan tersebut.

9. Teh peppermint

Teh ini harus dihindari karena dapat mengurangi produksi ASI.

Selama menyusui, lebih baik untuk menghindari peppermint dalam bentuk


cairan atau permen. Sebaliknya, Anda dapat mencoba teh chamomile yang
menimbulkan efek menenangkan.

10.Daun sup & Mint

Peterseli (daun sup) masih termasuk keluarga mint yang juga dapat
mengurangi produksi ASI. Obat herbal ada juga yang menggunakan
peterseli sebagai salah satu bahannya, sehingga Anda harus
memperhatikan kandungan obat-obatan herbal yang Anda konsumsi
selama menyusui. Mengkonsumsinya dalam jumlah kecil tidak akan
menimbulkan banyak efek pada sekresi ASI, tetapi jika dikonsumsi dalam
jumlah berlebihan bisa berdampak buruk bagi produksi ASI.

11. Obat-obatan dan suplemen

Payudara akan mengambil cadangan kalsium dan lemak dari tulang dan
tubuh seorang ibu untuk memproduksi susu bagi bayinya. Ini adalah
bagian dari proses evolusi dan tidak dapat dihindari.
suplemen multivitamin untuk menjamin produksi ASI yang sehat untuk
bayinya serta menjaga dirinya sendiri dari kekurangan nutrisi.

Namun, beberapa jenis obat bisa membawa pengaruh buruk pada beberapa
ibu, jadi selalu konsultasikan dengan dokter Anda mengenai jenis obat
yang tepat untuk kondisi Anda.

1. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAKTASI


2. Kurangnya pengetahuan
3. Rasa percaya diri
4. Serta kurangnya dukungan dari kluarga dan lingkungan
5. Makanan
6. Suplementasi
7. Aktivitas
 

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Ibu yang sedang hamil dan menyusui, hendaknya mempunyai kesadaran


akan pentingnya kebutuhan nutrisi saat hamil dan menyusui yang harus
dipenuhi. Tetapi hal ini tidak saja dibebankan kepada sang ibu tetapi
suami, keluarga, bahkan lingkungan sekitar seharusnya mendukung untuk
sebisa mungkin memenuhi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil dan
menyusui guna membantu kelancaran ketika hamil dan ketika
menyusui.Beberapa nutrisi penting yang diperlukan ibu hamil dan
menyusui diantaranya adalah Sumber kalori (Karbohidrat&Lemak),
protein, asamfolat, vitamin, zat besi, Dll.

1. SARAN

ibu hamil dan menyusui wajib memenuhi semua kebutuhan nutrisinya


selama hamil dan menyusui. Kekurangan  gizi  pada  ibu hamil  dapat
menimbulkan berbagai  masalah gizi  pada ibu hamil dan menyusi tersebut.
Hendaknya ibu hamil dan menyusui  memperhatikan benar asupan gizi
bagi tubuhnya dan  terutama yang sangat dibutuhkan bagi janin dan bayi
yang sedang berada dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan, seperti
kebutuhan akan karbohidrat, protein, ion, asam folat, kalsium dan
sederetan vitamin yang penting bagi perkembangan dan pertumbuhan
janin dan bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Sapoetra, Karta. 2015. Ilmu Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.

Lisdiana. 1997. Waspada Terhadap Kelebihan dan Kekurangan Gizi.


Ungaran: Trubusagri Widya.

 
Istiani, Aridanruslianti. 2014. Gizi Terapan. Bandung : Remaja Rosda
Karya.

Abdee, Pamungkas. 2015. Pengertian Nutrisi Menurut Beberapa Ahli dan


jenis-jenis Nutrisi. Dilihat 10 september 2015 18.21,

Anda mungkin juga menyukai