Anda di halaman 1dari 13

Berikut ini adalah contoh gerakan-gerakan kelenturan, kekuatan, ketahanan dan

gerakan proses pemijatan dengan metode lafidzi :

1. Membuka rahang dengan kosonan A.

Gerakan membuka rahang atau membuka


mulut berfungsi untuk penguatan otot-
otot yang mengelilingi mulut pada rahang
bawah (Trisnowiyanto, 2012).

Gambar 2.1 Kelenturan Kepala (membuka rahang dengan kosonan A)

2. Membuka rahang dengan kosonan I.

Gerakan membuka rahang dengan


konsonan I atau gerakan seperti ujuk gigi
berfungsi untuk penguatan otot- otot
yang mengelilingi mulut pada rahang
bawah (Trisnowiyanto, 2012).

Gambar 2.2 Kelenturan Kepala (membuka rahang dengan kosonan I

3. Membuka rahang dengan kosonan U.

Gerakan membuka rahang dengan


konsonan U atau gerakan seperti bersiul
berfungsi untuk penguatan otot-otot yang
mengelilingi mulut serta pengeluaran udara
yang panjang (Trisnowiyanto, 2012).

Gambar 2.3 Kelenturan Kepala (membuka rahang dengan kosonan U)

4. Melenturkan leher dengan menunduk dan tengada.

Melenturkn leher dengan menunduk dan


tengadah berfungsi melepaskan
ketegangan otot serta meningkatkan
Gambar 2.4 Kelenturan Leher

5. Melenturkan leher dengan menengok kiri, kanan dan di putar.

Melenturkan leher dengan menegok kiri,


kanan dan memutar berfungsi
memperbaiki pernapasan dan
meningkatkan relaksasi dari pita suara
sehingga resonansi sewaktu berbicara
lebih besar (Dennison, 2008).

Gambar 2.5 Kelenturan Leher

6. Melenturkan leher dengan menarik kanan dan kiri.

Melenturkan leher dengan menarik


kanan dan kiri berfungsi melemaskan
dan merengangkan otot dan persendian
di sekitar leher (Dennison, 2008).

Gambar 2.6 Kelenturan Leher


7. Melenturkan badan dengan dada dibusungkan ke depan.

Melentukan badan dengan dada di


busungkan ke depan bermanfat untuk
melenturkan tubuh bagian tengah dan
atas dan dapat mengurangi berat badan
(Wratsongko, 2015).

Gambar 2.7 Kelenturan Badan

8. Melenturkan badan dengan tangan berada di bawah dan menunduk.


Melenturkan badan dengan tangan
berada di bawah dan menunduk
bermanfaat membantu relaksasi dan
mengoptimalkan fungsi serabut saraf
serta dapat memompahkan darah ke
batang tubuh bagian atas,
melonggarkan otot-otot perut,
abdomen, ginjal, meningkatkan
kebaikan batin dan keselarasan batin
(Wratsongko, 2015).
Gambar 2.8 Kelenturan Badan

9. Melenturkan badan dengan tangan di atas dan menarik kesebelah kanan.

Gerakan melenturkan dengan tangan di


atas dan menarik kesebelah kanan dan
kiri bermanfaat memberikan
kelenturan pada oto-otot, pembuluh
darah dan saraf (Zainul, 2007).

Gambar 2.9 Kelenturan Badan

10. Melenturkan tangan dengan memutar lengan kedepan dan kebelakang.


Memutar lengan ke depan dan ke
belakang adalah gerakan
membangkitkan biolistrik didalam
tubuh sekaligus menjadi sirkulasi
oksigen yang cukup, sehingga tubuh
akan terasa segar dan meningkatkan
energi dalam tubuh ( Sagiran, 2012).

Gambar 2.10 Kelenturan Tangan

11. Melenturkan tangan dengan menarik lengan kedepan.

Melenturkan tangan dengan menarik


lengan ke depan berfungsi merengangkan
otot bahu dan merengangkan pungung
bagian atas (Wratsongko, 2015)

Gambar 2.11 Kelenturan Tangan

12. Melenturkan tangan dengan menarik kebelakang.

Gerakan memutar tangan dengan


menarik kebelakang bermanfaat
membuka simpul –simpul saraf di bahu,
belikat, dan tulang belakang
(Wratsongko, 2015).

Gambar 2.12 Kelenturan Tangan

13. Melenturkan tangan dengan meneku siku.


Melenturkan tangan dengan menekuk
siku bermanfaat meningkatkan
elastisitas dan kekuatan otot dan
memeperbaiki peredaran darah otot
sehingga terhindar dari kelelahan yang
berlebihan (Wratsongko, 2015)

Gambar 2.13 Kelenturan Tangan

14. Melenturkan tangan dengan menekan pergelangan tangan.

Melenturkan tangan dengan menekan


pergelangan tangan bermanfaat
melepaskan sumbatan yang
menyebabkan kekacauan biolistrik
dalam tubuh dan dapat terhindar dari
penyakit-penyakit genetik (Zainul,
2007).

Gambar 2.14 Kelenturan Tangan

15. Melenturkan tangan dengan memutar pergelangan tangan.

Melenturkan tangan dengan memutar


pergelangan tangan bermanfaat
menstimulasi tombol –tombol
kesehatan di pergelangan tangan,
lengan bawah, siku, dan sedikit di bahu
(Wratsongko, 2015).

Gambar 2.15 Kelenturan Tangan

16. Menekuk pergelangan tangan.

Menekuk atau menekan pergelangan


tangan bermanfaat meningkatkan atau
mempertahankan fleksibilitas dan
kekuatan otot, mencegah kekakuan
pada sendi dan melancarkan sirkulasi
darah dalam tubuh ( Wratsongko,
2015).
Gambar 2.16 Kelenturan Tangan

17. Menekan pergelangan tangan.

Menekuk atau menekan pergelangan


tangan bermanfaat meningkatkan
atau mempertahankan fleksibilitas
dan kekuatan otot, mencegah
kekakuan pada sendi dan
melancarkan sirkulasi darah dalam
tubuh ( Wratsongko, 2015).

Gambar 2.17 Kelenturan Tangan

18. Memutar pergelangan tang an

Memutar pergelangan tangan


bermanfaat melenturkan saraf pada
bagian pergelangan dan merawat
kinerja pengatur ritme jantung atau
nadi agar bekerja optimal
(Wratsongko, 2015).

Gambar 2.18 Kelenturan Tangan

19. Menekuk jari –jari kedepan.

Menekuk jari –jari kedepan atau


belakang bermanfaat merangsang sel
–sel otak dan organ-organ yang ada
dalam tubuh agar tetap aktif,
sehingga dapat meningkatkan
kesehatan fisik maupun daya pikir
Gambar 2.19 Menekuk Jari Jari Tangan Kedepan atau Kebelakang

20. Menekan jari-jari ke belakang.

Menekan jari –jari kedepan atau


belakang bermanfaat merangsang sel
–sel otak dan organ-organ yang ada
dalam tubuh agar tetap aktif,
sehingga dapat meningkatkan
kesehatan fisik maupun daya pikir
secara keseluruhan( Wratsongko,
2015).

Gambar 2.20 Menekuk Jari Jari Tangan Kedepan atau Kebelakang

21. Menekan jari- jari ke samping.

Menekan jari-jari kesamping


bermanfaat melancarkan peredaran
darah dalam tubuh, mengaktifkan
fungsi otak besar, dan dapat
membersikan sampah bio-elektrik
dari tubuh (Zainul, 2007).

Gambar 2.21 Menekan Jari Jari Tangan ke Samping

22. Menekuk pergelangan kaki ke depan.

Menekuk pergelangan kaki ke depan


bermanfaat memberikan kelenturan
otot-otot tubuh yang kaku, melancarkan
peredaran darah dan meningkatkan
Gambar 2.22 Kelenturan Kaki-kaki

23. Menekan pergelangan kaki ke belakang.

Menekuk pergelangan kaki ke


belakang bermanfaat memberikan
kelenturan otot-otot tubuh yang kaku,
melancarkan peredaran darah dan saraf
sehingga mampu mendorong prosses
biofisika dan biokimia tubuh dengan
lancar dan optimal (Zainul, 2007).

Gambar 2.23 Kelenturan Kaki-kaki

24. Memutar pergelangan kaki.

Gerakan memutar pergelangan kaki


bermanfaat untuk meningkatkan fungsi
ginjal secara cepat dan mengurangi
pembekakan disekitar pergelangan kaki
akIbat penurunan fungsi ginjal (Wratsongko,
2015).

Gambar 2.24 Kelenturan Kaki-kaki

25. Posisi berdiri dan jongkok.

Gerakan posisi berdiri dan jongkok


berfungsi melati dan memperkuat otot
dan sendi sehingga dapat melatih
elastisitasnya serta dapat menjaga
kekeringan sendi dan menyampaikan
Gambar 2.25 Kekuatan Bagian Bawah

26. Posisi berdiri dan jongkok.

Gerakan posisi berdiri dan jongkok


berfungsi menstimulasi sirkulasi
darah, memperluas pemuluh darah
arteri, menghilangkan kolesterol,
membakar lemak dan mencegah
terjadinya penebalan pada dinding
pembulu nadi (Pajatai dkk, 2012).

Gambar 2.26 Kekuatan Bagian Bawah

27. Posisi paha ke depan

Gerakan posisi paha ke depan beguna


untuk poses pemanasan atau
pembakaran tubuh serta memberikan
kekuatan dan pengaktifan pada organ-
organ tubuh (Zainul, 2007).

Gambar 2.27 Gerakan Ketahanan

28. Gerakan pemijatan buku-buku jari


Jari kelingking : membuang sampah biolistrik dan
sistem pencernaan seperti lambung, jari manis :
membuang sampah biolistrik sistem organ
penglihatan, pendengaran, dan emosional, jari tengah:
membuang sampah biolistrik dari sistem pernafasan,
jari telunjuk : mrmbuang sampah biolistrik dari
sistem pikiran (kecerdasan), ibu jari : membuang
sampah biolistrik dari sistem keperkasaan (tenaga
atau energi) (Zaiunul, 2007).

Gambar 2.28 Gerakan Pemijatan Buku-buku Jari

29. Gerakan pemijatan bagian pergelangan tangan.

Gerakan pemijatan pada tombol-


tombol pergelangan tangan
bermanfaat untuk melepaskan
sumbatan yang menyebabkan
kekacauan biolistrik dalam tubuh
dan dapat menghindarkan dari
penyakit- penyakit genetik (Zainul,
2007).

Gambar 2.29 Gerakan Pemijatan Siku

30. Gerakan pemijatan bagian ketiak.

Gerakan menekan tombol –tombol


pada ketiak merupakan pusat dari
seluruh sistem tubuh yang berfungsi
memberikan stimulus pada pleksus
brakialis (cabang besar serabut saraf
yang berasal dari saraf tulang
belakang ) yang melayani lengan
hingga jari , baik untuk fungsi
sensorik, motorik maupun otonom
(Wratsongko, 2015).

Gambar 2.30 Gerakan Pemijatan Siku

31. Gerakan pemijatan bagian siku-siku.

Gerakan pemijatan tombol siku


bermanfaat untuk memberikan
tambahan biolistrik positif dalam
membuang sampah biolistrik yang
terakumulasi di lengan dan jari- jari
Gambar 2.31 Gerakan Pemijatan Siku

32. Gerakan pemijatan cekungan alis mata pada bagian kepala.


Menekan , mengeser dikit dengan
menggunakan ujung jari pada
cekungan alis mata untuk
menghilangkan pengapuran yang
menutupi saraf mata dan selalu
arahkan gerakan pemijatan keluar ke
arah cekungan kening di samping
mata untuk menghilangakan bintit
mata yang dapat menghubungkan
saraf emosi/ sedih dan kelenjar air
mata yang tidak terhubung
Gambar 2.32 Gerakan Pemijatan kepala (Wratsongko, 2015).
33. Gerakan pemijatan tombol belakang telinga.

Gerakan menekan tombol telinga


berfungsi mengaktifkan sistem saraf
agar tidak terjadi pikun atau penuaan
(Wratsongko, 2015).

Gambar 2.33 Gerakan Pemijatan Sekitar Kepala (dengan jempol)

34. Gerakan menekan bagian daun telinga.

Gerakan menekan daun telinga


berfungsi menyuplai darah ke wajah
yang mengoptimalkan otot –otot di
wajah dan saraf (Wratsongko, 2015).
Gambar 2.34 Gerakan Pemijatan Sekitar Kepala ( bagian telinga)

35. Memutar hingga area seluruh daun telinga dan menekan bagian pinggir dalam

telinga kemudian jari-jari jempol melakukan pengurutan

Gerakan menekan bagian pingir


dalam telinga dengan mengunakan
jari jari berfungsi meningkatkan
kualitas daya ingat, meningkatkan
energi keseluruh tubuh, mengobati
stres, kecemasan, depresi dan
meningkatkan sistem kestabilan
tubuh (Wratsongko, 2015).
Gambar 2.35 Gerakan Pemijatan Sekitar Kepala ( bagian telinga )

36. Gerakan pemijatan tombol sekitar tulang selangkah

Gerakan menekan di sekitar tulang


selangka merupakan tombol sensor
untuk mengetahui tingkat rangsangan
terhadap seluruh sistem saraf apakah
telah berjalan dengan baik (Zainul,
2007).

Gambar 2.36 Gerakan Pemijatan Sekitar Kaki


37. Gerakan pemijatan sekitar tombol pembakaran pada kaki.
Gerakan menekan tombol pembakaran
bermanfaat mengaktifkan sistem
perlawanan tubuh dan stimulus tombol
kesehatan seperti pencernaan,
reproduksi, pembuangan ginjal dan
sistem kekebalan di liver (Zainul,
2007).

Gambar 2.37 Gerakan Pemijatan Sekitar Kaki

38. Gerakan sekitar pergelangan kaki yaitu pemijatan dengan menekan tombol

cekungan mata kaki ke dalam dan pemijatan cekungan mata kaki keluar.

Gerakan menekan tombol di


cekungan mata kaki dalam
bermanfaat untuk membuang
sampah biolistrik dari sistem
keseimbangan tubuh, sedangkan
dengan menekan tombol mata kaki
luar bermanfaat untuk membuang
sampah biolistrik sistem
pencernaan, penglihatan,
pengungkapan dan pendengaran
(Zainul,
Gambar 2.38 Gerakan Sekitar Pergelangan Kaki2007).
( Sumber : Documentasi pribadi, 2016)

Anda mungkin juga menyukai