Anda di halaman 1dari 4

LIHAT KE HALAMAN ASLI

ADE PUTRA

Saya ingin menjadi seseorang yang dibanggakan orang lain dan bisa membantu apa saja kesusahan
orang lain semaksimal mungkin...

FOLLOW

Konsep Dasar Keperawatan (Asuhan Keperawatan Tahap Perencanaan)

6 Februari 2014 16:18 | Diperbarui: 24 Juni 2015 02:05

KONSEP DASAR KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN TAHAP PERENCANAAN Disusun Oleh: 1). Ade
Putra 2). Irfiyanti Ramadhani 3). Ismila May Zulfrida 4). Lawinder Naibaho 5). Lia Elvira Br. Ginting 6).
Lucas Mahardika 7). Raditya Dwi Pambudi 8). Ruly Triantoro DEPARTEMEN KESEHATAN RI POLTEKKES
TANJUNG KARANG JURUSAN KEPERAWATAN 2010 KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati,
puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karuniaNya, sehingga mendapat petunjuk
dan kesabaran dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Tidak lupa shalawat dan salam semoga Allah
SWT curahkan selalu kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kegelapan menuju alam yang diridhoiNya. Makalah ini berisi sedikit pengetahuan tentang Asuhan
Keperawatan (askep) melalui pembahasan tahap perencanaan pada Manusia yang nantinya diharap
dapat menambah pengetahuan pembaca tentang Ilmu Kesehatan (Keperawatan). Selama pembuatan
makalah ini, telah banyak arahan dan petunjuk yang didapat dari dosen pengajar mata kuliah Konsep
Dasar Keperawatan (KDK). Namun dalam penulisan makalah ini, mungkin jauh dari apa yang dinamakan
sempurna karena masih dalam tahap belajar. Oleh sebab itu, dengan senang hati atas saran dan
kritiknya untuk disusun selanjutnya. Demikianlah makalah sederhana ini disusun, mudah-mudahan
bermanfaat bagi kita semua. Bandar Lampung, 7 Januari 2010 Penyusun Kelompok 3 DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................. Kata
Pengantar................................................................................. Daftar
Isi........................................................................................... BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar
Belakang....................................................................... 1.2 Rumusan
Masalah................................................................... BAB II. PEMBAHASAN 2.1 Tahap
Perencanaan................................................................. 2.2 Sumber
Data........................................................................... 2.3 Langkah-langkah
Perencanaan............................................... 2.4 Tipe Instruksi Perawatan dalam Merencanakan
Tindakan.............................................. 2.5 Perbedaan Rencana Tindakan Keperawatan dan Tindakan
Medis......................................... BAB III. PENUTUP 3.1
Kesimpulan............................................................................. 3.2
Saran....................................................................................... DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Proses keperawatan sebagai alat bagi perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan
yang dilakukan pada pasien memiliki arti penting bagi kedua belah pihak yaitu perawat dan klien.
Sebagai seorang perawat proses keperawatan dapat digunakan sebagai pedoman dalam pemecahan
masalah klien, dapat menunjukkan profesi yang memiliki profesionalitas yang tinggi, serta dapat
memberikan kebebasan kepada klien untuk mendapatkan pelayanan yang cukup sesuai dengan
kebutuhannya, sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik dari perawat maupun klien, manfaat tersebut
antara lain dapat meningkatkan kemandirian pada perawat dalam melaksanakan tugasnya karena
didalam proses keperawatan terdapat metode ilmiah keperawatan yang berupa langkah-langkah proses
keperawatan, akan dapat meningkatkan kepercayaan diri perawat dalam melaksanakan tugas, karena
klien akan merasakan kepuasan setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses
keperawatan, akan dapat selalu meningkatkan kemampuan intelektual dan teknikal dalam tindakan
keperawatan karena melalui proses keperawatan dituntut mampu memecahkan masalah yang baru
sesuai dengan masalah yang dialami klien, sehingga akan timbul perasaan akan kepuasan kerja. Dengan
proses keperawatan, rasa tanggung jawab dan tanggung gugat bagi perawat itu dapat dimiliki dan dapat
digunakan dalam tindakan-tindakan yang merugikan atau menghindari adanya tindakan yang legal. 1.2
Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu: 1). Apa yang
dimaksud dengan Asuhan Keperawatan (askep) pada tahap perencanaan? 2). Siapa-siapa saja yang
menjadi sumber data dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan pada tahap perencanaan? 3).
Cara melakukan tindakan perencanaan? 4). Konsep- konsep (tipe-tipe) pada tahap perencanaan? 5).
Tujuan dari tindakan tersebut? 6). Peran serta fungsi perawat dalam melakukan tindakan asuhan
keperawatan pada tahap perencanaan? 7). Perbedaan rencana tindakan keperawatan dan tindakan
medis? BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tahap Perencanaan Tahap perencanaan merupakan suatu proses
penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau
mengurangi masalah-masalah klien. Perencanaan ini merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu
proses keperawatan. Dalam menentukan tahap perencanaan bagi perawat diperlukan berbagai
pengetahuan dan keterampilan diantaranya pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan klien, nilai
dan kepercayaan klien, batasan praktek keperawatan, peran dari tenaga kesehatan lainnya ,
kemampuan dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, menulis tujuan serta memilih dan
membuat strategi keperawatan yang aman dalam memenuhi tujuan, menulis instruksi keperawatan
serta kemampuan dalam melaksanakan kerja sama dengan tingkat kesehatan lain. 2.2 Sumber Data
Sebelum menuliskan rencana tindakan keperawatan, kaji ulang semua data yang ada sumber data yang
memuaskan meliputi: a). Pengkajian sewaktu klien masuk rumah sakit. b). Diagnosa perawatan waktu
masuk rumah sakit. c). Keluhan utama klien atau alasan dalam berhubungan dengan pelayanan
kesehatan. d). Laboratorium ritme. e). Latar belakang sosial budaya. f). Riwayat kesehatan dan
pemeriksaan fisik. g). Observasi dari tim kesehatan lain. 2.3 Langkah-langkah Perencanaan Pada tahap
perencanan dapat dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, yaitu sebagai berikut: A. Penentuan prioritas
diagnosis Penentuan prioritas diagnosis ini dilakukan pada tahap perencanaan setelah tahap diagnosis
keperawatan. Dengan menentukan diagnosis keperawatan, maka dapat diketahui diagnosis mana yang
akan dilakukan atau diatasi pertama kali atau yang segera dilakukan. Dalam menentukan prioritas
terdapat beberapa pendapat urutan prioritas, di antaranya: 1). Berdasarkan tingkat kegawatan
(mengancam jiwa) Penentuan prioritas berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa) yang
dilatarbelakangi dari prinsip pertolongan pertama yaitu dengan membagi beberapa prioritas
diantaranya prioritas tinggi, prioritas sedang, dan prioritas rendah. ï Prioritas tinggi _ prioritas yang
mencerminkan situasi yang mengancam kehidupan (nyawa seseorang) sehingga perlu dilakukan
tindakan terlebih dahulu seperti masalah pembersihan jalan nafas. ï Prioritas sedang _ prioritas ini
menggambarkan situasi yang tidak gawat dan tidak mengancam hidup klien seperti masalah personal
higiene. ï Prioritas rendah _ prioritas yang menggambarkan situasi yang tidak berhubungan langsung
dengan prognosis dari suatu penyakit yang secara spesifik seperti masalah keuangan dan lainnya. 2).
Berdasarkan kebutuhan Maslow Maslow menentukan prioritas diagnosis yang akan direncanakan
berdasarkan urutan kebutuhan dasar manusia, diantaranya: Kebutuhan fisiologis, meliputi masalah
respirasi, sirkulasi, suhu, nutrisi, nyeri, cairan, perawatan kulit, mobilisasi, dan eliminasi. Kebutuhan
keselamatan dan keamanan, meliputi masalah lingkungan, kondisi tempat tinggal, perlindungan,
pakaian, bebas dari infeksi dan rasa takut. Kebutuhan mencintai dan dicintai, meliputi masalah kasih
sayang, seksualitas, afiliasi dalam kelompok, dan hubungan antar manusia. Kebutuhan harga diri,
meliputi masalah respek dari keluarga, perasaan menghargai diri sendiri. Kebutuhan aktualisasi diri,
meliputi masalah kepuasan terhadap lingkungan. B. Penentuan tujuan dan hasil yang diharapkan Tujuan
merupakan sinonim dari kriteria hasil yang mempunyai komponen sebagai berikut: S (Subjek), P
(Predikat, K (Kriteria), K (Kondisi, W (Waktu) dengan penjabaran sebagai berikut: S: Perilaku pasien yang
diamati. P: Kondisi yang melengkapi pasien. K: Kata kerja yang dapat diukur atau untuk meentukan
tercapainya tujuan. K: Sesuatu yang menyebabkan asuhan diberikan. W: Waktu yang ingin di capai.
Contoh: C. Menentukan rencana tindakan Untuk memudahkan dalam menentukan rencana tindakan,
maka ada beberapa persyaratan dalam menuliskan rencana tindakan diantaranya harus terdapat unsur
tanggal, kata kerja yang dapat diukur yang dapat dilihat, dirasa dan didengar, adanya subjek, hasil,
target tanggal dan tanda tangan perawat. Perawatan dan pengobatan dirancang untuk membantu
pencapaian satu atau lebih dari tujuan perawatan sehingga dapat mengurangi, mencegah atau
menghilangkan dari masalah pasien. 2.4 Tipe Intruksi Perawatan dalam Merencanakan Tindakan Dalam
memberikan instruksi keperawatan ada empat tipe intruksi yang digunakan: 1). Tipe Diagnostik _ tipe ini
menilai kemungkinan klien ke arah pencapain kriteria hasil dengan observasi secara langsung. Contoh
penulisan: 2). Tipe Terapeutik _ mengambarkan tindakan yang dilakukan oleh perawat secara langsung
untuk mengurangi, memperbaiki dan mencegah kemungkinan masalah. Contoh penulisan: 3). Tipe
Penyuluhan _ digunakan untuk meningkatkan perawatan diri pasien dengan membantu klien untuk
memperoleh tingkah laku individu yang mempermudah pemecahan masalah. Contoh penulisan: 4). Tipe
Rujukan _ menggambarkan peran perawat sebagai koordinator dan manager dalam perawatan klien
dalam anggota tim kesehatan. Contoh penulisan: 2.5 Perbedaan Rencana Tindakan Keperawatan dan
Tindakan Medis Menurut Carpenito (2000), rencana tindakan adalah rencana yang disusun oleh perawat
untuk kepentingan tindakan keperawatan bagi perawat yang menulis dan perawat lainnya. Sedangkan
rencana tindakan pelimpahan (delegasi) adalah rencana yang disusun oleh dokter untuk dilaksanakan
oleh staf perawat. Program atau perintah dokter adalah bukan perintah untuk perawat, tetapi perintah
ditujukan kepada klien yang tindakannya dilaksanakan oleh perawat. Kedua intervensi tersebut
memerlukan suatu pengambilan keputusan yang independen, karena secara hukum perawat harus
menentukan apakah memang sudah selesai untuk melaksanakan suatu tindakan berdasarkan standar
praktik. Rencana tindakan medis biasanya difokuskan pada kegiatan yang berhubungan dengan
diagnostik dan pengobatan berdasarkan kondisi klien. Tindakan tersebut didelegasikan kepada perawat
dan tenaga kesehatan lainnya. Tindakan medis sering meliputi pengobatan, uji diagnostik, diet dan
pemberian obat. Rencana tindakan keperawatan ditujukan pada kegiatan yang berhubungan dengan
promosi, mempertahankan atau menjaga kesehatan klien. Rencana tindakan tersebut bisa dikategorikan
menjadi 3, yaitu: 1). Dependen 2). Interdependen 3). Independen BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Berdasarkan rangkaian analisis dasar dan pembahasan pada BAB sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pelaksanaan proses keperawatan secara umum bertujuan untuk menghasilkan
asuhan keperawatan yang berkualitas sehingga berbagai masalah kebutuhan klien dapat teratasi. Proses
keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama klien dalam
menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian, menentukan diagnosis,
merencanakan tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan
yang telah diberikan dengan berfokus pada klien, berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling
terjadi ketergantungan dan saling berhubungan. 3.2 Saran Bagi para pembaca yang telah membaca
makalah ini kiranya dapat memberikan saran/kritik serta masukan yang berarti pada perbaikan
selanjutnya supaya makalah ini menjadi makalah yang sempurna. DAFTAR PUSTAKA Alimul Hidayat, A.
Aziz. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam. 2001. Proses dan
Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai