Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NURALIFYA ANUGRAH

NIM : PO714241181035

KELAS : DIV TK.II A FISIOTERAPI

1. Pengertian Bobath
Bobath Concept adalah suatu pendekatan problem solving untuk melakukan suatu
assessment dan treatment kepada individu dengan gangguan fungsi, gerak dan postural
kontrol karena adanya suatu lesi pada sistem saraf pusat (SSP) dengan konsep postural
kontrol dan gerak selektif melalui fasilitasi dan dapat diterapkan pada individu-individu
dari segala usia dan semua derajat cacat fisik dan fungsional (Raine, 2006; IBITA, 2008).
Teknik Bobath pertama kali diremukan oleh Bertha Bobath, seorang fisioterapi. Metode
ini juga dikenal dengan sebutan NDT (Neuro Perkembangan Pengobatan).

2. Perbedaan fasilitasi, inhibisi, stimulasi taktil dan proprioseptif


a) Inhibisi
Inhibisi atau menghambat. Yaitu penghambatan pola gerak abnormal atau sikap
tubuh abnormal. Tekniknya disebut juga RIP (Refleks Imhiniting Postur). Dengan
mengatur posisi penderita kita dapat menghambat aktifitas reflex abnormal tertentu,
misalnya untuk menghambat spastistas ekstensor, kita mengatur posisi anak dalam
posisi fleksi.
b) Fasilitasi
Fasilitasi merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan untuk memudahkan
pasien dalam melaksanakan aktivitasnya sehari – hari, hal ini dapat dilakukan dengan
tehnik posisioning.Fasilitasi adalah salah satu cara yang menggunakan kontrol
sensory dan proprioceptive untuk mempermudah gerakan. Pemberian fasilitasi
adalah bagian dari satu proses belajar secara aktif (IBITA, 2008) dimana individu
memungkinkan untuk mengatasi inersia, inisiatif, melanjutkan atau menyelesaikan
satu tugas fungsional. Pemberian fasilitasi digunakan untuk membantu individu
dalam pemecahan masalah, memungkinkan dia untuk melakukan gerakan yang
sebaik mungkin selama bekerja. Memberikan kinerja fasilitasi – terhadap
performance bisa ditingkatkan dengan pengulangan dalam latihan.
c) Stimulasi taktil
Stimulasi merupakan suatu bentuk pemberian rangsangan yang terdiri dari dua
bentuk antara lain ; stimulasi verbal (dengan aba – aba, suara/bunyi –
sbunyian),timulasi non verbal (menggunakan rangsang taktil dan propioseption).
stimulasi taktil berhubungan dengan indra peraba. Sentuhan dan tekanan adalah dua
cara menstimulasi indra peraba.
d) Proprioseptif
Adalah cara kerja tubuh (dalam hal ini dikendalikan oleh otak) untuk
mengenali ruang gerak dan posisi tubuh di sekitar, melalui sensor system syaraf yang
terdapat di seluruh bagian otot tubuh. proprioceptive bekerja saat sebuah sendi terjadi
kontak langsung dengan permukaan sebuah benda.

3. Bridging exercise

Bridging exercise biasa disebut pelvic bridging exercise adalah latihan, baik untuk
latihan penguatan stabilisasi pada glutei, hip dan punggung bawah (Sarka dan Jonae Miller,
2012). Latihan Bridging Exercise apabila diberikan pada pasien pasca stroke merupakan
cara yang baik untuk mengisolasi dan memperkuat otot gluteus dan hamstring (belakang
kaki bagian atas ). Jika melakukan latihan ini dengan benar, bridging exercise digunakan
untuk stabilitas dan latihan penguatan yang menargetkan otot perut serta otot-otot
punggung bawah dan hip. Akhirnya, latihan bridging exercise dianggap sebagai latihan
rehabilitasi dasar untuk meningkatkan stabilitas atau keseimbangan dan stabilisasi tulang
belakang untuk meningkatkan kekuatan otot (Quinn, 2012).

Bridging exercise memiliki tujuan sebagai berikut:

1) Mengisolasi dan memperkuat otot gluteus dan hamstring (Quinn, 2012)


2) Untuk stabilitas dan latihan penguatan yang menargetkan otot perut serta
otot-otot punggung bawah danhip (Quinn, 2012).
3) Sebagai latihan rehabilitasi dasar untuk meningkatkan stabilisasi tulang
belakang (Quinn, 2012).
Pelaksanaan Cara melakukan bridging sebagai berikut (Cooper, 2009):

1) Berbaring dipermukaan datar seperti lantai,karpet atau matras.


2) Tekuk lutut anda dan menempatkan kaki anda rata di lantai dengan jarak
antara kedua kaki enam sampai delapan inci.
3) Telapak tangan anda harus rata di lantai di samping tubuh anda.
4) Rilekskan tubuh bagian atas dan punggung saat anda kontraksikan perut
dan kontraksikan otot dasar panggul anda.
5) Keluarkan napas saat anda menekan tangan dan lengan bawah ke lantai dan
perlahan-lahan mendorong panggul ke arah atas. Tahan dalam posisi
tersebut.
6) Tarik napas saat anda perlahan-lahan menurunkan tubuh Anda kembali ke
posisi awal. Jaga kontraksi perut untuk menghindari kendur di punggung
bawah atau glutes. Lakukan dua hingga tiga set dengan 12-15 repetisi, lakukan
30-60 detik istirahat antara set

Anda mungkin juga menyukai