Anda di halaman 1dari 22

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

BODY MEKANIK BAGI


PETUGAS KESEHATAN

Oleh : Kelompok 7
ANGGOTA :

1. Amelia Eka Putri (04)


2. Andhina Helga Setyadianti (05)
3. Dinda Prastika Devi Laila A (20)
4. Disa Rahmadhani (21)
5. Insani Kamiliyah (35)
Pengertian Body Mekanik

Mekanika tubuh merupakan usaha koordinasi dari musculoskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan
keseimbangan dengan tepat. Pada dasarnya, mekanika tubuh adalah cara menggunakan tubuh secara efisien,
yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga, berkoordinasi serta aman dalam mengerakkan dan
mempertahankan keseimbangan selama beraktivitas
Mekanika tubuh (body mekanik) pada ibu hamil yaitu suatu posisi tubuh yang baik untuk menyesuaikan
perubahan tubuh pada ibu hamil terutama tulang punggung yang Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar
yaitu :
1. Body Aligement (Postur Tubuh)
Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang lain.
2. Balance / Keseimbangan
Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity dan base of support.
3. Koordinated Body Movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir)
Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem syaraf.
Prinsip Prinsip Body Mekanik
pengaruh fisiologis dan patologis pada mobilisasi dan kesejajaran tubuh. Prinsip yang digunakan dalam mekanik
tubuh adalah sebagai berikut :
1. Gravitasi
Merupakan prinsip pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan mekanika tubuh dengan benar, yaitu
memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh. Terdapat tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam
gravitasi:
a. Pusat gravitasi ( center of gravitasi ), titik yang berada di pertengahan tubuh
b. Garis gravitasi ( Line Of gravitasi ), merupakan garis imagin vertikal melalui pusat gravitasi.
c. Dasar tumpuan ( base of suport ), merupakan dasar tempat seseorang dalam keadaan istirahat untuk menopang
atau menahan tubuh
2. Keseimbangan
Keseimbangan dalam penggunaan mekanika tubuh dicapai dengan cara mempertahankan posisi garis
gravitasi diantara pusat gravitasi dan dasar tumpuan.
3.Berat
Dalam menggunakan mekanika tubuh yang sangat diperhatikan adalah berat atau bobot benda yang akan diangkat
karena berat benda akan mempengaruhi mekanika
Tujuan Body Mekanik

Tujuan body mekanik adalah sebagai berikut:


1) Menentukan perubahan fisiologis normal pada kesejajaran tubuh akibat pertumbuhan dan
perkembangan.
2) Mengidentifikasi penyimpangan kesejajaran tubuh yang disebabkan postur yang buruk.
3) Memberi kesempatan pasien untuk mengobservasi posturnya.
4) Mengidentifikasi kebutuhan belajar pasien untuk mempertahankan kesejajaran tubuh yang benar.
5) Mengidentifikasi trauma, kerusakan otot atau disfungsi saraf.
6) Memperoleh informasi mengenai faktor-faktor lain yang memengaruhi kesejajaran yang buruk,
seperti kelelahan, malnutrisi dan masalah psikologis. Indikasi : pasien yang mengalami gangguan
fungsi sistem muskuloskeletal, saraf atau otot dan pasien yang mengalami kelemahan serta kekakuan.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BODY MEKANIK
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi body mekanik :
a. Status Kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi sistem musculoskeletal dan sistem saraf berupa penurunan
koordinasi, sehingga dapat mempengaruhi mekanika tubuh.
b. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk mempergunakannya secara benar,
sehingga akan mengurangi energi yang akan dikeluarkan
c. Situasi dan kebiasaan
Misalnya mengangkat benda-benda berat.
d. Gaya hidup
Perubahan pola hidup seseorang akan menyebabkan stress, sehingga akan menimbulkan kecerobohan dalam
beraktifitas, sehingga dapat mengganggu koordinasi antara system musculoskeletal dan neurologi, yang akhirnya
akan mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
e. Emosi
Seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang rendah, akan mengalami
perubahan dalam mekanika tubuh.
f. Nutrisi
Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadinya penyakit.
5 Gerak Dasar Dalam Body Mekanik
Pergerakan Dasar Dalam Body Mekanik
merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia.
Sebelum melakukan mekanika tubuh, terdapat beberapa
pergerakan dasar yang harus diperhatikan, di antaranya:
a. Gerakan ( ambulating )
b. Menahan ( squatting )
c. Menarik ( pulling )
d. Mengangkat ( lifting )
e. Memutar ( Pivoting )
Pengertian Latihan (Exercise)

Latihan adalah perangkat utama dalam proses latihan harian untuk


meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia,
sehingga mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan
gerakannya (Ismoyo, 2014). Menurut Ismoyo (2014), “Pengertian
latihan yang berasal dari kata training, adalah penerapan dari suatu
proses penyempurnaan kemampuan
Komponen Latihan
(Exercise)

• aktivitas fisik dalam suatu proses latihan selalu mengakibatkan terjadinya perubahan antar
lain: keadaan anatomi, fisiologi, biokimia dan psikologis bagi pelakunya. Oleh karena itu
dalam penyusunan latihan seorang pelatih harus memperhatikan faktor-faktor yang disebut
komponen latihan. Komponen-komponen tersebut antar lain:
• a. Intensitas Latihan
• b. Volume Latihan
• c. Recovery dan Interval
• a. Latihan fisik
• b. Latihan Teknik
• c. Latihan Taktik
TINGKATAN LATIHAN PADA
ANAK USIA 9-14 TAHUN

a. Tingkat Dasar (Usia 9-12 tahun)


Menurut Scheuneman tahun 2012 “Pada U-12 ini, susunan pelatihan (bukan materi latih) sudah mirip
dengan pemain yang lebih tua. Bagian terpenting latihan adalah yang bersifat teknis.Anak-anak pada
usia ini juga mengalami masa pra puber dan memiliki keterbatasan fisik terutama pada kekuatan dan
ketahanannya sehingga latihan fisik yang diberikan hanya sebatas kecepatan dengan bola, kelincahan,
koordinasi (Nonalisa, E., 2013)

b. Tingkat Menengah (Usia 13-14 tahun)


Para pemain pada usia ini, telah memiliki peningkatan yang baik tentang pengertian permainan. Pelatih
harus menghindari latihan yang berlebihan dan berfokus pada taktik lebih daripada teknik dan
mengurangi aspek fisik. Aspek fisik yang paling diutamakan pada usia ini adalah latihan koordinasi
dan flexibility.
Pengertian Ambulansi

ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera


pada pasien pascaoperasi dimulai dari duduk sampai pasien turun
dari tempat tidur dan mulai berjalan dengan bantuan alat sesuai
dengan kondisi pasien.
Manfaat Ambulansi

(1) menurunkan insiden komplikasi imobilisasi pascaoperasi


(2) Mengurangi komplikasi respirasi dan sirkulasi.
(3) mempercepat pemulihan peristaltic usus dan kemungkinan
distensi abdomen.
(4) Mempercepat pemulihan pasien pascaoperasi.
(5) mengurangi tekanan pada kulit/dekubitus.
(6) penurunan intensitas nyeri.
(7) frekuensi nadi dan suhu tubuh kembali normal.
Pelaksanaan ambulansi dini pada
pasien pasca oprasi

1.Nafas dalam
2.Miring kanan miring kiri
3.Latihan mengencangkan otot gluteal
4.Posisikan kepala 30 selama 15 menit
5.Posisikan bagian bawah tempat tidur lebih rendah
Faktor Faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan Ambulansi dini

Faktor- Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan ambulasi dini ada


pasien (dikutip dari Yanti, M.2009) adalah:
1.Kondisi kesehatan pasien
2.Emosi
3.Gaya hidup
4.Dukungan sosial
5.Pengetahuan
Pengaturan Posisi

1. Posisi fowler
Adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala
tempat tidur lebih tinggi atau di naikkan. Fungsinya untuk
mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi
pernapasan pasien.
Tujuan
· Untuk membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan
dan cardiovaskuler
· Untuk melakukan aktivitas tertentu (makan, membaca,
menonton televisi)
Peralatan

· Tempat tidur
· Bantal kecil
· Gulungan handuk
· Bantalam kecil
· Sarung tangan (bila diperlukan)
Prosedur Kerja
· Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan. Menurunkan transmisi mikroorganisme.
· Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan. Mencegah klien melorot kebawah ketika
kepala dinaikkan.
· Naikkan kepala bed 45˚ sampai 60˚sesuai kebutuhan. (semi fowler 15-45˚, fowler tinggi 60˚)
· Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumbal jika ada celah disana. Bantal akan mencegah
kurva lumbal dan mencegah terjadinya fleksi lumbal.
· Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien. Bantal akan menyangnya kurva cervical dari columna vertebra.
Sebagai alternatif kepala klien dapat diletakkan diatas kasur tanpa bantal. Terlalu banyak bantal dibawah kepala
akan menyebabkan fleksi kontraktur dari ·
Letakkan bantal dibawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit. Memberikan landasan yang lembut dan fleksibel,
mencegah ketidaknyamanan akibat dari adanya hiper ekstensi lutut,
membantu klien supaya tidak melorot kebawah.
· Pastikan bahwa tidak ada pada area popliteal dan lutut dalam keadaan fleksi. Mencegah terjadinya
kerusakan pada persyarafan pada dinding vena. Fleksi lutut membantu supaya klien tidak melorot kebawah.
·
Prosedur Kerja
· Letakkan bantal atau gulungan handuk dibawah paha klien.
Bila ekstrimitas bawah pasien mengalami paralis atau tidak mampu mengontrol ekstremitas bawah, gunakan
gulungan trochanter selain tambahan bantal dibawah panggulnya. Mencegah hiperekstensi dari lutut damn oklusi
arteri popliteal yang disebabkan oleh tekanan dari berat badan. Gulungan trochanter mencegah eksternal rotasi
dari pinggul.
· Topang telapak kaki dengan menggunakan footboard. Mencegah plantar fleksi.
· Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan,bila klien memiliki kelemahan pada kedua
lengan. Mencegah dislokasi bahu kebawah karena tarikan gravitasi dari lengan yang tidak disangga, meningkatkan
sirkulasi dengan mencegah pengumpulandarah dalam vena, menurunkan edema pada lengan dan tangan,
mencegah kontraktur fleksi pergelangan tangan.
· Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
· Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
·
Berikut ini masalah umum yang yerjadi pada klien dengan posisi Fowler:
· Meningkatnya fleksi servikal karena bantal di kepala terlalu tebal dan kepala terdorong ke depan.
· Ekstensi lutut memungkinkan klien meluncur kebagian kaki tempat tidur.
· Tekaknan lutut bagian posterior, menurunkan sirkulasi ke kaki.
· Rotasi luar pada pinggul.
· Lengan menggantung di sisi klien tanpa disokong.
· Kaki yang tidak tersokong.
· Titik penekanan di sakrum atau di tumit yang tidak terlindungi.
Kesimpulan
Mekanika tubuh adalah koordinasi dari muskuloskeletal dan sistem saraf untuk
mempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanisme tubuh dan ambulasi
merupakan cara menggunakan tubuh secara efisien yaitu tidak banyak mengeluarkan
tenaga, terkoordinasi serta aman dalam menggerakkan dan mempertahankan
keseimbangan selama aktifitas.
Excercise merupakan hal yang dapat meningkatkan kualitas fungsi organ tubuh pada
manusia.
Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien paska
operasi dimulai dari duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan.
Tujuan ambulasi adalah untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna
mempertahankankesehatan pasien
Latihan ambulasi seperti duduk di atas tempat tidur, turun dan berdiri dari tempat
tidur, membantu berjalan, dan memindahkan pasien dari tempat tidur ke branchard.
SARAN :
Penyusun menyarankan untuk pembaca terutama
mahasiswa kebidanan agar mempelajari tentang
body mekanik, penting nya excercise dan ambulasi.
Setelah mengetahui body mekanik, excercise, dan
ambulasi diharapkan pembaca dapat menerapkan
ilmu tersebut dalam lapangan pekerjaan sesuai
dengan tugas tenaga kesehatan.
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

SEKIAN TERIMAKASIH

Oleh : Kelompok 7

Anda mungkin juga menyukai