Materi: Gizi Seimbang Pemateri: Prof. Dr. Hardiansyah MS Pada webinar hari kesehatan nasional ke-56 dengan tema “ GIZI SEIMBANG”. Prof. Dr. Hardiansyah membahas tentang Apa itu gizi seimbang, Mengapa perlu gizi seimbang, Gizi seimbang dan pandemik, dan Tanda sederhana bergizi seimbang. Secara sederhana seimbang kita bisa artikan dengan norma, pas, cocok, sesuai kebutuhan, sesuai harapan tidak timpang, tidak bert sebelah, tidak kurang dan tidak lebih, jumlah yang keluar= jumlah yang masuk, tetap normal, tidak kurus tidak gemuk. Energi masuk (Asupan) yaitu makanan, minuman dan energi keluar (keluaaran) yaitu basal (istrahat), aktivitas, dan lainnya. Hidup ini memerlukan keseimbangan dalam gizi untuk menjaga kebutuhan kebutuhan gizi pada tubuh seperti energi, karbohidrat, dan juga kebutuhan tubuh lainnya. Untuk menjaga berat badan normal dan menjaga bentuk tubuh kita. Gizi seimbang sederhananya menjaga berat badan dan menjaga status gizi supaya tetap noramal . Karena masalah gizi itu ada yang nampak dan tidak nampak. Makna gizi seimbang yaitu menjaga berat badan atau status gizi normal, mengonsumsi beragam pangan memenuhi kebutuhan gizi, beragam pangan dan aktivitas fisik untuk menjaga status gizi normal dan hidup sehat, anjuran makanan, minuman dan aktivitas fisik untuk hidup sehat,dan panduan untuk mencapai pemenuhan kebutuhan gizi. Mengapa kita perlu gizi seimbang karena bangsa indonesia menghadapi masalah gizi yang banyak berdampak buruk seperi (sumber daya manusia, ekonomi dan daya saing). 30.80% stunting dan 17,7% belita gizi kurang, 48.9% bumil anemia(sebagian besar usia 15- 24 tahun) ,18,9% bumil kawasan ekonomi husus, 35,4% remaja+dewasa gemuk dan obesitas(31% gendut), 57% karena penyakit tidak menular=>lebih Rp20 T pengeluaran BPJS untuk penyakit ini, dan hampir semua penyakit terkait dengan makanan dan minuman. Unsur atau komponen pedoman gizi seimbang terdiri nama (gizi seimbang,), slogan(gizi seimbang, bangsa sehat berprestasi), prinsip (4 pilar gizi seimbang), visualisasi panduan pangan sehari- hari (tumpeng), visualisasi panduang sekali makan (isi piringku), anjuran porsi kebutuhan pangan (tabel anjuran porsi makan), pesan umum, pesan khusus, sasaran atau kegunaan, dan manajemen penyelenggaraan edukasi gizi. Pesan umum yaitu syukuri dan nikmati anekaragam makanan, biasakan konsumsi sayur dan buah-buahan, biasakan konsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi, biasakan mengonsusmsi anekaragam makanan pokok, Batasi konsumsi pangan asin, manis dan berlemak, biasakan sarapan, biasakan minum air putih yang cukup dan aman, biasakan membaca label kemasan pangan, cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir, dan lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal. Pesan khusus gizi seimbang (8 tahap kehidupan) yaitu pesan gizi seimbang untuk ibu hamil, pesan gizi untuk ibu menyusui, pesan gizi seimbang untuk bayi (0-6 bulan), pesan gizi seimbang untuk anak (6-24 bulan), pesan gizi untuk anak usia (2-5 tahun), pesan gizi untuk anak dan remaja (6- 19btahun), pesan gizi untuk remaja putri dan calon penganting, dan pesan gizi seimbang untuk usia lanjut. Sasaran pengguna: Acuan bagi pemerintah, pemerintah daerah Provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota, tenaga kesehatan, dan pihak lain yang terkait dalam penyelenggaraan gizi seimbang. Kegunaan: panduan konsumsi makanan dan minuman sehari-hari dan berperilaku sehat berdasarkan prinsip konsumsi anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik, dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal. Pada gizi seimbang memperkuat imunitas karena gizi seimbang menyediakan semua asam zat gizi yang diperlukan untuk produksi anti bodi dan senyawa imunotas, juga meningkatkan total asupan anti oksidan, vitamin, mineral, dan serat. Gizi seimbang kaya prebiotic potensi meningkatkan bakteri baik (probiotik), dan gizi seimbang yang ptotektif terhadap obesitas, sindrom metabolik, pjk dan diabates tipe 2 bermanfaat menurunkan resiko penykit menular. Gizi imunitas terdiri dari energi dan serat (prebiotik) dari makanan pokok berupa bijian utuh. Asam amino esensial dari beragam lauk pauk, asam lemak esensial dari (ikan, kacang;kacangan, alpukat, dan minyak). Vitamin A,B,C,D,E dari buah , sayur dan lauk pauk. Mineral Cu, Fe,I,Mg,Mn,Zn dari lauk pauk. Bakteri baik/ probiotik pangan fermentasi dan supi. Bumbu jahe,kunyit,kayu manis,bawang ,cangkeh, dan air minuman herbal. Resiko gangguan syndrom metabolik rendah bagi orang yang biasa mengonsumsi pangan dengan skor keragaman jenis pangan yang tinggi, konsumsi pangan yang cukup dan eragam menurunkan serum trigliserida tekanan darah dan meningkatkan serum adiponectin yang berarti juga turut mencegah syndrom metabolik, dan indeks makanan sehat ,indeks keragaman mutu makanan (indeks gizi seimbang) secara meyakinkan menurunkan resiko penyakit tidak menular seperti diabetes kardiovaskular dan kanker. Syndrom metabolic (SM) meningkatkan resiko berbgai penyakit dan kematian covid 19. Tanda telah menerapkan gizi seimbang yaitu berat badan atau komposisi tubuh tetep normal, aktif bergerak tampak energik dan bugar, kulit cerah tampak awet muda/lambat menua, jarang flu dan batuk-jarang sakit, bila sakit cepat sembuh, dan bila diintip kehidupannya: 1) Makan beragam batasi GGL, 2) Hidup bersih , 3) Atif bergerak minum cukup dan 4) Berat badan normal. Pada gizi seimbang di anjurkan untuk sehat dan bugar melalu pengaturan komsumsi aneka ragam pangan,perilaku hidup bersih, aktifitas fisik dan menjaga berat badan normal. Gizi seimbang perlu di promosikan dan diedukasikan kepada target sasaran karena banyak manfaat penerapanya, dari segi kesehatan pendidikan dan ekonomi, dan sekitar anak baduta Indonesia belum mengomsumsi pangan beragam. Diperlukan berbagai upaya untuk mewujudkan gizi seimbang. 2. Link Materi Kedua Materi : Latar Belakang 4 Sehat 5 Sempurna Diubah Menjadi Gizi Seimbang Pemateri : Prof. Soekirman Bagaimana 4 sehat 5 sempurna berubah menjadi gizi seimbang? ternyata Indonesia sudah punya disebut dengan piramida gizi seimbang, pada hari ini dimana piramida gizi seimbang tidak berdiri sendiri dari urusan makanan saja, tetapi kita juga bisa melihat tentang apa yang harus kita batasi untuk menjadi sehat termasuk membatasi gula, garam, dan minyak. Tidak berdiri sendiri sebagai makanan kita juga harus mempunyai banyak sekali aktivitas, termasuk aktivitas fisik lalu mencuci tangan,begitu pula dengan memantau berat badan jangan sampai work from home lalu enak-enakan,lalu minum air putih 8 gelas/hari. Bukan cuma Indonesia saja yang memiliki piramida gizi seimbang, ternyata di luar negeri juga terdapat piramida yang bentuknya berbeda. Kalau Indonesia memiliki bentuk tumpeng gizi seimbang, sedangkan di Republik Rakyat Tiongkok mereka mempunyai bentuk yang disebut dengan pagoda. Lalu Jepang juga mempunyai bentuk piramida yang bermodelan dengan gasing. Piramida gasing itu bisa seimbang, karena dia berputar sehingga dengan kata lain kita bergerak dengan melakukan aktivitas sambil dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang sehat maka menjadi seimbang. Singapura juga mempunyai isi piringku yang diberi nama My Healthy Plate tahun 1993 diadakan konferensi nutrition international di Roma. Perkembangan gizi tidak hanya makanan tetapi masalah sanitasi, masalah kemiskinan, masalah teknologi, masalah teknologi perkembangan. Orang amerika menciptakan piramida makanan pada tahun1993 yang diberi nama food guide pyramid, piramida bekerja dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok makanan. Profesor Soekirman menggali ilmu pengetahuan tentang gizi seimbang, bahwa sejak tahun 70-an, jadi 4 sehat 5 sempurna merupakan Basic Fort dari semua negara dulu, tetapi ternyata tidak sesuai untuk mengatasi suatu masalah setelah dari basic Fort, 1916 dimulai di Amerika dimulai gizi yang masih sederhana, jadi penekanannya banyak di protein dan protein memang menjadi fokus perhatian ilmu gizi, karena waktu itu susu berlimpah di Amerika jadi tidak heran kalau susu melekat ,karena susu merupakan sumber protein yang melimpah bahkan superfluxi dan didonasikan ke negara-negara berkembang tahun 50-an dan 70-an, inilah sejarah dari Amerika. Setelah Basic Fort berjalan keadaan gizi masyarakat membaik malah bisa mengatasi masalah obesitas. Pada waktu itu, kesadaran orang tahun 80- an kita menghadapi dua masalah lebih besar, yaitu kekurangan gizi dan kelebihan yaitu Obesitas yang menjadi urutan lima besar di recognize WHO, maka tahun 1993 diadakan Konferensi Nutrition Internasional di Roma dan Profesor Soekirman mewakili Pemasta untuk hadir membicarakan masa depan program gizi itu bagaimana, karena kita akan menghadapi namanya double Bergen, beban ganda di negara berkembang masih ada kekurangan tetapi juga di sana mulai ada masalah kelebihan, masalah Obesitas. Salah satu strateginya adalah merubah strategi pendidikan gizi yang pada waktu itu semua negara berbasis pada Basic Fort 4 sehat 5 sempurna, sehingga harus ditinjau kembali. Konferensi itu menganjurkan ke negara- negara untuk meninjau kembali untuk memasukkan unsur-unsur lain kecuali makanan. 4 sehat 5 sempurna, isinya cuma membahas makanan saja padahal perkembangannya gizi tidak hanya makanan tetapi ada juga masalah sanitasi, masalah kemiskinan, masalah perkembangan teknologi pangan. Sehingga pada tahun 1993 Amerika mulai menciptakan Piramida Food Guide Pyramid yang dibagi mejadi kelompok makanan dan adanya aktivitas, kemudian kita menjaga berat badan itu ada tujuannya yaitu masing-masing individu bisa memonitor badannya sendiri. Kenapa susu tidak dimasukkan lagi sebagai penyempurna karena didalam ilmu gizi tidak merupakan makanan istimewa, pada tahun 50-an yang dianggap protein itu susu tapi ilmu pengetahuan bahwa sumber protein banyak, contohnya daging, ikan, telur. Susu tidak bisa memenuhi semua kecukupan gizi terutama sebagai sumber protein, justru yang paling mudah diserap oleh tubuh adalah sumber protein yang berasal dari telur dibandingkan dengan sumber protein pada susu. Tetapi sering sekali kita jumpai di masyarakat, ketika anak tidak memiliki nafsu makan, sang Ibu sering sekali menggantikan dengan memberikan minum susu yang dimana, susu dianggap dapat mencukupi gizi pada tubuh. Tapi itu disadari dan sejak tahun 80-an itu diperkirakan sudah tidak ada mudah mudahan masyarakat juga menyadari baik buruknya susu. Waktu itu ada perintah pemberian makanan tambahan anak sekolah miskin syaratnya adalah semua komoditi harus didesa setempat tidak boleh dari luar desa, tidak boleh beli jadi uangnya diberikan kepada petani untuk digunakan sebagai industri, salah satu kapra menganggap susu luar biasa manfaatnya untuk masyarakat akan tetapi banyak masalah sanitasi.Susu itu sangat mudah sekali tercemar jadi kalau tidak diperlakukan dengan bersih, disimpan dengan baik dan segala macam itu mudah sekali tercemar, tapi itu pada zaman dulu, sekarang sudah ada teknologi. Susu itu sebenarnya tidak salah yang salah ada lingkungannya, jadi susu tidak cocok untuk lingkungan masyarakat miskin yang kumuh yang tidak air bersih itu sangat berbahaya dan itu sudah dibuktikan, secara susu mulai berlawanan karena di Afrika itu yang kwarshiorkor gizi buruk itu dulu karena susu melimpah gratis dimana-dimana semua di kasih susu suplemen, sehingga angka kematian bayi naik dan itu awalnya lalu para sarjana protes bahwa susunya yang membunuh anak-anak negara miskin. Masalahnya bukan susunya tapi kontaminannya. Susu itu sangat rawan bagi masyarakat yang masih miskin apalagi miskin itu tidak ada sanitasi, tidak ada air bersih serta kotor, pendidikannya rendah itu memang rawan. Ini kaitannya dengan gizi itu adalah masalah yang kompleks, kekurangan gizi bukan hanya karena makanan apalagi bicara stunting sangat kompleks sekali, penilitian yang baru diterbitkan oleh profesor dari Australia menemukan ada 20 yang bisa menyebabkan stunting. Gizi Seimbang itu sendiri itu bukan hanya tentang masalah makanan tetapi juga bicara tentang food safety, edukasi, tentang ekonomi, jadi akan sangat salah kaprah apabila kita meneliti tentang masalah malnutrisi dan stanting hanya dari satu jenis makanan. Modul seimbang Yang pertama disusun oleh Depkes tahun 93 memiliki 13 pesan lalu dirubah dan disingkat dalam Empat Pilar Gizi Seimbang agar lebih mudah dipahami dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, isi Empat pilar Gizi Seimbang yaitu : Makanan yang beragam sesuai dengan kebutuhan, Jaga kebersihan dan keamanan pangan , Aktif bergerak dan olahraga danTimbang berat badan secara rutin. Walaupun kebutuhan Gizi Seimbang terpenuhi tetapi jika makan di tempat yang kotor dan tidak menjaga kebersihan sama saja tidak ada gunanya tetap akan menimbulkan masalah bagi tubuh.