Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Nutrisi pada Siklus Hidup Wanita
Oleh Kelompok 3:
Nurul Izzah Maulida (21104066)
Nur Imamah (21104069)
Fadia Tasya Kamila (21104072)
Alivia Eka Putri (21104075)
Greta Taulin Insania (21104078)
Santi Fathor Rohma (21104081)
Jeklin Febriani Carolina Hadi (21104084)
Siti Ningrum (21104087)
Indah Oktaviani (21104090)
Farah Amelia Putri (21104093)
Lailalatul Rofiqoh (21104096)
Yashinta Kumala Dewi (21104099)
Alivia Firdatul Jannah (21104102)
5. Kolesterol
Kolesterol merupakan salah satu bentuk lemak yang banyak
terdapat dalam makanan dan tubuh kita. Bila kadar kolesterol dalam
tubuh cukup, maka sangat berguna bagi tubuh untuk menjalankan
fungsi beberapa organ tubuh seperti hormon dan empedu. Jika tubuh
mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung kolesterol
berlebihan, maka kolesterol darah cenderung akan meningkat.
Kolesterol darah yang berlebihan dapat menyebabkan penyempitan dan
penyumbatan pembuluh darah yang kemudian dapat menyebabkan
penyakit jantung. Konsumsi kolesterol dianjurkan kurang dari 300 mg
sehari. Bahan makanan sumber kolesterol antara kuning telur, udang,
daging, keju, susu, mentega, jeroan.
6. Cairan
Kebutuhan cairan setiap orang dapat berbeda, bergantung pada
kondisi tubuh, usia, jenis kelamin, suhu lingkungan, jenis makanan
yang dikonsumsi, maupun jenis aktivitasnya. Kelompok usia lanjut
yang tidak aktif memiliki kebutuhan cairan lebih sedikit dibandingkan
orang dewasa yang masih sangat aktif secara fisik. Orang yang
mengalami gangguan ginjal sangat dibatasi asupan cairannya dibanding
orang yang ginjalnya sehat. Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kebutuhan cairan pada lansia:
a. Lemak tubuh meningkat pada Lansia, sementara sel lemak
mengandung sedikit air. Oleh karena itu, komposisi air dalam
tubuh lansia lebih sedikit dibanding usia yang lebih muda.
b. Fungsi ginjal yang menurun dengan bertambahnya usia.
c. Terdapat penurunan pergerakan usus pada lansia yang
menyebabkan penyerapan air meningkat, sehingga dapat
menyebabkan tinja lebih keras dan sulit buang air besar;
d. Lansia seringkali tidak merasa haus. Hal ini menyebabkan lansia
berisiko mengalami kekurangan cairan.
2.2 Kasus
Ny. A berusia 68 tahun (07-08-1954) datang ingin memeriksakan
keadaannya. Hasil pemeriksaan BB 45kg, TB 147cm, TD 100/60 mmHg, N
83x/m, RR 20x/m, S 35,8 derajat celcius. Ibu mengatakan makan sehari 2 kali
dengan porsi sedikit, dan minum air hanya 5-6 gelas saja per hari. Ibu juga
tidak mau memakan daging, baik ayam maupun sapi, dan terkadang ibu
mengeluh pusing.
Berdasarkan aplikasi hitung kalori dengan BB 45 kg, TB 147 cm, usia
68 tahun, kalori harian yang dibutuhkan sebanyak 1230 kkal.
Menu Makanan
1. Pagi
a. Roti tawar 1 potong = 100 kkal
b. Selai coklat kacang 1 sendok = 90 kkal
c. Susu kedelai = 54 kkal
Total 244 kkal
2. Siang
a. Nasi putih 1 porsi (105 g) = 135 kkal
b. Ikan cakalang 1 porsi = 132 kkal
c. Sayur bening bayam = 36 kkal
Total 303 kkal
3. Malam
a. Nasi putih 1 porsi (105 g) = 135 kkal
b. Telur orak-arik dengan bawang, cabe, tomat dan jamur = 165 kkal
c. Susu anlene 1 gelas = 135 kkal
Total 435 kkal
4. Snack / makanan selingan
a. Pisang ambon 1 buah = 97 kkal
b. Jeruk 1 porsi = 62 kkal
c. Biskuit malkist keju tabur 1 potong = 50 kkal
d. Kerupuk udang 1 porsi sedang = 35 kkal
2.3 Pembahasan
Berdasarkan kasus yang ada diatas yang di lakukan terhadap Ny
“A” usia 68 tahun dengan lansia sehat dapat diambil beberapa pembahasan
sebagai berikut:
Pada pengkajian subjektif didapatkan data Ny”A” berusi 68 tahun.
Masuk dalam kategori lansia. Pada pengkajian data objektif Ny “A” BB 45
kg, TB 147cm, TD 100/60 mmHg, N 83x/mnt, RR 20x/mnt, S 35,8°C, pada
kasus ini dapat disimpulkan bahwa Ny “A” usia 68 th lansia sehat. Sehingga
KIE yang diberikan tentang kebutuhan dasar pada lansia yang meliputi
kebutuhan nutrisi. Berdasarkan aplikasi hitung kalori dengan BB 45 kg, TB
147 cm, usia 68 tahun, kalori harian yang dibutuhkan sebanyak 1230 kkal.
Menu Makanan Pagi Roti tawar 1 potong = 100 kkal Selai coklat kacang 1
sendok = 90 kkal susu kedelai = 54 kkal total 244 kkal. Siang nasi putih 1
porsi (105 g) = 135 kkal, ikan cakalang 1 porsi = 132 kkal, Sayur bening
bayam = 36 kkal total 303 kkal, Malam nasi putih 1 porsi (105 g) = 135 kkal,
telur orak-arik dengan bawang, cabe, tomat dan jamur = 165 kkal, susu
anlene 1 gelas = 135 kkal, total 435 kkal kemudian untuk Snack / makanan
selingan Pisang ambon 1 buah = 97 kkal Jeruk 1 porsi = 62 kkal, biskuit
malkist keju tabur 1 potong = 50 kkal, kerupuk udang 1 porsi sedang = 35
kkal
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Energi yang dibutuhkan lansia berbeda dengan energi yang dibutuhkan
orang dewasa karena perbedaan aktivitas fisik yang dilakukan dan
menurunnya metabolisme tubuh ,Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk
lansia (> 60 tahun) adalah 2200 kkal pada laki-laki dan 1850 kkal pada
wanita.Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik
yang dapat membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga
kelangsungan pergantian sel-sel tubuh sehingga dapat
memperpanjangusia,Sumber protein hewani terbaik untuk lansia adalah ikan,
karena mengandung lemak tidak jenuh lebih tinggi dibandingkan daging dan
unggas.Asupan air berlebihan tidak dianjurkan karena fungsi ginjal pada
lansia sudah menurun dan lansia mudah mengalami hiponatremia, yaitu
kondisi dimana kadar natrium dalam darah rendah. Minuman seperti kopi, teh
manis, minuman ringan, dan sirup kurang disarankan dan sebaiknya dihindari
terutama bagi lansia yang mempunyai penyakit tertentu seperti diabetes,
hipertensi, obesitas maupun penyakit jantung. Minuman sari buah, jus buah
dan susu rendah lemak dapat sebagai pilihan sumber cairan yang baik bagi
Lansia
3.2 Saran
Penulis laporan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi
serta memberikan manfaat bagi petugas kesehatan khususnya bidan dalam
pemberian asuhan kebidanan pada lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Dieny, Fillah Fithra, et al. 2019. Modul Gizi dan Kesehatan Lansia. Yogyakarta:
K-Media.
Kemenkes. 2019. Permenkes No. 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi
yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Kemenkes.
Lampiran
E