PENUAAN
Proses yang ditandai menurunnya fungsi organ perubahan
fisiologik tubuh, dan laju katabolisme > laju anabolisme
Proses menjadi tua berlangsung dalam 3 tahap:
1. Tahap menjelang usia tua (verilitas)→ setelah usia 40
thn
2. Tahap usia tua (prasenium) → Setelah mencapai usia 55
thn
3. Tahap usia lanjut (senescens) → Setelah usia 65 th
Menua atau menjadi tua (aging ) merupakan proses yg
akan alami oleh semua org & tidak dapat dihindari.
Tetap sehat pd saat menua ( menua sehat/healthy
aging)→menjadi sehat dlm keadaan tua
Proses menua dipengaruhi oleh faktor eksogen & endogen
yg dpt menjadi faktor resiko peny degeneratif bs dimulai
dr usia muda atau produktif, namun bersifat subklinis
Perubahan fisiologis & implikasinya
terhadap status gizi
Fungsi fisiologis tubuh lansia menurun seiring
pertambahan usianya→ kemampuan lansia dlm
menerima rangsangan baik dr dlm maupun luar
menurun.
Perubahan fungsi fisiologi : Panca indra, sistem
pencernaan , sistem endokrin, sistem pernafasan ,
pencernaan, muskuloskeletal, kardio vaskuler, imun
serta eskresi.
Perubahan fungsi fisiolgis pd lansia dpt menyebabkan
pe↙asupan mknan yg berakibat pd pe↙ status gizi
Panca Indra
Fungsi fisilogis →menurunnya fungsi indera :
penglihatan,pendengaran, pengecapan, peraba,
penciuman.
(-) indera penciuman & perasa → tidak menikmati
makanan dg baik, asupan mkn krg shg penggunaan bumbu
spt kecap & garam yg berlebihan ≈krg baik bagi kesehatan
Sistem Gastrointestinal
Menurunnya sekresi saliva dan mucus
Hilang atau kurang baiknya susunan gigi
Disphagia atau sulitnya menelan
Menurunnya sekresi asam hidroklorida dan enzim
pencernaan
Gerakan peristaltis yang lebih lambat
Menurunnya absorbs vitamin B12
me↙nya kemampuan mengunyah mknan & ber(-) nya
sekresi enzim pencernaan
Atropi gastritis, 24% lansi usia 60-69 th, 32% lansia usia 70-
79th & 40% lansia > 80 th
Ke(-) HCl dpt menyebabkan lansia mudah terkena
osteoporosis, defisiensi zat besi →anemia shg oksigen tdk bs
diangkut dg baik.
Menurunnya sekresi pepsin & enzim proteolitik
menyebabkan pencernaan protein tdk efisien
Me↙sekresi garam empedu mengganggu proses penyerapan
lemak & vit A, D, E & K
Terjdny pe↓motilitas usus, shg memperpanjang waktu
singgah (transit time) dlm saluran gastrointestinal yg
mengakibatkan pembesaran perut & konstipasi
Ber(-) nya sekresi saliva →menelan & dpt mempercepat
tjdnya proses kerusakan pd gigi
Kehilangan gigi, mengakibatkan terganggunya
kemampuan dlm mengkonsumsi mknan dg tekstur keras,
mknan yg mengandung tekstur lunak biasany (-)
mengandung vit A, C& serat shg mengalami konstipasi.
Sistem Kardiovaskular
Menurunnya elastisistas pembuluh darah
Peningkatan tekanan darah
Sistem Endokrin
Menurunnya kadar estrogen, testosterone
Menurunya sekresi Growth Hormon
Menurunnya toleransi glukosa
Menurunnnya kemampuan mengkonversi provitamin D
menjadi previtamin D di kulit
Sistem Muskulaskeletal
Menurunnya lean body mass (massa tulang, otot, air)
Peningkatan massa lemak
Penurunan resting metabolic rate
Penurunan kemampuan kerja (kekuatan)
Sistem Pernafasan
Menurunnya kemampuan bernafas
Menurunnya kemampuan bekerja (endurance)
Sistem syaraf
Penurunan regulasi selera
Penurunan regulasi haus
Menurunnya kecepatan hantaran syaraf yang mempengaruhi
penciuman, rasa, bicara, kognitif
Perubahan tidur (siklus tidur menjadi lebih pendek)
Sistem Ginjal
Penurunan jumlah nephrons
Aliran darah lebih sedikit
Nilai filtrasi glomerulus lebih lambat
PERUBAHAN SISTEM FISIOLOGIS LANSIA
DAN FAKTOR RESIKO PENYAKIT
Sistem Ginjal
Sistemkardiovaskular
Sistem Endokrin Sistem Pernafasan
Sistem Syaraf
Sistem Muskulaskeletal
Sistem GI