Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM: SKRINING GIZI ORANG DEWASA

Ratmawati, S.Gz, M.Gz

Poltekkes Pangkalpinang
2022
A. MALNUTRISI RUMAH SAKIT

WHO
Dapat terjadi saat Malnutrisi mendefinisikan
sebelum dirawat malnutrisi sebagai
merupakan ketidakseimbangan
Malnutrisi (karena penyakit yang antara ketersediaan
merupakan penyakitnya atau disebabkan energi dan zat gizi
asupan zat gizi
masalah yang tidak seimbang),
kekurangan zat dengan permintaan
sering dihadapi gizi, seperti tubuh untuk
dan juga terjadi menjamin
rumah sakit selama dalam protein,
pertumbuhan,
perawatan di karbohidrat, dan pemeliharaan, dan
rumah sakit vitamin fungsi spesifik
lainnya.
Faktor Penyebab dan Dampak Malnutrisi
Dua faktor yang menyebabkan terjadinya malnutrisi di rumah sakit, yaitu:

1) faktor langsung yang mempengaruhi status gizi (menurut Soekirman


(2000), asupan zat gizi dan pemyakit);
2) faktor tidak langsung, seperti pendidikan, budaya, pekerjaan, kebersihan
lingkungan dan fasilitas pelayanan kesehatan.

Kejadian malnutrisi menimbulkan dampak bagi pasien, seperti:


Peningkatan kejadian morbiditas, akibat gangguan fungsi imun,
penyembuhan luka melambat, dan penurunan status fungsional;
Peningkatan kejadian mortalitas;
Memperpanjang masa pengobatan dan lama perawatan;
Peningkatan biaya perawatan pasien yang mengalami penurunan status gizi
di rumah sakit.
Lanjutan ...

Skrining gizi pada awal


pasien masuk rumah sakit
berperan dalam:
 Mengidentifikasi secara
dini pasien Skrining dan penilaian
yang
mempunyai status gizi berkaitan
risiko
malnutrisi, serta dengan:
 Intervensi gizi, dan
 Memberikan intervensi 
Asuhan gizi.
malnutrisi yang cepat
dan tepat.
B. SKRINING GIZI

 Skrining atau penapisan adalah penggunaan tes atau metode


diagnosis lain untuk mengetahui apakah seseorang memiliki
penyakit atau kondisi tertentu sebelum menyebabkan gejala
apa pun.

 Skrining gizi untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko


malnutrisi atau pasien dengan malnutrisi.

 Skrining gizi merupakan proses yang sederhana dan cepat,


dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, serta cukup sensitif
untuk mendeteksi pasien yang berisiko malnutrisi
(Barendregt dkk, 2008).
Lanjutan ...

European Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ESPEN) dan


American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN)
merekomendasikan:

Skrining gizi perlu dilakukan pada awal pasien masuk rumah sakit untuk
mengidentifikasi pasien yang berisiko masalah gizi dan dapat diulang secara
periodik.

Hasil skrining gizi meliputi:


a) Pasien yang tidak berisiko, tetapi membutuhkan skrining ulang setelah
jangka waktu tertentu, misalnya seminggu setelah dirawat di rumah sakit;
b) Pasien yang berisiko dan memerlukan terapi gizi (pelayanan gizi standar),
seperti pasien patah tulang, pasien TBC;
c) Pasien berisiko, tetapi membutuhkan terapi gizi khusus; dan
d) Ada keraguan apakah pasien berisiko atau tidak.
Komponen Utama Skrining Gizi (ESPEN)

a) Kondisi sekarang (TB, BB, LilA dan IMT);


b) Kondisi yang stabil (digambarkan dengan
kehilangan BB yang diperoleh dari data riwayat
pasien, seperti kehilangan BB ≥ 5% selama 3
bulan);
c) Kondisi yang memburuk (berkaitan dengan
asupan makan yang menurun); dan
d) Pengaruh penyakit terhadap penurunan status
gizi (terjadi peningkatan kebutuhan dan
penurunan nafsu makan).
C. METODE SKRINING GIZI ORANG DEWASA

American Dietetic Association merekomendasikan beberapa metode


skrining gizi pada orang dewasa, yaitu:

1. Nutrition Risk Screening 2002 (NRS-2002)


2. Malnutrition Universal Screening Tool (MUST)
3. Malnutrition Screening Tool (MST)
4. Nutrition Service Screening Assessment (NSSA)
5. Short Nutrition Assessment Questionnaire (SNAQ)
6. Subjective Global Assessment (SGA)
7. Patient Generated-Subjective Global Assessment (PG-SGA)
8. Prognostic Nutritional Index (PNI)
9. Hospital Prognosis Index (HPI)
10.SNST
TUGAS INDIVIDU
Anak-anak, berikut yang perlu diperhatikan terkait tugas praktikum:

Kita menggunakan 8 form metode skrining gizi sebagai bahan untuk praktikum
Skrining Gizi pada Usia Dewasa.
Setiap mahasiswa mendapatkan 1 form metode skrining gizi (silahkan Pj Matkul
untuk membaginya secara merata).
Tentukan respondennya sebagai sasaran untuk dilakukan skrining gizi.
Lakukan Role Play Bersama sesuai dengan kebutuhan dalam form masing-masing.
Isilah form skrining gizinya dan tentukan skornya.
Tentukan intervensi yang akan diberikan.
Lakukan pengukuran antropometri jika diperlukan.
Dokumentasikan kegiatan Role Play kalian dalam bentuk video.
Lengkapi setiap metode dengan form atau kuesionernya.
Minggu depan akan kita evaluasi hasil praktikumnya dengan metode role play
(bermain peran melalui video).
Tugas dikumpulkan di vilep dan google drive.

Selamat beraktivitas ya... You are the Best... Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai