Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERABAPAKATAN (SP1P)

GANGGUAN ISI PIKIR ; BAPAKAHAM

A. Proses Keperabapakatan
1. Kondisi klien : Klien tampak tenang, sering tertabapaka secara
tiba-tiba dan kadang pula menangis.
2. Diagnosa keperabapakatan : Halusinasi
3. Tujuan khusus : klien mampu mengenal halusinasi dan mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
SP1P
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
2. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
3. Mengidentifikasi bapakaktu halusinasi pasien
4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan  halusinasi pasien
6. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
7. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperabapakatan


1. Fase orientasi
a. Salam terapiutik
“ Assalamualaikum pak, selamat pagi!!”
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bisa kita berbincang-bincang
sebentar pak?”
c. Kontrak
Topik : “ kita akan berbincang-bincang tentang apa yang sedang Bapak
rasakan dan bagaimana mengatasinya.”
BAPAKaktu : “ Berapa lama Bapak mau kita berbincang-bincang?”
Tempat : “Dimana kita mau berbincang-bincang Bapak?”
2. Fase kerja

“Baiklah Bapak, setelah saya mendengar cerita Bapak, bahbapaka


Bapak mendengar suara-suara. Apakah bapak mendengar suara tanpa ada
wujudnya? Saya percaya bapak mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri tidak
mendengar suara itu. Apakah bapak mnedengarnya trus menerus atau sewaktu-waktu?
Kapan yang paling sering bapak mendengar suara itu? Berapa kali dalam sehari bapak
mendengarnya? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada bapakaktu
sendiri? Apa yang bapak rasakan ketika mendengar suara itu?  Bagaimana perasaan
bapak ketika mendengar suara tersebut? Kemudian apa yang bapak lakukan? Apakah
dengan cara tersebut suara-suara itu hilang? Apa yang bapak alami itu namanya
halusinasi. Ada empat cara untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minum
obat, bercakap-cakap, dan melakukan aktifitas.

Bagaimana kalau kita latih cara yang pertama dahulu, yaitu dengan menghardik,
apakah bapak bersedia? Bagaimana kalau kita mulai ya. baiklah saya akan
mempraktekan dahulu baru bapak mempraktekkan kembali apa yang telah saya
lakukan. Begini bapak jika suara itu muncul katakan dengan keras “ pergi...pergi saya
tidak mau dengar. kamu suara palsu” sambil menutup kedua telinga bapak. seperti ini
ya bapak. coba sekarang  bapak ulangi lagi seperti yang saya lakukan atdi. Bagus
sekali bapak, coba sekali lagi bapak. bapakah bagus sekali bapak
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang?”
b. Evaluasi objektif
“Bisa bapak ulangi apa yang kita perbincangkan tadi?”
c. Rencana tindak lanjut
“ Jadi Bapak bisa melakukan kegiatan ini sesuai dengan jadwal yang kita
buat ya bapak.”
d. Kontrak
Topik :”Baiklah bapak, bincang-bincang kita sampai disini saja ya bapak,
besok kita akan lanjutkan lagi bincang-bincangnya tentang bagaimana cara
minum obat yang benar?”
waktu : “Jam berapa kita berbincang-bincang besok Bapak? Bagaimana
kalau kita mulai jam 10.00?”
Tempat : “ Dimana kita bisa berbincang-bincang Bapak? Bagaimana kalau
disini saja.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERABAPAKATAN (SP2P)

GANGGUAN ISI PIKIR ; BAPAKAHAM

A. Proses Keperabapakatan
1. Kondisi klien :
DS : Klien mengatakan sudah dapat memenuhi kebutuhannya
DO : Klien tampak kooperatif pada saat berkomunikasi dengan perabapakat
2. Diagnosa keperabapakatan : Gangguan Isi Pikir; BAPAKaham
3. Tujuan khusus : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang
dimiliki
4. Tindakan keperabapakatan :
SP1P
a. Mengevaluasi jadbapakal kegiatan harian klien
b. Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
c. Melatih kemampuan yang dimiliki
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperabapakatan
1. Fase orientasi
a. Salam terapiutik
“ Assalamualaikum Bapak, selamat pagi!!”
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan Bapak sekarang? Bagaimana dengan kegiatan yang
dibahas kemarin, apakah hari ini bapak sudah lakukan?”
c. Kontrak
Topik : “ Sesuai dengan janji kita kemarin, kita akan berbincang-bincang
tentang kegiatan atau kemampuan yang bisa Bapak lakukan. Apakah
bapak bersedia?”
BAPAKaktu : “ Berapa lama Bapak mau kita berbincang-bincang?”
Tempat : “Dimana kita mau berbincang-bincang Bapak?”
2. Fase kerja
“Baiklah Bapak mari kita mulai bincang-bincangnya, apa hoby Bapak?”
“BAPAKah, ternyata Bapak suka menyanyi. Bisakah saya dengarkan sebait
atau dua bait lagu yang biasa kamu nyanyikan Bapak?”
“Nah, bagaimana kalau sekarang kita masukkkan hoby Bapak dalam kegiatan
sehari-hari Bapak? Apakah Bapak bersedia?”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang?”
b. Evaluasi objektif
“Bisa Bapak ulangi apa yang kita perbincangkan tadi?”
c. Rencana tindak lanjut
“ Jadi Bapak bisa melakukan kegiatan ini sesuai dengan jadbapakal yang
kita buat ya Bapak.”
d. Kontrak
Topik :”Baiklah Bapak, bincang-bincang kita sampai disini saja ya Bapak,
besok kita akan lanjutkan lagi bincang-bincangnya tentang obat-obat yang
Bapak minum. Apakah Bapak berrsedia?”
BAPAKaktu : “Jam berapa kita berbincang-bincang Bapak? Dan berapa
lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau kita mulai jam 10.00?”
Tempat : “ Dimana kita bisa berbincang-bincang Bapak? Bagaimana kalau
disini saja.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERABAPAKATAN (SP3P)

GANGGUAN ISI PIKIR ; BAPAKAHAM

A. Proses Keperabapakatan
1. Kondisi klien :
DS : Klien mengatakan sudah dapat memenuhi kebutuhannya dan juga dapat
melatih kemampuan yang dimilikinya
DO : Klien tampak kooperatif pada saat berkomunikasi dengan perabapakat
2. Diagnosa keperabapakatan : Gangguan Isi Pikir; BAPAKaham
3. Tujuan khusus : Klien paham tentang penggunaan obat
4. Tindakan keperabapakatan :
SP1P
a. Mengevaluasi jadbapakal kegiatan harian klien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
c. Menganjurkan klien meBapakukkan dalam jadbapakal kegiatan harian klien
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperabapakatan
1. Fase orientasi
a. Salam terapiutik
“ Assalamualaikum Bapak, selamat pagi!!”
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan Bapak sekarang? Bagaimana dengan kegiatan yang
dibahas kemarin, apakah hari ini Bapak sudah lakukan?”
c. Kontrak
Topik : “ Sesuai dengan janji kita kemarin, kita akan berbincang-bincang
tentang obat yang Bapak minum. Apakah Bapak bersedia?”
BAPAKaktu : “ Berapa lama Bapak mau kita berbincang-bincang?”
Tempat : “Dimana kita mau berbincang-bincang Bapak?”
2. Fase kerja
“Bapak perlu minum obat agar pikiran jadi tenang dan tidurnya juga tenang.”
“Obatnya ada tiga macam Bapak, yang bapakarna orange namanya CPZ,
yang putih ini namanya THP, dan yang merah jambu HLP. Seemuanya ini
harus Bapak minum 3 kali sehari, setiap jam 6 pagi, 12 siang dan jam 6
malam.”
“Bila nanti setelah minum obat mulut Bapak terasa kering, untuk mengatasinya
Bapak bias mengisap-isap permen .”
“Bila terasa mata berkunang-kunang, Bapak sebaiknya istrahat dan jangan
beraktivitas dulu.”
“Sebelum minum obat ini, Bapak lihat dulu label dikotak obat. Apakah benar
nama Bapak tertulis disana, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa
saja harus diminum dan baca juga apakah nama obatnya sudah benar.”
“Bapak, obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar
Bapak minum dalam bapakaktu yang lama. Sebaiknya Bapak tidak
menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan
dokter.”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang?”
b. Evaluasi objektif
“Bisa Bapak ulangi apa yang kita perbincangkan tadi?”
c. Rencana tindak lanjut
“ Jadi Bapak bisa melakukan kegiatan yang sudah kita latih dan
perbincangkan sesuai dengan jadbapakal yang kita buat ya Bapak.”

Anda mungkin juga menyukai