Anda di halaman 1dari 17

PERSALINAN FISIOLOGIS

Definisi
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran
hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup di
dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau
dengan jalan lain ( Mochtar rustam, 1998).

Jenis-jenis persalinan
Partus biasa (normal) adalah proses lahirnya
bayi cukup bulan dengan letak belakang kepala
dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-
alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang
umumnya berlangsung kurang dari 24 jam melalui
jalan lahir sesuai dengan kurva partograf normal
dan lahir secara spontan
Partus luar biasa (abnormal) adalah
persalian pervaginam dengan bantuan alat-alat
atau melalui dinding perut dengan operasi
Factor-faktor yang mempengaruhi persalinan

•Teori penurunan hormone : 1-2 minggu sebelum partus mulai


terjadi penurunan kadar hormone estrogen dan progesterone.
Progesterone bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan
akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul
his bila kadar progesterone turun
•Teori plasenta menjadi tua : akan menyebabkan turunnya kadar
progesterone dan estrogen yang mneyebabkan kekejangan
pembuluh darah. Hal ini kan menimbulkan kontraksi rahim
•Teori distensi rahim : rahim yang membesar dan meregang
menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu
sirkulasi utero-plasenter.
• teori iritasi–mekanik : dibelakang serviks terdapat ganglion
servikale (fleksus frankenhauser. Bila ganglion ini digeser dan
ditekan , misalnya oleh kepala janin, akan timbul ontraksi uterus.
•induksi partus : Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan :
•Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan dalam
kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus
frankenhauser.
•Amniotomi : pemecahan ketuban
•Oksitosin drip : pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus
Tanda-tanda inpartu
•Rasa sakit oleh adanya his yang
dating lebih kuat, sering dan teratur.
•Keluar lendir bercampur darah
(show) yang lebih banyak karena
robekan-robekan kecil pada serviks.
•Kadang-kadang ketuban pecah
dengan sendirinya
•pada pemeriksaan dalam : serviks
mendatar dan pembukaan telah ada.
Factor- factor yang berperan dalam
persalinan
•Kekuatan mendorong janin keluar
(power) :
•His (kontraksi uterus)
•Kontraksi otot-otot dinding perut
•Kontraksi diafragma
•Dan ligamentous action terutama
ligamentum rotundum
•Factor janin (passenger)
•factor jalan lahir (passase)
•Pada waktu partus akan terjadi perubahan-
perubahan pada uterus, serviks, vagina dan
dasar panggul
Tanda-tanda persalinan
Kala I
Inpartu ditandai dengan keluarnya lender bercampur darah karena
serviks mulai membuka, dilatasi dan mendatar
Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar
kanalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan
membuka.

Kala pembukaan dibagi dalam 2 fase yaitu :

Fase laten
Dimana pembukaan serviks berlangsung lambat sampai
pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7-8 jam
Perubahan fisiologis :
His interval 10-15 menit yang lamanya 20-40 detik
Pembukaan serviks 0-3 cm, PP 8-10 jam, MP 3-5 jam
Perubahan psikologis :
Respon positif karena kehamilan akan berakhir
Adanya perasaan khawatir dan ambivalen
Masih dapat menerima arahan atau bimbingan, merasa nyeri di
pinggang perut bagian bawah tembus ke belakang
Fase aktif
Berlangsung selam 6 jam, dibagi atas 3 sub fase :
Periode akselerasi
Berlangsung 2 jam, pembuikaan menjadi 4 cm.
Perubahan fisiologis :
His interval 35 menit, frekuensi 40-60 detik
Pembukaan serviks 3-4 cm, PP 2 jam, MP ½-1 jam
Perubahan psikologis
Nyeri meningkat, butuh perhatian, mulai tehnik bernapas
dan relaksasi, dukungan moral, cemas meningkat
Periode dilatasi maksimal (steady)
Selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm
Perubahan fisiologi :
His semakin kuat dan teratur, interval maksimal 3 menit
Serviks terbuka 4-9 cm, PP 1-1½ jam, MP ½ - 1 jam
Perubahan psikologis :
Cemas meningkat, gelisah, his kuat, ingin dukungan dan
pengobatan, respon menurun, nyeri meningkat.
•Periode deselerasi
•Berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm
atau lengkap.
•Perubahan fisiologis :
•His semakin kencang, tekanan 50-100 mmHg, lamanya 60-90 detik,
interval 2-3 menit bahkan seakan-akan tidak ada interval
•Pembukaan 9-10 cm, PP 1½ jam, MP 1 jam
•Perubahan psikologi :
•Mudah tersinggung, putus asa, kadang minta pulang, berkeringat,
menggigil, ingin mengedan
•Tanda dan gejala persalinan kala I aktif :
•His sudah adekuat
•Penipisan dan pembukaan serviks sekurang-kurangnya
3 cm.
•Keluar cairan dari vagina dalam bentuk lendir
bercampur darah.
•Sering BAK
•Akhir kala I primigravida keluar darah menetes.
•His dianggap adekuat bila :
•Bersifat teratur minimal 2 kali tiap 10 menit dan berlangsung selam
sedikitnya 40 detik.
•Uterus mengeras waktu kontraksi sehingga tidak didapatkan
cekungan lagi bila dilakukan penekana dengan ujung jari
•Serviks membuka
Kala II
Kala II adalah kala pengeluaran janin yang ditandai dengan
pembukaanserviks secara lengkap (10 cm) hingga lahirnya
janin secara keseluruhan.
Tanda dan gejala :
His lebih kuat dan cepat
Ibu ingin mengedan
Perineum menonjol
Vulva dan anus membuka
Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir
Kepala telah turun di dasar panggul
Fisiologi kala II
Bila kepala janin sampai di dasar panggul, vulva mulai
mebuka, rambut kepala kelihatan. Tiap his kepala lebih
maju, anus terbuka, perineum meregang, penolong harus
menahan perineum dengan tangan kanan beralaskan kain
kasa atau kain duk steril, supaya tidak terjadi robekan.
Kala III
Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi lengkap dan
berakhir dengan lahirnya plasenta dengan lengkap.
Pada orang normal, menurut Galdeyro-Barcla,
plasenta akan lahir spontan dalam 6 menit. Ada juga yang
mengatakan bahwa plasenta akan lahir spontan dalam 10-15
menit. Dapat ditunggu sampai 1 jam. Tetapi bila terjadi
perdarahan maka plasenta harus segera dilahirkan.
Mekanisme pelepasan uri
Kontraksi rahim akan mengurangi area plasenta,
karena rahim bertambah kecil dan dindingnya bertambah
berat beberapa cm. Kontraksi-kontraksi tadi menyebabkan
bagian-bagian yang longgar dan lemah dari uri pada dinding
rahim. Bagian ini akan terlepas, mula-mula sebagian dan
kemudian seluruhnya dan tinggal bebas dalam cavum uteri.
Kadang-kadang ada sebagian kecil uri yang masih melekat
pada dinding rahim.
Proses pelepasan uri ini biasanya setahap demi setahap dan
pengumpulan darah dibelakang uri akan membantu
pelepasan uri ini. Bila pelepasan sudah komplit, maka
kontraksi rahim mendorong uri yang sudah lepas di SBR, lalu
ke vagina dan dilahirkan.
Selaput ketuban pun dikeluarkan, sebagian oleh
kontraksi rahim, sebagian sewaktu keluarnya uri.
Kala III terdiri dari 2 fase yaitu :
Fase pelepasan uri
Cara lepasnya uri ada beberapa macam :
Schultze
Lepasnya seperti kita menutup payung, cara ini yang paling
sering ada sekitar 80% yang lepas duluan adalah bagian
tengah, lalu terjadi retroplasental hematoma yang menolak
uri mula-mula bagian tengah, kemudian seluruhnya. Menurut
cara ini, perdarahan biasanya tidak ada sebelum uri lahir dan
banyak setelah uri lahir.
Duncan
Lepasnya uri mulai dari pinggir (20%). Darah akan mengalir
keluar antara selaput ketuban
Serempak dari tengah dan pinggir plasenta
Fase pengeluaran uri
Uri yang sudah terlepas oleh kontraksi rahim akan didorong ke bawah,
yang oleh rahim sekarang dianggap sebagai benda asing. Hal ini
dibantu pula oleh tekanan abdominal atau mengedan, maka uri akan
dilahirkan, 20% secara spontan dan selebihnya memerlukan
pertolongan.
Tanda dan gejala :
Bentuk uterus dan TFU
Setelah bayi dilahirkan dan sebelum mimetrium menyesuaikan dengan
perubahan ukuran rongga uterus, uterus berada dalam bentuk diskoid
dan TFU berada dibawah umbilikus. Setelah uterus berkontraksi dan
plasenta di dorong kebawah, bentuk uterus menjadi globular dan TFU
menjadi diatas pusat (seringkali mengarah kesisi kanan)
Tali pusat memanjang
Semburan darah yang tiba-tiba yang diikuti dengan memanjangnya tali
pusat keluar vagina menandakan kelepasan plasenta dari dinding
uterus
Semburan darah tiba-tiba
Darah yang terkumpul dibelakang plasenta akan membantu mendorong
plasenta keluar bersama bantuan dari gravitasi. Semburan darah yang
tiba-tiba menandakan bahwa kantung retroplasenta telah robek ketika
plasenta memisah.
Perasat-perasat untuk mengetahui lepasnya uri :
Kustner
Dengan meletakkan tangan disertai tekanan pada, diatas
simpisis, tali pusat ditegangkan, bila tali pusat masuk berarti
belum lepas, bila diam atau maju maka, sudah lepas
Klein
Sewaktu ada his, rahim kita dorong sedikit, bila tali pusat
kembali berarti belum lepas, bila tali pusat diam/turun berarti
sudah lepas
Strassman
Tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus, bila tali pusat
bergetar berarti belum lepas, bila tali pusat tidak bergetar
berarti sudah lepas.
Tanda-tanda lain tali pusat sudah lepas yaitu :
Rahim menonjol diatas simfisis
Tali pusat bertambah panjang
Rahim bundar dank eras
Keluar darah secara tiba-tiba
Kala IV
Kala IV adalah kala pemulihan masa kritis ibu dan anak, bukan hanya
proses secar fisik setelah melahirkan tetapi juga mengawali hubungan
yang baru selama satu sampai dua jam. Pada kala IV ibu masih
membutuhkan pengawasan yang intensive karena perdarahan dapat
terjadi, misalnya karena atonia, uteri, robekan pada serviks dan
perineum. Rata-rata jumlah perdarahan normal 100-300 cc, bila
perdarahan diatas 500 cc maka dianggap patologi. Perlu diingat ibu
tidak boleh ditinggalkan sendiri dan belum boleh dipindahkan ke
kamarnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum meninggalkan ibu yang baru
melahirkan :
Kontraksi rahim : baik atau tidak dapat diketahui dengan
palpasi. Bila perlu lakukanlah massage dan barikan uterus
tonika : methergin, ermetrin dan pitocin
Perdarahan : ada atau tidak, banyak atau biasa
Kandung kemih : harus kosong ,kalau ibu disuruh kencing
dan kalau tidak bisa lakukan kateter.
Luka-luka : jahitannya baik atau tidak,ada perubahan atau
tidak
Uri dan selaput ketuban harus lengkap
KU ibu : TD, nadi, pernapasan, rasa sakit
Bayi dalam keadaan baik
Konsep dasar keperawatan
Kala I : fase laten

Pengkajian
Integritas ego : dapat senang atau cemas
Nyeri/ketidaknyamanan : kontraksi
reguler,peningkatan frekuensi, durasi dan keparahan;
kontraksi ringan, masing-masing 5-30 menit, berakhir
10-30 detik
Keamanan : irama jantung janin paling baik terdengar
pada umbilikus (tergantung pada posisi janin)
Seksualitas : membran mungkin/tidak pecah; serviks
dilatasi dari 0-4 cm, rabas vagina sedikit, mungkin
lender merah muda (show), kecoklatan atau terdiri
plak lendir.
Kala I : fase aktif

Pengkajian
Aktivitas/istirahat : dapat menunjukkan bukti kelelahan
Integritas ego : dapat tampak lebih serius dan terhanyut pada
proses persalinan; ketakutan tentang kemampuan
mengendalikan pernapasan dan/atau melakukan teknik
relaksasi
Nyeri /ketidaknyamanan : kontraksi sedang, terjadi setiap 2,5-5
menit dan berakhir 30-45 detik.
Keamanan : irama jantung janin terdeteksi agak dibawah pusat
pada posisi vertex; djj bervariasi dan perubahan periodik
umumnya teramati pada respons terhadap kontraksi, palpasi
abdominal dan gerakan janin
Seksualitas : dilatasi serviks dari kira-kira 4 sampai 8 cm (1,5
cm/jam multipara, 1,2 cm/jam nulipara; perdarahan dalam
jumlah sedang; janin turun +1-+2 cm dibawah tulang iskial
•Kala I : fase transisi/deselerasi
•Pengkajian
•Sirkulasi : TD meningkat 5-10 mmHg diatas normal klien
•Integritas ego : perilaku peka; dapat mengalami kesulitan
mempertahankan kontrol, memerlukan pengingat tentang
pernapasan; mungkin amnesik; dapat menyatakan “ saya tidak
tahan lagi“ atau dapat menginginkan pulang dulu dan nanti
kembali lagi.
•Eliminasi : dorongan unuk menghindari atau defekasi melalui
fase (janin pada posisi posterior)
•Makan/cairan : mual muntah dapat terjadi
•Nyeri/ketidaknyamanan : kontraksi uterus kuat terjadi setiap 2-
3 menit dan berakhir 45-60 detik; ketidaknyamanan tingkat
hebat pada area abdominal/ sakral; dapat menjadi sangat
gelisah, menggeliat-geliat karena nyeri, atau ketakutan; dapat
melaporkan menjadi “terlalu panas”, sensasi kesmutan pada
ujung jari, ibu jari dan wajah; tremor kaki dapat terjadi.
•Keamanan : diaforetik; irama jantung janin terdengar tepat di
atas simfisis; djj dapat menunjukkan deselerasi lambat (sirkulasi
uterus terganggu) atau deselerasi awal (kompresi kepala)
•Seksualitas : dilatasi serviksdari 8-10 cm; penurunan janin dari
+2-+4 cm; tampilan darah dalam jumlah berlebihan

Anda mungkin juga menyukai