Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN JIWA

“ PERILAKU KEKERASAN”

Disusun oleh :

MONIKA MURTININGSIH

201902029

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA

MADIUN

2020
I. KASUS (MASALAH UTAMA)
Perilaku kekerasan

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Definisi
Adalah suatu suatu perilaku maladaptive dalam memanifestasikanperasaan
marah yang dialami oleh sesorang. Perilaku tersebut dapat berupa menciderai diri
sendiri, melalukan penganiayaan terhadap orang lain dan merusak lingkungan.

Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk


melukaiatau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah
lakutersebut (Jenny, Purba, Mahnum, & Daulay, 2018).
Marah sendiri merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon
terhadap kecemasan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai
suatu ancaman ( stuart dan Sundeen,2015). Perasaan marah sendiri merupakan suatu
hal yang wajar sepanjang perilaku yang dimanifestasikan berada pada rentang
adaptif.

2. Rentang respon

3. Penyebab
Faktor pencetus terjadinya perilaku kekerasan dapat bersumber dari klien
lingkungan dan orang lain. Lingkungan yang rebut, padat dan sering menerima
kritikan yang mengarah pada penghinaan kehilangan orang yang dicintai, kehilangan
pekerjaan.
Kondisi harga diri klien yang rendah diakibatkan karena persepsi yang keliru
terhadap penyakit fisik yang diderita, keputusasaan, ketidakberdayaan dan percaya
diri yang kurang merupakan hal-hal yang dapat menimbulkan perilaku kekerasan.
Harga diri rendah adalah suatu perasaan yang negative terhadap diri sendiri,
termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan
(Budi Ana Keliat, 2012)

4. Tanda dan gejala


a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat sendiri, merasa tidak mampu
d. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Mencederai diri

5. Akibat
Akibat dari perilaku kekerasan adalah keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik kepada diri sendiri, orang lain
dan lingkungan

III. a. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri sendiri,


orang lain dan lingkungan

Perilaku kekerasan/ amuk Core problem

Harga diri rendah


b. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
1. Masalah keperawatan
a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b. Perilaku kekerasab/ amuk
c. Harga diri rendah
2. Data yang perlu dikaji pada masalah keperawatan perilaku kekerasan
a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
DS :
1) Klien suka membentuk dan menyerang orang yang mengusik jika sedang kesal
atau marah
2) Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya
DO :
1) Mata merah, wajah agak merah
2) Nada suara tinggi dank eras, bicara menguasai : berteriak, menjerit, memukul
diri sendiri/ orang lain
3) Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam
4) Merusak dan melempar barang-barang
b. Perilaku kekerasan amuk
DS :
1) Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang
2) Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang
kesal atau marah
DO :
1) Mata merah, wajah agak merah
2) Nada suara tinggi dank eras, bicara menguasai : berteriak, menjerit, memukul
diri sendiri/ orang lain
3) Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam
4) Merusak dan melempar barang-barang
c. Harga diri rendah
DS :
Klien mengatakan : saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
DO :
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternative
tindakan, ingin mencederai/ ingin mengakhiri hidup
a. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perilaku kekerasan
2. Harga diri rendah
b. RENCANA KEPERAWATAN
1. Perilaku kekerasan
Tujuan umum : Klien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Tujuaan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1) Bina hubungan saling percaya : Salam terapeutik, empati, sebut nama perawat
dan jelaskan tujuan interaksi
2) Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai
3) Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
Tindakan :
1) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2) Bantu klien mengungkapkan perasaan jengkel atau kesal
3) Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien dengan sikap
tenang
c. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
Tindakan :
1) Anjurkan klien mengungkapkan yang dialaminya dan dirasakan saat jengkel/
kesal
2) Observasi tanda perilaku kekerasan
3) Simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel/ kesal yang dialami klien
d. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
Tindakan :
1) Anjurkan klien mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
2) Bantu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
3) Tanyakan “apakah dengan cara yang dilakukan masalahnya selesai ?”
e. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
Tindakan :
1) Bicarakan akibat/ kerugian dari cara yang dilakukan
2) Bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan
3) Tanyakan apakah ingin mempelajari cara baru yang sehat

f. Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kekerasan


Tindakan :
1) Bantu memilih cara yang paling tepat
2) Bantu mengidentifikasi manfaat cara yang telah terpilih
3) Bantu mensimulasikan cara yang telah terpilih
4) Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang dicapai dalam simulasi
5) Anjurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat jengkel/ kesal/ marah
g. Klien mendapatkan dukungan keluarga
Tindakan :
1) Beri pendidikan kesehatan cara merawat klien melalui pertemuan keluarga
2) Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang dicapai dalam simulasi
2. Harga diri rendah
Tujuan umum : klien tidak melakukan kekerasaan
Tujuaan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1) Bina hubungan saling percaya : Salam terapeutik, empati, sebut nama perawat
dan jelaskan tujuan interaksi
2) Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai
3) Bicara dengan tenang, rileks dan tidak menantang
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan :
1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2) Hindari penilaian negative setiap pertemuan klien
3) Utamakan pemberian pujian yang realitas
c. Klien mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan untuk diri sendiri dan
keluarga
Tindakan :
1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang kerumah

d. Klien dapat merencanakan kegiatan yang bermanfaat sesuai kemampuan yang


dimiliki
Tindakan :
1) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan
2) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang klien lakukan
3) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
1) Beri klien kesempatan mencoba kegiatan yang klien lakukan
2) Beri pujian atas keberhasilan klien
3) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
f. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan :
1) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
2) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
3) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
4) Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan (Pasien)

SP 1

a) Identifikasi penyebab, tanda & gejala, perilaku kekerasan yang dilakukan,


akibat perilaku kekerasan.
b) Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan : fisik, obat, verbal, spiritual.
c) Latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik: Tarik nafas dalam
dan pukul Kasur dan bantal.
d) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk Latihan fisik.

SP 2
a) Evaluasi kegiatan Latihan fisik, Beri pujian.
b) Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan obat (jelaskan 6 benar:
jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
c) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk Latihan fisik dan minum obat

SP 3

a) Evaluasi kegiatan Latihan fisik & obat. Beri pujian


b) Latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal ( 3 cara, yaitu:
mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar)
c) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk Latihan fisik, minum obat dan verbal
SP 4
a) Evaluasi kegiatan latihan fisik & obat. Beri pujian
b) Latih cara mengontrol spiritual (2 kegiatan)
c) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk Latihan fisik, minum obat, verbal dan
spiritual
DAFTAR PUSTAKA

Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2018
Carpenito, L.J. 2019. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC
Jenny, M., Purba,.S.E, Mahnum,. & Daulany. 2018. Asuhan Keperawatan Kepada Klien
Dengan Psikososial dan Gangguan Jiwa. Medan : USU PRESS
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 2017
Keliat Budi Ana, Gangguan Konsep Diri, Edisi I, Jakarta : EGC, 2017
Stuart GW, Sundeen. 2015.Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed.).
St.Louis Mosby Year Book
Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP
Bandung, 2016
Townsend, M.C. 2015. Buku saku Diagnosa Keperawatan pada Keoerawatan Psikiatri,
edisi 3. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai