Anda di halaman 1dari 11

KEJANG DEMAM PADA

ANAK
LATAR BELAKANG

Kejang demam merupakan kejang yang terjadi pada saat seorang bayi
atau anak mengalami demam tanpa infeksi sistem saraf pusat.
. Kejang demam biasanya terjadi pada awal demam. Anak akan terlihat
aneh untuk beberapa saat, kemudian kaku, kelojotan dan memutar
matanya. Anak tidak responsif untuk beberapa waktu, napas akan
terganggu, dan kulit akan tampak lebih gelap dari biasanya. Setelah
kejang, anak akan segera normal kembali. Kejang biasanya berakhir
kurang dari 1 menit, tetapi walaupun jarang dapat terjadi selama lebih
dari 15 menit.
Kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan
pertolongan segera untuk mengurangi resiko setelah kejang.
A. Pengertian
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
(suhu rektal lebih dari 380 C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.
(Arif Mansjoer. 2000)
Kejang demam adalah serangan pada anak yang terjadi dari kumpulan gejala
dengan demam (Walley and Wong’s edisi III,1996).
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada saat seorang bayi atau anak
mengalami demam tanpa infeksi sistem saraf pusat (1,2). Hal ini dapat terjadi pada
2-5 % populasi anak. Umumnya kejang demam ini terjadi pada usia 6 bulan – 5
tahun dan jarang sekali terjadi untuk pertama kalinya pada usia <> 3 tahun. (Nurul
Itqiyah, 2008)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan kejang demam adalah bangkitan kejang
yang terjadi karena peningkatan suhu tubuh yang sering di jumpai pada usia anak
dibawah lima tahun
B. Etiologi Kejang Demam

• Penyebab kejang demam menurut Buku Kapita Selekta Kedokteran


belum diketahui dengan pasti, namun disebutkan penyebab utama
kejang demam ialah demam yag tinggi. Demam yang terjadi sering
disebabkan oleh :
• 1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
• 2. Gangguan metabolik
• 3. Penyakit infeksi diluar susunan saraf misalnya tonsilitis, otitis
media, bronchitis.
• 4. Keracunan obat
• 5. Faktor herediter
• 6. Idiopatik.
• (Arif Mansjoer. 2000)
Patofisiologis Kejang Demam

PENINGKATAN SUHU TUBUH

METABOLISME MENINGKAT

O2 KE OTAK MENURUN

KEJANG DEMAM

KEJANG DEMAM SEDERHANA KEJANG DEMAM KOMPLEK

RESIKO INJURI
RESIKO TINGGI BERULANG
Kejang demam sederhana : Kejang demam yang berlangsung singkat. Yang digolongkan kejang demma
sederhana adalah
• a. kejang umum
• b. waktunya singkat
• c. umur serangan kurang dari 6 tahun
• d. frekuensi serangan 1-4 kali per tahun
• e. EEG normal
• Sedangkan menurut subbagian saraf anak FKUI, memodifikasi criteria livingston untuk membuat diagnosis
kejang demam sederhana yaitu :
• a. Umur anak ketika kejang antara 6 bulan sampai 4 tahun
• b. Kejang berlangsung sebentar, tidak melebihi 15 menit.
• c. Kejang bersifat umum.
• d. Kejang timbul dalam 16 jam pertama
• e. Pemeriksaan neurologist sebelum dan sesudah kejang normal
• f. Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya 1 minggu setelah suhu normal tidak menunjukkan kelainan.
• g. Frekuensi bangkitan kejang dalam 1 tahun tidak melebihi 4 kali.
• (Taslim. 1989)
E. Manifestasi klinis

• Gejala berupa
• 1. Suhu anak tinggi.
• 2. Anak pucat / diam saja
• 3. Mata terbelalak ke atas disertai kekakuan dan kelemahan.
• 4. Umumnya kejang demam berlangsung singkat
• 5. Gerakan sentakan berulang tanpa didahului kekauan atau hanya sentakan atau
kekakuan fokal.
• 6. Serangan tonik klonik ( dapat berhenti sendiri )
• 7. Kejang dapat diikuti sementara berlangsung beberapa menit
• 8. Seringkali kejang berhenti sendiri.
• (Arif Mansjoer. 2000)
F. Komplikasi

• Menurut Taslim S. Soetomenggolo dapat mengakibatkan :


• 1. Kerusakan sel otak
• 2. Penurunan IQ pada kejang demam yang berlangsung lama lebih
dari 15 menit dan bersifat unilateral
• 3. Kelumpuhan (Lumbatobing,1989)
G. Pemeriksaan laboratorium

1. EEG
Untuk membuktikan jenis kejang fokal / gangguan difusi otak akibat lesi organik, melalui pengukuran
EEG ini dilakukan 1 minggu atau kurang setelah kejang.
2. CT SCAN
Untuk mengidentifikasi lesi serebral, mis: infark, hematoma, edema serebral, dan Abses.
3. Pungsi Lumbal
Pungsi lumbal adalah pemeriksaan cairan serebrospinal (cairan yang ada di otak dan kanal tulang
belakang) untuk meneliti kecurigaan meningitis
4. Laboratorium
Darah tepi, lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, Trombosit ) mengetahui sejak dini apabila ada komplikasi dan
penyakit kejang demam.
(Suryati, 2008), ( Arif Mansyoer,2000), (Lumbatobing,1989)
H. Penatalaksanaan Medis

1. Pengobatan Fase Akut
Obat yang paling cepat menghentikan kejangadalah diazepam yang
diberikan intravena atau intrarektal. Dosis diazepam intravena 0,3-0,5
mg/kgBB/kali dengan kecepatan 1-2 mg/menit dengan dosis maksimal
20 mg.
Atau per rektal.
2. Mencari dan mengobati penyebab
Pemeriksaan cairan serebrospinalis dilakukan untuk menyingkirkan
kemungkinan meningitis, terutama pada pasien kejang demam yang
pertama.
3. Pengobatan profilaksis
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. M
DENGAN KEJANG DEMAM

Anda mungkin juga menyukai