Anda di halaman 1dari 7

Standar operasional

prosedur ( sop )

Pemasangan infus
Oleh :m.ikbal akbar
pendahuluan

Pemasangan Infus adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh melalui

sebuah jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan

cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.

Sebagai seorang perawat tidak hanya harus pandai memasang infus tetapi juga
harus bisa merawat infus selama selang itu masih digunakan oleh pasien.
Perawatan infus ini bertujuan agar tidak terjadi infeksi akibat punusukan saat
memasukan selang infus ke dalam pembuluh darah
Lokasi pemasangan infus

1. Vena basilica
2. Vena metacarpal
3. Vena cepalika
4. Vena dorsal venous
arch
5. Vena basilica
6. Vena median
antebrahial
Pengertian pasang infus (sesuai spo rs pertamedika )
 Melakukan pemasangan kateter intra vena untuk pemberian cairan atau obat-
obatan.

Tujuan pasang infus


 Mempertahankan atau menganti cairan tubuh yang hilang
 Memperbaiki keseimbangan asam basa
 Memperbaiki komponen darah
 Tempat memasukkan obat atau terapi intra vena
 Rehidrasi cairan pada pasien shock

Tujuan adanya SPO pemasangan infus


 Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pasang infus
Prosedur pemasangan infus
 Perawat/bidan mengucapkan salam dan melakukan identifikasi pasien
 Perawat/bidan melakukan kebersihan tangan.
 Perawat/bidan menjaga privasi pasien.
 Perawat/bidan menjelaskan prosedur pemasangan infus.
 Perawat/bidan mempersiapkan dan mendekatkan peralatan yang terdiri dari:
1. Standar infus
2. Cairan infus sesuai kebutuhan
3. Infus set
4. Kateter intra vena
5. Antiseptik/ Kapas alkohol 70%
6. Plester, transparant /kassa dressing.
7. Gunting
8. Torniquet / pembendung vena.
9. Pengalas
10. Sarung tangan
11. Bengkok
 Perawat/bidan memeriksa cairan yang akan diberikan dari kebocoran, perubahan warna
atau kadaluarsa.
 Perawat/bidan menghubungkan cairan infus dengan infus set, mengeluarkan udara dari set
infus dan menggantungkannya di standar infus.
 Perawat/bidan memakai sarung tangan bersih.
 Perawat/bidan memilih vena yang akan dilakukan pemasangan.
 Perawat/bidan memasang pengalas di bawah daerah penususkan.
 Perawat/bidan memasang torniquet 5-10 cm diatas daerah penusukan.
 Perawat/bidan melakukan desinfeksi daerah yang akan ditusuk seluas 2-3 inch dengan
gerakan memutar dari dalam keluar dengan antisepti/alcohol 70%.
 Perawat/bidan melakukan penusukan pada vena yang dipilih dengan sudut 5-15o.
 Perawat/bidan memastikan kateter vena masuk kedalam vena dengan ditandai darah keluar
melalui jarum.
 Perawat/bidan melepaskan torniquet atau pembendung dan mengeluarkan jarum dari
kateter vena, kateter dimasukkan kedalam pembuluh vena dengan cara didorong perlahan-
lahan.
 Perawat/bidan menghubungkan ujung infus set dengan pangkal kateter vena
 Perawat/bidan mengatur tetesan infus sesuai program sambil memperhatikan respon pasien.
 Perawat/bidan melakukan fiksasi pada kateter intra vena tanpa menutup daerah
penusukan.
 Perawat menutup daerah penusukan menggunakan transparant dressing.
 Perawat/bidan mencantumkan tanggal, jam, pada penutup luka insersi.
 Perawat/bidan mengucapkan salam dan merapikan posisi pasien.
 Perawat/bidan membereskan peralatan dan mengembalikan pada tempat
semula.
 Perawat/bidan mendokumentasikan tindakan di formulir catatan keperawatan
 Perawat/bidan melakukan kebersihan tangan

Unit terkait :
 Unit Rawat Inap
 Unit Perawatan Intensif
 IGD
 Instalasi Kamar Bedah
 Instalasi Anastesi/Recovery Room.

Anda mungkin juga menyukai