Anda di halaman 1dari 15

NURSING CARE PLAN

DAN STRATEGI PELAKSANAAN

KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

DISUSUN OLEH :

ROMENSON WOLLA 1904084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

2020
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KLIEN PERILAKU KEKERASAN

Nama Klien :…………… Ruangan :…………….

No. CM :…………… Dx. Medis :…………….

Perencanaan
Diagnosa
Tujuan Kriteria Tindakan Rasional
Perilaku SP 1 Klien 1. Klien dapat 1. Bina hubungan saling percaya 1. Kepercayaan diri klien
kekerasan Setelah 1 kali mengungkapkan - Sapa klien dengan ramah merupakan hal yang
pertemuan klien mampu perasaan saat ini secara baik verbal maupun non mutlak serta akan
: verbal verbal memudahkan dalam
1. Mengidentifikasi - Berjabat tangan - Perkenalkan nama lengkap, melakukan pendekatan
penyebab PK dengan perawat nama panggilan, tujuan dan tindakan keperawatan
2. Mengidentifikasi - Mau menyebut nama perawat berkenalan kepada klien
tanda dan gejala PK - Memanggil nama - Tanyakan nama lengkap dan
3. Mengidentifikasi PK perawat nama panggilan yang disukai
yang dilakukan klien
4. Mengidentifikasi - Buat kontrak yang jelas
akibat PK tentang topik, waktu dan
5. Menyebutkan cara tempat setiap kali bertemu
mengontrol PK klien
6. Mempraktekkan
latihan cara 2. Klien dapat 2. Diskusikan bersama klien 2. Menentukan mekanisme
mengontrol fisik I menyebutkan penyebab penyebab PK saat ini dan yang koping yang dimiliki klien
(napas dalam) dan tanda gejala PK lalu dalam menghadapi
7. Memasukkan latihan - Motivasi klien untuk masalah serta sebagai
ke dalam kegiatan menceritakan penyebab rasa langkah awal dalam
harian kesal atau jengkelnya menyusun strategi
- Dengarkan tanpa menyela berikutnya
atau memberi penilaian
setiap ungkapan perasaan
klien
3. Klien dapat 3. Diskusikan perasaan klien jika 3. Deteksi dini dapat
menyebutkan PK yang terjadi penyebab PK mencegah tindakan yang
dilakukan, akibat PK - Diskusikan tanda dan gejala dapat membahayakan
dan cara mengontrol PK PK secara fisik, psikologis, klien dan lingkungan
sosial, spiritual dan sekitar
intelektual

4. Klien dapat 4. Diskusikan bersama klien PK 4. Melihat mekanisme


mempraktekkan cara yang biasa dilakukan pada saat koping klien dalam
napas dalam marah, yaitu secara verbal menyelesaikan masalah
terhadap orang lain, diri sendiri yang dihadapi
dan lingkungan

5. Terdapat latihan napas


5. Diskusikan bersama klien akibat 5. Membantu klien melihat
dalam dalam jadwal
PK dampak yang ditimbulkan
kegiatan harian klien
akibat PK yang dilakukan
klien.

6. Diskusikan bersama klien cara 6. Menurunkan perilaku


mengontrol PK secara : destruktif yang akan
- Fisik : napas dalam, pukul mencederai klien dan
kasur dan bantal lingkungan sekitar
- Verbal : menyatakan secara
asertif rasa marahnya
- Spiritual : kegiatan ibadah
sesuai keyakinannya
- Obat

7. Meningkatkan
7. Latih klien mengontrol PK kepercayaan diri klien
secara fisik (napas dalam) serta asertifitas klien saat
- Jelaskan tujuan napas dalam marah / jengkel
- Jelaskan cara napas dalam
- Demonstrasikan napas
dalam
- Minta klien menirukan
peragaan yang sudah
dilakukan
- Beri pujian pada klien bila
melakukan dengan benar 8. Latihan teratur
8. Susun jadwal latihan napas mengefektifkan
dalam pengobatan
SP 2 Klien 1. Klien dapat 1. Evaluasi pengetahuan klien 1. Menilai pengetahuan klien
Setelah 1 kali menyebutkan penyebab, tentang penyebab, tanda gejala,
pertemuan klien mampu tanda gejala, PK yang PK yang dilakukan dan akibat
: dilakukan, akibat PK dan PK
1. Validasi masalah cara mengontrol PK
dan latihan 2. Evaluasi pengetahuan klien 2. Menilai pengetahuan klien
sebelumnya tentang cara mengontrol PK
2. Mempraktekkan 2. Klien dapat secara fisik, verbal, spiritual dan
cara mengontrol PK memperagakan cara obat
secara fisik II memukul bantal / kasur 3. Evaluasi latihan napas dalam 3. Menilai pengetahuan dan
(memukul bantal / yang benar untuk yang sudah dilakukan klien ketrampilan klien
kasur / konversi mengontrol PK - Anjurkan klien menjelaskan
energi) manfaatnya
3. Memasukkan dalam 3. Terdapat latihan pukul - Anjurkan klien untuk
jadwal kegiatan bantal / kasur dalam memperagakan
harian jadwal kegiatan harian
klien 4. Latih klien mengontrol PK 4. Meningkatkan
secara fisik II ( pukul bantal / kepercayaan klien serta
kasur / konversi energi) asertifitas klien saat marah
- Jelaskan manfaat pukul / jengkel
bantal / kasur
- Jelaskan cara pukul bantal /
kasur
- Peragakan cara pukul bantal
/ kasur
- Anjurkan klien menirukan
peragaan yang sudah
dilakukan
- Beri penguatan kepada
klien, perbaiki cara yang
masih belum sempurna

5. Susun jadwal latihan pukul 5. Latihan yang teratur


bantal / kasur mengefektifkan
pengobatan
SP 3 Klien 1. Klien dapat 1. Evaluasi latihan pukul bantal / 1. Menilai keberhasilan
Setelah 1 kali memperagakan ulang kasur / konversi energi yang latihan sebelumnya
pertemuan klien mampu cara memukul bantal / sudah dilakukan klien
: kasur yang benar untuk - Anjurkan klien menjelaskan
1. Validasi masalah mengontrol PK manfaatnya
dan latihan - Anjurkan klien untuk
sebelumnya 2. Klien dapat memperagakan
2. Mempraktekkan memperagakan cara
cara mengontrol PK meminta, menolak dan 2. Latih klien mengontrol pK 2. Meningkatkan
secara verbal menggunakan marah secara verbal kepercayaan diri klien
(meminta, menolak dengan baik - Jelaskan manfaat menolak serta asertifitas klien saat
dan menggunakan dengan baik, meminta marah / jengkel
marah dengan baik) 3. Terdapat latihan verbal dengan baik,
3. Memasukkan dalam dalam kegiatan harian mengungkapkan perasaan 3. Latihan teratur
jadwal kegiatan klien dengan baik mengefektifkan
harian - Jelaskan cara menolak pengobatan
dengan baik, meminta
dengan baik,
mengungkapkan perasaan
dengan baik
- Peragakan cara menolak
dengan baik, meminta
dengan baik,
mengungkapkan perasaan
dengan baik
- Anjurkan klien menirukan
peragaan yang sudah
dilakukan
- Beri penguatan kepada
klien

3. Susun jadwal latihan


mengontrol PK secara verbal

SP 4 Klien 1. Klien dapat 1. Evaluasi latihan mengontrol PK 1. Menilai keberhasilan


Setelah 1 kali memperagakan ulang secara verbal latihan sebelumnya
pertemuan klien mampu cara meminta, menolak - Tanyakan manfaatnya
: dan menggunakan marah - Anjurkan klien untuk
1. Validasi masalah dengan baik memperagakan
dan latihan
sebelumnya 2. Klien dapat 2. Latih klien mengontrol PK 2. Menurunkan perilaku
2. Mempraktekkan memperagakan cara dengan cara spiritual destruktif yang
cara mengontrol PK berwudlu, sholat - Jelaskan manfaat berdoa mencederai klien dan
secara spiritual - Jelaskan cara berdoa lingkungan sekitar
3. Memasukkan dalam 3. Terdapat latihan - Peragakan cara berdoa
jadwal kegiatan berwudlu, sholat dalam menurut keyakinan klien
harian jadwal kegiatan harian - Anjurkan klien
klien memperagakan cara berdoa
- Beri penguatan pada klien

3. Susun jadwal latihan


mengontrol PK dengan cara 3. Latihan teratur
spiritual mengefektifkan
pengobatan
SP 5 Klien 1. Klien dapat 1. Evaluasi latihan mengontrol PK 1. Menilai keberhasilan
Setelah 1 kali mempraktekkan secara spiritual latihan sebelumnya
pertemuan klien mampu berwudlu dan sholat - Tanyakan manfaatnya
: dengan benar - Anjurkan pasien untuk
1. Validasi masalah memperagakan
dan latihan 2. Klien dapat menjelaskan
sebelumnya manfaat minum obat, 2. Latih klien mengontrol PK 2. Mensukseskan program
2. Mempraktekkan nama obat, dosis obat, dengan patuh minum obat pengobatan klien
cara mengontrol PK cara minum obat dan - Jelaskan kegunaan obat
dengan minum obat jadwal minum obat serta - Jelaskan cara minum obat
(prinsip 5 benar akibat bila berhenti - Latih klien minum obat
minum obat) minum obat secara teratur dengan prinsip
3. Memasukkan dalam 5 benar (benar nama pasien,
3. Terdapat jadwal minum
jadwal kegiatan obat, dosis, cara, waktu)
obat dalam jadwal
harian - Jelaskan akibat berhenti
kegiatan harian klien
minum obat

3. Susun jadwal minum obat 3. Mensukseskan program


secara teratur pengobatan klien
SP 1 Keluarga 1. Keluarga mampu 1. Diskusikan masalah yang 1. Keluarga merupakan
Setelah 1 kali mengutarakan masalah dihadapi keluarga dalam sistem pendukung utama
pertemuan keluarga yang dihadapi saat merawat klien bagi klien
mampu : merawat klien
1. Mendiskusikan 2. Diskusikan bersama keluarga 2. Menggali sejauh mana
masalah yang 2. Menyebutkan pengertian tentang perilaku kekerasan pengetahuan keluarga
dirasakan keluarga PK, tanda dan gejala PK (penyebab, tanda gejala, tentang masalah yang
dalam merawat serta proses terjadinya perilaku yang muncul dan akibat dihadapi klien
klien PK dari perilaku tersebut)
2. Menjelaskan
pengertian PK, 3. Keluarga menjelaskan 3. Diskusikan bersama keluarga 3. Penanganan yang cepat
tanda dan gejala cara merawat klien kondisi – kondisi pasien yang dapat membantu proses
serta proses dengan PK perlu segera dilaporkan kepada penyembuhan
terjadinya PK perawat, seperti melempar,
3. Menjelaskan cara memukul benda / orang lain
merawat pasien
dengan PK 4. Jelaskan cara merawat klien 4. Menggali ketrampilan
dengan PK keluarga dalam merawat
- Tetap tenang jika PK klien
muncul
- Jaga jarak
- Jauhkan benda – benda
tajam
- Ingatkan pasien jadwal
latihan cara mengontrol
marah secara fisik, verbal,
spiritual dan obat
- Beri pujian jika klien dapat
melakukan latihan dengan
baik
SP 2 Keluarga Keluarga mengungkapkan 1. Latih keluarga cara merawat 1. Memberikan pengetahuan
Setelah 1 kali rasa puas dalam merawat klien dengan PK kepada keluarga
pertemuan keluarga klien - Anjurkan keluarga untuk
mampu : memotivasi klien
1. Mempraktekkan melakukan tindakan yang
cara merawat klien telah diajarkan perawat
dengan PK - Ajurkan keluarga untuk
2. Melakukan cara memberi pujian pada klien
merawat langsung bila klien dapat melakukan
pasien PK kegiatan secara tepat

2. Beri kesempatan pada keluarga 2. Mengevaluasi ketrampilan


untuk memperagakan cara keluarga
merawat klien PK langsung di
hadapan klien
SP 3 Keluarga Tersusun jadwal kegiatan 1. Bantu keluarga membuat jadwal 1. Jadwal yang teratur
Setelah 1 kali harien klien meliputi : aktivitas termasuk minum obat membantu proses
pertemuan keluarga - Latihan mengontrol PK penyembuhan
mampu : - Waktu minum obat 2. Jelaskan hal – hal yang perlu 2. Menentukan tindakan
1. Membuat jadwal diperhatikan saat merawat klien selanjutnya
aktivitas di rumah - Klien menolak minum obat
termasuk minum - Klien memperlihatkan
obat (discharge perilaku yang
planning) membahayakan orang lain
2. Menjelaskan follow
up pasien setelah 3. Segera hubungi perawat bila ada 3. Memperoleh penanganan
pulang gejala – gejala di atas lebih lanjut
SP 4 : Keluarga 1. Setelah 1x intervensi 1. Kaji kemampuan keluarga 1. Mengetahui
1. Evaluasi kegiatan keluarga mampu merawat / melatih kegiatan fisik perkembangan dan
keluarga dalam merawat / melatih dan memberikan obat dan keberhasilan dari
merawat / melatih latihan fisik, latihan bicara yang baik. Beri intervensi sebelumnya.
latihan fisik, memberikan obat dan pujian saat keluarga dapat Pujian akan menambah
memberikan obat, melatih cara bicara yang melakukan dengan baik. semangat keluarga dalam
latihan bicara yang baik membimbing dan
baik. Beri pujian mendampingi klien
2. Jelaskan follow up 2. Setelah 1x intervensi 2. Diskusikan berasama keluarga 2. Memberikan pengetahuan
KRSJ / PKM, tanda keluarga dapat mengenai follow up KRSJ / dan membantu keluarga
kambuh, rujukan menjelaskan follow up PKM, tanda kambuh, rujukan jika ingin mengunjungi
KRSJ / PKM, tanda klien
kambuh, dan rujukan
3. Anjurkan membantu 3. Setelah 1x interaksi 3. Motivasi keluarga untuk 3. Untuk membantu dan
pasien sesuai jadwal keluarga mampu membantu pasien sesuai jadwal mengingatkan klien
dan memberikan membantu pasien sesuai dan berikan pujian jika keluarga dengan jadwal yang
pujian jadwal dan memberi dapat melakukan dengan baik dimiliki
pujian pada klien
SP 5 : Keluarga 1. Setelah 1x interaksi 1. Kaji kemampuan keluarga 1. Mengetahui
1. Evaluasi kegiatan keluarga mampu merawat / melatih pasien fisik, keberhasilan dari
keluarga dalam merawat / melatih pasien memberikan obat, cara bicara intervensi yang sudah
merawat / melatih fisik, memberikan obat, yang baik, kegiatan spiritual, diberikan
pasien fisik, cara bicara yang baik, dan follow up.
memberikan obat, kegiatan spiritual, dan
cara bicara yang baik, follow up.
kegiatan spiritual, dan 2. Setelah 1x interaksi 2. Tanyakan kepada keluarga 2. Mengetahui keberhasilan
follow up. Beri keluarga mampu kemampuan merawat klien program merawat pasien
pujian. merawat klien
2. Nilai kemampuan 3. Setelah 1x interaksi 3. Observasi adanya kontrol 3. Mengetahui kemampuan
keluarga merawat keluarga mampu keluarga ke RSJ / PKM keluarga dalam
pasien melakukan kontrol ke mengontrol klien ke
3. Nilai kemampuan RSJ / PKM RSJ / PKM
keluarga melakukan
kontrol ke RSJ / PKM

Anda mungkin juga menyukai