Blok Urogenitalia
LAPORAN TUTORIAL
MODUL “SAKIT PERUT MENDADAK”
KELOMPOK 12
DOSEN PEMBIMBING :
dr. Andi St. Fahirah Arsal, M. Kes
Anggota Kelompok:
Mar’atun Sholehah : 110 2016 0178
Fitri Alfiah Zahrah : 110 2017 0017
Utari Zainal Abidin : 110 2017 0038
Rizki Handayani : 110 2017 0061
Miftahul Jannah : 110 2017 0071
Selfy Eltry Elvira : 110 2017 0096
Oryza Camilia Salsabila : 110 2017 0107
Adibah Afriastini Wenni : 110 2017 0133
Novita Angriani : 110 2017 0169
Andi Muh. Tufik Hidayah : 110 2017 0176
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
A. SKENARIO
Seorang laki-laki berusia 27 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
nyeri pada perut bagian bawah yang dialami sejak 10 jam yang lalu. Nyeri
dirasakan menjalar sampai ke kemaluan.
B. KATA SULIT
Tidak terdapat kata sulit dalam skenario.
C. KATA KUNCI
Laki-laki 27 tahun
Keluhan nyeri pada perut bagian bawah sejak 10 jam yang lalu
Nyeri dirasakan menjalar sampai ke kemaluan
D. PERTANYAAN PENTING
1. Jelaskan patomekanisme nyeri perut!
2. Jelaskan penyebab terjadinya nyeri perut bagian bawah!
3. Jelaskan jenis-jenis nyeri perut!
4. Jelaskan regio abdomen dan organ yang terlibat sesuai skenario!
5. Jelaskan patomekanisme nyeri perut bawah yang menjalar ke kemaluan!
6. Jelaskan penyakit-penyakit yang menyebabkan nyeri perut bawah!
7. Jelaskan langkah-langkah diagnosis sesuai skenario!
8. Jelaskan diagnosis banding sesuai skenario!
9. Jelaskan penanganan sesuai skenario!
10. Jelaskan perspektif islam sesuai skenario!
E. JAWABAN PERTANYAAN
1. Patomekanisme nyeri perut
Nyeri perut dapat dirasakan oleh jalur sensorik otonom dari visera
perut, jalur sensorik somatik dari parietal peritoneum, dinding perut, atau
otot rangka retroperitoneal, atau jalur sensorik somatik dari situs ekstra-
abdomen yang berbagi proyeksi sentral dengan jalur sensorik dari dinding
perut (disebut nyeri).
Nyeri visceral adalah sensasi kusam atau pegal yang umumnya
dirasakan di salah satu dari tiga daerah: daerah garis tengah periumbilikal,
epigastrik, atau suprapubik. Sayangnya, rasa sakit tidak selalu terasa
langsung di tempat penyakit. Sebagai contoh, nyeri awal usus buntu
biasanya dirasakan di daerah periumbilikal atau epigastrik, sedangkan
nyeri yang disebabkan oleh obstruksi kolon transversus biasanya dirasakan
di daerah garis tengah suprapubik.
Sebaliknya, nyeri somatik biasanya terlokalisasi dengan baik dan
intens. Proses intra-abdominal akan memanifestasikan nyeri somatik jika
proses inflamasi yang mempengaruhi viscus menyentuh organ somatik
(yaitu, peritoneum parietal anterior atau dinding perut). Contoh klasik dari
nyeri perut yang dirujuk adalah proyeksi sentral bersama dari pleura
parietal paru-paru dan dinding perut, sehingga nyeri perut mungkin
merupakan presentasi awal pneumonia. Ketiga jenis rasa sakit dapat
dimodifikasi oleh tingkat toleransi anak.
Faktor-faktor psikogenik dan lingkungan menambah atau
menghambat persepsi nyeri pada berbagai tingkatan pada individu yang
berbeda. Rasa sakit yang timbul dari usus kecil, terlepas dari etiologinya,
selalu dirasakan pertama dan terutama di periumbilikalis.atau daerah
midepigastrik perut. Karena saraf appendicular berasal dari saraf toraks
yang sama yang memasok usus kecil, tidak mengherankan bahwa rasa sakit
pada awal appendicitis biasanya dirasakan di daerah epigastrik atau
umbilikal perut.
Nyeri kelainan yang mempengaruhi sekum, kolon asendens, dan
kolon desendens secara khas pertama kali dirasakan di lokasi aktual lesi
karena mesocecum pendek yang sesuai atau mesocolon. Perubahan yang
berkembang dalam lokalisasi nyeri perut sering signifikan. Pelokalan nyeri
pada fossa iliaka kanan beberapa jam setelah nyeri epigastrik atau
periumbilikalis akut biasanya disebabkan oleh apendisitis, meskipun,
jarang, urutan yang sama terlihat dengan ulkus pilorus atau ulkus
duodenum berlubang atau dalam kasus pankreatitis akut. Radiasi nyeri juga
sering membantu dalam diagnosis.
Pada kolik bilier, rasa sakit sering dirujuk ke daerah tepat di bawah
sudut inferior skapula kanan, sedangkan kolik ginjal dapat dirasakan di
testis pada sisi yang sama. Nyeri testis juga dapat terjadi dengan
apendisitis. Abses panggul, yang terletak dekat dengan kandung kemih,
atau radang usus buntu yang mengiritasi ureter kanan sering menyebabkan
rasa sakit saat berkemih. Dalam banyak kasus peritonitis, abses
intraperitoneal, atau perut kembung karena obstruksi usus, nyeri perut akan
disebabkan atau meningkat pada inspirasi.
A. Intestinum
D. Urethrae
Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urine ke luar dari
buli-buli melalui proses miksi. Secara anatomis uretra dibagi menjadi 2
bagian, yaitu uretra posterior dan uretra anterior. Pada pria, organ ini
berfungsi juga dalam menyalurkan cairan mani. Uretra diperlengkapi
dengan sfingter uretra interna yang terletak pada perbatasan bulir-buli
dan uretra, serta sfingter uretra eksterna yang terletak pada perbatasan
uretra anterior dan posterior. Sfingter uretra interna terdiri atas otot
polos yang dipersarafi oleh sistem simpatetk sehingga pada saat buli-
buli penuh, sfingter ini terbuka. Sfingter uretra eksternsa terdiri atas
otot bergaris yang dipersarafi oleh sistem somatik. Aktivitas ini dapat
diperintah sesuai dengan keinginan seseorang.
Uretra posterior pada pria terdiri atas uretra 1) pars prostatika,
yakni bagian uretra yang dilingkupi oleh kelenjar prostat, dan 2) uretra
pars membranasea. Uretra anterior adalah bagian uretra yang dibungkus
oleh korpus spongiosum penis. Seperti diperlihatkan pada gambar 2-6
A, uretra anterior terdiri atas (1) pars bulbosa, (2) pars pendularis, (3)
fossa navikularis, dan (4) meatus
Gambar 4.5. Uretrhae dan glandula prostat
E. Glandula Prostat
Prostat adalah organ genitalia pria yang terletak di sebelah
inferior buli-buli, di depan rektum dan membungkus uretra posterior.
Bentuknya seperti buah kemiri dengan ukuran 4 x 3x 2,5 cm dan
beratnya kurang lebih 20 gram. Kelenjar ini terdiri atas jaringan
fibromuskular dan glandular yang terbagi dalam beberapa daerah atau
zona, yaitu zona perifer, zona sentral, zona transisional, zona
preprostatik sfingter, dan zona anterior (McNeal).
Prostat mendapatkan inervasi otonomik simpatetik dan
parasimpatetik dari pleksus prostatikus atau plekus pelvikus yang
menerima masukan serabut parasimpatetik dari korda spinalis S5 dan
simpatetik dari nervus hipogastrikus (T10-L2). Rangsangan
parasimpatetik meningkatkan sekresi kelenjar pada epitel prostat,
sedangkan rangsangan simpatetik menyebabkan pengeluaran cairan
prostat ke dalam uretra posterior, seperti pada saat ejakulasi.. Pada usia
lanjut sebagian pria akan mengalami pembesaran kelenjar prostat
akibat hiperplasia jinak sehingga dapat membuntu uretra posterior dan
mengakibatkan terjadinya obstruksi saluran kemih.
Referensi:
- Paulsen. J. Waschke. Sobotta: atlas anatomi manusia. Jilid 2 Organ-
Organ Dalam. Jakarta: Penerbit buku kedokteran Elsevier
- Purnomo, Basuki B. 2015Dasar-Dasar Urologi Edisi Ketiga. Jakarta:
Sagung Seto
Referensi:
- Basuki B Purnomo. Dasar-dasar Urologi Spesialis Urologi SMF/Lab
Ilmu Bedah RSUD Dr. Saiful Anwar Fakultas Kedokteran Univ.
Brawijaya Malang.
- Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI. Farmakologi dan
Terapi. Edisi VI. 2016